Anda di halaman 1dari 11

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELALARAN BERBASIS


MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP
Dsk.Kt. Marta Sari Dewi1, Wyn. Romi Sudhita2, I Dw. Kd. Tastra3
1,2,3

Jurusan Teknologi Pendidikan


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {Martasaridewi@gmail.com1, Romisudhita@yahoo.com2,


kadetastra.undiksha@yahoo.com3}
Abstrak
Permasalah dalam penelitian adalah kurangnya pemafaatan media dan nilai siswa
dibawah KKM, tujuan penelitian ini dirinci ke dalam tiga tahapan yang berkaitan, yaitu
mendeskripsikan rancang bangun, mendeskripsikan kelayakan, dan mendeskripsikan
efektivitas penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMP. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan menggunakan model
pengembangan LUTHER yang memiliki enam tahapan, yaitu concept, design, material
collecting, assembly, testing, dan distribution. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIIIC dan VIII-D SMP Negeri 1 Gianyar. Data validasi uji ahli isi bidang studi, ahli media,
ahli desain, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan diperoleh dengan
menggunakan angket. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif,
analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial. Hasil evaluasi ahli isi
sebesar 91.11% berada pada kualifikasi baik. Hasil evaluasi ahli media sebesar 92%
berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain sebesar 78% berada
pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 92,30 % berada pada kualifikasi
sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 83,6% berada pada baik. Hasil uji
lapangan sebesar 82,74% berada pada kualifikasi baik. Penghitungan hasil belajar
secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 45,72. Harga t tabel taraf signifikansi
5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0
ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa
indonesia siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif.
Nilai rata-rata sebelum menggunakan media (62,09) dan (86,77) setelah menggunakan
media sehingga terdapat meningkatan hasil belajar.

Kata-kata kunci: multimedia interaktif, bahasa indonesia, dan hasil belajar

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

Abstract
The problem in this study is the lack of media use and grades of students under the
KKM. The goal is broken down into three phases related, which describes design,
describe the feasibility, effectiveness and describe the use of interactive multimedia
learning media on student learning outcomes in Indonesian subjects for junior high
school students. This type of research is the development of research, using LUTHER
development model which has six stages, namely the concept, design, collecting
materials, assembly, testing, and distribution. The study included students of class VIIIC and VIII-D SMP Negeri 1 Gianyar. Data validation test content expert fields of study,
media experts, expert design, test individual, small group testing and field tests
obtained using a questionnaire. The data is then analyzed by descriptive qualitative,
quantitative
descriptive
analysis
and
inferential
statistical
analysis.
The results of the expert evaluation of the content of 91.11% at good qualification. The
results of the expert evaluation of media by 92% at the excellent qualifications. The
results of the expert evaluation of design by 78% at both qualifications. Individual test
results of 92.30% at the excellent qualifications. Small group of test results was 83.6%
in both. The results of field tests of 82.74% at good qualification. Learning outcomes
manually counting the results obtained t count of 42.72. Price t table significance level
of 5% is 2.000. So the price of t is greater than the price of t table so H0 is rejected and
H1 is accepted. So there are significant differences Indonesian student learning
outcomes between before and after using interactive multimedia. The average value
before using the media (62.09) and (86.77) after using the media so that there is
increase learning outcomes.
keywords: Interactive multimedia, Indonesian, and learning outcomes

PENDAHULUAN
Belajar merupakan hak setiap orang
untuk mendapat pengetahuan yang ia
gunakan sebagai bekal untuk berinteraksi
dalam berbagai bidang kehidupan. Saiful
Sagala
(2010:11)
mengemukakan
pendapatnya mengenai konsep belajar
yaitu belajar merupakan komponen ilmu
pendidikan yang berkenan dengan tujuan
dan bahan acuan interaksi, baik yang
bersifat
eksplisit
maupun
implisit
(tersembunyi). Fungsi pendidikan adalah
dapat meningkatkan kesejahteraan karena
orang berpendikan akan terhindari dari
kebodohan dan kemiskinan. Dengan
modal ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh melalui proses pendidikan,
siswa akan mampu mengatasi problema
kehidupan yang dialaminya (Sagala,
2010:11). Sejalan dengan perkembangan
teknologi saat ini, penggunaan media
pembelajaran.
Sagala
(2010:163)
menyatakan telah banyak media yang
tersedia bagi guru, namun yang penting
merencananakan
pembelajaran
dan
mengimplementasikan dalam mengajar

ialah bagaimana menggunakan alat-alat


media pendidikan ini sebagai suatu sistem
yang terintegritas dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan di SMP Negeri 1 Gianyar
terdapat fasilitas yang mendukung, namun
fasilitas tersebut belum dimanfaatkan
secara optimal oleh guru sehingga proses
pembelajaran
terkesan
kurang
memberikan motivasi belajar bagi siswa.
Selain padatnya materi dan keterbatasan
waktu yang diberikan oleh sekolah, hal
lain yang menjadi permasalahan yaitu
kompetensi guru yang belum mampu
memanfaatkan media
pembelajaran
dalam kegiatan pembelajaran, gambaran
tersebut menunjukkan betapa besar
pengeruh
media
dalam
kegiatan
pembelajaran. Pemanfaatan ini dirasa
belum maksimal di lakukan di SMP Negeri
1 Gianyar, padahal bila pembelajaran
dibantu dengan penggunaan media
pembelajaran, maka pembelajaran yang
terjadi
akan
bervariasi
sehingga
mendorong terbentuknya aktifitas belajar
yang menyenangkan bagi siswa. Siswa

