Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Konvergensi barisan bilangan real mempunyai banyak peranan dan aplikasi
yang cukup penting pada beberapa bidang matematika, antara lain pada teori optimisasi, teori ukuran, teori probabilitas, deret trigonometri dan teori bilangan. Telah
diketahui jika barisan bilangan real (yn ) konvergen ke y maka setiap subbarisan
(yn ) konvergen ke y, akan tetapi suatu barisan bilangan real yang divergen bisa saja
mempunyai subbarisan yang konvergen.
Jika (xn ) barisan bilangan real divergen dan (xnk ) subbarisan konvergen dari
(xn ), maka banyaknya m suku pertama (xn ) yang menjadi suku (xnk ) selalu dapat
dihitung untuk setiap m N. Lebih lanjut jika A = {nk : k N} dan A(m)
menyatakan banyaknya m suku pertama (xn ) yang menjadi suku (xnk ), maka

A(m)
m

menyatakan peluang sebarang suku dari m suku pertama (xn ) menjadi suku barisan
(xnk ) dan juga menyatakan kepadatan (densitas) A di {1, 2, . . . , m}. Walaupun nilai
A(m)
m

selalu dapat dihitung untuk setiap m N, akan tetapi eksistensi limit untuk

m belum tentu terjamin.


Densitas asimtotik (asymptotic density) merupakan salah satu cara untuk
mengukur kepadatan himpunan-himpunan bagian N. Ide dasarnya adalah menghitung peluang k {1, 2, 3, . . . , n} menjadi anggota suatu himpunan bagian N. Terlebih dahulu untuk sebarang himpunan A, notasi |A| menyatakan kardinalitas himpunan A. Selanjutnya, untuk setiap K N, didefinisikan
K(n) = |{k K : k n}| dan dn (K) =
Lebih lanjut, jika
lim dn (K)

K(n)
.
n

2
ada, maka limn dn (K) disebut densitas asimtotik himpunan K, dan dinotasikan
dengan d(K).
Dengan menggunakan konsep densitas asimtotik, pada tahun 1951 H. Fast
dan H. Steinhaus secara terpisah memperkenalkan perluasan kekonvergenan barisan
bilangan real yang selanjutnya dikenal dengan konvergensi statistikal (statistical
convergence). Ide dasar dari konvergensi statistikal adalah mengukur kepadatan
himpunan indeks suatu subbarisan suatu barisan bilangan real dengan menggunakan
densitas asimtotik. Barisan bilangan (xn ) dikatakan konvergen statistikal ke x jika
untuk setiap > 0, himpunan {n : |xn x| } mempunyai densitas asimtotik
nol, yaitu
d ({n : |xn x| }) = 0.
Selanjutnya, x disebut limit statistikal barisan (xn ) dan ditulis
stat- lim xn = x.
n

Selanjutnya jika O menyatakan koleksi semua himpunan bagian N yang mempunyai densitas asimtotik nol, maka barisan (xn ) konvergen statistikal ke x jika dan
hanya jika untuk setiap > 0 berlaku {n : |xn x| } O. Meskipun konvergensi statistikal didefinisikan pada barisan bilangan real, namun dengan mengingat
R merupakan ruang metrik, konvergensi statistikal dapat pula didefinisikan untuk
sebarang ruang metrik (X, d).
Pada teori himpunan dikenal istilah ideal, yaitu jika X sebarang himpunan,
maka I 2X disebut ideal atas X apabila himpunan kosong anggota I, gabungan
dua anggota I merupakan anggota I, dan himpunan bagian dari setiap anggota I
juga anggota I. Ideal I atas X disebut ideal nontrivial jika I =
6 2X . Secara intuitif ideal sering pula dimengerti sebagai keluarga semua himpunan kecil, walaupun
definisi kecil masih tidak jelas. Dengan mengingat O seperti yang didefinisikan
di atas merupakan ideal nontrivial atas N, maka penulis tertarik untuk menyelidiki suatu perumuman dari konvergensi statistikal yaitu dengan mengganti O dengan
ideal-ideal nontrivial lain atas N dan meneliti sifat-sifatnya. Sifat-sifat yang diselidiki Penulis sedikit banyak merupakan adaptasi dari sifat-sifat konvergensi statistikal,

3
selain itu juga akan diselidiki beberapa definisi baru yang mungkin diberikan dan
menjadi perumuman dari beberapa definisi berkaitan konvergensi barisan bilangan
real.

1.2. Perumusan Masalah


Rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut,
1. Pengertian konvergensi-I barisan di ruang metrik, serta sifat-sifatnya yang berlaku.
2. Pengertian konvergensi-I barisan di ruang metrik serta hubungannya dengan
konvergensi-I.
3. Titik limit-I dan titik kluster-I serta sifat-sifatnya.
4. Kondisi terkait konvergensi-I barisan bilangan real serta daerah konvergensi-I.
5. Pengertian dan sifat-sifat limit-I superior dan limit-I inferior serta analoginya
dengan konvergensi barisan bilangan real.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Penulisan skripsi ini mempunyai tujuan umum, yaitu sebagai salah satu
syarat memperoleh kelulusan pada jenjang Strata-1 (S1) Program Studi Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya tujuan khusus penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari dan menambah wawasan di bidang matematika analisis khususnya
tentang konvergensi-I dan konvergensi-I barisan di ruang metrik serta beberapa
konsep yang analog dengan konvergensi barisan di ruang metrik.

