Anda di halaman 1dari 9

DALIL, PRINSIP, DAN KONSEP

Kebutuhan akan kerangka teori dalam akuntansi keuangan telah lama


dirasakan. APB dan FASB berusaha membangun dasar teori sebagai panduan
untuk merumuskan aturan akuntansi. APB berusaha mendapatkan sistem dalil dan
prinsip namun tidak berhasil. Meskipun dalil dan prinsip ARS no. 1 dan 3 tidak
diterima, hal ini merupakan tonggak sejarah dalam usaha untuk memberikan
pondasi teoritis terpadu untuk peraturan akuntansi keuangan oleh APB.
DALIL DAN PRINSIP
Program Riset Komite Khusus
Formasi APB telah berhasil meletakkan dasar pengembangan desain riset
dan perumusan teori akuntansi. Hal ini tercermin dalam pidato Zennings yang
menyatakan bahwa hasil karya APB merupakan pengembangan prinsip-prinsip
akuntansi, tetapi prinsip-prinsip tersebut tidak membentuk kesatuan formasi
sebagai siklus yang baru. Perumusan banyak dalil (postulat) yang mendasari
akuntansi menjadi sangat penting karena logika prinsip-prinsip akuntansi
bersumber pada dalil-dalil tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam menyusun
dalil-dalil akuntansi merupakan pendekatan deduktif.
Dalil-dalil secara umum merupakan asumsi-asumsi dasar yang tidak
memerlukan pengujian kembali. Dalil-dalil tersebut menyediakan kerangka dasar
dalam merumuskan kesimpulan-kesimpulan serta fondasi untuk suatu struktur
teoritis yang terdiri dari proposisi-proposisi yang dirumuskan dari mereka. Dalildalil akuntansi bersumber dari lingkungan ekonomi, politik, dan juga kebiasaankebiasaan yang terjadi dalam aktivitas bisnis.
Accounting Research Study (ARS) No. 1
Menurut Deinzer, Moonits menggunakan metode aksiomatik dengan
terminologi simbol dan metode formal dalam tiga tipe dalil, yaitu :
a. Dalil-dalil yang berorientasi lingkungan politik dan lingkungan
ekonomi, terdiri atas dalil kuantifikasi, dalil pertukaran, dalil
kesatuan usaha, dalil periode waktu, dan dalil satuan ukur.
b. Dalil-dalil berorientasi akuntansi, terdiri atas dalil laporan keuangan,
dalil harga pasar, serta dalil entitas dan tentatif akuntansi.

c. Dalil-dalil berorientasi imperatif terdiri dari dalil kontinyuitas usaha,


dalil objektivitas, dalil konsistensi, dalil unit moneter yang stabil dan
dalil pengungkapan (disclosure)
Accounting Research Study (ARS) No. 3
ARS No. 3 merumuskan 8 (delapan) prinsip atau asas yang digunakan
sebagai pedoman pengakuan, pengukuran dan penyajian laporan keuangan, yaitu :
a. Prinsip A membahas masalah pengakuan laba
b. Prinsip B membahas masalah pengakuan dan pengukuran perubahan
sumber daya dengan harga pertukaran, biaya pengganti, nilai realisasi
bersih dan pengukuran atas kejadian khusus
c. Prinsip C membahas pengakuan aset-aset dalam laporan keuangan
d. Prinsip D membahas masalah pengukuran (harga dan nilai) aset
menyangkut ketepatan pengakuan, umur ekonomis dan pemilihan metode
penilaian apakah dengan biaya akuisisi, biaya pengganti maupun nilai
yang akan datang
e. Prinsip E membahas mengenai masalah kewajiban dan pelaporannya
dalam laporan keuangan
f. Prinsip F membahas mengenai masalah kewajiban yang diselesaikan
dengan barang dan jasa serta pengukurannya (exit price)
g. Prinsip G membahas masalah ekuitas dan pengakuan laba
h. Prinsip-prinsip pengakuan
Perspektif dalam ARS No. 1 dan ARS No. 3
ARS No. 1 dan No. 3 gagal karena berbagai alasan, salah satunya karena
profesi tidak mampu menghilangkan peran biaya historis. Dalil dan prinsip yang
telah dirumuskan memiliki beberapa kelemahan, yakni dalilnya tidak lengkap
sehingga memberi peluang untuk mencantumkan semua sistem nilai dan apa yang
terdapat dalam prinsip yang telah dirumuskan. Moonitz dan Sprouse berkeingan
untuk mendapatkan dalil dan prinsip-prinsip akuntansi yang mengarah pada laba
yang sesungguhnya atau real income, dengan kata lain, menggunakan satu konsep
pendapatan lebih baik daripada yang lain. Dalam kenyataannya, terbukti bahwa
tidak ada alat ukur pendapatan yang dapat digunakan untuk mendapatkan
kelebihan dari lainnya.
Tidak ada kajian mengenai siapa pengguna data akuntansi dan apa yang
menjadi kebutuhan spesifik serta kemampuan mereka. Namun, dewasa ini secara
umum diakui bahwa para pengguna informasi keuangan (dengan kebutuhan

