I. IDENTITAS
Nama
: Ny. J
Usia
: 48 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Alamat
Status Pernikahan
: Sudah menikah
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan pasien dilakukan di poli mata RSUD Budhi Asih tanggal 22 Maret
2012.
Keluhan Utama
Penglihatan buram ketika melihat jauh sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan
Sering sakit kepala dan mata terasa pegal apabila banyak melakukan aktivitas di luar.
Tanda vital
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: Afebris
Pernapasan
: 20 x/menit
STATUS OFTALMOLOGIS
Occuli Dekstra
Occuli Sinistra
1/4/60 S -23.50
Visus
Add +2.25
Orthoforia
Orthoforia
arah
Edema
arah
(-),
Enteropion
(-),
Hematoma
Ekteropion
(-),
(-),
Edema
(-),
Enteropion
(-),
Hematoma
Ekteropion
Edema
Palpebra Superior
(-),
(-),
Enteropion
Konjungtiva Tarsal
Superior
(-),
Hematoma
Ekteropion
(-),
(-),
Edema
Palpebra Inferior
(-),
(-),
Enteropion
(-),
Hematoma
Ekteropion
(-),
(-),
Konjungtiva Tarsal
Inferior
Konjungtiva
(-),
Konjungtiva Bulbi
Injeksi
Konjungtiva
Kornea
kontak (-)
Dalam
COA
Iris
Pupil
diameter 5 mm
Dalam
Warna hitam, Kripti (+)
RCL/RCTL (+), bulat, isokor,
diameter 5 mm
Jernih
Lensa
Jernih
Jernih
Vitreus humor
Jernih
Funduskopi
18,3
TIO
18,6
(-),
OD: Baik
OS: Baik
Gambar 1: pasien
Funduskopi indirek :
Papil staphyloma
5
V. RESUME
Seorang perempuan, berumur 48 tahun datang dengan keluhan bahwa penglihatan
buram ketika melihat jauh sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu. Sebelumnya, pasien sudah
pernah memakai kacamata saat berada di SMA yaitu 30 tahun yang lalu. Saat itu pasien tidak
menggunakan kaca mata sama sekali. Pasien mengatakan tidak suka memakai kacamata
karena merasa pusing saat menggunakannya. Pasien juga mengakui mempunyai kebiasaan
memincingkan mata untuk melihat jauh namun masih tidak mengganggu pekerjaan seharihari. Walau bagaimanapun, sejak 1 minggu yang lalu, pasien mulai mengeluh sulit untuk
melakukan aktivitas karena penglihatan yang buram dan sering merasakan sakit kepala
seperti berdenyut-denyut di sebelah kanan.dan mata terasa pegal jika melihat terlalu lama. Ibu
pasien saat ini juga menggunakan kaca mata minus.
Pemeriksaan visus OD didaptkan 1/4/60 S -19.00 6/12 PH(-), OS 1/2/60 S-17.50 6/12
PH(-). Tes ishihara ODS: baik. Funduskopi ODS: Refleks fundus (+), fundus pucat, papil
lonjong, C/D 0.3, A/V 2/3, Refleks makula (+). Funduskopi direct : papiloma stafilomatikum
VI. DIAGNOSIS
Ambliopia ODS
VIII. PENATALAKSANAAN
6
IX. PROGNOSIS
Ad Vitam
: Ad bonam
Ad fungsionam
: Dubia ad bonam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam
X. ANJURAN
koreksi terbaik S-23,00 6/12 PH (-), OS : 1/2/60 sc koreksi terbaik S-17,50 6/12 PH
(-).
2. Ambliopia ODS ditegakkan berdasarkan hasil koreksi terbaik pada kedua mata tidak
mencapai visus 6/6 dan setelah dilakukan uji pinhole ternyata visus tidak maju. Visus
maksimal pada kedua mata hanya mencapai 6/12. Berdasarkan hal ini diagnosa banding
yang dapat dipikirkan adalah adanya kelainan organik lainnya, kekeruhan media refraksi
dan ambliopia. Untuk menyingkirkannya maka dilakukan pemeriksaan tes ishihara dan
funduskopi. Pada pemeriksaan opthalmologi tidak ditemukan kelainan yang berarti, tes
ishihara pasien normal dan pada funduskopi ditemukan Refleks fundus (+), fundus pucat,
papil lonjong, C/D 0.3, A/V 2/3, Refleks makula (+). Dengan kesan normal dan sesuai
untuk keadaan miopia tinggi. Artinya pada pasien ini tidak ditemukan adanya kelainan
organik maupun kekeruhan media refraksi, sehingga diagnosa ambliopia dapat
ditegakkan. Ambliopia pada pasien ini kemungkinan dapat digolongkan ke dalam
ambliopia refraktif. Penyebab yang mungkin dapat dipikirkan adalah tidak terkoreksinya
kelainan refraksi pasien sejak dini dengan tepat mengingat pasien tidak pernah ingin
memakai kacamata secara terus-menerus. Pasien juga sering memicingkan mata saat
melihat. Hal ini membuat makula tidak pernah mendapat rangsangan visual yang cukup.
3. Sebagai penatalaksanaannya diperlukan kacamata yang sesuai dengan kelainan refraksi
pasien dan harus terus dipakai untuk mengatasi ambliopia yang dialaminya. Pasien juga
dianjurkan untuk menjalani operasi.
4. Untuk diagnosis myopia degenerative ODS ditegakkan setelah pemeriksaan fundus
indirek yang menemukan tanda-tanda papil stafiloma yang menyatakan bahawa pasien
mempunyai kelaianan pada papil saraf penglihatan yang terjadi karena high myopia
pasien.