Anda di halaman 1dari 19

MATERI POKOK

MATA PELAJARAN FISIKA-1


Modul 5

Penyusun
SUYANTO, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN KOTA SAMARINDA


SMAN 10 MELATI SAMARINDA
Alamat : Jl. H.A.M.M. Rifaddin RT 25 Samarinda Seberang Tlp/Fax : (0541)261829 Kode Pos 75132
website : www.sma10melati.com e-mail : smaplus@sma10melati.com

SAMARINDA 2011

KATA PENGANTAR
Modul ini merupakan bahan ajar yang dipergunakan untuk membantu siswa-siswi
SMAN 10 Melati Samarinda dalam mempelajari konsep-konsep dasar ilmu fisika.
Diharapkan siswa akan lebih memahami bahwa ilmu fisika adalah ilmu yang terus
berkembang melalui pengamatan dan penyusunan teori. Modul ini berisi uraian materi
pokok yang disertai dengan bahan evaluasi berupa lembar kerja yang merupakan tugas
terstruktur dan uji pemahaman sebagai tugas mandiri siswa. Lembar Kerja Siswa atau LKS
yang terdapat dalam lampiran modul ini dipergunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan
kegiatan praktikum di laboratorium.
Dengan mempelajari modul ini, diharapkan para siswa dapat lebih mudah mencari
bahan referensi dalam pelaksanaan proses belajar menganjar dengan sistem sks yang telah
diterapkan di SMAN 10 Melati Samarinda.
Kami menyadari bahwa modul ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai masukan untuk
perbaikan modul ini .
Pada kesempatan ini, kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak
khusunya Bapak Drs. Hidayat dan rekan-rekan guru yang telah memberikan dukungan
dalam pembuatan modul ini.
Akhir kata semoga segala upaya yang kita lakukan dapat memajukan pendidikan di
negara kita, khusunya dalam bidang ilmu Fisika.

Penulis

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Mata Pelajaran Fisika 1 merupakan mata pelajaran paket di kelas X semester I yang
wajib dipelajari oleh siswa selama belajar di SMAN 10 Melati Samarinda. Mata pelajaran
ini memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap kepada para siswa, sehingga
mereka mampu belajar lebih lanjut di jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
Supaya Anda belajar lebih lancar di jurusan Ilmu Pengetahuan Alam , maka modul ini
harus dikuasai dengan betul. Anda disarankan untuk belajar secara berurutan, mulai dari
modul pertama sampai modul terakhir. Belajar dengan modul memerlukan kemandirian,
keteguhan hati dan kejujuran Anda. Apabila Anda belum menguasai sepenuhnya, perlu
Anda mengulangi bagian yang belum Anda kuasai itu, sehingga dasar belajar Anda lebih
mantap.
Dalam memperlajari modul ini diharapkan Anda :
1.

Membaca dan mencermati uraian kegiatan belajar dengan seksama.

2.

Mendiskusikan hasil lembar kerja dengan teman, kakak asuh maupun guru
pembimbing mata pelajaran.

3.

Mengerjakan uji pemahaman.

4.

Mengikuti saran dalam umpan balik dan tindak lanjut, sehingga Anda lebih siap
untuk menghadapi ujian kompetensi dasar.
Selain modul ini, Anda diharapkan membaca pula buku-buku acuan yang banyak

terdapat di perpustakaan dan sumber belajar online di internet untuk lebih meningkatkan
pemahaman dan memperluas pengetahuan Anda.
Selamat belajar!

TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
B. Kompetensi Dasar
1.

Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus,
gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.

KEMAMPUAN PRASARAT
Bila kita lemparkan kelereng di atas permukaan lantai, maka kecepatan kelereng
semakin lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng itu diam
(berhenti).Kenapa demikian? Hal itu disebabkan karena adanya gaya gesekan antara
lantai dengan kelereng. Jadi dalam hal ini gaya dapat menyebabkan terjadinya
perubahan kecepatan pada benda. Apa yang terjadi jika bola softball yang dilempar
lalu kita pukul?

PRETES

Kerjakan dengan singkat dan jelas.


1.

Ketika sebuah benda diletakkan di atas kertas, dan kertas ditarik dengan
perlahan-lahan apa yang terjadi? Demikian sebaliknya jika kertas ditarik dengan jepat
apa yang terjadi dengan benda tersebut.

2.

Sebuah benda massanya 0,5 m/s2 bergerak dengan percepatan 2 m/s2. Berapa
gaya yang dialami benda tersebut

3.

Sebuah benda diletakkan diatas sebuah meja. Gambarkan gaya-gaya yang terjadi
pada meja tersebut.

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Setelah pembelajaran selesai siswa dapat:

1.

Melakukan percobaan hukum Newton 1 dan 2.

2.

Menggambar gaya berat, gaya normal, gaya tegang tali, dalam memecahkan
masalah dinamika gerak lurus tanpa gesekan.

3.

Melakukan percobaan gerak benda dalam bidang miring untuk membedakan


gesekan statis dan gesekan kinetis

4.

Menghitung percepatan benda dalam sistem yang terletak pada bidang datar,
bidang miring dan sistem katrol

5.

Melakukan praktik gaya sentripetal

KEGIATAN BELAJAR
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
A. Pengertian Gaya.
Bila kita lemparkan kelereng di atas permukaan lantai, maka kecepatan kelereng semakin
lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng itu diam (berhenti).Kenapa
demikian? Hal itu disebabkan karena adanya gaya gesekan antara lantai dengan kelereng.
Jadi dalam hal ini gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan pada benda.
Apa yang terjadi jika bola softball yang dilempar lalu kita pukul? Tentunya bola itu akan
terpental dengan arah yang berbeda dengan arah semula. Dengan demikian gaya dapat
menyebabkan perubahan arah gerak suatu benda. Contoh lain perubahan yang terjadi akibat
pengaruh gaya adalah perubahan ukuran suatu benda. Misalnya kalau kita tarik pegas, maka
panjang pegas akan berubah dari panjang semula. Tentunya masih banyak lagi perubahanperubahan yang dissebabkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda. Coba berikan
contoh yang lain akibat pengaruh gaya!
Dari contoh-contoh di atas dapatlah didefinisikan bahwa gaya adalah sesuatu yang dapat
menyebabkan perubahan gerak, perubahan arah gerak, perubahan ukuran atau perubahan
bentuk dari benda. Tetapi dalam hal ini kita akan pelajari khusus tentang hubungan gaya
dengan gerak. Orang yang paling berjasa dalam pembahasan ini adalah seorang yang

bernama Isaac Newton, ilmuawan berkebangsaan Inggris yang hidup pada tahun 1642
1727.
B. Hukum I Newton.
Dari contoh di atas dikemukakan, bila suatu kelereng dilemparkan di atas lantai maka
kecepatan kelereng semakin lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng akan
berhenti. Bayangkanlah, bagaimana jika lantainya sangat licin sehingga tidak ada gaya
gesek antara lantai dengan kelereng?
Tentunnya kelereng itu akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap dan tidak akan pernah
berhenti, Bagaimana pula jika kelereng itu diletakkan di atas lantai tanapa diberi gaya?
Tentu saja kelereng itu tetap akan diam di tempatnya. Keadaaan inilah yang sebesarnya
dikemukakan oleh Newton yang dikenal dengan hukumnya yang pertama.
Bunyi hukum I Newton:
Bila tidak ada gaya yang bekerja pada benda (jumlah gaya-gaya yang bekerja sama
dengan nol) maka benda akan diam atau bergerak lurus beraturan.
Dari pernyataan itu dapat kita ringkas:
Jika F = 0, maka benda itu diam atau bergerak lurus beraturan.
Perhatikan gambar berikut!
Balok akan tetap diam atau bergerak
F1y

lurus beraturan jika:


Fx = 0

F1x

F2x

Fy = 0

F2y
Hukum I Newton disebut juga kelembaman, yaitu sifat suatu benda yang cenderung untuk
mempertahankan keadaan semula. Suatu benda yang diam cenderung untuk tetap diam,
sebaliknya bila benda itu bergerak maka cenderung untuk terus bergerak. Hal ini dapat kita

rasakan pada saat kita naik bus. Apabila bus tiba-tiba bergerak maka kita akan merasakan
badan kita terdorong kebelakang, sebaliknya pada saat bus sudah bergerak kemudian tibatiba direm, maka kita merasa badan kita terdorong ke depan. Inilah yang dimasud dengan
sifat lembam suatu benda.
C. Hukum II Newton.
Hukum I Newron membicarakan keadaan suatu benda jika tidak ada gaya yang bekerja
padanya. Lalu bagaimana jika ada gaya yang nekerja pada benda atau jumlah gaya yang
bekerja pada benda tidak sama dengan nol?
Tentunya keadaan benda akan sebaliknya, yaitu benda akan bergerak dan gerakannya tidak
lurus beraturan tetapi bergerak lurus berubah beraturan. Kalau benda bergerak lurus
berubah beraturan tentu ada percepatannya. Berapa besar percepatannya? Keadaan ini telah
dikemukakan oleh Newton dalam hukumnya yang kedua.
Bunyi Hukum II Newton:
Besarnya percepatan yang ditimbukan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding
lurus dengan besarnya gaya tetapi berbanding terbalik dengan massa benda.
a

F
m

F m.a

atau

Keterangan:
a = percepatan benda (m/s2)
F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
D. Hukum III Newton.
Bila kita memakai sepatu roda kemudian mendorong tembok, apakah yang terjadi? Tembok
akan tetap diam, malah kita yang terdorong ke belakang. Semakin besar dorongan kita,
semakin kuat kita terdorong ke belakang. Bagaimana ini bisa terjadi? Kejadian ini dapat

dijelaskan bahwa pada saat kita mendorong (memberikan gaya) pada tembok, sebenarnya
tembokpun memberikan gaya pada kita dengan besar gaya sama tetapi arahnya berlawanan.
Keadaan ini telah dikemukakan oleh Newton pada hukumnya yang ketiga dan dikenal pula
sebagai hokum aksi-reaksi.
Bunyi Hukum III Newton.
Bila suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda kedua juga akan
memberikan gaya pada benda pertama dengan besar gaya sama tetapi arahnya
berlawanan.
Secara matematis hokum III Newton dapat ditulis:
F(aksi) = - F(reaksi)

Perlu diperhatikan bahwa pasangan gaya aksi dan gaya rekasi ini timbul secara bersamaan
tetapi bekerja pada benda yang berlainan. Perhatikan pasangan gaya aksi-reaksi berikut ini.

Balok melakukan gaya pada meja sebesar W dan meja


melakukan gaya pada balok sebesar N, dimana
N=W
N = gaya normal

W = gaya berat

E. Berat dan massa.


Dalam kehidupan sehari-hari pengertian massa dan berat dianggap sama saja. Tetapi di
dalam fisika kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Massa suatu benda menyatan
kuantitas materi yang dikandungnya. Besaran massa benda dimana-mana sama besar, tidak
tergantung dimana letak benda itu berada. Massa benda 100 kg di bumi bila di bawa ke
bulan massanya tetap 100 kg. Tetapi lain halnya dengan berat. Berat suatu benda

menyatakan besarnya gaya gravitasi terhadap benda itu. Berat suatu benda tergantung
massa benda dan percepatan gravitasi tempat dimana benda itu berada. Berat benda di bumi
200 N akan berbeda beratnya jika di bawa ke bulan atau planet lain, karena percepatan
gravitasi di bumi berbeda dengan percepatan gravitasi di bulan atau planet lain.
Hubungan antara massa dan gaya berat (berat0 dapat ditulis sebagai berikut:
W = m. g