informasi dan kemampuan mereka untuk mengerti dan memanipulasi data


keuangan) mengkaji spektrum akuntansi yang memiliki sifat majemuk dan sangat
luas.
KONSEP DASAR YANG MENDASARI BIAYA HISTORIS
Banyak konsep akuntansi yang telah lama mempengaruhi aturan
akuntansi. Konsep ini telah berkembang secara luas dari kebutuhan praktek
operasional, termasuk undang-undang pajak pendapatan, namun juga terlihat
dalam beberapa teoritis yang banyak ditulis pada tahun 1930-1946 dalam
kelompok pembuat kebijakan akuntansi. Yang paling menonjol adalah oleh Paton
dan Littleton, An Introduction to Corporate Accounting Standard, dimana
pendekatan teori secara deduktif bukan dari sudut pandang apa yang telah
dilakukan dalam praktek. Pendekatan ini berusaha untuk memberikan kerangka
dasar perusahaan dapat digunakan oleh perusahaan untuk menilai praktek
akuntansinya.
Pekerjaan penting lainnya dalam periode ini antara lain meliputi :
a. Usaha Canning yang berkaitan dengan penaksiran aset menjadi arus kas
masa depan
b. Buku terpisah dari Sweeney dan MacNeal, dimana berfokus pada fungsi
akunting, perubahan nilai dari unit moneter dan kelemahan biaya historis
c. Monograph dari Sanders, Hatfield, dan Moore berasal dari prinsip-prinsip
akuntansi secara praktek
d. Buku dari Gilman tentang memperhalus konsep pendapatan
e. Usaha Littleton untuk memperoleh prinsip-prinsip akuntansi yang
mendasari praktek yang relevan.
Konsep yang dibahas antara lain dalil, aksioma, asumsi, doktrin,
kebiasaan, prinsip, dan standar. Konsep adalah sebuah hasil dari proses
mengidentifikasi,

mengklasifikasikan,

dan

menginterpretasikan

beragam

fenomena atau aturan. Konsep bukan merupakan bagian dari formulasi proses
formal teori, namun dapat digunakan dalam teori, sebagai bagian dari struktur dari
dalil, atau dalam kesimpulan yang dideduktifkan, atau sebagai subjek dari
pengujian riset empiris. Konsep dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
a. Dalil adalah asumsi dasar yang berfokus pada lingkungan bisnis

b. Prinsip adalah pendekatan umum yang digunakan untuk mengakui dan


mengukur kejadian akuntansi. Prinsip dibagi menjadi 2 (dua) jenis,
yaitu prinsip yang berorientasi pada input dan yang berorientasi pada
output.
Skema dari beragam konsep digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
DALIL
1. Kontinyuitas usaha
Kesatuan akuntansi dipandang akan
terus melakukan aktivitas operasinya,
bila tidak ada bukti sebaliknya. Dalil

PRINSIP
1. Prinsip yang berorientasi input
a. General
underlying
rules

operation
- Pengakuan
Konsep pengakuan berfokus pada

secara sederhana menyatakn bahwa

kapan

jika tidak ada bukti yang berlawanan,

2 (dua) kriteria : 1) aset yang

mengandung ketidak pastian dan

diterima

terlalu luas untuk menghasilkan

kinerja

fungsi

kinerja fungsi pendapatan adalah


-

informasi mengenai aktivitas

substantially accomplished.
Kesesuaian
Proses pengakuan biaya yang
terjadi untuk beberapa kelompok,

ekonomi suatu entitas selama periode

seperti depresiasi, HPP, bunga,

waktu tertentu yang lebih pendek dari

dan

umur entitas tersebut. Asumsi ini

beban

dengan

membentuk segmen tertentu di luar

tangguhan

kesesuaian.

disebut
Konsep

kesesuaian menyiratkan bahwa

dari proses yang berkelanjutan bagi

biaya diakui secara wajar dan

komunitas bisnis. Periode waktu

pantas relatif terhadap pengakuan


pendapatan.
b. Constraining principles
- Konservatisme
Prinsip ini digunakan

posisi keuangan, pendapatan, dan


arus kas selama setahun.
3. Entitas akuntansi

dari

pendapatan telah direalisasi, 2)

pilihan di antara sistem evaluasi,

laporan keuangan berisi pernyataan

biaya

pengakuan pendapatan terjadi atas

Asumsi terhadap dalil ini dianggap

kalender/agenda kerja. Akibatnya,

dan

dasar FASB menyatakan bahwa

menerus melakukan aktivitasnya.

adalah tahun bisnis atau

pendapatan

diakui dalam akun. Kerangka

diyakini bahwa entitas akan terus

termasuk pembiayaan di masa lalu.


2. Periode waktu
Proses akuntansi memberikan

of

untuk

mengatasi kejadian-kejadian yang


-

belum diatur dalam standar.


Pengungkapan

Informasi akuntansi menyangkut

Pengungkapan

merupakan

suatu kesatuan akuntansi (accounting

petunjuk-petunjuk yang relevan

entity) yang terpisah dari pemiliknya.

terhadap informasi keuangan, baik

Dengan akuntansi keuangan, yang

di dalam mapupun di luar bentuk

dimaksud dengan entitas adalah


perusahaan. Perusahaan akan dinilai

melalui laporan keuangannya. Dua

dengan

dengan dalil ini yaitu : 1) masalah

hubungan antara entitas dengan para


pemiliknya.
4. Pengukuran dengan satuan uang
Dalam ekonomi non-barter, uang
yang berfungsi sebagai alat tukar.
Akibatnya, uang menjadi standar
nilai utama dalam proses pengukuran.
Laporan keuangan disajikan dalam
satuan moneter dalam satuan waktu.
Untuk tujuan informasi akuntansi,
unit moneter diasumsikan stabil
haruslah menjadi prinsip yang
mendasar metode akuntansi.

yang

penilaian

mempengaruhi

hubungan antar bagian dalam entitas

bagaimana akuntansi melihat

informasi

mempengaruhi

dan akuntansi untuk melihat

saling kontrol satu sama lainnya, 2)

sisi

berpengaruh material yang dapat

mendefinisikan entitias itu sendiri

dipandang sebagai satu kesatuan dan

dari

laporan keuangan berhubungan

persoalan penting yang berhubungan

tersebut, apakah entitas harus

laporan keuangan.
Materialitas
Materialitas dilihat

atau

pengambilan

keputusan.
Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan
masalah

kualitas

bukti

dalam

bentuk catatan transaksi yang


diringkas dan diorganisasi dalam
laporan keuangan.
2. Prinsip yang berorientasi output
a. Applicable to users
- Perbandingan
Menyajikan informasi laporan
keuangan

dengan

sebelumnya

menjadi

penting

tahun
sangat

karena

tingkat

keandalannya akan dinilai oleh


para

pemakai

laporan

ketika

keuangan

kondisi

dan

hasil

operasi dievaluasi, dibandingkan


dengan
dinilai

industri

sejenis,

dengan

pendapatan.
b. Applicable to preparers
- Konsistensi
Prinsip ini mengarah

serta

prediksi

pada

petunjuk

agar

entitas

menggunakan metode akuntansi


yang

sama

setiap

periodenya

untuk tujuan keseragaman dan


-

juga membandingkan.
Keseragaman
Prinsip ini mengarah

pada

pemakaian metode yang sama


secara kontinyu yang merupakan
tujuan penting akuntansi serta
pemakaian interpretasi yang sama
terhadap transaksi.

TEORI EKUITAS
Ekuitas disebut juga dengan modal sendiri. Teori ekuitas membahas
permasalahan hubungan antara entitas dengan para pemilik modal. Beberapa teori
ekuitas antara lain :
a. Teori kepemilikan
Teori mengasumsikan bahwa pemilik dengan entitasnya adalah sama.
Kekayaan yang dimiliki entitas merupakan kekayaan pemilik,
hutang-hutang

merupakan

kewajiban

pemilik

demikian

pula

bertambahnya kepemilikan ekuitas adalah hak pemilik. Persamaan


akuntansi adalah sebagai berikut :
TOTAL AKTIVA TOTAL KEWAJIBAN = MODAL PEMILIK
b. Teori entitas
Ketidakpuasan terhadap orientasi teori kepemilikan maka
dikembangkan teori entitas yang menekankan pada kekayaan yang
dimiliki oleh suatu entitas yang bersumber pada hutang dan ekuitas
para pemilik yang merupakan para investor. Persamaan akuntansinya
adalah sebagai berikut :
TOTAL AKTIVA = TOTAL HUTANG + TOTAL EKUITAS
c. Teori ekuitas residual

Teori ekuitas residual adalah suatu varian / variabel yang berada


antara teori kepemilikan dengan teori entitas, yang dikembangkan
oleh Staubus dan dilanjutkan oleh Paton. Para pemilik ekuitas
residual adalah kelompok pemegang hak ekuitas yang paling
berkuasa di antara semua pemilik hak yang lain. Kelompok ini
sebagai pemegang saham biasa yang dapat melakukan perubahan atas
kejadian seperti terjadinya reorganisasi.
Asumsi yang paling ditekankan atas teori ekuitas residual adalah
ketepatan informasi untuk tujuan pengambilan keputusan, seperti
misalnya sangat dibutuhkan untuk memprediksi aliran kas, yang
harus disediakan kepada pemilik ekuitas residual. Persamaan
akuntansinya adalah sebagai berikut :
TOTAL AKTIVA (TOTAL HUTANG + TOTAL SAHAM
PREFEREN) = EKUITAS RESIDUAL
d. Teori dana
Teori dana dikembangkan oleh Vatter (1963) yang bertentangan
dengan teori entitas dan teori kepemilikan karena kelemahan laten
serta ketidak-konsistenan kedua teori tersebut. Dana adalah
sekumpulan harga dan kewajiban yang ditujukan untuk tujuan pasti,
yang mana dapat atau tidak menimbulkan pendapatan. Persamaan
neracanya adalah :
TOTAL AKTIVA = TOTAL PEMBATASAN ATAS AKTIVA
Pembatasan atas aktiva timbul dari modal investasi dan kewajiban.
Modal investasi harus dijaga setidaknya ada pengesahan yang jelas
untuk sebagian atau seluruh likuiditas yang diberikan.
e. Teori pimpinan
Golberg (1988) seorang akademisi terkemuka Australia mengusulkan
teori pemimpin. Pemimpin adalah kata lain dari manajemen dan
kenyataan bahwa manajemen perlu informasi sehingga hal ini dapat
mengatasi fungsi perencanaan dan pengawasan pada prilaku pemilik.
Teori pemimpin dapat benar-benar menjadi sangat tepat bagi
akuntansi manajerial melebihi akuntansi keuangan tetapi manajer

pada tugasnya harus menyambungkan pendapat pimpinan kepada


investor.
Pandangan atas Teori Ekuitas
Teori ekuitas tidak dapat memberikan dasar deduktif yang konsisten
untuk semua transaksi dan kejadian akuntansi karena teori ini hanya menitik
beratkan pandangan pada perusahaan, hubungan antara perusahaan dan
pemiliknya. Walapun teori ini dapat memberikan wawasan yang menarik dalam
beberapa masalah, jangkauannya belum cukup global untuk dapat digunakan
secara luas dalam memecahkan permasalahan dasar akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

Astika, Dr. I.B Putra, SE, MSi, Ak, 2011. Konsep-Konsep Dasar Akuntansi
Keuangan, Edisi Pertama. Udayana University Press, Denpasar.
Wolk, Harry. I., Michael G, Tearney., James. L. Dodd, 2001. Accounting Theory :
A Conceptual and Institutional Approach, Fifth Edition. South Western
Collage Publishing, Cincinnati, Ohio.

Anda mungkin juga menyukai