S1 2015 297651 Introduction
S1 2015 297651 Introduction
PENDAHULUAN
A(m)
m
menyatakan peluang sebarang suku dari m suku pertama (xn ) menjadi suku barisan
(xnk ) dan juga menyatakan kepadatan (densitas) A di {1, 2, . . . , m}. Walaupun nilai
A(m)
m
selalu dapat dihitung untuk setiap m N, akan tetapi eksistensi limit untuk
K(n)
.
n
2
ada, maka limn dn (K) disebut densitas asimtotik himpunan K, dan dinotasikan
dengan d(K).
Dengan menggunakan konsep densitas asimtotik, pada tahun 1951 H. Fast
dan H. Steinhaus secara terpisah memperkenalkan perluasan kekonvergenan barisan
bilangan real yang selanjutnya dikenal dengan konvergensi statistikal (statistical
convergence). Ide dasar dari konvergensi statistikal adalah mengukur kepadatan
himpunan indeks suatu subbarisan suatu barisan bilangan real dengan menggunakan
densitas asimtotik. Barisan bilangan (xn ) dikatakan konvergen statistikal ke x jika
untuk setiap > 0, himpunan {n : |xn x| } mempunyai densitas asimtotik
nol, yaitu
d ({n : |xn x| }) = 0.
Selanjutnya, x disebut limit statistikal barisan (xn ) dan ditulis
stat- lim xn = x.
n
Selanjutnya jika O menyatakan koleksi semua himpunan bagian N yang mempunyai densitas asimtotik nol, maka barisan (xn ) konvergen statistikal ke x jika dan
hanya jika untuk setiap > 0 berlaku {n : |xn x| } O. Meskipun konvergensi statistikal didefinisikan pada barisan bilangan real, namun dengan mengingat
R merupakan ruang metrik, konvergensi statistikal dapat pula didefinisikan untuk
sebarang ruang metrik (X, d).
Pada teori himpunan dikenal istilah ideal, yaitu jika X sebarang himpunan,
maka I 2X disebut ideal atas X apabila himpunan kosong anggota I, gabungan
dua anggota I merupakan anggota I, dan himpunan bagian dari setiap anggota I
juga anggota I. Ideal I atas X disebut ideal nontrivial jika I =
6 2X . Secara intuitif ideal sering pula dimengerti sebagai keluarga semua himpunan kecil, walaupun
definisi kecil masih tidak jelas. Dengan mengingat O seperti yang didefinisikan
di atas merupakan ideal nontrivial atas N, maka penulis tertarik untuk menyelidiki suatu perumuman dari konvergensi statistikal yaitu dengan mengganti O dengan
ideal-ideal nontrivial lain atas N dan meneliti sifat-sifatnya. Sifat-sifat yang diselidiki Penulis sedikit banyak merupakan adaptasi dari sifat-sifat konvergensi statistikal,
3
selain itu juga akan diselidiki beberapa definisi baru yang mungkin diberikan dan
menjadi perumuman dari beberapa definisi berkaitan konvergensi barisan bilangan
real.
4
Selain mendefinisikan konvergensi-I barisan di ruang metrik, Kostyrko, dkk (2000)
juga memberikan konsep konvergensi-I , titik limit-I, dan titik kluster-I barisan
di ruang metrik beserta contoh dan hubungan-hubungannya.
Pada barisan bilangan real dikenal kondisi-kondisi yang berhubungan dengan konvergensi barisan bilangan real seperti kondisi naik monoton dan turun mono at, dkk (2004) mendefinisikan
ton serta keterbatasan barisan bilangan real. Sal
beberapa kondisi-kondisi terkait konvergensi-I barisan bilangan real serta daerah
konvergensi-I yang merupakan perumuman beberapa kondisi barisan bilangan real, serta analoginya dengan konvergensi-I. Pada jurnal lain, Kostyrko, dkk (2005)
memberikan perumuman konsep limit superior dan limit inferior, perumuman konsep limit superior dan limit inferior ini dikenal sebagai konsep limit-I superior dan
limit-I inferior, yang memiliki kondisi yang analog dengan limit superior dan limit
inferior.
Untuk pembuktian beberapa teorema pendukung diperlukan konsep induksi transfinite yang memerlukan konsep bilangan ordinal dan kardinal yang termuat dalam Dugundji (1967). Dugundji (1967) memberikan definisi serta motivasi
konsep yang mencakup konsep urutan sempurna, ordinal, dan induksi transfinit.
Selanjutnya, untuk menyelidiki konvergensi-I barisan di ruang metrik diperlukan
konsep tentang ruang metrik, selain itu konsep ruang bernorma juga diperlukan untuk menyelidiki daerah konvergensi-I dan daerah konvergensi-I . Definisi ruang
bernorma dan ruang metrik dapat dibaca di berbagai literatur, diantaranya Bruckner,
dkk (1997) yang mencakup ruang bernorma, topologi pada ruang metrik, barisan,
fungsi kontinu, dan ruang metrik separabel. Sedangkan untuk menyelidiki konvergensi-I diperlukan beberapa sifat konvergensi statistikal yang erat hubungannya
dengan konsep densitas asimtotik. Definisi densitas asimtotik dapat dilihat di Nathanson (2000), sedangkan beberapa sifat konvergensi statistikal yang diperlukan
at (1980). Konvergensi-I jelas sangat erat hubungannya dengan
termuat pada Sal
konsep ideal dan filter. Konsep ideal dan filter dapat ditemukan di beberapa literatur, diantaranya Schimmerling (2011).
5
Pada skripsi ini juga digunakan beberapa jurnal lain sebagai acuan penunjang atau tambahan dalam skripsi ini, salah satunya sifat himpunan seluruh titik
limit-Id yang termuat dalam Kostyrko, dkk (2001). Selain itu, untuk memberikan
beberapa bukti pendukung dipakai jurnal karya Neubrunn, dkk (1966) serta yang
membahas suatu sifat ruang metrik yang tidak separabel.
6
ruang metrik dan sifat-sifat yang berlaku serta beberapa contoh yang diperlukan.
Bab IV, yaitu konvergensi-I barisan bilangan real memuat konvergensi-I barisan
bilangan real sebagai kejadian khusus konvergensi-I barisan di ruang metrik serta
beberapa kondisi terkait konvergensi-I, daerah konvergensi-I, dan limit-I inferior dan limit-I superior serta hubungan-hubungannya. Bab V, yaitu penutup berisi
kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari penulisan ini, beserta saran-saran yang
dapat diambil berdasarkan materi-materi yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya.