Penyusun
SUYANTO, S.Pd
SAMARINDA 2011
KATA PENGANTAR
Modul ini merupakan bahan ajar yang dipergunakan untuk membantu siswa-siswi
SMAN 10 Melati Samarinda dalam mempelajari konsep-konsep dasar ilmu fisika.
Diharapkan siswa akan lebih memahami bahwa ilmu fisika adalah ilmu yang terus
berkembang melalui pengamatan dan penyusunan teori. Modul ini berisi uraian materi
pokok yang disertai dengan bahan evaluasi berupa lembar kerja yang merupakan tugas
terstruktur dan uji pemahaman sebagai tugas mandiri siswa. Lembar Kerja Siswa atau LKS
yang terdapat dalam lampiran modul ini dipergunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan
kegiatan praktikum di laboratorium.
Dengan mempelajari modul ini, diharapkan para siswa dapat lebih mudah mencari
bahan referensi dalam pelaksanaan proses belajar menganjar dengan sistem sks yang telah
diterapkan di SMAN 10 Melati Samarinda.
Kami menyadari bahwa modul ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai masukan untuk
perbaikan modul ini .
Pada kesempatan ini, kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak
khusunya Bapak Drs. Hidayat dan rekan-rekan guru yang telah memberikan dukungan
dalam pembuatan modul ini.
Akhir kata semoga segala upaya yang kita lakukan dapat memajukan pendidikan di
negara kita, khusunya dalam bidang ilmu Fisika.
Penulis
2.
Mendiskusikan hasil lembar kerja dengan teman, kakak asuh maupun guru
pembimbing mata pelajaran.
3.
4.
Mengikuti saran dalam umpan balik dan tindak lanjut, sehingga Anda lebih siap
untuk menghadapi ujian kompetensi dasar.
Selain modul ini, Anda diharapkan membaca pula buku-buku acuan yang banyak
terdapat di perpustakaan dan sumber belajar online di internet untuk lebih meningkatkan
pemahaman dan memperluas pengetahuan Anda.
Selamat belajar!
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
B. Kompetensi Dasar
1.
Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus,
gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.
KEMAMPUAN PRASARAT
Bila kita lemparkan kelereng di atas permukaan lantai, maka kecepatan kelereng
semakin lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng itu diam
(berhenti).Kenapa demikian? Hal itu disebabkan karena adanya gaya gesekan antara
lantai dengan kelereng. Jadi dalam hal ini gaya dapat menyebabkan terjadinya
perubahan kecepatan pada benda. Apa yang terjadi jika bola softball yang dilempar
lalu kita pukul?
PRETES
Ketika sebuah benda diletakkan di atas kertas, dan kertas ditarik dengan
perlahan-lahan apa yang terjadi? Demikian sebaliknya jika kertas ditarik dengan jepat
apa yang terjadi dengan benda tersebut.
2.
Sebuah benda massanya 0,5 m/s2 bergerak dengan percepatan 2 m/s2. Berapa
gaya yang dialami benda tersebut
3.
Sebuah benda diletakkan diatas sebuah meja. Gambarkan gaya-gaya yang terjadi
pada meja tersebut.
1.
2.
Menggambar gaya berat, gaya normal, gaya tegang tali, dalam memecahkan
masalah dinamika gerak lurus tanpa gesekan.
3.
4.
Menghitung percepatan benda dalam sistem yang terletak pada bidang datar,
bidang miring dan sistem katrol
5.
KEGIATAN BELAJAR
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
A. Pengertian Gaya.
Bila kita lemparkan kelereng di atas permukaan lantai, maka kecepatan kelereng semakin
lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng itu diam (berhenti).Kenapa
demikian? Hal itu disebabkan karena adanya gaya gesekan antara lantai dengan kelereng.
Jadi dalam hal ini gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan pada benda.
Apa yang terjadi jika bola softball yang dilempar lalu kita pukul? Tentunya bola itu akan
terpental dengan arah yang berbeda dengan arah semula. Dengan demikian gaya dapat
menyebabkan perubahan arah gerak suatu benda. Contoh lain perubahan yang terjadi akibat
pengaruh gaya adalah perubahan ukuran suatu benda. Misalnya kalau kita tarik pegas, maka
panjang pegas akan berubah dari panjang semula. Tentunya masih banyak lagi perubahanperubahan yang dissebabkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda. Coba berikan
contoh yang lain akibat pengaruh gaya!
