Anda di halaman 1dari 8

Tugas kelompok

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


PROGRAM PEMERINTAH (HUTAN LINDUNG)

Oleh
KELOMPOK VI
MAHASIA

A1B314023

I PUTU SUARDIKA

A1B314023

ANITA SARI

A1B314003

HERLIN JUANDARI

A1B314013

HERDIANA

A1B314013

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
HUTAN LINDUNG

Perkembangan zaman yang semakin modern membuat hidup manusia semakin praktis
dan membuat manusia semakin mudah mendapatkan fasilitas yang diinginkan. Perkembangan
zaman ini terjadi pada berbagai bidang seperti teknologi, kesehatan, otomotif, fashion, food, dan
lain-lain. Berkembangnya zaman ini selalu diikuti perkembangan teknologi yang semakin
canggih. Banyak sekali alat- alat serba canggih yang bahkan tidak pernah teryangkan adanya
sebelumnya. Semua ini terjadi akibat revolusi era yang mengalami kemajuan begitu cepat.
Ketika sumber daya alam bertemu dengan teknologi modern maka akan tercipta suatu penemuan
luar biasa yang dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia.
Pengertian Hutan Lindung
Definisi Hutan Lindung menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan
adalah Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga
kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi tanah, mencegah
intrusi air laut, dan menjaga kesuburan tanah. Sementara itu pengertian hutan lindung yang
tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 837/Kpts/Um/11/1980
mengenai Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung adalah Kawasan yang karena
keadaan dan sifat fisik wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan
penutupan vegetasi secara tetap guna kepentingan hidrologi, yaitu tata air, mencegah banjir dan
erosi serta memelihara keawetan dan kesuburan tanah, baik dalam kawasan hutan yang
bersangkutan maupun kawasan yang dipengaruhi sekitarnya. Hutan lindung atau protection
forest merupakan kawasan hutan yang ditetapkan oleh pemerintah beserta kelompok masyarakat
tertentu untuk dilindungi, agar tetap terjaga fungsi-fungsi ekologinya, terutama yang menyangkut
tata air serta kesuburan tanah sehingga dapat tetap berjalan dan manfaatnya dapat dinikmati oleh
masyarakat banyak, baik yang berada disekitar hutan tersebut maupun manfaat secara luas.
Hutan lindung sering disamakan pengertiannya dengan kawasan lindung, padahal
keduanya mempunyai makna yang berbeda. Hutan lindung bisa jadi termasuk dalam kawasan
lindung, tetapi kawasan lindung belum tentu berupa hutan lindung, karena kawasan lindung ini
bisa termasuk kawasan hutan konservasi, hutan produksi, hutan wisata, dan lain sebagainya.
Nama kawasan lindung terdapat dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang penataan
ruang, yaitu kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan
hidup yang mencakup sumber daya alam maupun sumber daya buatan, mempunyai nilai sejarah
dan budaya bangsa yang ditujukan untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan. Kawasan
lindung ini terdiri dari kawasan pemberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya seperti
kawasan hutan lindung dan kawasan bergambut, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka
alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam banjir,
kawasan cagar alam geologi, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air lapisan tanah,
kawasan rawan bencana alam geologi, dan kawasan lindung lainnya. Sehingga kawasan lindung
ini meliputi banyak kawasan termasuk hutan lindung.

Dampak Perkembangan Teknologi bagi Hutan


Hutan di muka Bumi berperan sebagai paru-paru dunia, tempat dunia untuk bernafas,
memberikan udara bersih bagi kehidupan manusia. Selain itu udara positif yang dihasilkan dari
pepohonan yang berada di hutan akan memerangi gas-gas rumah kaca yang dapat menipiskan

