1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
jawaban
1. diagnosis :
keluhan utama : luka di kaki kiri pasien tidak sembuh
lokasi : pada kaki kiri
onset : 4 hari
durasi : tidak di tuliskan
kualitas : tidak dituliskan
kuantitas : tidak dituliskan
faktor modifikasi : untuk mengurangi luka mengoleskan dengan minyak
kelapa dan bawang
keluhan penyerta : tidak dituliskan
riwayat penyakit sebelumnya: 2 minggu sebelumnya pasien merasakan
gatal setelah di gigit nyamuk.
a. Diagnosis sementara : ektima
b. Etiologi : Ektima adalah pioderma ulseratif kulit yang umumnya
disebabkan oleh Streptococcus -hemolyticus. Penyebab lainnya bisa
Staphylococcus aureus atau kombinasi dari keduanya. Menyerang
epidermis dan dermis membentuk ulkus dangkal yang ditutupi oleh
krusta berlapis, biasanya terdapat pada tungkai bawah
c. Diagnosis banding : folikulitis dan impetigo krustosa
d. Prognosis : Prognosis dari ektima ini umumnya baik. Tetapi mungkin
pada penyembuhannya akan menimbulkan skar, dimana keadaan inilah
yang menjadi permasalahan dikemudian hari ketika anak beranjak
dewasa. Dimana dari segi kosmetik terlihat kurang begitu baik apabila
terdapat skar oleh karena penyakit ektima yang dahulunya begitu
banyak
Referensi : Arta, I. 2012. Ektima : Sebuah Laporan Kasus. Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana; Denpasar.
2. Anatomi Kulit :
Kulit adalah organ terbesar pada tubuh manusia dengan berat sekitar 5kg
dan luas 2 m2 pada seseorang dengan berat badan 70 kg. kulit yang tidak
berambut disebut kulit glabrosa, ditemukan pada telapak tangan dan
telapak kaki. Pada kedua lokasi tersebut, kulit memiliki relief yang jelas di
permukaannya yang disebut dermatoglyphics.
Kulit menjalankan berbagai tugas dalam memelihara kesehatan manusia
secara utuh yang meliputi fungsi, yaitu :
1) perlindungan fisik (terhadap gaya mekanik, sinar ultraviolet, bahan
kimia)
2) perlindungan imunologik
3) ekskresi
4) pengindera
5) pengaturan suhu tubuh
6) pembentukan vitamin D
7) kosmetis.
Kulit itu sendiri memiliki 3 lapisan yaitu :
1) epidermis
lapisan epidermis adalah lapisan kulit dinamis, senantiasa bergenerasi,
berespons terhadap rangsangan luar maupun dalam tubuh manusia.
Penyusun terbesar epidermis adalah keratinosit. Terselip diantara
keratinosit adalah sel Langerhans dan melanosit, dan kadang-kadang
juga sel merkel dan limfosit.
Epidermis itu sendiri terbagi menjadi beberapa stratum yaitu :
a. stratum basalis
keratinosit stratum basalis berbentuk toraks, berjajar diatas lapisan
structural yang disebut basal membrane zone (BMZ). Sitoplasma
keratinosit banyak mengandung melanin, pigmen warna yang
tersimpan dalam melanosom. Melanosit mensintesis dan
mendistribusikannya pada sekitar 36 keratinosit di stratum basalis.
Melanin yang tersebar dalam keratinosit memberikan warna secara
keseluruhan pada kulit seseorang. Melanin dapat menyerap sinar
UV yang berbahaya bagi DNA. Sel merkel berfungsi sebagai
reseptor mekanik (mekanoreseptor), terutama berlokasi pada kulit
dengan sensitivitas raba yang tinggi, termasuk kulit yang berambut
maupun galbrosa (bibir dan jari)
b. stratum spinosum
keratinosit pada stratum spinosum memiliki bentuk polygonal,
berukuran lebih besar daripada keratinosit stratum basale. Pada
stratum spinosum terdapat struktur yang bernama desmosome yang
merupakan penyambung antar keratinosit. Desmosome ini terdiri
dari berbagai protein structural, yang memberikan kekuatan pada
epidermis untuk menahan trauma fisis di permukaan kulit.
Pada stratum spinosum dan granulosum terdapat sel Langerhans
(SL) yang berperan penting dalam pertahanan imunologik manusia.
c. stratum granulosum
keratinosit stratum granulosum mengandung keratohyaline
granules (KG) yang terlihat pada pemeriksaan mikroskopis biasa.
KG mengandung profilagrin dan loricrin yang penting dalam
pembentukan cornified cell envelope (CCE).
d. stratum lucidum
Stratum lusidum terdapat langsung dibawah lapisan korneum,
merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma
yang berubah menjadi protein yang disebut eledin. Lapisan
tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.
e. stratum korneum
adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah
berubah menjadi keratin (zat tanduk).
2) Dermis
Dermis merupakan jaringan di bawah epidermis yang juga memberi
ketahanan pada kulit, termoregulasi, perlindungan imonologik dan
ekskresi. Fungsi-fungsi tersebut mampu dilaksanakan dengan baik
karena berbagai elemen pada dermis, yakni struktur fibrosa dan
filamentosa, ground substance, dan selular yang terdiri atas endotel,
fibroblast, sel radang, kelenjar, folikel rambut, dan saraf.
Serabut kolagen membentuk sebagian besar dermis, bersama-sama
serabut elastic memberikan kulit kekuatan dan elastisitasnya.
Keduanya tertanam dalam matriks yang disebut ground substance yang
terbentuk dari proteoglikans (PG) dan glikosaminoglikans (GAG) yang
berfungsi menyerap dan mempertahankan air dalam jumlah besar
sehingga berperan dalam pengaturan cairan dalam kulit dan
mempertahakan growth factors dalam jumlah besar.
3) subkutis
yang terdiri atas jaringan lemak yang mampu mempertahankan suhu
tubuh, dan merupakan cadangan energy, juga menyediakan bantalan
yang
meredam
trauma
melalui
permukaan
kulit.
Adnexa kulit
Yang tergolong adneksa kulit adalah rambut, kelenjar ekrin dan apokrin,
serta kuku.
1) folikel rambut
Folikel rambut adalah suatu insersi sel-sel epidermal ke dalam dermis
yang membentuk selubung akar bagian sebelah luar dari sehelai
rambut. Berada di tengah-tengah dari selubung akar bagian sebelah
luar adalah selubung akar bagian sebelah dalam yang mengelilingi
berkas rambut. Bergerak secara vertikal ke bawah dari folikel rambut,
ditemukan sejumlah struktur anatomis. Bukaan pada epidermis, yang
disebut kanal rambut, diikuti oleh saluran kelenjar sebasea. Di
bawahnya adalah otot arrector pili. Folikel rambut terletak membentuk
suatu sudut dengan kulit, dan ketika kulit dikenai suhu dingin, otot
arrector pili menarik folikel rambut hingga bergerak secara vertikal.
Piloereksi (atau guncangan angsa) meningkatkan ketebalan relatif
kulit, yang lebih lanjut melindungi kulit terhadap cedera akibat dingin.
Folikel rambut tidak terus-menerus memproduksi rambut. Sebaliknya
mereka melalui tiga siklus pertumbuhan, degenerasi, dan istirahat.
Kecuali folikel janggut dan kulit kepala, siklus yang umum bertahan
selama beberapa bulan; folikel kulit kepala melalui suatu siklus yang
bertahan rata-rata 1.100 hari.
2) kelenjar ekrin dan apokrin
kelenjar ekrin berada pada epidermis dan dermis. Fungsi utama dari
kelenjar ini adalah : mengatur pengelepasan panas, ekskresi air dan
elektrolit, dan mempertahankan keasaman permukaan kulit sehingga
mencegah kolonisasi kuman pathogen.
Kelenjar apokrin baru aktif saat pubertas; fungsi kelenjar apokrin pada
manusia tidak jelas tetapi mungkin secret kelenjar ini mengandung
semacam feromon
3) kuku
Kuku terbentuk dari sel-sel terkeratinasi dan memiliki beberapa
segmen anatomis kunci. Yang pertama adalah akar kuku atau matriks,
yang bermula pada bagian dasar dari kuku. Bagian paling proksimal
ditutupi oleh jaringan epidermal (lipatan kuku) dan tidak terlihat oleh
mata. Jaringan pada bagian ujung lipatan kuku adalah kutikula, yang
melekat pada lempeng kuku, bergerak bersamanya dalam jarak yang
pendek saat lempeng bertumbuh, dan kemudian lepas. Area yang
terang, berbentuk sabit yang terproyeksi dari bawah lipatan kuku ibu
jari adalah bagian dari matriks yang dapat terlihat. Area ini disebut
lunula (bulan kecil) dan umumnya tidak terihat pada kuku jari tangan
yang lain atau pada jari kaki.
Bagian utama dari kuku adalah lempeng kuku, yang terbentuk saat selsel matriks berubah dan menjadi sel-sel pipih bertanduk dengan tingkat
perlekatan yang tinggi. Di bawah lempeng kuku adalah dasar kuku,
yang tumbuh keluar dari lapisan sel basal epidermis. Dasar kuku tidak
memanjang hingga ke bagian ujung lempeng kuku. Area dari bagian
ujung dasar kuku ke lekukan distal dari kuku disebut hiponikium. Area
ini penting, karena banyak kondisi medis yang berbeda muncul dari
lokasi ini.
Histopatologi kulit
1) epidermis
a. hyperkeratosis ialah penebalan stratum korneum. Bila inti-inti sel
masih terlihat pada penebalan stratum korneum disebut
parakeratosis, sedangkan bila tidak terlihat inti disebut
ortokeratosis.
b. Hipergranulosis ialah penebalan stratum granulosum
c. Hyperplasia ialah epidermis yang berubah menjadi lebih tebal oleh
karena jumlah sel bertambah
d. Akantosis ialah penebalan stratum spinosum
e. Hypoplasia, epidermis yang menipis oleh karena jumlah sel
berkurang
f. Spongiosis, penimbunan cairan diantara sel-sel epidermis sehingga
celah diantara sel bertambah renggang
g. Eksositosis, sel-sel radang yang masuk ke dalam epidermis, dapat
pula sel darah merah.
h. Akantolisis, hilangnya daya kohesi antar sel-sel epidermis sehingga
menyebabkan terbentuk celah, vesikel atau bula di dalam epidermis
i. Sel diskeratorik, sel epidermis yang mengalami keratinisasi lebih
awal, sitoplasma eosinofilik dengan inti kecil, kadang-kadang tidak
tampak lagi.
2) dermis
a. papilomatosis, papil yang memanjang melampaui batas permukaan
kulit; pada keadaan tertentu papil dapat menghilang atau mendatar.
b. Fibrosis, jumlah kolagen bertambah, susunan berubah, dan
fibroblast bertambah banyak.
sumber : FKUI. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Badan
Penerbit FKUI; Jakarta.
8. Klasifikasi ulkus
Jenis
ulkus
Definis
i
Ulkus
arteriosum
Ulkus
yang
terjadi
akibat
gangguan
peredaran darah
arteri
Ulkus
varikosum
Ulkus
yang
disebabkan
oleh gangguan
aliran vena
Ulkus
tropikum
Ulkus
yang
cepat
berkembang
dan
nyeri,
biasanya pada
tungkai bawah
Ulkus
neurotrofik
Ulkus
yang
terjadi karena
tekanan atau
trauma pada
kulit
yang
anestetik
Epidem
-iologi
Lebih
sering
ditemukan pada
orang
tua
berusia di atas
45 tahun
Ulkus ini timbul
karena trauma
pada kulit yang
mengalami
Umumnya
terjadi
pada
orang dewasa
dan tua, wanita
> laki-laki
Adanya
kelainan katup
vena
yang
tidak
dapat
Lebih sering
ditemukan
pada
anakanak
yang
kurang gizi
Tidak
diketahui pasti,
ada 3 faktor
yang
Biasanya
ulkus
ini
timbul pada
usia 45 tahun
atau lebih
Karena
kerusakan
saraf terjadi
neuropati
Etiolog
i
gangguan
peredaran darah
arteri,
atau
timbul dengan
sendirinya
karena kematian
jaringan
oleh
sebab penutupan
arteriol
berfungsi
dengan
sempurna atau
memang tidak
terbentuk
(kelainan
congenital),
selain itu bisa
disebabkan
oleh
bendungan di
daerah
proksimal
tungkai bawah
oleh
karena
tumor
di
abdomen,
kehamilan,
atau striktur di
lipat paha
Bentuknya
bulat
atau
lonjong,
dangkal,
tertutup oleh
jaringan
nekrotik, dan
jaringan
sekitarnya
hiperpigmentas
i
atau
mengalami
dermatitis
statis
memegang
peranan
timbulnya
penyakit ini,
yaitu trauma,
hygiene
dan
gizi,
dan
infeksi.
yang
berakibat
hilangnya rasa
nyeri
(anestesi),
tekanan atau
trauma yang
berulangulang
pada
daerah
anestesi
tersebut akan
mengalami
kerusakan
jaringan
Bentuk
Bentuk bulat,
lonjong atau tidak
nyeri,
bulat, tertutup berisi jaringan
oleh jaringan nekrotik,
nekrotik, secret biasanya
serosanguinole kering
n yang banyak (anhidrotik),
dan melelah. kulit
Tepi
sedikit disekeliling
lebih
tinggi ulkus
daripada kulit hiperkeratotik
normal.
(kalus)
Dinding ulkus
tidak
bergaung,
tetapi sedikit
melandai
sehingga
berbentuk
seperti cawan.
Jaringan ulkus
meradang.
Sumber : Siregar, RS. 2005. Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC; Jakarta.