Dari contoh-contoh di atas dapatlah didefinisikan bahwa gaya adalah sesuatu yang dapat
menyebabkan perubahan gerak, perubahan arah gerak, perubahan ukuran atau perubahan
bentuk dari benda. Tetapi dalam hal ini kita akan pelajari khusus tentang hubungan gaya
dengan gerak. Orang yang paling berjasa dalam pembahasan ini adalah seorang yang
bernama Isaac Newton, ilmuawan berkebangsaan Inggris yang hidup pada tahun 1642
1727.
B. Hukum I Newton.
Dari contoh di atas dikemukakan, bila suatu kelereng dilemparkan di atas lantai maka
kecepatan kelereng semakin lama semakin berkurang sehingga suatu saat kelereng akan
berhenti. Bayangkanlah, bagaimana jika lantainya sangat licin sehingga tidak ada gaya
gesek antara lantai dengan kelereng?
Tentunnya kelereng itu akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap dan tidak akan pernah
berhenti, Bagaimana pula jika kelereng itu diletakkan di atas lantai tanapa diberi gaya?
Tentu saja kelereng itu tetap akan diam di tempatnya. Keadaaan inilah yang sebesarnya
dikemukakan oleh Newton yang dikenal dengan hukumnya yang pertama.
Bunyi hukum I Newton:
Bila tidak ada gaya yang bekerja pada benda (jumlah gaya-gaya yang bekerja sama
dengan nol) maka benda akan diam atau bergerak lurus beraturan.
Dari pernyataan itu dapat kita ringkas:
Jika F = 0, maka benda itu diam atau bergerak lurus beraturan.
Perhatikan gambar berikut!
Balok akan tetap diam atau bergerak
F1y
F1x
F2x
Fy = 0
F2y
Hukum I Newton disebut juga kelembaman, yaitu sifat suatu benda yang cenderung untuk
mempertahankan keadaan semula. Suatu benda yang diam cenderung untuk tetap diam,
sebaliknya bila benda itu bergerak maka cenderung untuk terus bergerak. Hal ini dapat kita
rasakan pada saat kita naik bus. Apabila bus tiba-tiba bergerak maka kita akan merasakan
badan kita terdorong kebelakang, sebaliknya pada saat bus sudah bergerak kemudian tibatiba direm, maka kita merasa badan kita terdorong ke depan. Inilah yang dimasud dengan
sifat lembam suatu benda.
C. Hukum II Newton.
Hukum I Newron membicarakan keadaan suatu benda jika tidak ada gaya yang bekerja
padanya. Lalu bagaimana jika ada gaya yang nekerja pada benda atau jumlah gaya yang
bekerja pada benda tidak sama dengan nol?
Tentunya keadaan benda akan sebaliknya, yaitu benda akan bergerak dan gerakannya tidak
lurus beraturan tetapi bergerak lurus berubah beraturan. Kalau benda bergerak lurus
berubah beraturan tentu ada percepatannya. Berapa besar percepatannya? Keadaan ini telah
dikemukakan oleh Newton dalam hukumnya yang kedua.
Bunyi Hukum II Newton:
Besarnya percepatan yang ditimbukan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding
lurus dengan besarnya gaya tetapi berbanding terbalik dengan massa benda.
a
F
m
F m.a
atau
Keterangan:
a = percepatan benda (m/s2)
F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
D. Hukum III Newton.
Bila kita memakai sepatu roda kemudian mendorong tembok, apakah yang terjadi? Tembok
akan tetap diam, malah kita yang terdorong ke belakang. Semakin besar dorongan kita,
semakin kuat kita terdorong ke belakang. Bagaimana ini bisa terjadi? Kejadian ini dapat
dijelaskan bahwa pada saat kita mendorong (memberikan gaya) pada tembok, sebenarnya
tembokpun memberikan gaya pada kita dengan besar gaya sama tetapi arahnya berlawanan.
Keadaan ini telah dikemukakan oleh Newton pada hukumnya yang ketiga dan dikenal pula
sebagai hokum aksi-reaksi.
Bunyi Hukum III Newton.
Bila suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda kedua juga akan
memberikan gaya pada benda pertama dengan besar gaya sama tetapi arahnya
berlawanan.
Secara matematis hokum III Newton dapat ditulis:
F(aksi) = - F(reaksi)
Perlu diperhatikan bahwa pasangan gaya aksi dan gaya rekasi ini timbul secara bersamaan
tetapi bekerja pada benda yang berlainan. Perhatikan pasangan gaya aksi-reaksi berikut ini.
W = gaya berat
menyatakan besarnya gaya gravitasi terhadap benda itu. Berat suatu benda tergantung
massa benda dan percepatan gravitasi tempat dimana benda itu berada. Berat benda di bumi
200 N akan berbeda beratnya jika di bawa ke bulan atau planet lain, karena percepatan
gravitasi di bumi berbeda dengan percepatan gravitasi di bulan atau planet lain.
Hubungan antara massa dan gaya berat (berat0 dapat ditulis sebagai berikut:
W = m. g
Keterangan:
W = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
F. Gaya Gesekan.
Bila kita lemparkan sebuah kelereng di atas lantai, maka kecepatan kelereng sedikit demi
sedikit akan berkurang dan akhirnya kelereng itu akan berhenti setelah menempuh jarak
tertentu. Bagaimanakah jarak yang ditempuh kelereng jika dilemparkan di atas jalan
beraspal? Tentunya jarak yang ditempuh kelereng jauh lebih pendek jika dibandingkan di
atas lantai. Hal ini dapat dimaklumi karena pada permukaan jalan beraspal gaya
gesekannya lebih besar bila dibandingkan permukaan lantai. Arah gaya gesekan selalu
berlawanan dengan arah gerak benda, sehingga gaya ini selalu menghambat gerak benda.
Keuntungan dan kerugian gaya gesekan.
Gaya gesekan tidak selalu merugikan kita. Banyak sekali adanya gaya gesekan ini
menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan diantaranya memang dibuat
sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.
Di bawah ini diberikan contoh-contoh gaya gesekan yang merugikan maupun yang
merugiksn.
Setelah peti bergerak, gaya tarikan yang kita rasakan akan lebih kecil bila dibandingkan
dengan gaya tarikan pada saat awal peti belum bergerak. Hal ini terjadi karena gaya
gesekan kinetik (gaya gesekan pada saat peti bergerak) nilainya selalu lebih kecil dari pada
gaya gesekan static maksimum.
Besarnya gaya gesekan kinetic memenuhi persamaan:
fk k .N
N=W
F
fs
N = m.g
W
Bila F < fs.max balok belum bergerak
Bila F = fs.max balok tepat akan bergerak/ hampir bergerak
Bila F > fs.max balok bergerak
F fk
m
Jika gaya F bekerja membentuk sudut tertentu terhadap bidang datar, maka gaya-gaya yang
bekerja seperti pda gambar di bawah ini.
N
Fsin
fs
Fcos
W
Bila Fcos < fs.max balok belum bergerak
Bila Fcos = fs.max balok tepat akan bergerak/ hamper bergerak
Bila Fcos > fs.max balok bergerak
F cos fk
m
N
fs
Wsin
Wcos
W
N W cos
W sin fk
m
RANGKUMAN
1.
Gerak benda dipengaruhi oleh gaya. Menurut hukum I Newton Sebuah benda yang
diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol, F = 0
2.
Menurut hokum II Newton Besar percepatan yang timbul pada sebuah benda karena
pengaruh suatu gaya yang bekerja pada benda, besarnya berbanding lurus dengan besar
F
m
3.
Menurut hukum III Newton Jika anda mengerjakan gaya pada sebuah benda, banda
tersebut akan mengerjakan gaya pada anda yang sama besarnya tetapi dengan arah
yang berlawanan. Kedua gaya tersebut dinamakan gaya aksi-reaksi . gaya kontak
antara dua benda merupakan contoh gaya aksi-reaksi.
4.
Gaya gesek timbul karena adanya permukaan benda yang bersentuhan. Gaya gesek
termasuk gaya kontak yang selalu berusaha melawan arah gerak benda. Gaya gesek
ada yang merugika dan ada yang menguntungkan.
5.
Gaya sentripetal adalah gaya yang arahnya menuju ke pusat lintasan lingkaran
Fsp = m as = m
6.
v2
R
Gaya normal adalah gaya yang arahnya tegak lurus bidang permukaan tempat benda
bersentuhan.
TEST
Kerjakan dengan singkat dan jelas.
1. Suatu balok massanya 5 kg di atas bidang datar yang licin ditarik gaya 20 N. Jika
balok mula-mula dalam keadaan diam, tentukan:
a. percepatan yang dialamo balok
b. kecepatan balok setelah 6 sekon
c. jarak yang ditempuh setelah 8 sekon
2. Sebuah mobil massanya 400 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 3 m/s
kemudian dipercepat sehingga dalam waktu 10 s kecepatannya berubah menjadi 11
m/s. Tentukanlah besarnya gaya mesin untuk mempercepat mobil tersebut.
3. Gaya sebesar 12 N bekerja pada balok yang berada di atas bidang datar yang licin
sseperti pada gambar.
F
A
B
TEST AKHIR
Kerjakan dengan cara memilih salah satu jawaban yang ada anggap benar dengan
menggunakan cara.
1. Bila suatu benda dalam keadaan diam, maka sudah dapat dipastikan bahwa benda
itu:
a.
b.
c.
d.
bergerak melingkar
e.
2. Percepatan yang dialami benda akibat pengaruh gaya, besarnya tergantung pada: :
a.
bessarnya gaya
b.
c.
d.
e.
3. Suatu balok massanya 8 kg terletak di atas bidang datar yang licin dalam keadaan
diam. Jika balok ditarik dengan gaya 12 N, berapakah kecepatan balok tersebut
setelah 6 detik kemudian?
a.
4 m/s
b.
5 m/s
c.
6 m/s
d.
8 m/s
e.
9 m/s
4. Suatu benda massanya 6 kg mula-mula diam diatas bidang datar yang licin. Benda
diberi gaya sehingga setelah menempuh jarak 16 m kecepatannya berubah menjadi
8 m/s. Berapakah besar gaya yang bekerja pada benda tersebut?
a.
4N
b.
8N
c.
12 N
d.
16 N
e.
24 N
2 m/s2
b.
3 m/s2
c.
4 m/s2
d.
6 m/s2
e.
8 m/s2
6. Suatu benda mula-mula bergerak dengan kecepatan 4 m/s kemudian diberi gaya
sehingga kecepatannya berubah menjadi 12 m/s dalam waktu 6 detik. Jika massa
benda 3 kg, maka besar gaya yang bekerja adalah
a.
4N
b.
6N
c.
8N
d.
9N
e.
12 N
7. Suatu gaya F bekerja pada benda A sehingga mengalami percepatan 4 m/s 2 dan jika
dikerjakan pada benda B, benda B mengalami percepatan 6 m/s 2. Jika benda A dan
B digabung menjadi satu kemudian diberi gaya yang sama, maka akan mengalami
percepatan sebesar
a.
2,0 m/s2
b.
2,0 m/s2
c.
3,0 m/s2
d.
3,6 m/s2
e.
4,2 m/s2
8. Berat suatu benda ketika berada di bumi sebesar 180 N. Jika benda tersebut di bawa
ke suatu planet yang memiliki percepatan gravitasi kali percepatan gravitasi
bumi, maka beratnya menajdi
a.
20 N
b.
30 N
c.
45 N
d.
50 N
e.
75 N
9. Jika sebuah benda terletak di atas bidang miring, maka gaya normal pada benda itu
adalah
a.
b.
c.
d.
e.
10. Sebuah benda massanya 1,5 kg diletakkan di punczk bidang miring licin dan
ternyata benda tersebut meluncur. Jika sudut bidang miring terhadap horizontal 30 0
dan g = 10 m/s2, maka besarnya gaya yang mempengaruhi gerak benda tersebut
adalah
a.
5,0 N
b.
7,5 N
c.
13,0 N
d.
15,0 N
e.
17,5 N
(EBTANAS Tahun 1992)
UMPAN BALIK
Setelah anda selesai menjawab pertanyaan pada tes akhir periksalah jawaban anda
setelah divalidasi bersama-sama dengan guru di kelas, atau melihat kembali materi
pada modul ini. Gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui ketuntasan belajar anda.
skor yang anda peroleh
Target penguasaan =
x 100 %
skor maksimal
baik sekali
80 % - 89 %
baik
70 % - 79 %
cukup
< 69 %
kurang
Apabila anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda telah tuntas
mempelajari kegiatan belajar dan dapat mempelajari kegiatan belajar selanjutnya. Jika
tingkat penguasaan anda kurang dari 80 % anda harus mempelajari kembali kegiatan
belajar ini, terutama bagian yang belum anda kuasai.
RANCANAN REMIDIAL
Remidial dirancang ketika siswa yang sudah melakukan test akhir belum memenuhi
KKM wajib mengikuti remidial disamping tugas yang diberikan yang digali melalui
media internet
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Standar Nasional pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP: Mata Pelajaran
Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Soal-soal Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.
3. Alonso, M. Dan E.D. Finn.1980. Fundamental University Physics. New Cork: Addison
Wesley Longmen.
4. Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 ( Terjemahan ). Jakarta: Penerbit Erlangga.