Keterangan:
W = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
F. Gaya Gesekan.
Bila kita lemparkan sebuah kelereng di atas lantai, maka kecepatan kelereng sedikit demi
sedikit akan berkurang dan akhirnya kelereng itu akan berhenti setelah menempuh jarak
tertentu. Bagaimanakah jarak yang ditempuh kelereng jika dilemparkan di atas jalan
beraspal? Tentunya jarak yang ditempuh kelereng jauh lebih pendek jika dibandingkan di
atas lantai. Hal ini dapat dimaklumi karena pada permukaan jalan beraspal gaya
gesekannya lebih besar bila dibandingkan permukaan lantai. Arah gaya gesekan selalu
berlawanan dengan arah gerak benda, sehingga gaya ini selalu menghambat gerak benda.
Keuntungan dan kerugian gaya gesekan.
Gaya gesekan tidak selalu merugikan kita. Banyak sekali adanya gaya gesekan ini
menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan diantaranya memang dibuat
sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.
Di bawah ini diberikan contoh-contoh gaya gesekan yang merugikan maupun yang
merugiksn.

Contoh gaya gesekan yang merugikan:


1. gaya gesekan antara komponen-komponen dalam sebuah mesin.
2. gaya gesekan antara roda dengan porosnya.
3. gaya gesekan antara udara dengan bodi pesawat.
Contoh gaya gesekan yang menguntungkan:
1) gaya gesekan antara ban roda mobil dengan jalan.
2) gaya gesekan pada rem sepeda motor
3) gaya gesekan meja dengan lantai.
Hal-hal yang mempengaruhi gaya gesekan.
Besar kecilnya gaya gesekan ditentikan oleh dua hal, yaitu:
1) tingkat kekasaran permukaan benda-benda yang berseinggungan atau koedisien
gesekan ( )
2) gaya normal (N)
Besarnya gaya gesekan memenuhi persamaan:
fg .N

G. Gaya gesekan statik dan kinetic.


Pada saat kita menarik sebuah peti di atas lantai datar dan peti tidak bergeser dari tempat
semula, hal ini disebabkan adanya gaya gesekan antara peti dengan lantai yang besarnya
sama dengan gaya yang kita berikan tetapi arahnya berlawanan. Gaya gesekan ini disebut
gaya gesekan statik. Bila gaya tarikan kita diperbesar sehingga peti bergerak, maka gaya
yang kita berikan telah melampaui gaya gesekan static maksimum.
Besarnya gaya gesekan static maksimum adalah sebagai berikut:
fs. max s.N

Keterangan: fs.max = gaya gesekan static maksimum (N)


s

= koefisien gesekan statik

= gaya normal (N)

Setelah peti bergerak, gaya tarikan yang kita rasakan akan lebih kecil bila dibandingkan
dengan gaya tarikan pada saat awal peti belum bergerak. Hal ini terjadi karena gaya
gesekan kinetik (gaya gesekan pada saat peti bergerak) nilainya selalu lebih kecil dari pada
gaya gesekan static maksimum.
Besarnya gaya gesekan kinetic memenuhi persamaan:
fk k .N

Keterangan: fk = gaya gesekan kinetik (N)


s = koefisien gesekan kinetik
N = gaya normal (N)
Gaya gesekan pada bidang datar.
Bila suatu balok di atas bidang datar ditarik dengan gaya F yang arahnya juga mendatar,
maka gaya-gaya yang bekerja pada balok adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar di
bawah ini:
Besarnya gaya normal:

N=W
F

fs

N = m.g

W
Bila F < fs.max balok belum bergerak
Bila F = fs.max balok tepat akan bergerak/ hampir bergerak
Bila F > fs.max balok bergerak

Bila balok bergerak, maka percepatan yang terjadi sebesar :

F fk
m

Jika gaya F bekerja membentuk sudut tertentu terhadap bidang datar, maka gaya-gaya yang
bekerja seperti pda gambar di bawah ini.
N
Fsin

Besarnya gaya normal:


N W F sin

fs

Fcos

W
Bila Fcos < fs.max balok belum bergerak
Bila Fcos = fs.max balok tepat akan bergerak/ hamper bergerak
Bila Fcos > fs.max balok bergerak

Bila balok bergerak, maka percepatan yang terjadi sebesar:


a

F cos fk
m

Gaya gesekan pada bidang miring.


Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada balok yang berada di atas bidang miring di bawah
ini.

N
fs

Wsin

Besarnya gaya normal:

Wcos
W

N W cos

Bila Wsin < fs.max balok belum bergerak


Bila Wsin = fs.max balok tepat akan bergerak/ hamper bergerak
Bila Wsin > fs.max balok bergerak
Bila balok bergerak, maka percepatannya adalah:
a

W sin fk
m

RANGKUMAN

1.

Gerak benda dipengaruhi oleh gaya. Menurut hukum I Newton Sebuah benda yang
diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol, F = 0

2.

Menurut hokum II Newton Besar percepatan yang timbul pada sebuah benda karena
pengaruh suatu gaya yang bekerja pada benda, besarnya berbanding lurus dengan besar

gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda. a =

F
m

3.

Menurut hukum III Newton Jika anda mengerjakan gaya pada sebuah benda, banda
tersebut akan mengerjakan gaya pada anda yang sama besarnya tetapi dengan arah
yang berlawanan. Kedua gaya tersebut dinamakan gaya aksi-reaksi . gaya kontak
antara dua benda merupakan contoh gaya aksi-reaksi.

4.

Gaya gesek timbul karena adanya permukaan benda yang bersentuhan. Gaya gesek
termasuk gaya kontak yang selalu berusaha melawan arah gerak benda. Gaya gesek
ada yang merugika dan ada yang menguntungkan.

5.

Gaya sentripetal adalah gaya yang arahnya menuju ke pusat lintasan lingkaran
Fsp = m as = m

6.

v2
R

Gaya normal adalah gaya yang arahnya tegak lurus bidang permukaan tempat benda
bersentuhan.

TEST
Kerjakan dengan singkat dan jelas.
1. Suatu balok massanya 5 kg di atas bidang datar yang licin ditarik gaya 20 N. Jika
balok mula-mula dalam keadaan diam, tentukan:
a. percepatan yang dialamo balok
b. kecepatan balok setelah 6 sekon
c. jarak yang ditempuh setelah 8 sekon
2. Sebuah mobil massanya 400 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 3 m/s
kemudian dipercepat sehingga dalam waktu 10 s kecepatannya berubah menjadi 11
m/s. Tentukanlah besarnya gaya mesin untuk mempercepat mobil tersebut.
3. Gaya sebesar 12 N bekerja pada balok yang berada di atas bidang datar yang licin
sseperti pada gambar.
F

A
B

Jika massa balok A dan B masing-masing 6 kg dan 4 kg, tentukanlah:


a. percepatan kedua balok
b. gaya kontak antara kedua balok

SUMBER MEDIA YANG DIGUNAKAN


Alat set sentripetal , Pesona edukasi dan Internet

TEST AKHIR
Kerjakan dengan cara memilih salah satu jawaban yang ada anggap benar dengan
menggunakan cara.
1. Bila suatu benda dalam keadaan diam, maka sudah dapat dipastikan bahwa benda
itu:
a.

dalam keadaan diam

b.

bergerak lurus beraturan

c.

bergerak lurus berubah beraturan

d.

bergerak melingkar

e.

dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan

2. Percepatan yang dialami benda akibat pengaruh gaya, besarnya tergantung pada: :
a.

bessarnya gaya

b.

besarnya massa benda

c.

besarnya gaya dan massa benda

d.

arah kerja gaya

e.

percepatan gravitasi bumi

3. Suatu balok massanya 8 kg terletak di atas bidang datar yang licin dalam keadaan
diam. Jika balok ditarik dengan gaya 12 N, berapakah kecepatan balok tersebut
setelah 6 detik kemudian?
a.

4 m/s

b.

5 m/s

c.

