Anda di halaman 1dari 1

2.

5 Penyakit PES
Pada tahun 1300an dunia pernah digemparkan dengan suatu wabah yang disebut
Black Death . Wabah ini menyebabkan menghilangnya nyawa ribuan orang di seluruh
penjuru dunia. Wabah yang disebut Black Death itu adalah wabah penyakit Pes. Penyakit pes
disebabkan oleh bakteri yang bernama Yersinia pestis yang dibawa oleh pinjal sebagai vektor
penularnya dan tikus sebagai reservoir. Di Indonesia saat ini ada 4 jenis pinjal yaitu:
Xenopsylla cheopis, Culex iritans, Neopsylla sondaica, dan Stivalus cognatus. Reservoir
utama dari penyakit pes adalah tikus, kelinci dan anjing.
Bakteri Yersina pestis dibawa oleh pinjal lalu pinjal menyebarkan penyakit pes ketika
menggigit tikus atau mengigit manusia. Bakteri Yersina pestis yang terdapat di dalam darah
tikus sakit, ditularkan kembali ke hewan lain atau manusia, apabila ada pinjal lain yang
menghisap darah tikus tersebut bakteri Yersina petis akan dipindahkan ke hewan tikus lain
atau manusia dengan cara yang sama yaitu melalui gigitan.
Pemerintah Indonesia dan dunia telah sepakat untuk memasukkan penyakit pes
sebagai penyakit karantina dan penyakit re-emergensi disease. Penyakit re-emergensi disease adalah penyakit yang sewaktu-waktu menular dan menimbulkan kejadian luar biasa.
Pencegahan penyakit pes dapat dilakukan dengan cara menangkap tikus dengan cara
memasang live trap. Selanjutnya tikus yang tertangkap dilakukan penyisiran untuk
mengetahui jumlah pinjal yang ada pada tubuh tikus. Penyakit pes memilki gejala yang
berbeda-beda tegantung pada lokasi yang diserang oleh bakteri :
Jika bakteri pes menyerang getah bening maka akan timbul gejala panas dingin, sakit
kepala, nyeri otot, pembengkakan klenjar getah bening terutama di bagian leher,ketiak
dan paha.
Jika bakteri pes menyerang paru-paru maka akan timbul gejala batuk, sesak nafas,
batuk berdahak darah dan nyeri pada dada saat menarik nafas dalam.
Jika bakteri pes pembuluh darah maka akan timbul gejala sakit perut, timbul lebam,
diare, demam dan muntah.

Anda mungkin juga menyukai