lapisan ozon yang melindungi Bumi dan akan mempercepat penyebab pemanasan global. Selain
dari sisi udara, hutan juga menjaga keseimbangan alam dari sisi air, yakni menyimpan banyak
cadangan air yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Sehingga saat musim hujan tidak akan
terjadi banjir karena air diserap dan disimpan di akar-akar pohon. Dan ketika musim kemarau
tidak akan terjadi bencana kekeringan karena air yang disimpan di dalam akar akan dikeluarkan
lagi dalam bentuk air tanah sehingga kebutuhan air akan tetap terpenuhi dan manusia akan
terhindar dari yang namanya kekeringan.
Selain itu, fungsi hutan sebagai rumah dari aneka tumbuhan dan satwa. Banyak sekali
tumbuhan yang bermanfaat yang tumbuh di hutan. Dan banyak pula hewan-hewan indah dan
langka yang hidup di hutan. Hutan ini sebagai pembentuk ekosistem dan sebagai habitat yang
cocok untuk berbagai makhluk hidup. Tidak hanya sebagai penjaga keseimbangan bagi seluruh
dunia, namun hutan juga sebagai dunia berbagai jenis makhluk hidup.
Dampak positif
1. Adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih ini sejatinya memberikan
dampak positif bagi manusia, bahkan dunia. Bila dilihat sekilas hampir tidak ada sisi
negatif dari adanya perkembangan teknologi ini. Karena memang manfaatnya yang
sangat dirasakan oleh manusia, sehingga manusia lupa bahwa suatu penemuan akan
menyimpan dampak tertentu.
2. Dampak yang ditimbulkan suatu penemuan bisa merupakan dampak positif maupun
dampak negatif. Penggunaan penemuan dalam segi wajar mungkin dampak yang
ditimbulkan masih bisa dikontrol. Namun jika penggunaan sudah mulai berlebihan atau
banyak orang yang menggunakan sekaligus, maka dampak yang ditimbulkan akan
semakin banyak pula dan dampak yang banyak ini yang sulit dikontrol sehingga dapat
membahayakan baik itu membahayak kesehatan, maupun membahayakan alam.
3. Salah satu dampak dari adanya peralatan-peralatan modern yang serba canggih adalah
rusaknya keseimbangan alam. Mengapa peralatan modern bisa mengganggu
keseimbangan alam? Hal ini karena pemanfaatan peralatan modern menggunakan sumber
daya tertentu yang mungkin saja sumber daya tersebut adalah jenis sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui sehingga ketersediaannya di bumi semakin menipis dan
semakin semakin langka.
4. Selain itu pemanfaatan peralatan yang modern ini menimbulkan atau menghasilkan zatzat tertentu yang bersifat mencemari lingkungan dan membahyakan bagi kelangsungan
kehidupan di Bumi.
Dampak negatif
1. Salah satu bentuk dampak negatif dari pemanfaatan teknologi modern adalah penyebab
pencemaran lingkungan yang meliputi penyebab pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah dan pencemaran suara. Pencemaran udara sebagai contoh adalah
adanya kendaraan-kendaraan atau alat transportasi yang menimbulkan asap polusi di

jalanan, alat-alat pabrik yang menimbulkan asap polusi di udara, sehingga membuat
pernafasan tidak lancar dan membuat dada menjadi sesak, pandangan mata menjadi sakit,
dan menimbulkan berbagai penyakit pernafasan hingga paru-paru.
2. Selain itu penggunaan alat-alat tertentu dapat menghasilkan zat-zat yang berbahaya,
contohnya penggunaan Air Conditioner dan Hair dryer dapat menghasilkan gas-gas
rumah kaca yang mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca yang apabila
digunakan dalam jangka panjang dan digunakan secara bersama-sama oleh banyak orang
di muka bumi maka akan menimbulkan penipisan pada lapisan ozon yang berfungsi
melindungi Bumi dari sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan Bumi dan
seisinya.
3. Pencemaran air meliputi peralatan pabrik yang menghasilkan limbah cair dan hanya
dibuang di sungai atau sumber air lainnya, kemudian adanya alat penangkap ikan instan
yang dapat mencemari air laut dan sungai. Pencemaran tanah misalnya adanya obat anti
hama super efektif yang digunakan untuk menyemprot tanaman agar terhindar dari hama
akan mencemari tanah ketika penggunaannya yang berlebihan. Kemudian pencemaran
suara sebagai contoh adalah mesin-mesin pabrik yang digunakan untuk memproduksi
sesuatu akan menimbulkan suara yang sangat bising sehingga dapat mencemari suara
seningga membuat telinga menjadi sakit.
4. Dampak negatif lain dari penggunaan teknologi modern adalah menipisnya cadangan
jenis jenis sumber daya alam vital yang ada di Bumi seperti minyak bumi, dan lain
sebagainya. Peralatan modern dalam pemanfaatannya membutuhkan bahan bakar yang
tidak jarang diambil dari dalam Bumi. Sebagai contoh adalah alat-alat transportasi dan
juga mesin-mesin pabrik yang dalam pengoperasiannya menggunakan bensin, solar,
maupun minyak tanah. Hal ini jika dimanfaatkan oleh semua manusia di bumi secara
tidak sehat atau secara berlebihan maka akan menyebabkan cadangan yang tersimpan di
dalam Bumi akan semakin habis, akibatnya anak dan cucu serta keturunan di masa depan
yang akan menanggung susahnya. Tentu saja tidak adanya persediaan sumber daya vital
seperti itu akan sangat merepotkan.
5. Alam menyediakan sumber daya dan manusia yang mengolahnya. Jika dimanfaatkan
dengan cukup dan benar maka hal buruk tidak akan terjadi, namun ketika
pemanfaatannya sudah berada dalam taraf berlebihan dan tidak wajar maka hal itu akan
merugikan. Salah satu hal yang berperan untuk menjaga keseimbangan di Bumi adalah
Alam. Hutan sebagai bagian dari sumber daya alam berperan sangat penting untuk
menjaga keseimbangan di bumi. Maka dari itu lingkungan yang mempunyai pepohonan
akan lebih sehat, lebih sejuk dan lebih segar daripada lingkungan yang tidak mempunyai
pepohonan sama sekali.

