Anda di halaman 1dari 4

Dasar umum dalam peneraan adalah untuk menentukan berat air yang dimuat atau dikeluarkan

oleh suatu alat gelas tertentu, kemudian dengan densitas air yang diketahui volume yang betul
dapat dihitung. National Bureau of Standaris telah menetapkan 20oC sebagai suhu untuk
mengadakan kalibrasi peralatan gelas, karena suhu Laboratorium biasanya tidak akan tepat 20oC.
Maka peralatan gelas pada hakikatnya, harus dikoreksi apabila digunakan pada suhu lain.
Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kuantitatif
dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan labu takar. Pipet merupakan alat untuk
mengukur volume kecil . Pipet volume digunakan untuk mengukur volume tertentu. Pipet harus
ditera sebelum digunakan, yaitu pada penggunaan pipet volume tertentu cairan harus mengalir
keluar secara kuantitatif. Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur, berupa tabung
kaca dengan ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian bawahnya ditutup dengan keran gelas.
Buret ditera melalui pelepasannya.
Hasil akhir analisis kimia secara kuantitatif biasanya menunjukkan konsentrasi suatu senyawa di
dalam sampel, hasil ini biasanya tidak selalu tepat. Oleh karena itu diperlukan cara untuk
mengurangi ketidaktepatan tersebut agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Akurasi
merupakan tingkat ketepatan antara nilai terukur dengan nilai yang sebenarnya. Presisi adalah
tingkat atau derajat ketepatan atau menghasilkan nilayi yang sama untuk setiap pengukuran yang
dilakukan secara berulang.
Ada dua kelompok kesalahan dapat mempengaruhi akurasi atau presisi dari nilai terukur.
Kesalahan pasti adalah suatu kesalahan yang dapat ditentukan dan dapat dihindari atau koreksi.
Kesalahan ini biasanya konstan, misalnya pada kasus timbangan yang tak terkalibrasi yang
biasanya digunakan untuk penimbangan. Kesalahan ini kadang-kadang bervariasi, tetapi dapat
dihitung dan dikorekksi, seperti suatu buret yang mempunyai kesalahan pada pembacaan
volumenya. Kesalahan tak pasti atau kesalahan acak yaitu suatu kesalahan pengukuran yang
terjadi secara tak tentu. Kesalahan ini tak dapat diramalkan atau diduga. Kesalahan ini mengikuti
pola distribusi acak, jadi persamaan matematika mengenai probabilitas dapat diterapkan pada
beberapa kesimpulan dari hasil pengukuran yang mungkin pada sederetan pengukuran.
Kesalahan tak pasti sesungguhnya dikarenakan kemampuan yang terbatas dari analis (Anonim,
2000:2-3).
Prasyarat pertama untuk pengukuran yang tepat dan membuatnya sampai volume tertentu adalah
alat gelas yang memenuhi syarat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan volume
sebenarnya dari wadah gelas adalah :
1. Berat jenis air tergantung pada suhu, sehingga berat satu liter air bukan 1000 gram untuk
semua suhu.
2. Oleh karena gaya tekan udara, yang pada suhu tertentu tergantung pada tekanan barometer,
satu wadah dengan volume besar beratnya akan lebih kecil, dibanding apabila ini ditimbang
dalam hampa, dan seharusnya diadakan koreksi.
3. Volume wadah gelas berubah-ubah dengan suhu.

(Eckschlager, 1984).
National Bureau of Standart telah menetapkan suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan gelas.
Karena suhu laboratorium biasanya tidak akan tepat 20C, maka alat gelas pada hakekatnya
harus dikoreksi bila digunakan pada suhu lain, oleh karena kesalahan yang disebabkan oleh
pemuaian (atau kontraksi) baik dari bejana itu sendiri maupun larutan yang ada didalamnya
(Day, 1981).
Alat pengukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kualitatif. Dari
sifat dan fungsi dapat dibedakan atas pipet, buret, labu ukur, dan gelas ukur. Dalam penggunaan
alat ukur volume ini dapat terjadi kesalahan. Salah satunya adalah kesalahan kalibrasi karena
volume yang tertera tidak sesuai dengan volume yang sebenarnya (Roth, 1988).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam peneraan alat-alat ukur gelas volumetrik antara lain:
1. Koreksi suhu yang tidak sama (a)
2. Koreksi terhadap adanya gaya tekan ke atas dari udara (b)
3. Koreksi adanya pemuaian dari kaca (c)
Tabel 1. Toleransi pada beberapa Alat Volumetrik.

Ada tiga metode umum yang digunakan dalam kalibrasi peralatan gelas volumetrik
yaitu:
1. Metode kalibrasi langsung
Metode langsung adalah metode kalibrasi yang ditentukan secara langsung dan
merupakan kalibrasi absolut. Metode kalibrasi langsung didasarkan pada volum
air yang ditampung dalam erlenmeyer atau ditransfer dengan pipet volum atau
buret, yang ditentukan secara langsung dari berat dan kerapatan air.
2. Metode kalibrasi tidak langsung
Metode tidak langsung atau sering juga disebut meode kalibrasi perbandingan,
juga merupakan kalibrasi absolut. Pada metode kalibrasi tidak langsung, alat
gelas yang akan dikalibrasi pada suhu tertentu dibandingkan dengan alat gelas
lain yang sudah dikalibrasi, dimana volum berhubungan langsung dengan massa
dan kerapatan air. Metode ini biasanya dilakukan apabila peralatan gelas yang
akan dikalibrasi dalam jumlah banyak.
3.

Metode kalibrasi relatif


Kadangkala perlu diketahui hubungan antara dua hal dari peralatangelas tanpa
mengetahui volum absolut dari keduanya. Misalnya, dari 250 mL larutan dalam
erlenmeyer diambil 50 mL dengan pipet volum untuk dititrasi. Pada perhitungan
tidak perlu diketahui berapa volum absolut dari erlenmeyer ataupun pipet, tetapi
yang perlu diketahui adalah bahwa pipet volum benar-benar mentransfer 50 mL
larutan, sama banyak dengan berkurangnya volum larutan dalam Erlenmeyer

Anda mungkin juga menyukai