Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama
NPM
Fakultas
Program Studi
Group
Rekan Kerja

No. Percobaan
Nama Percobaan
Minggu Percobaan
Tanggal Percobaan

:
Kevin Rifartsyah Risto
:
1506733705
:
Teknik
:
Teknik Elektro
:
14
:
Emmanuel Yoga Iswara
Danurengga Ubazti Putra
Fatah Abdul Wahab
Afif Abdul Aziz
Muflih Fathan Qariba
Muhammad Luthvan Hood
Rian Adwiputra
:
KR02
:
Calori Work
:
Pekan 7
:
Kamis, 14 April 2016

Laboratorium Fisika DasarUPP IPDUniversitas


Indonesia

A. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

B. Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sumber tegangan yang dapat divariasikan


Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
Termometer
Voltmeter dan Ampmeter
Adjustable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

C. Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.
Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan
dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan :

... ( 1 )
Dimana
W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan
temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m c (Ta - T) ....................................................... (1)


Dimana
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus
listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati
oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat
dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang
diberikan.

D. Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian
bawah halaman ini.
1.
2.
3.
4.

Mengaktifkan Web cam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab)
Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor
Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.
Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga
mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

E. Pengolahan Data
a. Pada saat V0
Waktu

Temp

3
6
9
12
15
18
21
24
27
30

23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84

0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

23.8
23.8
23.8
23.8
23.8
23.7
23.8
23.8
23.8
23.8

Waktu

Temp

3
6
9
12
15
18
21
24
27
30

35.02
35.02
35.02
35.02
35.02
35.02
35.02
35.02
35.02
35.02

0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65

23.8
23.9
24.0
24.3
24.4
24.5
24.7
24.8
24.9
25.0

Waktu

Temp

3
6
9
12
15
18
21
24
27
30

50.88
50.88
50.76
50.76
50.76
50.76
50.76
50.76
50.76
50.76

1.55
1.55
1.55
1.55
1.55
1.55
1.55
1.55
1.55
1.55

25.1
25.4
26.2
27.1
28.0
28.8
29.6
30.2
30.8
31.3

b. Pada saat V1

c. Pada saat V2

b. Pada saat V3
Waktu

Temp

3
6
9
12
15
18
21
24
27
30

41.86
41.86
41.86
41.86
41.86
41.86
41.86
41.86
41.86
41.86

1.04
1.04
1.04
1.04
1.04
1.04
1.04
1.04
1.04
1.04

31.1
30.8
30.6
30.6
30.5
30.5
30.5
30.5
30.5
30.6

F. Tugas & Evaluasi


1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan
antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat
konduktor.

Grafik Perubahan Temperatur


35

31.1

30.8

30.6

25.1
23.8

25.4
23.9
23.8

26.2
24
23.8

30

Temperatur (C)

25

30.5
28

30.5
28.8

30.5
29.6

30.5
30.2

30.8
30.5

31.3
30.6

24.3
23.8

24.4
23.8

24.5
23.7

24.7
23.8

24.8
23.8

24.9
23.8

25
23.8

12

15

18

21

24

27

30

30.6
27.1

20
15
10
5
0

Waktu (s)
V0

V1

V2

V3

2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat


konduktor yang digunakan.

Pada V1

NO Waktu I

Temp

81,9468

12

15

18

21

24

27

10

30

35,02
35,02

0.65

23,8
23,9

81,9468

24

81,9468

24,3

54,6312

24,4

58,53342857

24,5

61,4601

24,7

57,36276

24,8

59,59767273

24,9

61,4601

25

63,036

0.65
35,02

0.65
35,02

0.65
35,02

0.65
35,02

0.65
35,02

0.65
35,02

0.65
35,02

0.65
35,02

0.65

= 66,19217kal/ g c

Deviasi ( ) =

( )2
(1)

= 3,053861

= 3 . = 9,161583
= =66,19217 9,161583kal/ g c

. . . 0,24
=

NO Waktu I

Pada V2

Temp

20,27931429

12

15

18

21

24

27

10

30

50,88
50,88

1,55
1,55

25,1
25,4 33,40122353

50,76

1,55

26,2 33,988896

50,76

1,55

27,1 33,32244706

50,76

1,55

28 32,93497674

50,76

1,55

28,8 33,32244706

50,76

1,55

29,6 33,60484068

50,76

1,55

30,2 34,86040615

50,76

1,55

30,8 35,90376338

50,76

1,55

31,3 37,26852632

= 32,88868kal/ g c

Deviasi ( ) =

( )2
(1)

= 0,456634

= 3 . = 1,369903
= =32,88868 1,369903kal/ g c

. . . 0,24
=


NO Waktu I
V
Temp
1 3
41,86
1,04
31,1
2

12

15

18

21

24

27

10

30

41,86

1,04

30,8

2,11789
4,414756

41,86

1,04

30,6

6,81408

41,86

1,04

30,6

9,08544

41,86

1,04

30,5

11,52381

41,86

1,04

30,5

13,82857

41,86

1,04

30,5

16,13334

41,86

1,04

30,5

18,4381

41,86

1,04

30,5

20,74286

41,86

1,04

30,6

22,7136

Pada V3

. . . 0,24

= 12,58124kal/ g c

Deviasi ( ) =

( )2
(1)

= 2,597226

= 3 . = 7,791679
= =12,58124 7,791679kal/ g c

1+2+3
3

66,19216613 +32,88868412 +12,58124481


3

= 37,2207kal/C

3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat konduktor yang
digunakan.
C = 37,2207kal/C
Berdasarkan literature c perak = 55.2 kal/grC

Jadi, jenis kawat yang digunakan adalah perak.

G. Analisis dari Percobaan


a. Analisis percobaan
Pada percobaan remote lab ini praktikan melakukan percobaan dengan judul Calori Work.
Percobaan Calori Work ini bertujuan untuk menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat
konduktor. Percobaan Calori Work ini adalah percobaan pengaliran listrik pada jenis kawat
tertentu untuk membuktikan kebenaran hukum kekekalan energy. Dimana hukum itu
mengatakan bahwa energi tidak akan hilang tetapi energi dapat berubah bentuk. Energi yang
akan dirubah melalui percobaan calory work ini adalah energy listrik, yang akan diubah
menjadi energi panas.
Untuk memulai percobaan, praktikan harus log in ke eLaboratory dan juga login ke
remote lab. Setelah masuk ke r lab, praktikan diharuskan untuk mengaktifkan webcam. Agar
memudahkan dalam penvisualisasian pengunaan alat serta bagaimana cara kerja alat. Selain
itu agar praktikan dapat melihat suhu yang tertera. Hal ini bertujuan agar praktikan dapat
melihat perubahan suhu yang terjadi sehingga sebelum praktikan merubah tegangan, suhu
kembali pada suhu awal.
Setelah itu praktikan melanjutkan percobaan dengan cara mengganti tegangan dengan V0,
V1, V2, serta V3. Kemudian nyalakan power supply dan ukur. Pada percobaan ini data
diambil dengan interval 3 detik selama 10 kali tiap tegangan. Pada tegangan pertama, yaitu 0
volt terlihat bahwa temperature tidak memliki perubahan yang signifikan. Walaupun sempat
turun, tetapi kemudian temperatur stabil kembali. Perubahan temperatur yang hampir tidak
terjadi ini menunjukkan bahwa ketika tegangan = 0, tidak ada energi yang dihasilkan. Hal ini
sesuai dengan W=v.i.t. Dimana ketika 0 dimasukkan sebagai pengganti V, hasilnya adalah 0,
yang berarti energi = 0 atau tidak ada energi yang dihasilkan.
Kemudian pada V1, V2, dan V3, tegangan selalu naik, kecuali pada V3. Pada saat
tegangan naik ini dapat dilihat bahwa temperatur juga selalu menunjukkan penambahan suhu.
Begitu juga dengan arus, bila tegangannya dinaikkan, arus juga menunjukkan penambahan
angka. Dan ketika tegangan diturunkan (pada V3), terlihat bahwa temperature sedikit
menurun seiring berjalannya waktu. Arus juga ikut menurun ketika tegangan diturunkan.

Dari percobaan tersebut dapat dikatakan bahwa temperature dan tegangan sebanding.
Karena ketika tegangannya dinaikkan, temperature pun selalu menunjukkan kenaikan angka.
Namun ketika tegangan diturunkan, temperature menunjukkan penurunan. Hal itu juga terjadi
pada arus. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya tegangan dan temperature saja yang
berbanding lurus, tapi juga arus.

b. Analisis grafik
Pada grafik yang didapat dari hasil percobaan Calori Work, dapat dilihat bahwa bahwa
perubahan suhu berbanding lurus dengan besar tegangan yang diberikan. Pada grafik T vs t
yang pertama (V0), garis hampir menunjukkan garis lurus karena seharusnya temperature
tidak akan berubah karena tidak ada energy yang dialirkan. Hal ini karena tidak ada tegangan
yang diberikan atau tegangan = 0. Dalam percobaan ini praktikan mendapatkan grafik yang
cukup lurus sehingga percobaan ini bisa dikatakan benar.
Selain itu grafikT vs t yang kedua (V1), grafik ini megalami peningkatan walaupun tidak
terlalu signifikan , tetapi dari grafik ini terlihat jelas bahwa waktu tegangan sebanding dengan
temperature. Namun grafik T vs t yang ketiga (V 2), grafik ini megalami peningkatan yang
lumayan besar. Dari grafik ini juga bisa dilihat bahwa waktu tegangan sebanding dengan
temperature. Berbeda dengan grafik keempat (V3), sebenarnya grafik ini juga menunjukkan
bahwa temperature dengan tegangan berbanding lurus,namun dalam grafik initerlihat hampir
lurus, tetapi yang ditunjukkan dari grafik keempat ini adalah bila tegangan mengalami
penurunan begitu juga dengan temperatur.
Grafik yang didapat dari hasil percobaan menunjukkan garis lurus atau linear pada V0
dan V3 ,dan garis peningkatan suhu pada V1 dan V2 sehingga dapat kita simpulkan bahwa
perubahan suhu berbanding lurus dengan besar tegangan yang diberikan. Tetapi tidak
sepenuhnya garis yang terbentuk membentuk garis lurus (linear), hal ini disebabkan oleh
berbagai macam kesalahan yang terjadi selama percobaan.

c. Analisis hasil
Dari percobaan Calori Work yang telah dilakukan, didapatkan data-data yang kemudian
diolah dan dapat dikatakan bahwa arus, temperature, dan tegangan berbanding lurus. Hal ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam hukum kekekalan energy

W=Q
v.i.t=m.c.T

. . . 0,24
=

praktikan mendapatkan nilai kapasitas kalor kawat konduktor yaitu sebesar :
1. V = 0,65; C = 66,19217kal/ g c
2. V = 1,55; C = 32,88868kal/ g c
3. V = 1,04; C = 12,58124kal/ g c
Pada percobaan ini, praktikan mendapatkan jenis bahan yang digunakan sebagai kawat
konduktor dengan nilai kapasitas kalor kawat konduktor. Dengan pendekatan nilai kalor jenis
praktikan menentukan bahan apa ang digunakan. Setelah dirata-ratakan akhirnya didapatkan
nilai kalor jenis sebesar 37,2207kal/C. Dengan pendekatan nilai kalor jenis, berdasarkan
literature, nilai kalor jenis yang praktikan dapatkan yaitu mendekati nilai kalor jenis perak,
yaitu sebesar 55,2 kal/grc. Sehingga praktikan menyimpulkan bahwa jenis kawat yang
digunakan adalah perak.

d. Analisa Kesalahan
Setelah melakukan percobaan ini, praktikan mengolah dan mengkonversi semua data
yang telah didapatkan dari Rlab .Namun Hasil yang didapatkan yaitu hanya mendekati
logam perak dan rentang kalor jenisnya bisa dikatakan lumayan jauh. Maka dari itu
praktikan menyimpulkan telah terjadi beberapa kesalahan yang dilakukan selama
percobaan ini. Kesalahan-kesalahan yang terjadi selama percobaan ini yaitu :
o Kurangnya ketelitian dalam mengolah dan mengkonversikan data
o Hasil dari Rlab yang selalu berubah-ubah , yang mana diketahui setelah
melakukan percobaan beberapa kali
o Tidak adanya plug ini dari media yang dipakai sehingga tidak bisa melihat
video seperti pada intruksi kerja , yang berimbas kepada kurang akuratnya
hasil dari Rlab

H. Kesimpulan
Kapasitas kalor suatu bahan dapat dicari menggunakan percobaan ini dan menggunakan
persamaan-persamaan sebagai berikut :
W = v.i.t
W=Q
Q = m.c. T

. . . 0,24

Waktu tegangan dan temperature berbanding lurus, ketika waktu meningkat,


temperatur juga meningkat. Begitu pula sebaliknya, ketika waktu tegangan menurun,
temperature pun menurun.

Kawat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu logam perak

Energi tidak dapat dilenyapkan, namun energi bisa diubah bentuk. Seperti energi
listrik dikonversikan menjadi energi kalor. Namun, energi tersebut tidak 100%
dikonversikan karena ada energi yang terbuang ke lingkungan

Kapasitas kalor suatu jenis kawat dapat dicari dengan kerja kalor, yakni
mengonversikan energi tegangan menjadi suhu.

Kawat konduktor yang dipakai pada percobaan ini berjenis tembaga dengan kalor
o

jenis zat sebesar 0.34065 J/gr C dengan kesalahan relatif sebesar 12,144%

Kapasitas Kalor bergantung pada besarnya tegangan, arus, massa bahan, perubahan
suhu, dan juga waktu.

I. Referensi
o Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall,
NJ, 2000.
o Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
o Sitrampil.ui.ac.id

Anda mungkin juga menyukai