JENIS-JENIS HUTAN LINDUNG

Hutan ini jenisnya ada bermacam-macam, ada hutan lindung, hutan wisata, hutan
konservasi, hutan suaka, dan hutan produksi. Hutan terdapat di macam-macam daratan. Ada
hutan yang ada di gunung, ada hutan yang ada di dataran tinggi, ada hutan di dataran rendah, ada
hutan yang ada di lembah, ada hutan di jurang, bahkan ada hutan yang di rawa-rawa. Hutan yang
ada di daerah rawa ini adalah jenis hutan yang ditumbuhi pohon bakau. Jenis jenis hutan dengan
pohon bakau ini dapat melindungi daratan dari abrasi air laut, dan menjaga daratan dari ombakombak besar yang dihasilkan oleh lautan. Sehingga apabila ada pemukiman yang berlokasi di
sekitar hutan bakau maka akan aman dari gemombang atau ombak yang besar. Selain itu hutan
bakau juga menjadi habitat bagi binatang- binatang yang hidup di air rawa seperti buaya, ular,
kepiting, belut, katak, dan lain sebagainya. Selain itu ada jenis hewan lain yang hidup disekitar
hutan bakau ini, seperti berbagai serangga dan berbagai jenis burung.
Berbagai jenis hutan ini mempunyai fungsi khusus masing-masing, meskipun semuanya
tidak menghilangkan fungsi asli hutan yaitu sebagai penjaga keseimbangan alam. Fungsi khusus
hutan ini berbeda-beda sesuai dengan namanya masing-masing. Hutan yang fungsi khususnya
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, seperti mengatur tata cara, mencegah banjir,
mengendalikan abrasi dan abrasi, menjaga kesuburan tanah, dan mencegah intrusi air laut
dinamakan hutan lindung.
Kriteria Hutan Lindung
Setiap hutan tidak bisa dinamakan sebagai hutan lindung. Ada beberapa kriteria tertentu
yang harus dipenuhi agar sebuah hutan dapat disebut dengan hutan lindung. Menurut ketetapan
pada Keputusan Menteri , terdapat tiga faktor utama salam menentukan skoring, yaitu meliputi
kemiringan lahan, kepekaan terhadap erosi dan intensitas curah hujan. Metode skoring biasanya
dilakukan pada kawasan hutan produksi dimana di dalam hutan tersebut ada area-area tertentu
yang perlu dan harus dilindungi. Metode skoring tidak dapat diterapkan pada kawasan yang telah
ditetapkan sebelumnya sebagai hutan konservasi, misanya cagar alam, taman nasional, suaka
margasatwa, taman hutan raya, taman wisata alam, dan taman untuk berburu.
Menurut PP No. 44 Tahun 2004, sebuah hutan bisa dikatakan sebagai hutan lindung jika
memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah
masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah skor seratus tujuh
puluh lima atau lebih.
2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan sebesar 40% atau lebih.
3. Kawasan hutan yang berada pada ketinggian 2000 meter atau lebih di atas permukaan air
laut.
4. Kawasan hutan yang mempunyai tanah sangat peka terhadap erosi dan mempunyai lereng
lapangan lebih dari 15%.
5. Kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air.