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

akan dimudahkan dalam pemahaman


materi ajar, peningkatan kreativitas siswa
dalam belajar dan penciptaan suasana
belajar yang kondusif serta pemanfaatan
waktu ajar yang efisien. Hal ini perlu
dikembangkan di SMP Negeri 1 Gianyar
guna peningakatan kegiatan pembelajaran
di sekolah bauk dari keaktifan maupun
penyerapan materi ajar yang nantinya
dapat dipahami siswa lebih nyata
sehingga apa yang dipelajari akan
memberi kebermaknaan bagi diri sendiri.
Berdasarkan paparan di atas, maka
dilakukan
penelitian
pengembangan
dengan judul Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Pada Siswa Kelas VIII
Semester
Genap
Tahun
Ajaran
2013/2014 Di SMP Negeri 1 Gianyar
Rumusan masalah pada penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut:
(1)
Bagaimanakah
rancang
bangun
multimedia interaktif dengan materi
menyampaikan pendapat dalam diskusi
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas VIII semester genap tahun pelajaran
2013/2014 di SMP Negeri 1 Gianyar, (2)
Bagaimanakah kelayakan dengan materi
menyampaikan pendapat dalam diskusi
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas VIII semester genap tahun pelajaran
2013/2014 di SMP Negeri 1 Gianyar, 3)
Bagaimanakah efektifitas penggunaan
multimedia interaktif terhadap hasil belajar
siswa pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia untuk Siswa Kelas VIII
semester
genap
tahun
pelajaran
2013/2014 di SMP Negeri 1 Gianyar.
Berdasarkan rumusan masalah, adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini yaitu: (1) untuk menggambarkan
proses
pengembangan
multimedia
interaktif pada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas VIII semester genap
tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri
1 Gianyar, (2)untuk mengetahui kelayakan
multimedia interaktif mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas VIII semester
genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP
Negeri 1 Gianyar, dan 3) untuk
mengetahui
efektivitas
penggunaan
multimedia interaktif terhadap hasil belajar
bahasa Indonesia kelas VIII semester

genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP


Negeri 1 Gianyar
METODE
Model penelitian yang digunakan
adalah model pengembangan Luther yang
dikenal dengan pembelajaran berbantuan
komputer yang dikembangkan oleh luther
(1994) model pengembangan Luther
memiliki enam tahap, a) Concept
(konsep), b) Design (perencanaan), c)
Collecting
materials
(pengumpulan
bahan), d) Assembly (pembuatan, e)
Testing (test),
dan f) Distribution
(distribusi). Penelitian ini menggunakan
tiga metode pengumpulan data untuk
menjawab
permasalahan
mengenai
rancang
bangun
pengembangan
multimedia interaktif, kelayakan hasil
pengembangan multimedia interaktif, dan
efektivitas
penggunaan
multimedia
interaktif terhadap hasil belajar siswa.
Pada penelitian pengembangan ini
menggunakan
metode
pencatatan
dokumen. Menurut Agung (2012) metode
pencatatan dokumen adalah metode
pengumpulan
data
dengan
cara
mengumpulkan segala macam dokumen
dan melakukan pencatatan secara
sistematis. Metode ini digunakan dalam
penelitian serta mendeskripsikan dalam
laporan pengembangan produk media
pembelajaran interaktif.
Metode kuesioner merupakan cara
mengumpulkan data dengan mengajukan
daftar pertanyaan atau pendapat pada
responden penelitian. Koesioner ini
digunakan pada tahap penerapan untuk
Metode
tes
digunakan
untuk
mengukur
efektivitas
penggunaan
multimedia
pembelajaran
interaktif.
Instrumen pengumpulan data yang
digunakan berupa lembar soal. Lembar
soal yang digunakan berupa soal objektif.
Sebelum pembuatan instrumen, dibuat
terlebih
dahulu
kisi-kisi
instrumen
pengumpulan data
Dalam penelitian pengembangan ini,
terdapat 3 sumber data sesuai dengan
metode pengumpulan data yaitu 1)
metode pencatatan, sumber datanya
berupa agenda kerja yang hasilnya
laporan pengembangan produk. 2)
metode kuesioner, sumber datanya
berupa
angket

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

instrumen untuk review ahli isi mata


pelajaran,
review
ahli
desain
pembelajaran,
review
ahli
media
pembelajaran, instrumen untuk uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil dan
uji coba lapangan dan 3) Metode Tes,
sumber datanya berupa lembar soal yang
digunakan berupa soal objektif untuk pretest dan post-test.
Dalam penelitian pengembangan ini
digunakan tiga teknik analisis data yaitu 1)
analisis deskriptif kualitatif, analisis ini
ditujukan untuk mendapatkan informasi
tentang berbagai kondisi lapangan yang
bersifat tanggapan dan pandangan. Hasil
analisis ini kemudian digunakan untuk
merevisi produk yang dikembangkan. 2)
analisis statistik deskriptif kuantitatif,
analisis yang digunakan mengolah data
yang diperoleh melalui koesioner dalam
bentuk skor. dan 3) analisis statistik
inferensial digunakan untuk mengetahui
tingkat keefektifan produk terhadap hasil
belajar siswa. Data uji coba kelompok
sasaran
dikumpulkan
dengan
menggunakan pre-test dan post-test
terhadap materi pokok yang diuji cobakan.
Hasil
pre-test
dan
post-test
kemudian dianalisis menggunakan (1)
deskriptif presentase untuk mengetahui
presentase pencapaian perolehan hasil
belajar
sebelum
dan
sesudah
menggunakan multimedia interaktif dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan (2)
uji t untuk mengetahui perbedan antara
hasil pre-test dan post-test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses
rancang
bangun
media
pembelajaran multimedia interaktif pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
VIII semester genap tahun pelajaran
2013/2014 yang dikembangkan di SMP
Negeri 1 Gianyar ini dilakukan melalui
beberapa tahap yaitu, 1) analisis
kebutuhan, 2) tahap pembuatan flowchart,
dan 3) storybroad. Tahap 1. analisis
kebutuhan Melalui analisis kebutuhan
maka mata pelajaran yang dipilih adalah
Bahasa Indonesia, dipilihnya Bahasa
Indonesia karena kurangnya pemanfaatan
media yang kurang efektif, selain itu
berdasarkan
hasil
observasi
yang
dilakukan di SMP Negeri 1 Gianyar
diketahui bahwa hasil belajar siswa masih