1.4. Tinjauan Pustaka


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, konvergensi-I merupakan perumuman dari konvergensi statistikal dengan menggganti O dengan ideal-ideal nontrivial lain, salah satu sifat yang menarik adalah untuk setiap ideal nontrivial I atas
N, jika limit-I barisan ada maka ketunggalannya terjamin (Kostyrko, dkk, 2000).

4
Selain mendefinisikan konvergensi-I barisan di ruang metrik, Kostyrko, dkk (2000)
juga memberikan konsep konvergensi-I , titik limit-I, dan titik kluster-I barisan
di ruang metrik beserta contoh dan hubungan-hubungannya.
Pada barisan bilangan real dikenal kondisi-kondisi yang berhubungan dengan konvergensi barisan bilangan real seperti kondisi naik monoton dan turun mono at, dkk (2004) mendefinisikan
ton serta keterbatasan barisan bilangan real. Sal
beberapa kondisi-kondisi terkait konvergensi-I barisan bilangan real serta daerah
konvergensi-I yang merupakan perumuman beberapa kondisi barisan bilangan real, serta analoginya dengan konvergensi-I. Pada jurnal lain, Kostyrko, dkk (2005)
memberikan perumuman konsep limit superior dan limit inferior, perumuman konsep limit superior dan limit inferior ini dikenal sebagai konsep limit-I superior dan
limit-I inferior, yang memiliki kondisi yang analog dengan limit superior dan limit
inferior.
Untuk pembuktian beberapa teorema pendukung diperlukan konsep induksi transfinite yang memerlukan konsep bilangan ordinal dan kardinal yang termuat dalam Dugundji (1967). Dugundji (1967) memberikan definisi serta motivasi
konsep yang mencakup konsep urutan sempurna, ordinal, dan induksi transfinit.
Selanjutnya, untuk menyelidiki konvergensi-I barisan di ruang metrik diperlukan
konsep tentang ruang metrik, selain itu konsep ruang bernorma juga diperlukan untuk menyelidiki daerah konvergensi-I dan daerah konvergensi-I . Definisi ruang
bernorma dan ruang metrik dapat dibaca di berbagai literatur, diantaranya Bruckner,
dkk (1997) yang mencakup ruang bernorma, topologi pada ruang metrik, barisan,
fungsi kontinu, dan ruang metrik separabel. Sedangkan untuk menyelidiki konvergensi-I diperlukan beberapa sifat konvergensi statistikal yang erat hubungannya
dengan konsep densitas asimtotik. Definisi densitas asimtotik dapat dilihat di Nathanson (2000), sedangkan beberapa sifat konvergensi statistikal yang diperlukan
at (1980). Konvergensi-I jelas sangat erat hubungannya dengan
termuat pada Sal
konsep ideal dan filter. Konsep ideal dan filter dapat ditemukan di beberapa literatur, diantaranya Schimmerling (2011).

5
Pada skripsi ini juga digunakan beberapa jurnal lain sebagai acuan penunjang atau tambahan dalam skripsi ini, salah satunya sifat himpunan seluruh titik
limit-Id yang termuat dalam Kostyrko, dkk (2001). Selain itu, untuk memberikan
beberapa bukti pendukung dipakai jurnal karya Neubrunn, dkk (1966) serta yang
membahas suatu sifat ruang metrik yang tidak separabel.

1.5. Metode Penelitian


Metode penelitian skripsi ini adalah studi literatur. Literatur yang digunakan
at, dkk (2004), dan Kostyrko, dkk (2005).
adalah Kostyrko, dkk (2000), Sal
Pada skripsi ini dibahas konvergensi-I barisan di ruang metrik dan lebih
khusus konvergensi-I barisan bilangan real. Pembahasan diawali dengan membahas definisi serta sifat-sifat yang berlaku pada konvergensi-I. Selanjutnyta dibahas motivasi dan definisi konvergensi-I sifat-sifatnya serta hubungannya dengan
konvergensi-I, hubungan konvergensi-I dan fungsi kontinu, dan definisi titik limitI dan titik kluster-I. Selanjutnya, dibahas sifat-sifat terkait yang merupakan perumuman dari kondisi-kondisi terkait konvergensi serta operasi pada barisan bilangan real yang dilanjutkan dengan pendefinisian daerah konvergensi-I dan daerah
konvergensi-I sebagai subruang ` . Terakhir diberikan definisi limit-I superior dan limit-I inferior barisan bilangan real serta hubungan limit-I superior dan
limit-I inferior dengan konvergensi-I, akan ditunjukkan pula bahwa limit superior
dan limit inferior barisan bilangan real merupakan kejadian khusus definisi limit-I
superior dan limit-I inferior barisan bilangan real.

1.6. Sistematika Penulisan


Skripsi ini ditulis dalam lima bab. Bab I, yaitu pendahuluan memuat latar
belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan skripsi, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II, yaitu dasar teori
memuat konsep bilangan ordinal dan kardinal, ruang bernorma dan ruang metrik,
densitas asimtotik dan konvergeensi statistikal, serta ideal dan filter. Bab III, yaitu
konvergensi-I barisan di ruang metrik memuat definisi konvergensi-I barisan di

6
ruang metrik dan sifat-sifat yang berlaku serta beberapa contoh yang diperlukan.
Bab IV, yaitu konvergensi-I barisan bilangan real memuat konvergensi-I barisan
bilangan real sebagai kejadian khusus konvergensi-I barisan di ruang metrik serta
beberapa kondisi terkait konvergensi-I, daerah konvergensi-I, dan limit-I inferior dan limit-I superior serta hubungan-hubungannya. Bab V, yaitu penutup berisi
kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari penulisan ini, beserta saran-saran yang
dapat diambil berdasarkan materi-materi yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai