Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Teknik Pembentukan Material

Kelompok 3:

Danar Widonarko
Lukmanul Iksan
Deden Syahruddin
Redha
Sofian Oktaviardi

Universitas Gunadarma 2014

1. Definisi

Forging atau penempaan merupakan penekanan pada logam dengan daya tekan yang
tinggi sehingga dapat dikatakan penempaan merupakan proses penumbukan pada benda kerja
sehingga membentuk produk,karena penempaan merupakan proses merapatkan butir atau serat
pada bahan baku (material),maka proses penempaan mempunyai kekuatan untuk ratio berat
sehingga sangat baik untuk digunakan sebagai komponen-komponen mesin (pesawat
angkat).dapat diartikan juga forging adalah suatu proses deformasi yang dilakukan dengan
menekan benda kerja diantara dua cetakan (die),baik menggunakan beban tiba-tiba (impact) atau
ditekan secara gradual hingga diperoleh bentuk akhir benda kerja yang diinginkan.
Secara umum metode forging dapat dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu:
A.forging hammer
adalah metode atau cara pembentukan produk dengan cara menumbuk secara berulang,proses
yang digunakan secara open die,sehingga produk yang dihasilkan mempunyai toleransi yang
kurang baik
B.forging press
adalah metode forging dengan menggunakan mesin press yang mempunyai daya tekan
tinggi,secara umum proses forging dengan mesin press dapat digunakan secara open die maupun
close die.
Open die

Kekurangan
kelebihan
Laju produksi rendah
Tersedia berbagai ukuran
Mempunyai toleransi yang Cetakan yang relative murah
kurang baik
Proses

Close die

Cetakan mahal

simple
Toleransi

pengerjaan
dan

yang

kepresisian

yang relative baik


Dihasilkan sifat yang baik
Produktivitas yang baik

2. Sejarah
Forging adalah proses pembentukan logam tertua. Sejak jaman prasejarah manusia telah
menemukan bahwa besi sponge dapat dipanaskan dan dipukul dengan batu menjadi peralatan
berguna. Forging modern telah dikembangkan para pembuat perisai.Martil dengan daya tinggi

dan press mekanis telah menggantikan kekuatan tangan, martil dan landasan. Lagipula,
pengetahuan tentang metallurgy modern menambah ketrampilan dan seni para pengarjin dalam
mengendalikan panas dan pembawaan logam.Berbagai variasi proses forging telah
dikembangkan sehingga menawarkan kemampuan yang luas. Sebongkah bentuk bisa dibuat
secara ekonomis dengan berbagai metode, sementara yang lain dapat memproduksi ribuan
bagian yang identik.

3. Forging berdasarkan jenis operasi


1. Operasi open-Die Forging

(1) fullering: mengurangi luas penampang dan meratakan logam, bentuk die convex

(2) edging: mirip fullering, bentuk die concave


(3) cogging: mengurangi luas penampang hingga ukuran yang dikendaki

Open-Die Drop-Hammer Forging


Mula-mula digunakan oleh kaum Blacksmith Kemudian perangkat mekanis yang besar
telah dipakai untuk memisahkan tiupan berulang. Martil uap atau udara, yang
menggunakan tekanan untuk menaikkan dan melepaskan beban.
Kelebihan martil uap:
1. Tipe ini memberikan kecepatan hantam lebih tinggi,
2. gaya hantam yang lebih terkendali,
3. automasi yang lebih gampang,
4. dan mampu membentuk benda kecil sampai beberapa ton
Martil dikendalikan komputer bisa diprogram dapat menyediakan hembusan dengan
kecepatan mendadak (energi) yang berbeda untuk setiap tahap operasi.
Keunggulannya:

menaikkan efisiensi proses,


meminimalisasi jumlah kebisingan dan getaran, (yang merupakan hal umum akibat
kelebihan energi yang tak terserap saat pembentukan benda kerja)

Tahap:

1. Logam pertama-tama dipanaskan ke suhu selayaknya dengan gas, minyak atau tungku
listrik atau panas induksi listrik.
2. Beban kejut (Impact) disampaikan oleh berbagai tipe martil mekanis, yang paling
sederhana adalah grafity drop atau martil luas.
Pada sistem mekanis: martil dilekatkan pada ujung bawah sebuah papan kayu keras, yang
dinaikkan diangkat dengan pencengkeraman dua roda yang kasar, yang mana keduanya berpisah
untuk melepaskan beban. Pada sistem martil uap/udara: uap atau udara, digunakan untuk
menaikkan dan melepaskan beban.

Martil drop dengan rangka double dan skematis dari perkakas dasar
Karakter Open-die forging-1

tidak membatasi aliran logam.

Operator harus mengatur arah dan posisi benda kerja antara tiupan untuk mendapatkan
bentuk yang diinginkan.

bentuk khusus dapat disisipkan untuk membantu membuat bentuk-bentuk sederhana


(seperti bulatan, cekung atau cembung), pembentukan lubang atau operasi pemotongan.

Karakter Open-die forging-2

Manipulator bisa digunakan untuk mengatur posisi benda kerja yang lebih besar,
mungkin beberapa ton.

open-die forging biasanya digunakan untuk pembentukan awal untuk operasi berikutnya.

Open-die forging digunakan untuk menyebabkan aliran plastis terorientasi dan


mengurangi jumlah proses pemesinan yang mengikuti.

aliran material tak terbatasi dan pembentukan sebuah poros silindris multi diameter dan
cincin tanpa sambungan dengan open-die forging.

2. Operasi Impression-Die Forging

(1) just prior to initial contact with raw workpiece


(2) partial compression
(3) final die closure, causing flash to form in gap between die plates
3. Operasi Flashless Forging

(1) just before initial contact with workpiece


(2)partial compression
(3) final punch and die closure
4. Operasi Upset & Heading

Proses forging yang dikhususkan untuk pembesaran diameter pada ujung batang
logam ditekan dalam arah memanjang.
Pada dasarnya benda kerja yang diupset berupa bar bulat, wire ataupun benda kerja
berbentuk silindris.

5. Operasi Swaging
Adalah proses pengurangan diameter benda kerja yang berbentuk bulat baik solid
maupun berongga dengan cara penempaan berulang kali. Proses swaging juga dapat

membentuk bentuk kerucut dan mengurangi diameter dalam maupun diameter luar
penampang.

(a) Reduction of solid stock

(b) Tapering a tube


(c) swaging to form a groove on a tube
(d) Pointing of a tube
(e) Swaging of neck on a gas cylinder

6. Operasi Roll Forging


Proses forging untuk mengurangi ketebalan dari bar yang berbentuk bulat atau datar
sehingga mengalami perpanjangan ke arah sumbu axisnya. Roll forging biasanya
memproduksi poros, batang taper dan pegas daun.

7. Operasi Hubbing

3. Kategori Forging berdasarkan Suhu


Berdasarkan proses pengerjaan dibedakan menjadi dua macam yaitu proses pengerjaan
panas (hot working) dan proses pengerjaan dingin (cold working).

Hot working adalah proses pembentukan dengan cara memanaskan benda kerja sampai diatas
suhu rekristalisasi,kemudian diberikan gaya luar sehingga terjadi perubahan bentuk yang
diinginkan.
Rekristalisasi adalah suatu proses dimana butir logam yang terdeformasi digantikan oleh butiran
baru yang tidak terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk didalamnya .atau
perubahan struktur Kristal akibat pemanasan pada suhu krisis sehingga terbentuknya struktur
butiran baru melalui tumbuhnya inti dengan pemanasan .
Keuntungan pengerjaan panas.

Porositas dalam logam dapat dikurangi


Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam
Struktur butir lebih halus
Sifat-sifat fisis yang meningkat
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk relative kecil.
Kerugian pengerjaan panas.

Terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan benda kerja sehingga penyelesaian
permukaan kurang bagus.
Dimensi benda kerja yang dihasilkan kurang akurat
Peralatan pengerjaan panas dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Proses pengerjaan dingin atau (cold working) adalah merupakan pembentukan logam secara
plastis dibawah suhu rekristalisasi pada umumnya dilakukan disuhu kamar tanpa pemanasan
benda kerja .suhu rekristalisasi yang dimaksud adalah suhu dimana logam akan mengalami
perubahan struktur mikro.
Keuntungan pengerjaan dingin

Tidak dibutuhkan pemanasan


Ukuran atau dimensi yang didapat baik
Hasil permukaan lebih halus karena tidak ada proses oksidasi terhadap material
Kekerasan dan kekuatan logam yang dihasilkan meningkat.
Biaya perawatan dan pemeliharaan lebih murah
Kerugian pengerjaan dingin

Dibutuhkan gaya yang besar untuk membuat suatu produk yang berukuran kecil.
Hanya bahan yang lunak yang bisa diproses
Porositas dalam logam tetap
Keuletan menurun
Perbedaan pengerjaan dingin dan pengerjaan panas

Pengerjaan panas
Pengerjaan dingin
Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi
sekitar 5000-7000C)
Diperlukan gaya yang lebih rendah

Diperlukan gaya yang lebih besar untuk

Perubahan sifat mekanik kecil:

membuat produk yang bersize kecil


Perubahan sifat mekanik besar:

Keuletan meningkat

Keuletan menurun

Ketahanan terhadap impact meningkat

Kekuatan dan kekerasan meningkat

Pada proses pengecoran juga dapat dikatakan sebagai penempaan karena pembentukan logam
cair tersebut dibentuk dalam cetakan dan cetakan tersebut mendapat tekanan atau tempaan dari
luar.meskipun penempaan terdapat masalah dalam prosesnya akan tetapi dapat diatasi dengan
berbagai cara yakni menaikan temperature tempa dan menaikan tekanan tempa.
Produk penempaan memiliki kekuatan dan ketangguhan yang lebih baik dibanding produk
lain.sehingga sangat baik untuk komponen yang mempunyai tegangan tinggi

4. Material yang biasa digunakan

Carbon
Alloy Steel and Super Alloys
Stainless Steel
Aluminum Alloys
High Temperature Alloys
Magnetic Steel
Brass
Copper
Nickel based Alloys

Cobalt based Alloys


Titanium
Core Iron
Silicon Iron

5. Jenis Mesin Forging


Berdasarkan gaya penekanannya ada 2:
1. Hammer
Proses ini diprioritaskan untuk membuat benda kerja yang sederhana dan skala produksi
kecil. Prosesnya lama dan hasilnya tergantung dari skill operator.
2. Press
Untuk benda kerja dengan penampang tebal dan besar digunakan press forging
Prinsip press forging : dilakukan penekanan secara perlahan-lahan pada benda kerja
sampai menghasilkan aliran logam yang uniform.

6. Cacat pada proses Forging


Kegagalan, disamping membuang biaya yang cukup besar juga memakan waktu
perencanaan produksi yang dapat mengganggu jadwal (time schedule) produk lainnya. Dalam
perancangan dengan menggunakan konsep metode klasik umumnya mempunyai tingkat
kegagalan yang cukup tinggi dan membutuhkan biaya yang cukup besar karena dibutuhkan trial
and error. Kegagalan ini dapat diperkecil apabila keahlian, pengalaman, intuisi, kreatifitas yang
dimiliki oleh perencana tinggi dan melakukan prosedur-prosedur iterasi yang melibatkan usaha
percobaan yang ekstensif.
Secara garis besar kegagalan dibagi menjadi 2 yaitu kegagalan produk dan kegagalan
cetakan yang mempunyai keterkaitan baik langsung maupun tidak langsung. Contoh kegagalan
tidak langsung adalah produk gagal karena volume raw materialnya kurang, demikian juga gagal
karena kesalahan penyetelan (bad setting) yang memungkinkan terjadinya benturan.
Cacat produk (defect) ada 6 jenis yaitu Cacat lipatan (folds), Cacat geser (shear defect), Retak
(craks), Cacat permukaan (surface defect), Cacat bentuk (form defect), Cacat struktur (structural
defect).

Kemungkinan-kemungkinan penyebab dari cacat tersebut khusus terkait cetakan


(die/tool), cacat pada produk dapat disebabkan karena geometri, kondisi, permukaan dan material
dari cetakan. Sedangkan kegagalan cetakan bisa dikarenakan karena proses pembuatan yang
kurang baik seperti tingkat ketelitian geometri serta proses lanjut yang kurang/salah seperti tidak
adanya proses pengerasan / proses meningkatkan ketangguhan cetakan.
KASUS PADA PROSES FORGING
Untuk kasus-kasus pada proses forging itu sendiri ada bermacam-macam tergantung dari
proses tersebut dan material yang digunakan. Untuk kasus yang kali ini akan dibahas mengenai
penempaan pada pembuatan housing pada busi.
Proses pembuatan housing ini memiliki 6 tahapan penempaan. Proses ini disebut dengan
proses cold forging karena didalam proses ini tidak dilakukan proses peleburan terlebih dahulu
karena bahan material tersebut yang cukup lunak untuk di tempa walaupun material akan terasa
panas jika disentuh dengan tangan kosong tetapi ini termasuk dengan penempaan dingin.

Penempaan pada material ini dilakukan dengan tekanan 750 ton untuk membentuk
material tersebut. dengan punch sebagai pemukul dan membentuk cetakan dalam atau diameter
luar dan die sebagai pembentuk cetakan luar material tersebut.

Housing Pada Busi

Proses Penempaan 1-6 Station

KASUS PADA PROSES FORGING


Pada hasil proses penempaan di station 5 material pada pembentukan dalam belum
mengalami pelubangan sempurna karena masih ada sedikit material yang tersisa. Punch disini
digunakan hanya untuk memotong sisa material agar proses pelubangan sempurna.
Kasus disini yang akan dibahas adalah mengenai punch tersebut yang sering kali
mengalami patah pada proses penempaan tersebut. Bisa di simpulkan bahwa ukuran punch yang
berdiameter kecil dan bentuknya panjang bisa mempengaruhi punch tersebut patah karena
dengan diberikan tekanan 750 ton dengan diameter punch yang kecil, dan juga kemungkinan
patah pada punch tersebut bisa di karnakan tidak kesejajaran/tidak center antara lubang pada
material dan pada penekanan punch tersebut

PUNCH

Material
sisa
5/6
6/6

HOUSING

Anda mungkin juga menyukai