kurang dari KKM yang ditetapkan yaitu 77.


Data ini didapat berdasarkan wawancara
yang dilakukan dengan guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia atas nama
Bapak I Wayan Tarah, S.Pd.
Tahap 2. Flowchart adalah desain
model alur berpikir isi program/diagram
alur dalam pembuatan multimedia. Flow
chart
berfungsi
sebagai
untuk
menvisualisasikan alur kerja produk dari
awal hingga akhir, sehingga nantinya
dalam
pembuatan
produk
selalu
berpedoman pada flowchart yang telah
dibuat. Tahap 3. Storyboard adalah
Stroryboard adalah deskripsi visual
(sketsa)
dan
tekstual
yang
menggambarkan
bagaimana
suatu
multimedia disusun, dapat berbentuk
gambar yang sangat detail, tapi bisa juga
berbentuk sketsa sederhana. Tidak
diperlukan keahlian menggambar untuk
membuat storyboard. Dengan kata lain
storyboard alat alat perencanaan yang
menggambarkan urutan kejadian berupa
kumpulan
gambar
dalam
sketsa
sederhana. Storyboard berperan sebagai
gambaran dasar dari sebuah produk yang
dikembangkan.
Pada pokok bahasan kelayakan
hasil pengembangan produk, dipaparkan
enam penilaian multimedia interaktif yang
dilakukan oleh 1) Ahli bidang studi mata
pelajaran, 2) Ahli desain pembelajaran, 3)
Ahli media pembelajaran, 4) Uji coba
perorangan, 5) Uji coba kelompok kecil,
dan 6) Uji coba lapangan. keenam
penilaian tersebut akan akan disajikan
secara berurut-urut sesuai dengan hasil
yang diperoleh dari tahapan masingmasing uji coba. Tahap hasil Ahli bidang
studi mata pelajaran, Produk akhir dari
pengembangan ini berupa CD (Compact
Disk) Multimedia Interaktif untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII
semester genap di SMP Negeri 1 Gianyar.
Produk ini divalidasi oleh seorang ahli isi,
yaitu Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd,.
M.Pd beliau adalah dosen FBS jurusan
Pendidikan Basaha dan Sastra Indonesia.
Untuk
mendapatkan
penilaian
dan
masukan, instrumen pengumpulan data
yang digunakan berupa lembar kuesioner
(angket). Melalui penilaian ahli isi bidang

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

studi mata pelajaran akan diperoleh nilai


media dan komentar serta saran sehingga
dapat digunakan sebagai acuan dalam
merevisi media terutama dari sisi
kandungan materi pelajaran. Berdasarkan
hasil penilaian ahli isi mata pelajaran
Presentase penilaian multimedia interaktif
pembelajaran dari ahli isi mata pelajaran
adalah 91,11%. Presentase ini, jika
dikonversikan dengan tabel koversi PAP
skala 5 berada pada kualifikasi sangat
baik dan layak dikembangkan. Tahap uji
ahli desain media pembelajaran, setelah
melewati tahap validasi ahli isi mata
pelajaran, tahap selanjutnya yaitu tahap
ahli desain pembelajaran. Ahli desain
yang
memberikan
penilaian
serta
tanggapan terhadap media ini adalah
Bapak Dr. I Made Tegeh,M.Pd, belaiau
adalah dosen di jurusan Teknologi
Pendidikan. Beliau yang telah mencapai
gelar Doktor (S3) memperkuat alasan
pemilihan beliau sebagai ahli desain
dalam media pembelajaran multimedia
interaktif. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data ini adalah metode
angket. Berdasarkan hasil penilaian dari
ahli desain pembelajaran Persentase
penilaian produk dari ahli media adalah
78%. Persentase ini, jika dikonversikan
dengan tabel PAP skala 5 berada pada
kualifikasi baik. Tahap uji ahli media
pembelajaran Setelah melewati tahap
validasi ahli desain pelajaran, tahap
selanjutnya yaitu tahap ahli media
pembelajaran. berdasarkan masukan dari
ahli desain pembelajaran, terhadap
Multimedia Interaktif berupa produk II,
maka dilakukan revisi produk II. Hasil dari
revisi produk II menghasilkan Multimedia
Interaktif berupa produk ke III. Selanjutnya
produk ke III diberikan kepada ahli media
pembelajaran untuk dinilai dan diberi
masukan.
Multimedia
Interaktif
ini
divalidasi oleh seorang ahli media
pembelajaran yaitu Ibu Dra. Desak Putu
Parmiti., M.S. Beliau adalah dosen
Teknologi pendidikan yang juga menjabat
sebagai Pembantu Dekan III di lingkungan
Fakultas Ilmu Pendidikan. Penilaian ahli
media pembelajaran Persentase penilaian
produk dari ahli media adalah 92%.
Persentase ini, jika dikonversikan dengan