6. Kawasan hutan yang merupakan daerah perlindungan pantai.


Setiap tempat pasti mempunyai fungsi tertentu, baik yang diketahui secara langsung baik
yang tidak. Fungsi hutan telah disebutkan sebelumnya. Dan hutan lindung mempunyai fungsi
khusus yang mungkin saja tidak dimiliki oleh hutan lain. Menurut PP No. 44 Tahun 2004 perihal
Pemanfaatan Hutan pada Hutan Lindung Paragraf 1 Umum Pasal 18. Pemanfaatan hutan lindung
dapat berupa tuga macam, yaitu pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, dan
pemungutan hasil bukan kayu.

Manfaat Hutan Lindung


Hutan lindung mempunyai banyak sekali manfaat, baik untuk manusia, hewan, maupun
tumbuh-tumbuhan. Fungsi utama atau fungsi hutan lindung adalah sebagai penjaga kualitas
lingkungan serta ekosistem di dalamnya. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya:

Mencegah datangnya banjir. Hutan yang lestari, hutan yang lebat, mempunyai fungsi
maksimal sebagai penyerap air hujan agar tidak meluap dan mengaliri bawahnya.
Kemampuan untuk menampung air hujan dalam jumlah banyak, merupakan suatu
pengendalian banjir yang efektif.

Sebagai penyimpan cadangan air tanah, resapan air hujan yang disimpan di dalam akar
pohon oleh pepohonan di hutan lindung, selain mencegah timbulnya banjir, ternyata juga
bisa menjadi daerah penyimpan cadangan air yang sangat penting. Sehingga ketika
musim kemarau akan terhindar dari kekeringan yang biasa melanda di daerah-daerah
tertentu.

Sebagai pencegah erosi dan penyebab tanah longsor. Lahan terbuka yang tidak ditutup
oleh hutan akan mudah tergerus erosi. Akibat erosi ini maka sungai-sungai yang
dibawahnya akan mengalami pendangkalan. Selain itu untuk hutan-hutan yang berada di
tanah lereng dan curam, erosi dapat menyebabkan bencana alam berupa tanah longsor,
yang pada akhirnya akan membahayakan kehidupan sekitarnya.

Memelihara kesuburan tanah. Hutan ini ibarat tempat pembuatankompos raksasa.


Berbagi macam material organik yang akan menjadi pupuk yang meningkatkan
kesuburan tanah.

Sebagai tempat menyimpan sumber daya genetika. Hutan adalah tempat yang
mempunyai kandungan plasma nutfah yang sangat tinggi, dan keanekaragaman hayati
hutan merupakan sumber kehidupan.

Sebagai habitat bagi hewan dan tumbuhan hidup. Hutan yang kelestariannya terjaga dapat
membuat hewan dan tumbuhan hidup dengan baik di dalamnya.

Sebagai tempat pendidikan dan rekreasi alam. Hutan lindung juga bisa digunakan sebagai
tempat belajar, penelitian ilmiah guna mengembangkan ilmu pengetahuan dan
laboratorium alam.

Sebagai pencegah intrusi air laut. Hutan lindung dapat menjadi pencegah bagi terjadinya
intrusi air laut.

Sebagai tempat wisata dan travelling. Selain fungsi-fungsi diatas, hutan lindung juga
dapat dijadikan tempat hiburan, jalan-jalan, travelling, atau hiking, dengan catatan tidak
merusak kondisi hutan. kegiatan semacam ini juga dapat mempromosikan kepada publik
tentang kekayaan yang dimiliki olah hutan lindung. Hal ini karena dokumentasi yang
diunggah di sosial media akan dilihat oleh semua pengguna sosial media sehingga
pengguna sosial media akan dapat mengetahui

Itulah beberapa fungsi pokok maupun tambahan dari hutan lindung. Masih ada banyak
manfaat yang dimiliki oleh hutan lindung yang tersimpan didalamnya, baik yang disadari
maupun tidak. Manfaat hutan lindung yang begitu banyak ini membuat hutan lindung harus terus
dijaga kelestariannya guna meningkatnya fungsi-fungsi hutan sehingga meningkatkan
kesejahteraan makhluk hidup, baik itu manuasi, hewan, maupun tumbuhan.

Contoh Hutan Lindung yang Ada di Indonesia


Kawasan Indonesia sangat luas, dan saat ini kawasan hutan di Indonesia mencapai hingga
129 juta hektar. Kawasan hutan ini dibagi ke dalam beberapa kelopok atau jenis hutan. kawasan
hutan konservasi mencapai luas 27 juta hektar, kawasan hutan lindung mencapai luas 30 juta
hektar, dan sisanya adalah kawasan hutan-hutan lain. Kawasan hutan lindung ini tersebar luas di
berbagai pulau yang ada di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa contoh hutan lindung yang
dimiliki oleh Indonesia.
1. Hutan lindung Wehea
Hutan lindung ini terletak di Kabupaten Kutai Timur, provinsi Kalimantan Timur. Luas
Area hutan ini mencapai 38.000 hektar. Pada awalnya, hutan ini adalah kawasan konsesi
penerbangan yang kemudian ditetapkan sebagai hutan lindung oleh masyarakat suka Dayak
Wehea pada tahun 2004. Pemerintah kabupaten membentuk Badan Pengelola Wehea pada tahun
2005 yang terdiri dari unsur Pemerintah, Masyarakat adat , lembaga pendidikan, serta lembaga
swadaya masyarakat. Proyek hutan lindung Wehea ini penerima penghargaan Kalpataru, yakni
penghargaan tertinggi pada bidang lingkungan hidup dari pemerintah pusat pada tahun 2009.
Hulan lindung Wehea ini merupakan penopang tiga Sub Daerah Aliran Sungai atau DAS, yaitu
sungai Seleq, sungai Melinyiu dan sungai Sekung. Ketiga sungai ini nantinya akan bermuara ke
sungai Mahakam. Kawasan hutan lindung Wehea ini juga merupakan rumah bagi berbagai jenis
satwa, diantaranya adalah orang utan dan jenis satwa Kalimantan lainnya.
2. Hutan lindung Sungai Wain

Hutan Lindung Sungai Wain atau disingkat HLSW merupakan salah satu hutan yang
menjadi andalan pemerintah Kota Balikpapan, provinsi Kalimantan Timur. Hutan ini meliputi
area seluas 9782,80 hektar. Hutan merupakan rumah bagi beberapa satwa dan tumbuhan khas
Kalimantan seperti orang utan, bekantan, kantong semar, dan tumbuhan endemik Kalimantan
yaitu Eltingera Balikpapanensis. Menteri Kehutanan mengeluarkan sekitar 260 hektar kawasan
hutan ini untuk keperluan khusus, yakni pembangunan Kebun Raya Balikpapan yang terjadi
pada tahun 2006.
3. Hutan lindung Marowali
Hutan lindung ini berada di Kabupaten Marowali Provinsi Sulawesi Tengah. Perjalanan
menuju daerah ini hanya bisa menggunakan perahu motor dari Kolonodale (Marowali). Daerah
daratan sekitar hutan ini dihuni oleh penduduk asli suku Wana yang masih sangat tradisional,
sementara di pesisir pantai atau diatas permukaan air laut dihuni oleh suku Bajoe. Hutan ini juga
melindungi berbagai satwa langka yang hanya terdapat di wilayah ini, sebagai contoh adalah
Anoa, Kelelawar raksasa yang bentangan sayapnya bisa mencapai dua meter. Area hutan ini
mencapai luas 46.756 hektar. Jenis potensi alam yang ada di dalam hutan ini meliputi hasil hutan
kayu, seperti kelompok meranti, kelompok kayu indah, serta ada juga kelompok kayu mewan
seperti eboni atau kayu hitam yang termasuk salah satu kayu langk di dunia.
Itulah sebagian contoh hutan lindung yang ada di Indonesia. Masih banyak sekali hutan lindung
yang ada di Indonesia yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Hutan lindung di Indonesia ini
tersebar di kawasan Indonesia Barat, Tengah, dan Timur, seperti hutan lindung Way Kambas di
Lampung Tengah, Taman Nasional Lorentz di Merauke, Taman Nasional Juanda di Bandung,
dan masih banyak lagi. Setidaknya luas kawasan hutan lindung yang ada di Indonesia secara
keseluruhan mencapai sekitar tiga puluh juta hektar.

Anda mungkin juga menyukai