Anda di halaman 1dari 2

Tonsilofaringitis akut merupakan faringitis akut dan tonsilitis akut yang ditemukan bersama sama( Efiaty,

2002 ). Tonsilofaringitis adalah infeksi (virus atau bakteri) dan inflamasi pada tonsil dan faring (Muscari,
2005). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tonsilofaringitis merupakan peradangan pada
faring atau tonsil ataupun keduanya yang disebabkan oleh bakteri dan juga oleh virus.
Etiologi Tonsilofaringitis
Menurut Suardi (2010) berbagai bakteri dan virus dapat menjadi etiologi faringitis, baik faringitis sebagai
manifestasi tunggal maupun sebagai bagian dari penyakit lain. Virus merupakan etiologi terbanyak terjadinya
faringitis akut, terutama pada anak berusia 3 tahun (prasekolah).
Streptococcus beta hemolitikus grup A adalah bakteri penyebab terbanyak faringitis / tonsilofaringitis akut.
Bakteri tersebut mencakup 15 30% dari penyebab faringitis akut pada anak.
Mikroorganisme penyebab tonsilofaringitis adalah:
1

Bakteri
Streptococcus, sering merupakan komplikasi dari penyakit virus lainnya seperti morbili dan varisella
atau komplikasi penyakit kuman lain seperti pertusis atau pneumonia dan pneumococcus.
Streptococcus lebih banyak pada anak-anak dan bersifat progresif resistensi terhadap pengobatan dan
sering menimbulkan komplikasi seperti abses paru, empiema, tension pneumotoraks.

Virus
Lebih dari 200 virus dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, diantaranya
adalah :
o

Rhinovirus

adalah salah satu jenis virus yang paling sering menjadi penyebab infeksi pada saluran pernapasan bagian atas.
Meskipun pasien mendapat immunitas terhadap serotipe virus akan tetapi lebih dari 100 serotipe virus telah
dikenali. Meningkatkan immunitas terhadap semua rhinovirus membutuhkan waktu yang lama
o

Syncytial

sering dimulai pada bayi menyerang sistim pernapasan bagian atas kemudian menginvasi saluran penapasan
bagian bawah. Pada anak yang lebih tua dan orang dewasa secara alami yang terinfeksi virus syncytial
biasanya mempunyai gejala pernapasan yang khas yang mungkin berakhir 2 minggu. Masa inkubasi virus 2-7
hari setelah pajanan dan berlanjut hingga 2 minggu.
Manifestasi Klinis Tonsilofaringitis
Gejala faringitis yang khas akibat bakteri Streptococcus berupa nyeri tenggorokan dengan awitan mendadak,
disfagia, dan demam. Urutan gejala yang biasanya dikeluhkan oleh anak berusia diatas 2 tahun adalah nyeri
kepala, nyeri perut, dan muntah. Selain itu juga didapatkan demam yang dapat mencapai suhu 40 0 C, beberapa
jam kemudian terdapat nyeri tenggorokan. Gejala seperti rinorea, suara serak, batuk, konjungtivitis, dan diare
biasanya disebabkan oleh virus (Suardi, 2010).
Pada pemeriksaan fisik, tidak semua klien tonsilofaringitis akut Streptococcus menunjukkan tanda infeksi
Streptococcus, yaitu eritema pada tonsil dan faring yang disertai dengan pembesaran tonsil.

Tonsilofaringitis akut Streptococcus sangat mungkin jika dijumpai tanda dan gejala sebagai berikut:
1

Awitan akut, disertai mual dan muntah.

Terdapat nyeri pada tenggorokan

Nyeri ketika menelan

Kadang disertai otalgia (sakit telinga)

Demam tinggi

Anoreksia

Malaise

Kelenjar limfa leher membengkak

Pada pemeriksaan tenggorokan ditemukan faring yang hiperemi, pembesaran tonsil disertai hiperemia,
kadang didapatkan bercak kuning keabu-abuan yang dapat meluas membentuk seperti membran.
Bercak menutupi kripta dan terdiri dari leukosit, sel epitel yang sudah mati dan kuman patogen
(Ngastiyah, 2005).

Anda mungkin juga menyukai