tabel PAP skala 5 berada pada kualifikasi


sangat baik dan layak dikembangkan.
Dilanjutkan pada tahap uji coba
perorangan dilakukan setelah tahap uji
ahli. Pada tahap uji coba perorangan. Uji
coba perorangan ini dilakukan oleh tiga
orang siswa kelas VIII D di SMP Negeri 1
Gianyar. Ketiga orang siswa tersebut satu
memiliki kemampuan tinggi, satu memiliki
kemampuan
sedang,
dan
satu
berkemampuan
rendah.
Untuk
mengetahui kualitas media presentasi
pembelajaran, instrumen pengumpulan
data yang digunakan berupa lembar
kuesioner (angket). Berdasarkan hasil
penilaian dari tiga siswa diperoleh hasil uji
coba perorangan, selanjutnya hasil
tersebut dikoversikan dengan tabel
konversi PAP (Patokan Acuan Penilaian)
rerata persentase tingkat pencapaian uji
coba perorangan sebesar 92,30% berada
dikualifikasi sangat baik. Dilanjutkan ke
tahap uji coba kelompok kecil dilakukan
oleh dua belas siswa kelas VIII D di SMP
Negeri 1 Gianyar. Kedua belas siswa
dipilih dengan karakteristik kemampuan
akademik yang beda-beda. Hal ini
dilakukan untuk dapat mewakili populasi
sampel. Karakteristik kedua belas siswa
tersebut yaitu empat orang memiliki
prestasi belajar tinggi, empat orang
dengan prestasi belajar sedang, dan
empat orang lagi tingkat prestasi belajar
rendah. Untuk mengetahui kecerdasan
masing-masing siswa. Uji coba kelompok
kecil dilakukan dalam ruang kelas dengan
cara menyaksikan Media Pembelajaran
Multimedia Interaktif secara bersamasama didampingi oleh guru bidang studi
Bahasa Indonesia. Setelah menyaksikan
media Pembelajaran Multimedia Interaktif
siswa melakukan penilaian terhadap
media. Rerata persentase sebesar 83.6%
berada pada kualifikasi baik. Setelah
melakukan uni kelompok kecil dilanjutkan
ke uji coba lapangan yang melibatkan
seluruh siswa kelas VIII D di SMP Negeri
1 Gianyar. Metode pengumpulan data
yang
digunakan
adalah
angket.
Persentase
pencapaian
multimedia
interaktif pembelajaran adalah 82.74% ini
berarti media pembelajaran multimedia
interaktif berada pada katagori baik,

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

sehingga media pembelajaran media


multimedia interaktif layak dikembangkan.
Pada tahap efektivitas penggunaan
produk media pembelajaran multimedia
interaktif ini terlebih dahulu akan
dipaparkan mengenai uji tes butir soal
sebelum melakukan uji efektivitas. Adapun
tahap tersebut adalah 1) Uji Validitas Butir
Tes, 2) Uji Reliabilitas Butir Tes, 3) Uji
Daya Beda Butir Tes, 4) Uji Taraf
Kesukaran Butir Tes, 5) Uji Pretest Dan
Postest, 6) Uji Normalitas, 7) Uji
Homogenitas, 8) Uji Hipotesis. Pemaparan
sebagai berikut.
1) Uji Validitas Butir Tes, tahap ini
butir tes diujikan kepada siswa kelas VIII
C dan VIII D di SMP Negeri 1 Gianyar
agar diketahui apakah butir tes yang
dibuat valid atau gugur. Hasil dari uji
validitas butir tes yang telah diujikan dapat
disimpulkan dari 35 butir tes yang
disediakan, terdapat 30 butir tes yang
valid dan akan digunakan pada tahap
efektivitas. 2). Uji Reliabilitas berfungsi
untuk mengetahui apakah butir tes
tersebut akan tetap/ ajeg. Pada uji
reliabilitas subyek yang digunakan adalah
seluruh siswa kelas VIII C dan VIII D di
SMP Negeri 1 Gianyar. Dari Hasil
penghitungan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa tes butir soal memiliki
reabilitas KR-20 sebesar 0, 734 yang
digollongkan dalam katagori reliabilitas
tinggi. 3) Uji daya beda berfungsi untuk
apakah butir tes tersebut memiliki
kemampuan membedakan antara sampel
yang pandai dan sampel yang kurang.
Hasil dari uji daya beda didapatkan bahwa
butir tes termasuk pada 3 katagori yaitu 12
soal dalam katagori baik, 18 soal dalam
katagori cukup baik, dan 5 katagori kurang
baik. 4) Pada uji ini akan diketahui
intrumen yang memiliki tingkat kesukaran
katagori mudah, sedang ataupun sukar.
Dari hasil uji taraf kesukaran butir tes akan
didapatkan taraf mudah, sedang, dan
sukar. Terdapat 1 soal katagori sukar, 5
katagori sedang, dan 29 katagori mudah.
Uji Efektivitas dilakukan untuk
mengetahui tingkat keefektifan produk
terhadap hasil belajar Ilmu Bahasa
Indonesia pada siswa kelas VIII di SMP
Negeri 1 Gianyar. Pada tahap ini
menggunakan seluruh siswa Kelas VIII D

di SMP Negeri 1 Gianyar. Sebelum


menerapkan
media
pembelajaran
multimedia interaktif, peneliti melakukan
pretest terhadap seluruh siswa kelas VIII
D SMP Negeri 1 Gianyar sebanyak 35
siswa. Selanjutnya diteruskan melakukan
posttest terhadap 35 siswa, setelah siswa
mendapat media pembelajaran multimedia
interaktif. Hasil nilai pretest dan posttest
siswa adalah pretest sebesar 62,08 dan
nilai rata-rata posttest sebesar 86,77.
Dilanjutkan ke uji normalitas, uji normalitas
dilakukan untuk menyajikan bahwa
sampel benar-benar berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Uji normalitas
data dilakukan dengan teknik Liliefors.
Apabila selisih nilai yang terbesar lebih
kecil dari kriteria Liliefors nilai, maka dapat
disimpulkan
bahwa
sebaran
data
berdistribusi normal. Kesimpulan dalan uji
normalitas dari hasil pretest siswa,
Kesimpulan: karena L0 < Lt , yaitu L0
(0,0650) < Lt (0,1478) maka H0 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi
normal.
Sedangkan
kesimpulan dari hasil posttest siswa
Kesimpulan: karena L0 < Lt , yaitu L0
(0,083) < Lt (0,1478) maka H0 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Setelah melakukan
uji normalitas dilanjutkan ke tahap uji
homogenitas terhadap hasil pretest dan
pottest siswa. Uji homogenitas ini
dimaksudkan
untuk
mencari
memperlihatkan bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari
populasi yang memiliki variansi yang
sama (Candiasa, 2010:192). Varians hasil
pretest 83,67 dan posttes 44,01. Sehingga
untuk menguji homogenitas varians data
sampel digunakan uji F dengan rumus
sebagai berikut.

hit

Varians terbesar
Varians terkecil

Fhitung Ftabel n1 1, n2 1 yaitu:


Fhitung (1,90) Ftabel (1,93) sehingga H1
ditolak yang berarti sampel bersifat
Kesimpulan:

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

homogen. Setelah dilakukan pengujian


normalitas dan homogenitas, dilanjutkan
dengan pengujian hipotesis, sehingga
mendapat kesimpulan bahwa harga t
hitung dibandingkan dengan harga t pada
tabel dengan db = n1 + n2 2 = 35 + 35
2 = 68. Harga t tabel untuk db 68 dan
dengan taraf signifikansi 5% ( = 0,05)
adalah 2,000. Dengan demikian, harga t
hitung lebih besar daripada harga t tabel
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini
berarti,
terdapat
perbedaan
yang
signifikan hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa antara sebelum dan sesudah
menggunakan
media
pembelajaran
multimedia interaktif.
Pembahasan mencakup tiga hal pokok,
yaitu menjawab pertanyaan dalam
pengembangan media pembelajaran
multimedia interaktif untuk siswa kelas
VIII di SMP Negeri 1 Gianyar semester
genap tahun pelajaran 2013/2014.
Adapun pertanyaan tersebut yaitu 1)
Bagaimanakah
rancang
bangun
multimedia interaktif ?, 2) Bagaimanakah
kelayakan multimedia interaktif ?, dan 3)
Bagaimanakah efektivitas penggunaan
multimedia
interaktif
?.
Berikut
pembahasan masing masing pertanyaan.
1) Rancang bangun multimedia interaktif
pada pelajaran Bahasa Indonesia ini
berupa,
analisis
kebutuhan
yang
berfungsi untuk menentukan mata
pelajaran yang akan dikembangkan
sesuai
dengan
kebutuhan
yang
diperlukan oleh siswa yang nantinya
mampu meningkatkan minat belajar
siswa, flowchart berfungsi visualisasi alur
kerja produk dari awal hingga akhir
sehingga pembuatan produk nantinya
berpedoman pada flowchart yang telah
dibuat, dan storybroard serangkaian
sketsa yang berbentuk persegi panjang
yang menggambarkan suatu alur cerita
elemen-elemen yang diusulkan untuk
aplikasi multimedia. Dengan kata lain
storybroard berfungsi sebagai alat
perencanaan
yang
menggambarkan
urutan kejadian berupa kumpulan gambar
dalam sketsa yang sederhana.
2) Kelayakan Multimedia Interaktif,
untuk mengetahui kelayakan media yang
dikembangkan, maka dilakukan evaluasi
oleh para ahli multimedia interaktif dan

dilakukan uji coba produk terhadap siswa.


Evaluasi oleh para ahli yaitu dari ahli isi
bidang studi mata pelajaran, ahli desain,
dan ahli media sedangkan uji coba dari
siswa
yaitu uji coba perorangan,
kelompok
kecil
dan
lapangan.
Berdasarkan hasil uji ahli bidang studi
mata
pelajaran
Bahasa
Indonesia
diketahui bahwa media pembelajaran
multimedia interaktif layak dikembangkan
terungkap bahwa terhadap komponenkomponen
media
pembelajaran
multimedia interaktif tersebar pada skor 4
(baik) dan 5 (sangat baik). Kelayakan
media pembelajaran interaktif termasuk
sangat baik dengan persentase 91,11%.
Berdasasarkan hasil uji ahli media
pembelajaran, terungkap bahwa media
pembelajaran multimedia interaktif layak
dikembangkan terbukti pada komponenkomponen
media
pembelajaran
multimedia interaktif tersebar pada skor
4 (baik) dan 5 (sangat baik). Kelayakan
media pembelajaran multimedia interaktif
termasuk sangat baik dengan persentase
92%. Berdasarkan hasil uji ahli desain
pembelajaran, terungkap bahwa sebagian
besar penilaian ahli media pembelajaran
terhadap komponen-komponen media
pembelajaran
multimedia
interaktif
tersebar pada skor 4 (baik) dan 5 (sangat
baik). Kelayakan media pembelajaran
multimedia interaktif ditinjau dari desain
pembelajaran termasuk baik dengan
persentase 78%. Atas dasar penilaian dari
ahli desain pembelajaran ini, maka dapat
dikatakan bahwa multimedia interaktif
yang dikembangkan layak digunakan
sebagai media/alat bantu dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi
perseorangan, terungkap bahwa untuk
validasi perorangan yang berjumlah 3
(tiga) orang siswa yang tersebar pada
skor 4 (baik) dan 5 (sangat baik).
Kelayakan
media
pembelajaran
multimedia interaktif ditinjau dari hasil
validasi perorangan adalah sangat baik
dengan persentase 92,30%. Dilanjutkan
dengan hasil validasi kelompok kecil yang
melibatkan 12 (dua belas) siswa yang
tersebar pada skor 3 (cukup), 4 (baik), dan
5
(sangat
baik).
Kualitas
media
pembelajaran multimedia interaktif ditinjau
dari hasil validasi kelompok kecil yaitu

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

baik
dengan
persentase
83,6%.
Kemudian dilanjutkan dengan validasi
lapangan yang menggunakan seluruh
siswa yang berjumlah 35 (tiga puluh lima).
Siswa tersebut menilai hasil media
pembelajaran yang ditayangkan. Hasil
validasi lapangan tersebar pada skoe 3
(cukup), 4 (baik), dan 5 (sangat baik),
sehingga hasil keseluruhan pada uji
lapangan kualitas media pembelajaran
multimedia interaktif adalah baik dengan
persentase 82,74%. Dapat diartikan
multimedia interaktif layak dikembangkan
dan dapat meningkatkan minat belajar
siswa kerana dalam media tersebut
terdapat animasi yang menarik siswa
untuk belajar Bahasa Indonesia.
Efektivitas
produk
penelitian
pengembangan dalam penelitian ini di
ukur dengan melakukan tahap pretest dan
posttest. Pada tahap ini menggunakan
seluruh siswa kelas VIIID di SMP Negeri 1
Gianyar. Sebelum menerapkan media
pembelajaran multimedia interaktif mata
pelajaran bahasa indonesia, peneliti
melakukan pretest terhadap seluruh siswa
kelas VIII D SMP Negeri 1 Gianyar yang
berjumlah
35
siswa.
Selanjutnya
diteruskan melakukan posttest terhadap
35 siswa setelah siswa mendapat
pembelajaran
menggunakan
media
pembelajaran multimedia interaktif. Ratarata nilai pretest adalah 62,08 dan ratarata nilai posttest adalah 86,77. Setelah
dilakukan penghitungan secara manual
diperoleh hasil t hitung sebesar 42,72.
Kemudian harga t hitung dibandingkan
dengan harga t pada tabel dengan db = n1
+ n2 2 = 35 + 35 2 = 68. Harga t tabel
untuk db 68 dan dengan taraf signifikansi
5% ( = 0,05) adalah 2,000. Dengan
demikian, harga t hitung lebih besar
daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa antara sebelum
dan sesudah menggunakan media
pembelajaran multimedia interaktif mata
pelajaran bahasa indonesia.
Dilihat dari konversi hasil belajar di kelas
VIII D SMP Negeri 1 Gianyar, nilai ratarata posttest peserta didik 86,77 berada
pada klasifikasi Sangat Baik, dan berada
di atas nilai KKM mata pelajaran Bahasa

Indoneisa sebesar 77. Melihat nilai rerata


atau mean posttest yang lebih besar dari
nilai rerata atau mean pretest, dapat
dikatakan bahwa media pembelajaran
multimedia interaktif pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia efektif digunakan dan
dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan siswa SMP Negeri 1
Gianyar.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan rumusan masalah, hasil
analisis data dan pembahasan pada
penelitian ini, maka dapat diambil
simpulan sebagai berikut. Pertama,
rancang bangun dari multimedia interaktif
mata pelajaran Bahasa Indonesia ini
melalui tiga tahapan yaitu , 1) Analisis
Kebutuhan, melalui analisis kebutuhan
ditentukan mata pelajaran Bahasa
Indonesia
yang
dipilih
untuk
dikembangkan dengan media, dipilihnya
media ini karena kurangnya media
pembelajaran
yang
relevan.
2)
Mengembangkan Flowchart, Flowchart
berfungsi untuk memvisualisasikan alur
kerja produk dari awal hingga akhir,
sehingga produk harus berpedoman
dengan flowchart, 3) Mengembangkan
Storyboard,
storyboard
serangkaian
sketsa yang berbentuk persegi panjang
yang menggambarkan suatu alur cerita
elemen-elemen yang diusulkan untuk
aplikasi multimedia. Dengan kata lain
storyboard
adalah
suatu
alat
perencanaan
yang
menggambarkan
urutan kejadian berupa kumpulan gambar
dalam sketsa yang sederhana.
Kedua, penelitian ini menghasilkan
produk pengembangan berupa multimedia
interaktif pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di SMP Negeri 1 Gianyar.
Multimedia interaktif ini telah melalui tahap
analisis kebutuhan, desain pembelajaran,
produksi media, validasi ahli dan uji coba
produk. Berdasarkan validasi ahli isi
bidang studi dan ahli media multimedia
interaktif berada pada klasifikasi sangat
baik, ahli desain multimedia interaktif
berada pada klasifikasi baik, uji coba
perorangan berada pada klasifikasi sangat
baik, dan uji coba kelompok kecil dan uji
lapangan berada pada klasifikasi baik.
Sehingga multimedia interaktif ini layak
dikembangkan dan mampu meningkatkan

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

minat belajar siswa terhadap mata


pelajaran Bahasa Indonesia.
Pembahasan ketiga, Kesimpulan dari
uji efektifitas produk penelitian ini diukur
dengan melakukan tahap menggunakan
pretest dan posttest terhadap 35 orang
peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 1
Gianyar. Berdasarkan nilai pretest dan
posttest 35 orang siswa tersebut, maka
dilakukan uji-t untuk sampel berkorelasi.
Rata-rata nilai pretest adalah 62,08 dan
rata-rata nilai posttest adalah 86,77.
Setelah dilakukan penghitungan secara
manual diperoleh hasil t hitung sebesar
42,72. Kemudian harga t hitung
dibandingkan dengan harga t pada tabel
dengan db = n1 + n2 2 = 35 + 35 2 =
68. Harga t tabel untuk db 68 dan dengan
taraf signifikansi 5% ( = 0,05) adalah
2,000. Dengan demikian, harga t hitung
lebih besar daripada harga t tabel
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini
berarti,
terdapat
perbedaan
yang
signifikan hasil belajar bahasa Indonesia
siswa antara
sebelum dan sesudah
menggunakan
multimedia
interaktif.
Dilihat dari konversi hasil belajar di kelas
VIII D SMP Negeri 1 Gianyar, nilai ratarata posttest peserta didik 86,77 berada
pada kualifikasi Sangat Baik, dan berada
di atas nilai KKM mata pelajaran Bahasa
Indonesia sebesar 77. Melihat nilai rerata
atau mean posttest yang lebih besar dari
nilai rerata atau mean pretest, dapat
dikatakan bahwa pencapaian media
pembelajaran multimedia interaktif pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa antara sebelum dan
sesudah
menggunakan
multimedia
interaktif. multimedia interaktif pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat diajukan beberapa
saran sebagai berikut.
Saran
pemanfaatan,
Media
pembelajaran multimedia interaktif yang
dikemas dalam bentuk CD (Compact Disc)
ini tentunya masih terdapat keterbatasan,
untuk itu disarankan dalam pemanfaatan
multimedia interaktif ini hendaknya
didukung oleh sumber belajar lain yang

relevan, sehingga tidak dijadikan satusatunya sumber belajar oleh siswa.


Saran
desiminasi,
Media
pembelajaran multimedia interaktif ini
dikembangkan berdasarkan karakteristik
siswa SMP Negeri 1 Gianyar. Apabila
dalam pemanfaatan media ini ditemukan
kesalahan atau kelemahan yang perlu
diperbaiki, maka media ini dipersilahkan
untuk diperbaiki seperlunya.
Saran
pengembangan
Media
pembelajaran multimedia interaktif yang
dikembangkan ini tidak dimaksudkan
untuk mengatasi seluruh permasalahan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas VIII di SMP Negeri 1 Gianyar. Tetapi
hanya mengatasi permasalahan yang
ditemukan seperti belum adanya media
pembelajaran yang mampu meningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa, tidak
berimbangnya materi ajar dengan alokasi
waktu pelajaran Bahasa Indonesia kelas
VIII,
guru
belum
terampil
dalam
memanfaatkan media serta jumlah siswa
yang cukup memberikan kesulitan bagi
guru dalam memaparkan materi agar
seluruh siswa dapat memahami materi
secara maksimal. Untuk pengembangan
selanjutnya
disarankan
untuk
mengembangkan produk pembelajaran
untuk mata pelajaran lain dan dengan
jenis produk yang berbeda.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam proses pembuatan skripsi ini,
sangat banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini diucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya dan setulustulusnya kepada yang terhormat :
1) Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd.,
selaku Rektor Universitas Pendidikan
Ganesha (UNDIKSHA) yang telah
memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti pendidikan
pada Jurusan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan.
2) Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd.,
selaku Ketua Jurusan Teknologi
Pendidikan yang telah memberikan
motivasi petunjuk dalam pembuatan
skripsi ini.
3) Drs. Wayan Romi Sudhita, M.Pd.,
selaku Pembimbing I yang telah

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

banyak
memberikan
bimbingan,
petunjuk,
dan
saran
dalam
penyelesaian skripsi ini.
4) Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd.,
selaku Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan dan
sarannya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
5) Para dosen di Jurusan Teknologi
Pendidikan Universitas Pendidikan
Ganesha
yang
telah
banyak
memberikan motivasi dan saran yang
sangat berharga dalam penyusunan
skripsi ini.
6) Dra. Desak Putu Parmiti, M.S., selaku
ahli media yang telah membantu
validasi Media Pembelajaran.
7) Dr. I Made Tegeh, M.Pd., selaku ahli
media yang telah membantu validasi
Media Pembelajaran.
8) Ida Ayu Made DArmayanti, M.Pd.,
selaku ahli bidang studi yang telah
membantu
validasi
Media
Pembelajaran.
9) I Dewa Nyoman Bawa, S.Pd, M.Pd.,
selaku Kepala SMP Negeri 1 Gianyar
yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian dan membantu
pelaksanaan
uji
coba
media
pembelajaran.
10) Semua siswa kelas VIII C dan D SMP
Negeri 1 Gianyar yang telah menjadi
subyek dalam penelitian ini.
11) Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan
yang
telah
banyak
memberikan
dukungan
dan
bantuannya
dalam
pelaksanaan
penelitian ini.
12) Semua pihak yang telah banyak
membantu
dalam
pelaksanaan
penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A.A. Gd. 2012. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Singaraja:
Fakultas
Ilmu
Pendidikan
Undiksha.
Ahmad, M. 2012. Kawasan Teknologi
Pendidikan : AECT 1994. Tersedia
pada:http://interperspektif.wordpres
s.com/2012/05/30/kawasanteknologi-pendidikan-aect-1994/.

