PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kondiloma akuminata merupakan manifestasi klinis dari infeksi virus
yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus(HPV) terutama HPV tipe 6 dan 11.
Manifestasi klinis pada bayi yang sering terjadi adalah dapat menyebabkan laring
papilomatosis pada bayi yang dilahirkan yang mengisap bahan infeksius saat
persalinan.
Secara global, infeksi Human Papillomavirus (HPV) adalah infeksi
menular seksual paling umum terjadi. Gambaran klinis yang tampak berupa
gambaran seperti kembang kol pada daerah genital. Selama kehamilan, prevalensi
Condiloma meningkat dari pertama sampai trimester ketiga dan menurun secara
signifikan pada periode postpartum. Risiko kondiloma acuminata pada kehamilan
adalah dua kali lipat.
Lesi HPV yang berupa kondiloma dapat terjadi pada daerah cervik
( kondiloma serviks ) atau condilom avulva cenderung berkembang dalam ukuran
dan vaskularitas selama kehamilan karena adanya perubahan anatomi termasuk
vaskularisasi selama kehamilan dan adanya penurunan kekebalan alami serta
pengaruh hormonal. Keadaan ini dapat menghalangi saluran reproduksi dan dapat
berakibat terjadinya perdarahan banyak saat persalinan
National health and nutrition examination survey (NHANES) terbaru
tahun 2003 sampai 2004 melaporkan prevalensi HPV keseluruhan sebesar 27 %
pada populasi wanita berusia 14 sampai 59 tahun, 27% juga dilaporkan untuk
populasi berusia 18 sampai 25 tahun dalam national longitudinal study of
adolescent health. Angka seropositivitas serupa pada wanita hamil pernah
dilaporkan.1
Penyakit ini terutama terdapat di daerah lipatan yang lembab, misalnya
di daerah genitalia eksterna. Pada pria tempat predileksinya di perineum dan
sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus dan
pangkal penis. Pada wanita di daerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina,
kadang pada porsio uteri.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi
Kondiloma akuminata adalah kelainan kulit berbentuk vegetasi bertangkai
dengan permukaan berjonjot dan disebabkan oleh virus yaitu Human Papilloma
Virus (HPV). 2
Disebut juga dengan Genital warts, Lesi dapat berproliferasi selama
kehamilan dan sering mengalami regresi spontan setelah persalinan. 3
Pada wanita hamil dengan infeksi HPV biasanya mengalami gejala yang
cenderung berkembang menjadi lebih aktif dikarenakan adanya perubahan
anatomi terutama vaskularisasi organ genitalia, adanya penurunan imunitas pada
wanita hamil yang biasanya adalah keadaan fisiologis dan pengaruh hormonal.
Lesi kadang tumbuh hingga mengisi vagian atau menutupi perineum sehingga
pelahiran pervaginam atau episiotomi sulit dilakukan. Oleh karena infeksi HPV
mungkin subklinis dan multifokal maka sebagian beasar wanita dengan lesi di
vulva juga menderita lesi di serviks, dan demikian sebaliknya.1
Infeksi HPV pada daerah genital tidak jarang terjadi pada wanita hamil
dengan atau tanpa keluhan. Pada kasus prematuritas banyak ditemukan hasil sero
positif terhadap HPV tipe 16. Akibat yang bisa terjadi kemungkinan munculnya
neoplasia pada daerah serviks vagina dan vulva. Beberapa tipe dari HPV dapat
menimbulkan kutil, kondiloma akuminata, yang biasanya disebabkan oleh HPV
tipe 6 dan 11. Neoplasia intraepitil pada serviks lebih disebabkan oleh HPV tipe
16, 18, 45, dan 56. Human Papilloma Virus tipe 6 dan 11 dapat menyebabkan
laring papilomatosis pada bayi yang dilahirkan yang mengisap bahan infeksius
saat persalinan.2
laringeal papiloma mungkin tanpa gejala di awal kelahiran, tetapi papiloma laring
dapat terjadi dan berlanjut 2-5 tahun dan dan hidup di sel epiglotis dan mungkin
meligatkansaluran laring sampai pada cabang-cabang trakheo bronkhial. Keadaan
ini disebut dengan Juvenile Onset recurrent Respiratory Papilomatosisadalah
salah satu penyebab paling umum dari suara serak dan obstruksi jalan napas pada
anak. Infeksi neonatal kadang-kadang terlihat sebagai kutil dubur kelamin. 1
2.2. Gambaran Klinis
Masa inkubasi kondiloma akuminata berlangsung antara 18 bulan.
Virus masuk kedalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit sehingga sering timbul
pada daerah yang mudah mengalami trauma pada saat berhubungan seksual.
Pertumbuhan kutil dapat dibagi dalam 3 bentuk yaitu : bentuk akuminata
(jengger) bentuk papul dan bentuk datar. Selain bentuk itu bila berkembang dapat
menjadi sangat besar, Giant Condyloma ( Buschke Lowstein ) dan Papulosis
Bowenoid. Keduanya dihubungkan dengan kemungkinan adanya keganasan.
Sering kali tanpa sebab yang diketahui pada saat kehamilan kondiloma
akuminata akan membesar dan meluas sampai memenuhi dan menutupi vagina
dan perineum yang menyebabkan kesulitan persalinan pervaginam. Kemungkinan
keadaan basah daerah vulva pada saat kehamilan merupakan kondisi yang bagus
untuk pertumbuhan virus.1
2.3. Diagnosis
Meskipun gejala klinis sangat khas akan tetapi masih perlu dilakukan
pemeriksaan penunjang dengan :
1.
2.
Kolposkopi
3.
Pemeriksaan
histopatologi
yang
menunjukkan
gambaran
Kemoterapi
a.
b.
podofilin.
Reaksi iritasinya
lebih
jarang
terjadi
d.
2.
Tindakan bedah yang dapat dilakukan dengan bedah skalpel, bedah listrik,
bedah beku (cryosurgery) dan bedah laser untuk melakukan eksisi masa
tumor.
3.
persalinan
secara
sesarea,
persalinan
pervaginam
menjadi
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. N
Umur
: 36 Tahun
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SMA
Alamat
Tanggal masuk
: 26-08-2016
Pukul
:03.01 WIB
Identitas Suami
Nama suami
: Tn. J
Umur
: 36 Tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan
: SMP
Alamat
II. ANAMNESA
Ny.N, 36 tahun, G3P2A0, Sunda, Islam, IRT, SMA, i/d Tn.J, 36 tahun, Jawa, Islam,
SMP, Wirawasta. Pasien datang ke VK dengan:
Keluhan Utama
Telaah
: Hal ini dialami sejak tadi malam, keluar air- air dari
kemaluan (-).
Riwayat Persalinan:
1. Anak perempuan, aterm, BBL 3.400gr, PSP, ditolong oleh Bidan,
Sehat.
2. Anak perempuan aterm, BBL 3.200gr, PSP, ditolong oleh Bidan,
Sehat.
3. Hamil ini.
: 17 tahun
HPHT
: 08-12-2015
Haid
TTP
: 15-08-2016
Dysmenorrhea: (-)
Flour albus
: (-)
10
Sens
: CM
TD
: 120/70 mmHg
HR
: 80 x/i
RR
: 20 x/i
: 36,70 C
Anemis
: (-/-)
Ikterik
: (-/-)
Dyspnoe
: (-)
Sianosis
: (-)
Oedem
: (-)
Cor: DBN
Pulmo: DBN
T.H.T: DBN
B. Obstetrikus
Abdomen
: Membesar Asimetris
Fundus uteri
: 3 jari bpx
Teregang
: Kanan
Terbawah
: Kepala
Turunnya
:2/5
Gerak
: (+)
H.I.S
:3 x 40/ 10menit
DJJ
: 146 x/ i
EBW
X Ray Pelvimetri
Conj. Vera
Conj. Transversa
Conj . Oblique
Abdomen
C. PEMERIKSAAN DALAM
Tanggal
: 26-08-2016
Jam
: 03.45 wib
Dokter/Bidan
: PPDS
Pembukaan
: 8 cm
Cervix
: Anterior
Efficement
: 100 %
Selaput Ketuban
: (+)
Bagian Terbawah
: kepala
Turunnya
: hodge III
Sarung tangan
Meconium
ADEKUASI PANGGUL
Promontorium
: Tidak teraba
Lin.inominata
Sacrum
: Cekung
S.Ischiadica
:Tidak Menonjol
Arcus Pubis
: Tumpul
Cocccigeus
: Mobile
Kesan
: panggul adekuat
Vagina
Vulva
III.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
: terisi baik
Fetal Movement
: (+)
12
: (+)
BPD
: 8, 71 cm
FL
: 6,87 cm
AC
: 30, 07 cm
Plasenta
: posterior
Air ketuban
: cukup
81,7
32,6
40,0
80 96
27 31
30 34
fL
pg
%
2
0
0
92
4
2
13
01
2 6
5375
2045
48
%
%
%
%
%
%
40
mm/jam
Diagnosa
Multi Gravida + Kehamilan dalam Rahim (38-40 minggu) + PK + AH
Lapor Supervisor dr.Yuri ardiansyah, Sp.OG.
Advis:
13
Rencana:
bayi laki laki, bb: 2800 gr, A/S: 8/10, Anus (+).
Tali pusat di klem di dua tempat dan digunting diantaranya
Kemudian kandung kemih dikosongkan
Dengan ptt, plasenta dilahirkan, kesan lengkap,
Dilakukan evaluasi jalan lahir, tampak laserasi perineum grade
Terapi:
Cefadroxil 2x 500mg
As. Mefenamat 3x500 mg
Grahabion 2x 1 Tab
Rencana :
14
S :
O:
Sensorium
TD
HR
RR
: Compos Mentis
: 110/60 mmHg
: 60x/menit
: 24x/menit
: 36,C
P/V
:-
Sensorium
TD
HR
RR
: Compos Mentis
: 110/60 mmHg
: 60x/menit
: 22x/menit
: 36,5C
P/V
:-
Sensorium
TD
HR
RR
: Compos Mentis
: 110/60 mmHg
: 60x/menit
: 22x/menit
: 36,5C
P/V
:-
Sensorium
TD
HR
RR
: Compos Mentis
: 110/60 mmHg
: 60x/menit
: 24x/menit
: 36,5C
15
P/V
:-
Sensorium
TD
HR
RR
: Compos Mentis
: 110/70 mmHg
: 60x/menit
: 20x/menit
: 36,5C
P/V
:-
Sensorium
TD
HR
RR
: Compos Mentis
: 110/70 mmHg
: 60x/menit
: 20x/menit
: 36,5C
P/V
:-
16
R:
Terapi Oral :
o Cefadroxyl 2 x 500 mg
o Asam mefenamat 3 x 500 mg
o Grahabion tab 2 x 1
PBJ
17
18