PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik sebagai suatu yang berkenaan dengan data numerikal sebenarnya
sudah banyak digunakan oleh masyarakat, contohnya adalah untuk menghitung
jumlah populasi penduduk, angka kematian, maupun jumlah kelahiran dsb. Statistik
dapat memberikan gambaran, baik gambaran secara khusus maupun gambaran secara
umum tentang suatu gejala, keadaan atau peristiwa dari waktu ke waktu.
Dalam perkembangannya, ketidakpastian merupakan salah satu masalah yang
senantiasa dihadapi seperti halnya jumlah kematian dan pertambahan penduduk
dalam suatu linkup yang luas contohnya lingkup satu kelurahan. Dalam hal ini
statistika merupakan faktor penting untuk melihat pertumbuhan penduduk setiap
tahunnnya,yang mana nanti akan mendapatkan suatu data yang real tentang seberapa
banyak pertumbuhan penduduk di suatu desa terebut. Dalam penghitingan ini maka
pihak yang berwenang ( perangkat desa ) atau staf ahli bisa mengadapak penelitian ini
dengan cara penghitungan statistika berdasarkan data nyata untuk melihat bagaimana
perkembangan penduduk setiap tahunnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
a) Analisis Regresi
Analisis regresi merupakan alat analisis staistik yang memanfaatkan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Tujuannya adalah untuk membuat perkiraan (prediksi)
yang dapat dipercaya untuk nilai suatu variabel (biasa disebut variabel terikat atau
variabel dependent atau variabel respons), jika nilai variabel lain yang berhubungan
dengannya diketahui (biasa disebut variabel bebas atau variabel independent atau
variabel prediktor).
Analisis regresi pertama kali dikenalkan sebagai metode analisis statistik pada
tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) yang meneliti tentang hubungan
antara tinggi badan orang tua (ayah) dengan anaknya. Beliau mengungkapkan bahwa
terdapat kecenderungan orang tua yang tinggi badannya akan memiliki anak yang
tinggi pula atau sebaliknya orang tua yang pendek badannya akan memiliki anak
yang pendek pula, tetapi distribusi (penyebaran) rata-rata tinggi badan dari generasi
kegenerasi adalah tetap.
Selanjutnya hasil analisis Galton disempurnakan oleh Karl Pearson dengan
mengambil sampel lebih dari 1000 pengamatan. Pearson menemukan bahwa untuk
kelompok anak yang tinggi dan kelompok orang tua yang tinggi, ternyata tinggi
badan anak lebih pendek dari ayahnya. Sedangkan dari kelompok ayah dan anak yang
lebih pendek, ternyata tinggi badan anaknya lebih tinggi dari ayahnya. Peristiwa yang
berbalikan inilah disebut merosot (to regres).
Tujuan Analisi Regresi :
: peubah takbebas
: peubah bebas
: konstanta
: kemiringan
b=
x =
x
n
n xy x . y
x
n
a= y -b x
b) Analisa Korelasi
y =
y
n
Analisis korelasi adalah alat statistik yag dapat digunakan untuk mengetahui
derajat
hubungan
linear
antara
satu
variabel
dengan
variabel
yang
R=
{ n x ( x ) } {n y ( y ) }
2
c) Koefisien Determinasi
Koefisien diterminasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas dalam
suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya
menyebutkan bahwa r2merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model
dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r 2 digunakan sebagai informasi
mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran
seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r 2 sama
dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara
sempurna.
Interpretasi lain ialah bahwa r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang
diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika
r2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas
dalam variabel Y. jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara
regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r2 = 0,8 mempunyai arti
bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel tergantung / response) dapat
diterangkan dengan variabel X (variabel bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2
dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang
inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi (KD) adalah KD = r 2x
100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai
tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah
sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain.
demikian
jika
kita
menggunakan
korelasi
sebaiknya
jangan
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
15
22
18
30
28
18
13
40
22
25
200 245 124 244 124 141 413 151 453 151
b. Hasil Regresi
Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai a adalah 212,60 dan nilai b
adalah 0,62. Maka diketahui persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 212,60 +
0,62X
Y= a + bx
10
Jadi
II.
b. Korelasi hasil
11
Dari hasil diatas diketahui bahwa koefisien korelasi ( r ) adalah sebesar 0,03.
Koefisien determinasi ( r2 ) adalah sebesar 0,09 atau sebesar 9%, dapat dikatakan
besarnya sumbangan X terhadap naik turunnya Y adalah 9% sedangkan 92 %
disebabkan oleh factor lainnya.
III.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan data diatas bahwa angka kematian memiliki
pengaruh yang cukup besar dalam mempengaruhi jumlah dan pertumbuhan
penduduk di suatu desa atau tempat khususnya Desa Bandung, Kecamatan
Playen, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta, karena melalui proses
penghitungan tersebut kita dapat mengetahui berapa prosentase angka
kematian berdasarkan data yang kita olah.
12
III.2
Saran
Sebaiknya pembelajaran statistika deskriptif patut diperkenalkan kepada
masyarakat agar manfaat dan yang ada dalam ilmu tersebut bisa digunakan
untuk penghitungan sehari-hari atau digunakan untuk penelitian yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
13