Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN PENGELOLAAN

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UMBU RARA MEHA
WAINGAPU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN SUMBA TIMUR
2015

PEDOMAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UMBU RARA MEHA WAINGAPU
I PENDAHULUAN
B3 adalah Bahan-bahan yang selama pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan, penggunaan dan pembuangan limbah dapat melepaskan debu, partikel,
gas, serat, radiasi yang bisa menimbulkan iritasi, korosif, keracunan, kebakaran,
ledakan dan bahaya lain yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan, cacat, kematian
dan kerusakan harta benda dan lingkungan hidup.
Bahan berbahaya adalah Bahan yang karena: sifat, konsentrasinya,
jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak
lingkungan hidup / dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Bahan beracun adalah Bahan yang dalam jumlah relatif kecil berbahaya bagi
kesehatan dan jiwa manusia.
II

LATAR BELAKANG
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah kegiatan yang
menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, mengunakan dan atau
membuang B3 agar tidak terjadi iritasi, korosi, keracunan, kebakaran, ledakan,
gangguan kesehatan, cacat, kematian, kerusakan harta benda dan lingkungan hidup.

III

DASAR HUKUM
1 Permenkes RI No. 472 Tahun 1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya bagi
2

IV

Kesehatan.
Permenkes RI No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3

TUJUAN
1 Tujuan Umum
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat pengelolaan B3
2

Tujuan Khusus
a

Terlaksananya pengadaan B3 yang sesuai

Terlaksananya bongkar muat B3 yang aman

Terlaksananya penyimpanan B3 yang aman

Terlaksananya penggunaan B3 yang sesuai dan aman

Terlaksananya pembuangan limbah B3 yang aman bagi lingkungan

KATEGORI B3
1 Mudah meledak (explosive)

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
VI
1
2
3
4
5
VII

Pengoksidasi (oxsidizing)
Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable)
Sangat mudah menyala (highly flammable)
Mudah menyala (flammable)
Amat sangat beracun (extremely toxic)
Sangat beracun (highly toxic)
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful) Korosif (corrocive)
Bersifat iritan (iritant)
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
Karsinogenik (carcinogenic)
Teratogenik (teratogenic)
Mutagenik (mutagenic)

KEGIATAN POKOK PENGELOLAAN B3


Proses pengadaan B3
Bongkar muat B3
Penyimpanan B3
Penggunaan B3
Pembuangan limbah B3
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN B3
1 Proses pengadaan B3
1 Tiap pengadaan / pembelian B3 harus dicantumkan dengan jelas tentang

2
3
4

informasi bahan berupa :


a Labelling B3
b Lembar sertificate analisa
c Informasi dampak bahaya
d Informasi P3K dan APDnya
e Lembar MSDS
Spesifikasi mutu kemasan / wadah
Tiap wadah dilengkapi dengan Tanda Resiko Bahaya
Pengguna / pejabat yang mengajukan pembelian B3 wajib melengkapi
syarat-syarat K3. Bila spesifikasi dan syarat sudah cukup lengkap dan
memenuhi syarat K3, maka pengajuan pembelian dapat diproses dan
direalisasikan pengadaannya.

Proses Bongkar Muat B3


1 Sebelum proses bongkar muat B3, pengawas menyiapkan kelengkapan

administrasi, antara lain :


a Daftar nama B3 yang dibongkar
b Prosedur kerja dan perijinan
c Daftar petugas dan penanggung jawab
d Perencanaan dan tindakan K3 sebelum sesudah bongkar muat.
Yakinkan petugas mengetahui resiko/bahaya B3, cara pencegahan dan
penanggulangan

3
4
5
6
7

Sarana pelindung diri (APD) dan APAR yang sesuai, serta ada P3K
Pengawas wajib membina bila ada penyimpangan dari K3
Pemasangan rambu-rambu/simbol K3
Petugas menghindari tindakan tidak aman
Tiap kecelakaan, ledakan, kebakaran, termasuk kondisi bahaya dan tidak

dapat diatasi sendiri, segera laporkan ke atasan


P3K dilakukan dengan benar.

Penyimpanan B3
1 Gudang tempat penyimpanan B3 dibuat agar aman dari pengaruh alam

dan lingkungan, antara lain :


a Memiliki sirkulasi udara dan ventilasi baik
b Suhu ruangan terjaga konstan dan aman
c Aman dari gangguan tikus, rayap dan hama binatang lainnya.
Tata letak dan pengaturan penempatan B3 mempertimbangkan sebagai
berikut :
a Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari reaktifitas
b Penyusunan tidak melebihi batas maksimum (anjuran industri)
c

agar tidak roboh dan rapi


Dibuatkan lorong dan terjaga agar alat angkat dan angkut dapat

lewat.
Khusus bahan dalam wadah silinder/ tabung gas bertekanan
ditempatkan yang aman, tidak lembab, dan aman dari sumber

panas (listrik,api dll)


Program house keeping secara periodik (kebersihan, kerapihan dan

4
5
6

keselamatan)
Sarana K3 disiapkan dan digunakan
Selain petugas gudang dilarang masuk dan harus menggunakan APD
Inspeksi secara periodik, pemeriksaan kondisi lingkungan, bahan,
peralatan, dan sistem, segera lapor bila ada kondisi tidak aman kepada

atasan
Penyimpan B3 dilengkapi dengan simbol / label B3 serta cara pencegahan

dan pertolongan pertama


Petugas gudang harus dilengkapi dengan buku petunjuk / pedoman K3

yang berkaitan dengan penyimpanan B3


9 Petugas dilarang makan dan minum di tempat penyimpanan K3
10 Tindakan P3K oleh tenaga pengalaman, segera hubungi dokter/tim medis.
4

Penggunaan B3
1 Perencanaan dan penerapan K3 dalam penggunaan B3 memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :

2
3

APD yang sesuai dengan faktor resiko bahayanya, P3K dan APAR

harus siap dan cukup


b Kodisi kerj dan lingkungan dinyatakan aman oleh yang berwenang
c Peralatan kerja harus layak pakai
Metode kerja / pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SPO
Sebelum menggunakan B3 harus diketahui lebih dahulu informasi bahaya
kebakaran, kesehatan, reaktifitas, keracunan, korosif dan efek lain serta

4
5
5

cara pencegahan dan penanggulangannya.


Petugas shift melakukan serah terima pada saat transisi shift
Petugas melaporkan situasi kondisi kerja

Pembuangan limbah B3
Membuang limbah sisa B3 harus menggunakan APD yang sesuai. Hindari bahaya
percikan, terjatuh, terpeleset, tersiram dll.

Anda mungkin juga menyukai