Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Magister Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

ISSN 2302-0164
pp. 36- 46

11 Pages

PERAN ORIENTASI NILAI MANAJER PADA INOVASI DALAM


MEMPENGARUHI HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR DESENTRALISASI DAN
PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA
INDUSTRI PERBANKAN DI ACEH
Ika Rahmadani1, Dr. Nadirsyah, SE, M.Si, Ak,CA 2, Dr. Syukriy Abdullah, SE, M.Si, Ak 3
1)
Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Staff Pengajar Magister Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Abstract: The purpose of this study were to tests (1) the moderating role of managers value orientation towards
innovation in the relationship between decentralised structure and organisational commitmen, (2) the
moderating role of managers value orientation towards innovation in the relationship between budgetary
participation and organisational commitment.The population of this study was 28 bank in Aceh Province. The
data were then analyzed by using the quantitative analysis with the Moderated Regression Analysis technique.
The results of the analysis indicate that (1) the moderating role of managers value orientation toward
innovation is not able to strengthen the relationship between decentralised structure and their organizational
commitment in such a way that the first hypothesis is not verified, (2) the moderating role of managers value
orientation toward innovation is able to strengthen the relationship between budgetary participation and their
organizational commitment in such a way that the second hypothesis is verified. Recomendation for the future
research is to use other variable such as organisational culture or job satisfaction to see its colleration to
organisational commitment.
Keywords: decentralised structure, budgetary participation, organisational commitment, managers value
orientation towards innovation.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji (1) peran orientasi nilai manajer pada inovasi dalam
memperkuat hubungan antara struktur desentralisasi dengan komitmen organisasi, (2) peran orientasi nilai
manajer pada inovasi dalam memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan di Wilayah Aceh, dengan total sasaran sebanyak 28 bank.
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian
menunjukkan (1) orientasi nilai manajer pada inovasi tidak mampu memperkuat hubungan antara struktur
desentralisasi dengan komitmen organisasi, dan (2) orientasi nilai manajer pada inovasi mampu memperkuat
hubungan antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi. Pada penelitian selanjutnya peneliti
merekomendasikan untuk memasukkan variabel lain seperti kepuasan kerja dan budaya organisasi untuk menilai
komitmen organisasi.

Kata Kunci : struktur desentralisasi, partisipasi anggaran, komitmen organisasi, orientasi nilai manajer
pada inovasi.

utama dalam aktivitas perusahaan. Hasil kinerja

PENDAHULUAN

Meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia


perusahaan

yang

memuaskan

dan

stabil

akan penggunaan jasa perbankan pada era modern seperti


tentunya juga dipengaruhi oleh komitmen
saat ini menjadikan beberapa perusahaan yang bergerak
organisasi yang baik dari setiap pekerjanya.
dibidang jasa perbankan semakin ketat dalam bersaing.

Meyer et al. (dalam Malik,

Ada banyak strategi yang digunakan oleh perusahaan


2010)
untuk

terus

meningkatkan

dan

mempertahankan
organisasi

bisnisnya. Para pekerja di perusahaan memiliki peran


komitmen

membedakan
menjadi
afektif

yang sangat penting karena pekerja menjadi penggerak


berkelanjutan.

komitmen
dua

dan

komitmen

Komitmen

Volume 5, No. 2, Mei 2016

yaitu

afektif
- 36

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
berkaitan

dengan

kepercayaan

kuat

memungkinkan bagi para manajer

terhadap organisasi dan keterimaan tujuan-

(sebagai bawahan) untuk melakukan

tujuan dan nilai-nilai organisasi dan keinginan

negosiasi dengan pimpinan mereka

untuk melaksanakan usaha-usaha dengan baik

mengenai

yang yang dipertimbangkan dapat bermanfaat

anggaran yang dapat dicapai. Hal ini

bagi

Komitmen

sangat penting karena manajer akan

berkelanjutan bermula dari persepsi yang

merasa lebih berproduktif dan puas

berhubungan dengan biaya untuk meninggalkan

terhadap

organisasi yang biasanya sudah lama menjadi

memungkinkan munculnya perasaan

tempat kerjanya (misalnya hilangnya manfaat

berprestasi yang akan meningkatkan

dan senioritas). Komitmen afektif mungkin

komitmen yang dimiliki (Kartika,

mempunyai

2010).

kepentingan

manajer

organisasi.

hubungan

daripada

yang

yang

komitmen

kuat

dengan

berkelanjutan

(Malik, 2010).

target

pekerjaannya

sehingga

Beberapa penelitian yang menguji


hubungan

Mempersoalkan komitmen sama dengan

kemungkinan

langsung

antara

struktur

desentralisasi dan partisipasi anggaran

mempersoalkan tanggung jawab, dengan demikian,

dengan

ukuran komitmen seorang pimpinan adalah terkait

menunjukkan hasil yang signifikan,

dengan pendelegasian wewenang (Hernawati,

namun hasil penemuannya menunjukkan

2005). Dalam konsep ini pimpinan dihadapkan

perbedaan

pada komitmen untuk mempercayakan tugas dan

menjadi tidak jelas (Gaspersz, 2003).

tanggungjawab ke bawahan. Struktur desentralisasi

Perbedaan beberapa hasil penelitian

mengacu pada sejauh mana keleluasaan dalam

diduga disebabkan oleh peran moderasi

pengambilan keputusan diberikan kepada bawahan

oleh variabel lain, diantaranya adalah

(Zheng et al, 2010). Penelitian Grawe et al. (2012)

managers value orientation towards

menyatakan bahwa secara umum, komitmen

innovation (orientasi nilai manajer pada

organisasi cenderung meningkat jika level struktur

inovasi). Orientasi nilai manajer pada

desentralisasi

inovasi

juga

meningkat.

Hal

tersebut

komitmen

sehingga

organisasi

hubungannya

menunjukkan

kemampuan

didukung dengan penemuan empiris oleh Katsikea

manajer dalam merefleksikan inovasi dan

et al. (2011) yang mengindikasikan adanya

kreatifitas atas pekerjaanya (OReilly et

hubungan positif antara struktur desentralisasi

al dalam Ekaningsih, 2012).

dengan komitmen organisasi.

Penelitian ini dilakukan untuk

Semakin struktur organisasi mengarah

menguji

ulang

pengaruh

peran

kepada struktur desentralisasi, maka semakin

orientasi nilai manajer pada inovasi

luas kesempatan berpartisipasi yang diberikan

dalam

kepada

antara

37 -

bawahan.

Partisipasi

Volume 5, No. 2, Mei 2016

akan

mempengaruhi
struktur

hubungan

desentralisasi

dan

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
partisipasi

anggaran

dengan

komitmen

gilirannya, bawahan diharapkan untuk

organisasi. Objek penelitian ini adalah industri

membalas

dengan

memberikan

perbankan dengan pertimbangan bahwa industri

kontribusi keorganisasian seperti yang

perbankan di wilayah Aceh merupakan industri

diinginkan

yang paling berkembang dan bervariasi.

organisasi (Subramaniam dan Mia,

dalam

komitmen

2001).
KAJIAN KEPUSTAKAAN

Partisipasi Anggaran
Partisipasi

Struktur Desentralisasi
Hansen

dan

Mowen

(2009:189)

anggaran

penyusunan

merupakan

menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki

para

banyak pusat pertanggungjawaban biasanya

penyusunan

memilih salah satu bentuk struktur organisasi

penelitiannya Parker dan Kyj (2006)

berdasarkan

mengatakan

pendekatan

pengambilan

manajer

keikutsertaan

dalam

proses

anggaran.

bahwa

Dalam

partisipasi

keputusan untuk mengelola kegiatannya, yaitu

anggaran dapat dilihat dari tingkat

sentralisasi dan desentralisasi. Pengambilan

partisipasi, pengaruh yang dirasakan

keputusan

dan

desentralisasi

merupakan

wewenang

pengambilan

tercermin dalam anggaran. Lebih

keputusan kepada manajemen jenjang yang

lanjut Riyadi (2007) menyebutkan

lebih rendah termasuk didalamnya membuat

bahwa

dan mengimplementasikan keputusan yang

penyusunan anggaran mengacu pada

dibuat dalam wilayah pertanggungjawaban

tingkat

mereka.

berpartisipasi didalam mempersiapkan

pendelegasian

Dalam

struktur

yang

lebih

kontribusi

manajer

partisipasi

dimana

yang

didalam

para

manajer

anggaran dan mempengaruhi tujuan-

terdesentralisasi, manajer disediakan otonomi

tujuan

yang lebih besar dalam pengambilan keputusan

pertanggungjawaban mereka. Hal ini

untuk perencanaan dan pengendalian termasuk

sangat penting karena manajer akan

hal seperti membeli barang-barang modal,

merasa lebih berproduktif dan puas

penentuan

terhadap

harga

atau

atau

memberhentikan

memungkinkan munculnya perasaan

karyawan (Katsikea et al, 2011). Dikatakan

berprestasi yang akan meningkatkan

bahwa bawahan dengan otonomi pengambilan

komitmen yang dimiliki (Othman,

keputusan

2012).

yang

tinggi

cenderung

dan

untuk

mengembangkan rasa tanggungjawab yang


lebih besar melalui peningkatan keterlibatan
pribadi

dalam

membuat

keputusan.

Pada

pekerjaannya

pusat

barang

mempekerjakan

jasa

anggaran

sehingga

Pendekatan Kontijensi
Teori
mengidentifikasi

kontijensi
bentuk-bentuk

Volume 5, No. 2, Mei 2016

- 38

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dibawah

(OReilly et al. dalam Zheng et al.,

kondisi operasi yang berbeda dan mencoba

2010). OConnor (dalam Ekaningsih,

untuk menjelaskan bagaimana prosedur operasi

2012) menyatakan bahwa orientasi

pengendalian organisasi tersebut (Henri, 2006).

nilai manajer di tempat kerja memiliki

Pendekatan

pengaruh

optimal

pengendalian

organisasi

kontijensi

pada

akuntansi

yang

signifikan

pada

manajemen didasarkan pada premis bahwa

perilaku mereka terhadap fitur-fitur

tidak ada sistem akuntansi secara universal

pengendalian

selalu tepat untuk dapat diterapkan pada setiap

berbeda.

organisasi, tetapi hal ini tergantung pada faktor

kontijensi,

kondisi atau situasi yang ada dalam organisasi

menguji

(Widodo, 2010).

hubungan antara fitur pengendalian

Menurut Otley (dalam Purwati dan

manajemen

Berdasarkan
banyak
lebih

manajemen

perspektif

peneliti

lanjut

dan

yang

yang

mengenai

orientasi

nilai

Zulaikha, 2006) para peneliti telah menerapkan

manajer di tempat kerja sebagai aspek

pendekatan kontinjensi guna menganalisis dan

penting

mendesain sistem kontrol, khususnya di bidang

managerial

sistem

(Widodo, 2010).

akuntansi

manajemen.

Pendekatan

kontinjensi menarik minat para peneliti karena


mereka

ingin

keandalan

mengetahui

suatu

sistem

apakah

tingkat

pengendalian

dalam

menentukan

job-related

outcomes

Orientasi nilai manajer pada


inovasi akan mempengaruhi perilaku
manajer

dalam

menciptakan

manajemen akan selalu berpengaruh sama pada

kreatifitas dan inovasi baru dalam ide

setiap kondisi atau tidak. Lebih lanjut Purwati

maupun proyeknya. Mengingat bahwa

dan

bahwa

manajer yang berorientasi nilai pada

berdasarkan teori kontinjensi maka terdapat

inovasi merefleksikan perilaku kerja

faktor situasional lain yang mungkin akan

mereka dan membuat pilihan inovasi

saling berinteraksi dalam suatu kondisi tertentu.

dalam bentuk ide-ide, produk atau

Diawali dari pendekatan kontinjensi ini maka

proyek, maka akan mempengaruhi

muncul lagi kemungkinan bahwa desentralisasi

preferensi mereka untuk memilih

juga akan menyebabkan perbedaan kebutuhan

sistem

informasi akuntansi manajemen (Agusti, 2012).

(Russell dan Russell dalam Wan et al.,

Zulaikha

(2006)

mengatakan

pengendalian

manajemen

2005). Sebagai contoh, dibandingkan


Orientasi Nilai Manajer pada Inovasi

dengan manajer yang beriorientasi

Dalam budaya organisasi yang sangat

nilai pada inovasi rendah, manajer

inovatif, nilai-nilai yang berhubungan dengan

dengan orientasi nilai pada inovasi

kreativitas, bereksperimen dengan ide-ide baru

yang

dan menantang ditanamkan kepada manajer

termotivasi untuk mengejar ide-ide

39 -

Volume 5, No. 2, Mei 2016

tinggi

cenderung

lebih

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dan proyek kreatif dan inovatif. Ide-ide atau

berkelanjutan

proyek tersebut akan melibatkan ketidakpastian

organisasi

dan risiko yang lebih besar (Ekaningsih, 2012).

perhatiannya terhadap organisasi dan

Hernawati (2005) berpendapat bahwa


manajer yang memiliki rasa inovatif dan kreatif
akan menghadapi

dimana

anggota

mengekspresikan

keberhasilan serta kemajuan yang


berkelanjutan.

ketidakpastian dan risiko

Komitmen

organisasi

bisa

yang lebih besar, oleh sebab itu mereka

tumbuh disebabkan karena individu

membutuhkan lebih banyak otonomi dalam

memiliki ikatan emosional terhadap

pengambilan

bahwa

organisasi yang meliputi dukungan

otonomi pengambilan keputusan yang lebih

moral dan menerima nilai yang ada di

tinggi

dalam

dalam organisasi serta tekad dari

mengelola lingkungan yang kurang dapat

dalam diri untuk mengabdi pada

diprediksi dan lingkungan dinamis yang lebih

organisasi (Srivastava, 2013). Bagi

efektif.

individu dengan komitmen organisasi

keputusan.

akan

membantu

Dikatakan

manajer

tinggi, pencapaian tujuan organisasi

Komitmen Organisasi
Komitmen

sikap

merupakan hal penting. Sebaliknya,

karyawan yang tertarik dengan tujuan, nilai dan

bagi individu atau karyawan dengan

sasaran organisasi yang ditunjukan dengan

komitmen organisasi rendah akan

adanya penerimaan individu atas nilai dan

mempunyai perhatian yang rendah

tujuan organisasi serta memiliki keinginan

pada pencapaian tujuan organisasi,

untuk

dan cenderung berusaha memenuhi

berafiliasi

kesediaan bekerja

organisasi

dengan

ialah

organisasi

dan

keras untuk organisasi

kepentingan

pribadi.

Komitmen

sehingga membuat individu betah dan tetap

organisasi yang kuat didalam diri

ingin bertahan di organisasi tersebut demi

individu akan menyebabkan individu

tercapainya tujuan dan kelangsungan organisasi.

berusaha

Luthans (dalam Cahyadi dan Handoko 2010)

organisasi sesuai dengan tujuan dan

mengatakan sebagai sikap, komitmen organisasi

kepentingan organisasi serta akan

paling sering didefenisikan sebagai berikut: (1)

memiliki pandangan positif dan lebih

keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota

berusaha berbuat yang terbaik demi

organisasi

kepentingan organisasi (Ekaningsih,

tertentu;

(2)

keinginan

untuk

berusaha keras sesuai keinginan organisasi; (3)

keras

mencapai

tujuan

2012).

keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan


tujuan organisasi. Dengan kata lain, hal ini

METODE PENELITIAN

merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas

Populasi dalam penelitian ini adalah

karyawan

perbankan yang terdapat di wilayah

pada

organisasi

dan

proses

Volume 5, No. 2, Mei 2016

- 40

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Aceh. Subjek penelitian ini merupakan manager

anggaran

dengan

komitmen

pada bank-bank yang berada di Aceh dengan

organisasi

dengan

persamaan

kriteria responden sebagai berikut:(1) para

regresi sebagai berikut:

manajer level menengah pada kantor cabang

Y = + 2X2 + 3X3 + 5X2X3 +

utama dan, (2) para manajer yang memiliki

2......... (2)

masa kerja lebih dari setahun. Penentuan dari


pemilihan populasi didapat secara keseluruhan
total populasi sasaran sebesar 140 manager

HASIL PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini kuesioner
yang

bank dari 28 bank yang ada di Aceh.

disebarkan

sebanyak

131

kuesioner dan kuesioner yang kembali


Sumber data yang digunakan dalam

berjumlah 118. Dari 118 kuesioner

penelitian ini yaitu sumber data primer,

yang telah dikembalikan semuanya

sedangkan pengumpulan data dalam penelitian

dapat digunakan dalam pengolahan

ini menggunakan kuesioner. Pendekatan yang

data.

digunakan

Pengujian Hipotesis Pertama

dalam

penelitian

ini

adalah

Hipotesis

pendekatan kuantitatif. Analisis data kuantitatif

dalam penelitian ini menggunakan uji interaksi

pengujian

atau Moderated Regression Analysis merupakan

manajer

aplikasi khusus regresi berganda linier dimana

memperkuat hubungan antara struktur

dalam persamaaan regresinya mengandung

desentralisasi

dengan

unsur interaksi (Ghozali, 2009:136). Langkah-

organisasi.

Persamaan

langkah pengujian dengan menggunakan model

digunakan untuk menguji hipotesis 1

regresi adalah sebagai berikut:

adalah sebagai berikut:

a. Menguji pengaruh faktor pemoderasi yakni


orientasi
terhadap

nilai

manajer

hubungan

pada

antara

inovasi
struktur

peran

merupakan

pada

orientasi
inovasi

nilai
dalam

komitmen

Y = + 1X1 + 3X3

yang

4X1X3

e ............ (1)
=16,413-0,575X1+0,223X3

desentralisasi dengan komitmen organisasi

0,023X1X3

dengan persamaan regresi sebagai berikut:

Menggunakan model regresi linear

Y = + 1X1 + 3X3 + 4X1X3 + 1......... (1)

berganda dengan bantuan program

b. Menguji pengaruh faktor pemoderasi yakni


orientasi

nilai

terhadap

hubungan

Model

manajer

pada

antara

Volume 5, No. 2, Mei 2016

adalah sebagai berikut:

partisipasi

Unstandardized
Coefficients
B

41 -

inovasi

SPSS 23.0 maka hasil yang diperoleh

Standardized
Coefficients
Std.

Beta

Sig.

Adj.
R2

Sig

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Error
(Constant)
Desentralisa

1
si

(Constant)
Desentralisa
2

si

-0,294
16,413

0,102
3,550

-0,259

-2,889
4,623

,005
,000 ,409 27,941 ,000

-0,575

,209

-0,506

-2,759

,007

,170
,010

,233
,482

1,307
2,183

,048
,031

Walaupun terjadi peningkatan hubungan


struktur

desentralisasi

dengan

komitmen organisasi setelah dimasukkan

rendah tidak dapat ditingkatkan dengan


menggunakan stimuli berupa penempatan
manajer yang berorientasi nilai pada inovasi.

variabel pemoderasi orientasi nilai manajer

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

pada inovasi, akan tetapi nilai koefisien dari

penelitian yang dilakukan oleh Hernawati

struktur desentralisasi bernilai negatif maka

(2005) yang menyebutkan bahwa orientasi

dapat disimpulkan bahwa orientasi nilai

nilai manajer pada inovasi tidak memoderasi

manajer

pada

memperkuat

inovasi

hubungan

tidak

mampu

hubungan

antara

struktur

dengan

antara

struktur

komitmen

desentralisasi

organisasi.

Menurut

desentralisasi dengan komitmen organisasi

Hernawati hasil tersebut dipengaruhi oleh

(Hipotesis 1 ditolak).

rendahnya tingkat struktur desentralisasi di

Penolakan hipotesis 1 dapat dijelaskan

level manajer menengah dan bawah pada

bahwa orientasi nilai manajer pada inovasi

perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah.

yang moderat (analisis deskriptif tampak pada

Lebih lanjut Hernawati berpendapat bahwa

nilai rata-rata cukup) tidak menjadi stimuli

sistem pengendalian manajemen yang ada di

bagi manajer untuk memberikan ide atau

perguruan tinggi termasuk kategori usaha

gagasan yang dapat meningkatkan komitmen

bidang

organisasinya melalui peningkatan peran

memperoleh hasil yang berbeda dari kategori

struktur desentralisasi. Hal ini diperlemah

usaha bidang lainnya.

dengan tingkat struktur desentralisasi yang

Pengujian Hipotesis Kedua

relatif rendah, dimana tingkat pendelegasian


wewenang

yang

berkaitan

dengan

jasa,

sehingga

memungkinkan

Hipotesis 2 merupakan pengujian


peran orientasi nilai manajer pada inovasi

pengambilan keputusan di tingkat manajer

dalam

menengah

ini

partisipasi anggaran dengan komitmen

menunjukkan bahwa komitmen organisasi

organisasi. Persamaan yang digunakan

dengan tingkat struktur desentralisasi yang

untuk menguji hipotesis 2 adalah sebagai

sangat

,005

1,586

Orientasi
,223
moderat1
,023
Sumber: Data, 2015 (Diolah)

antara

13,868 ,000 ,059 8,346

22

kecil.

Kondisi

memperkuat

hubungan

Volume 5, No. 2, Mei 2016

antara

- 42

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
berikut:

Menggunakan model regresi linear

Y = + 1X2 + 3X3 + 5X2X3 + e ...........

berganda dengan bantuan program SPSS

(2)

23.0 maka hasil yang diperoleh adalah


=22,631+0,108X2+

1,617X3

sebagai berikut:

0,60X2X3

Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error

Model
(Constant
)

5,723

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta

1,266

4,521

Partisipasi ,658
,065
(Constant 22,63
)
1
2,766
Partisipasi
,108
,173
Orientasi
1,617
,271
moderat2
2
,060
,009
Sumber: Data, 2015 (Diolah)

,686

10,145
8,182

,113

,627

1,693

5,97

2,254

6,617

Sig.
,00
0
,00
0
,00
0
,00
1
,00
0
,00
0

Adj.
R2
,466

,608

F
102,91
5

Sig
,00
0

61,533

,00
0

Hasil pengujian analisis menunjukkan

hubungan antara partisipasi anggaran

dengan adanya variabel moderasi yang

dengan komitmen organisasi, hal tersebut

berupa

orientasi

tidak

inovasi

dapat

antara

partisipasi

nilai

manajer

memperkuat

pada

hubungan

anggaran

dengan

lepas

partisipasi

dari

tingginya

anggaran

yang

tingkat
ada

di

perbankan di Aceh.

komitmen organisasi. Hal ini berarti

Temuan ini sejalan dengan hasil

bahwa hipotesis 2 yang menyatakan

penelitian Subramanian dan Mia (2001)

bahwa

pada

yang menemukan bahwa orientasi nilai

inovasi mampu memperkuat hubungan

manajer pada inovasi berperan dalam

antara

dengan

memoderasi hubungan antara partisipasi

diterima.

anggaran dengan komitmen organisasi.

Temuan ini menjelaskan bahwa tingkat

Lebih lanjut Subramaniam dan Mia

orientasi nilai pada inovasi diantara para

menjelaskan

manajer menengah di perbankan di Aceh

orientasi nilai pada inovasi yang tinggi

yang relatif sedang mampu memperkuat

merasakan kebutuhan yang lebih besar

orientasi

partisipasi

komitmen

43 -

nilai

organisasi

manajer

anggaran
dapat

Volume 5, No. 2, Mei 2016

bahwa

manajer

dengan

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
untuk berpartisipasi dalam pengaturan

sama juga dapat dilihat pada penelitian

anggaran dibandingkan manajer dengan

Ekaningsih (2012) yang menunjukkan

orientasi nilai pada inovasi yang rendah.

bahwa peran orientasi nilai manajer pada

Penelitian Hamdani (2004) yang


menggunakan

industri

partisipasi anggaran dengan komitmen

pengolahan kayu di Kalimantan Selatan

organisasi, hal ini diperkuat dengan

menunjukkan hasil bahwa orientasi nilai

partisipasi anggaran yang relatif tinggi,

manajer

dimana

tingkat

hubungan antara partisipasi anggaran

dalam

penyusunan

dengan komitmen organisasi. Hasil yang

anggaran

pada

data

pada

inovasi mampu memperkuat hubungan

inovasi

memoderasi

keterlibatan
dan

manajer
penentuan

sangat

besar.

KESIMPULAN DAN SARAN


Saran

Kesimpulan
Melalui analisis data dan pembahasan hasil analisis
yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, dapat
dirumuskan

beberapa

hal

sebagai

kesimpulan

penelitian yaitu: orientasi nilai manajer pada inovasi


tidak mampu memperkuat hubungan antara struktur
desentralisasi dengan komitmen organisasi dan
orientasi

nilai

manajer

pada

inovasi

mampu

memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran

Untuk penelitian selanjutnya yang pertama, perlu


dilakukan penelitian yang didasarkan pada data
longitudinal

untuk

dapat

membantu

dalam

memahami faktor-faktor yang dapat mengubah


orientasi nilai manajer pada inovasi dan bagaimana
perubahannya, pada gilirannya dapat mempengaruhi
struktur organisasi, sistem anggaran dan kemudian
komitmen orgnisasi. Kedua, menentukan kriteria
responden berdasarkan departemen fungsional yang

dengan komitmen organisasi.

sama sehingga jawaban yang dihasilkan relatif sama.


Ketiga, disarankan untuk mencoba menggunakan

Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah yang
pertama, penelitian ini menggunakan data survei
berdasarkan cross sectional, sehingga

perubahan

variabel

lain

yang

dapat

dimungkinkan

mempengaruhi komitmen organisasi, misalnya gaya


kepemimpinan dan kepuasan kerjan

yang terjadi setelah pengumpulan data tidak akan


tampak. Kedua, responden dalam penelitian ini
adalah manajer dari berbagai departemen fungsional
akibatnya respon atau jawaban menjadi berbeda
karena perbedaan departemen fungsional tempat
bekerja.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agusti, R. (2012). Pengaruh partsipasi penyusunan
anngaran
terhadap
kinerja
aparatur
pemerintah daerah dengan dimoderasi oleh
variabel desentralisasi dan budaya organisasi
(studi kasus pada pemerintah kabupaten
Bengkalis). Jurnal Ekonomi, 20(3), 1-15.

Volume 5, No. 2, Mei 2016

- 44

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Cahyadi, R.S. dan J. Handoko (2010). Pengaruh
omitmen organisasi, gaya kepemimpinan
dan ketidakpastian lingkungan terhadap
hubungan partisipasi anggaran dengan
kinerja manajerial. Jurnal Akuntansi
Kontemporer, 2(2), 171-189.
Ekaningsih, A.S. (2012). Hubungan struktur
desentralisasi dan partisipasi anggaran
dengan komitmen organisasi: Peran
orientasi nilai manajer pada inovasi sebagai
pemoderasi (Studi pada industry batubaradi
Tarakan Kalimantan Timur). Jurnal Spread,
2, 2-7.
Gaspersz, J. (2003). Analisa hubungan antara
struktur desentralisasi, partisipasi anggaran
dengan job relevant information, VOI
manajer serta pengaruhnya terhadap job
related outcome. Simposium Nasional
Akuntansi VI. Surabaya.
Ghozali, I. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Buku 1.
Semarang: Badan Penerbit Undip.
Grawe, S., P. Daugherty dan J. McElroy. (2012).
External organizational commitment among
organizational implants: The case of
logistics service providers. Transportation
Research, 48, 165177
Hamdani. (2004). Peran orientasi nilai manajer
pada inovasi sebagai variabel moderating
terhadap hubungan antara partisipasi
penganggaran,
struktur
desertalisasi
dengan komitmen organisasi pada unit
bisnis perusahaan industri pengolahan
kayu di Kalimantan. Tesis Master tidak
Dipublikasikan.
Semarang:
Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Hansen,

D.R. dan M.M. Mowen. (2009).


Management Accounting; Cincinnati, Ohio:
South Western College Publishing.

Henri, J.F. (2006). Organizational Culture and


Performance
Measurement
Systems.
Accounting, Organizations and Society, 31,
77-103.
Hernawati,
R.I.
(2005).Pengaruh
struktur
desentralisasi dan partisipasi penyusunan
anggaran terhadap komitmen organisasi:
Orientasi nilai manajer pada inovasi
sebagai variabel moderating (Studi empiris
pada perguruan tinggi swasta di
lingkungan Kopertis Wilayah VI Jawa
Tengah). Tesis Master tidak Dipublikasikan.

45 -

Volume 4, No. 1, Februari 2015

Semarang:
Program
Universitas Diponegoro.

Pascasarjana

Kartika, A. (2010). Pengaruh komitmen organisasi


dan ketidakpastian lingkungan dalam
hubungan antara partisipasi aggaran dengan
senjangan anggaran (studi empirik pada
rumah sakit swasta di kota Semarang).
Kajian Akuntansi, 2(1), 39-60.
Katsikea, E., M. Theodosiou, N. Perdikis dan J.
Kehagias. (2011). The effects of
organizational
structure
and
job
characteristics on export sales managers
job
satisfaction
and
organizational
commitment. Journal of World Business, 46,
221233.
Malik, O.F. (2010). The mediating effects of job
satisfaction on role stressors and affective
commitment. International, Journal of
Business and Management, 5(11), 55-74.
Othman, R. (2012). Budgetary partisipation: How it
affect performance and commitment.
Accountancy Business and the Public Interest,
25, 168-209.
Parker, R.J dan L. Kyj. (2006). Vertical information
sharing in the budgeting process. Accounting,
Organizations and Society, 31, 27-45.
Purwati, A.S., dan S, Zulaikha. (2006). Teori
kontijensi, sistem pengendalian manajemen
dan outcomes perusahaan: Implikasinya
dalam riset masa kini dan masa yang akan
datang. Performance, 4, 1-11.
Riyadi, S. (2007). Pengaruh desentralisasi, motivasi,
dan partisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Majalah
Ekonomi, 2, 157-180.
Srivastava, S.H. (2013). Job satisfaction and
organizational commitment relationship:
effect of personality variables.The Journal of
Business Perspective, 17 (2),159-167.
Subramaniam, N. dan L. Mia. (2001). The
relationship between decentralised structure,
budgetary participation and organisational
commitment (The moderating role of
managers
value
orientation
towards
innovation). Accounting, Auditing and
Accountability Journal, 14(1),12-29.
Wan, D., C.H. Ong dan F. Lee. (2005). Determinants

Jurnal Magister Akuntansi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
of firm innovation on
Technovation, 25, 261-268.

Singapore.

Widodo, R. (2010). Analisis pengaruh keamanan


kerja dan komitmen organisasional
terhadap
turnover
intention
serta
damaknya terhadap kinerja karyawan
outsourcing (studi pada PT. PLN Persero
APJ Yogyakarta). Tesis Master tidak
Dipublikasikan.
Semarang:
Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Zheng, W., B. Yang dan G.N. McClean. (2010).
Linking organizational culture, structure,
strategy, and organizational effectiveness:
Mediating role of knowledge management.
Journal of Business Research, 63, 763-771.

Volume 4, No. 1, Februari 2015

- 46

Anda mungkin juga menyukai