(diakses pada tanggal 9 november


2013.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: PT Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bekti,
T,
dkk.
2010.
Uji
Coba
Pengembangan
Desain
Pembelajaran.
Tersedia
pada
http://jadiwijaya.blog.uns.ac.id.
(diakses tanggal 9 November
2013).
Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat
dan Bivariat Disertai Aplikasi
SPSS.
Singaraja:
Undiksha
Press.
Degeng, I. N. S. 1997. Strategi
Pembelajaran Mengorganisasi Isi
dengan Model Elaborasi. Malang:
IKIP Malang.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran.
Jakarta:
PT
Rineka Cipta.
Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Koyan.
2011.
Asesmen
Dalam
Pendidikan.
Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja.
-------.
2012.
Statistik
Pendidikan.
Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja.
Nuresti T. 2011. Pengaruh Penggunaan
Media CD Interaktif Berbasis Flash
Terhadap Hasil Belajar TIK Pada
Siswa Kelas VII Semester Genap
SMPN 1 Manggis Tahun Pelajaran
2011/2012.
Skripsi
(Tidak
diterbitkan).
Program
Studi
Teknologi Pendidikan. Undiksha
Singaraja.
Pratiwi,
K.
Y.
2012.
Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran
Berbasis
Multimedia
Interaktif
Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa
Kelas VII Semester Genap SMPN
2
Ubud
Tahun
Pelajaran
2011/2012.
Skripsi
(Tidak
diterbitkan).
Program
Studi
Teknologi Pendidikan. Undiksha.
Singaraja
Pustekkom. 2009. Multimedia Interaktif
Mudah dan Menyenangkan.

Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun: 2014)

Tersedia pada: www. edukasi.net,


(diakses tanggal 8 Desember
2013).
Rahmayanti,
M.
2011.
Pengaruh
Penggunaan Multimedia Berbasis
Camtasia Studio Terhadap Tes
Hasil Belajar Matematika Siswa.
Tersedia
Pada:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/
bitstream/123456789/3633/1/MULI
A%20RAHMAYANI-FITK.pdf.
(diakses tanggal 9 Maret 2014)
Rakim.
2008.
Multimedia
Dalam
Pembelajaran. Tersedia pada:
http://rakimypk.blogspot.com/2008/04/multime
dia-dalam-pembelajaran.html.
(diakses tanggal 8 November
2013).
Rohani, A. 2000. Media Instruksional
Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sadiman,
A.,
dkk.
2006.
Media
Pendidikan.
Jakarta:
PT
Rajagrafindo Persada.
Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran (untuk Membantu
Memecah Problematika Belajar
dan
Mengajar).
Bandung
:
Alfabeta.
Sanjaya,
W
H.
2010.
Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses
Pendidikan.
Jakarta:
Prenada Media Group.
Santyasa, I W. 2009. Metode Penelitian
Pengembangan
dan
Teori
Pengembangan Modul. Makalah
Disajikan dalam Pelatihan Bagi
Para Guru TK, SD, SMP, SMA,
dan SMK Tanggal 12-14 Januari
2009, di Kecamatan Nusa Penida
kabupaten Klungkung.
Seels, B.B & Rita, C. R. 1994. Teknologi
Pembelajaran
Definisi
dan
Kawasannya. Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta.
Sudarma, I.K. & I. M, Tegeh. 2007.
Penelitian
Pengembangan:
Pengembangan Produk-Produk di
Bidang Teknologi Pendidikan.
Disajikan dalam Pelatihan Penyusunan
Proposal Penelitian Pengembangan
di Jurusan Teknologi Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, pada tanggal 15 Januari


2007 di Singaraja.
Sudarma, I K. & Oka, G.P.A. 2008. Teknik
Produksi
&
Pengembangan
Multimedia Pembelajaran. Singaraja
: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sudatha, I. G. W. dan I M. Tegeh. 2009.
Desain Multimedia Pembelajaran.
Singaraja : Universitas Pendidikan
Ganesha.
Sudikan, S. Y. 2004. Pendekatan
Kontesktual dalam Pembelajaran
Apresiasi
Sastra:
Perspektif
Pluralisme
Budaya.
Makalah
disajikan pada Seminar Kurikulum
Berbasis Kompetensi, Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas
Bahasa
dan
Seni,
Universitas Negeri Surabaya, 17
Februari 2004.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian
Pendidikan
Kompetensi
dan
Praktiknya. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Supriatna, D & Moch. Mulyadi. 2009.
Konsep
Dasar
Desain
Pembelajaran.
Pusat
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
Taman
Kanak Kanak dan Pendidikan Luar
Biasa.
Sutopo, A. H. 2003. Multimedia Interaktif
dengan Flash. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Suyanto, B. 2003. Metode Penelitian
Sosial:
Bergabai
Alternatif
Pendekatan. Jakarta : Prenada
Media.
Suwatra, I W., dkk. 2007. Belajar dan
Pembelajaran. Modul. Program
Studi
S1
PGSD
Jurusan
Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Pendidikan
Ganesha.
Tegeh, I M., & I M, Kirna. 2010. Metode
Penelitian
Pengembangan
Pendidikan. Singaraja: Undiksha.
Undiksha. 2009. Pedoman Penulisan
Skripsi dan Tugas Akhir. Singaraja :
Universitas Pendidikan Ganesha.

Anda mungkin juga menyukai