6 m/s

d.

8 m/s

e.

9 m/s

4. Suatu benda massanya 6 kg mula-mula diam diatas bidang datar yang licin. Benda
diberi gaya sehingga setelah menempuh jarak 16 m kecepatannya berubah menjadi
8 m/s. Berapakah besar gaya yang bekerja pada benda tersebut?
a.

4N

b.

8N

c.

12 N

d.

16 N

e.

24 N

5. Jika suatu benda diberi gaya 12 N mengalami percepatan 6 m/s 2, berapakah


percepatan benda tersebut jjika diberi gaya 8 N?
a.

2 m/s2

b.

3 m/s2

c.

4 m/s2

d.

6 m/s2

e.

8 m/s2

6. Suatu benda mula-mula bergerak dengan kecepatan 4 m/s kemudian diberi gaya
sehingga kecepatannya berubah menjadi 12 m/s dalam waktu 6 detik. Jika massa
benda 3 kg, maka besar gaya yang bekerja adalah
a.

4N

b.

6N

c.

8N

d.

9N

e.

12 N

7. Suatu gaya F bekerja pada benda A sehingga mengalami percepatan 4 m/s 2 dan jika
dikerjakan pada benda B, benda B mengalami percepatan 6 m/s 2. Jika benda A dan
B digabung menjadi satu kemudian diberi gaya yang sama, maka akan mengalami
percepatan sebesar
a.

2,0 m/s2

b.

2,0 m/s2

c.

3,0 m/s2

d.

3,6 m/s2

e.

4,2 m/s2

8. Berat suatu benda ketika berada di bumi sebesar 180 N. Jika benda tersebut di bawa
ke suatu planet yang memiliki percepatan gravitasi kali percepatan gravitasi
bumi, maka beratnya menajdi
a.

20 N

b.

30 N

c.

45 N

d.

50 N

e.

75 N

9. Jika sebuah benda terletak di atas bidang miring, maka gaya normal pada benda itu
adalah
a.

sama dengan berat benda

b.

lebih kecil dari berat benda

c.

lebih besar dari berat benda

d.

dapat lebih besar atau lebih kecil daripada berat benda

e.

dapat sama atau tidak sama dengan berat benda


(SIPENMARU Tahun 1985)

10. Sebuah benda massanya 1,5 kg diletakkan di punczk bidang miring licin dan
ternyata benda tersebut meluncur. Jika sudut bidang miring terhadap horizontal 30 0
dan g = 10 m/s2, maka besarnya gaya yang mempengaruhi gerak benda tersebut
adalah
a.

5,0 N

b.

7,5 N

c.

13,0 N

d.

15,0 N

e.

17,5 N
(EBTANAS Tahun 1992)

UMPAN BALIK
Setelah anda selesai menjawab pertanyaan pada tes akhir periksalah jawaban anda
setelah divalidasi bersama-sama dengan guru di kelas, atau melihat kembali materi
pada modul ini. Gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui ketuntasan belajar anda.
skor yang anda peroleh
Target penguasaan =

x 100 %
skor maksimal

Tingkat penguasaan yang anda peroleh:


90 % - 100 %

baik sekali

80 % - 89 %

baik

70 % - 79 %

cukup

< 69 %

kurang

Apabila anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda telah tuntas
mempelajari kegiatan belajar dan dapat mempelajari kegiatan belajar selanjutnya. Jika
tingkat penguasaan anda kurang dari 80 % anda harus mempelajari kembali kegiatan
belajar ini, terutama bagian yang belum anda kuasai.

RANCANAN REMIDIAL
Remidial dirancang ketika siswa yang sudah melakukan test akhir belum memenuhi
KKM wajib mengikuti remidial disamping tugas yang diberikan yang digali melalui
media internet

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Standar Nasional pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP: Mata Pelajaran
Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Soal-soal Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.
3. Alonso, M. Dan E.D. Finn.1980. Fundamental University Physics. New Cork: Addison
Wesley Longmen.
4. Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 ( Terjemahan ). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai