langsung untuk suatu departemen dan tariff jam mesin utuk departemen lain
permunian yang dapat menghasilkan beberapa dasar tariif dalam satu departemen
produksi oleh kareena pada akhirnya semua overhead pabrik baik yang berasal dari
departemen produksi maupun dari departemen jasa, akan dialokasikan ke
departemen produksi, penetapan tariff overhead departemental mencakup langkah
langkah berikut:
Estimasikan total overhead departemental dari departemen produksi dan
departemen jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan. Tentukan, jika
mungkin, setiap sifat dan variable untuk setiap kategori biaya.
Buat suatu survey ( dengan pengukuran atas semua dasar alokasi) dengan
tujuan untuk mendistribusikan biaya overhead tidak langsung departemental
dan biaya departemen jasa.
Estimasikan total overhead tidak langsung departemental (seperti listrik,
bahan bakar, air, penyusutan gedung, pajak property, dan asuransi
kebakaran) pada tingkat aktivitas yang dipilih dan dialokasikan biaya-biaya
tersebut ke departemen-departemen.
Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang memperoleh
manfaat dari jasa tersebut.
Hitung tariff overhead departemental.
Biaya yang dibebankan ke departemen satu adalah sama dengan biaya yang
dibebankan ke departemen lainnya, termasuk biaya gaji dan tunjangan karyawan
departemen tersebut. Selain melakukan sentralisasi tanggung jawab atas operasi
penanganan bahan baku, departemntalisasi memiliki keunggulan dalam
mengumpulkan biaya penanganan bahan baku di satu tempat.
Untuk pengendalian biaya, biaya inspeksi dapat diperlakukan dengan cara
yang sama seperti biaya departemen lainnya. Tetapi, dalam beberapa kasus,
pesanan kerja khusus dapat memerlukan tambahan inspeksi atau pengujian. Jenis
biaya inspeksi ini dapat dibebankan ke pesanan tersebut dan harus diidentifikasikan
demikian. Untuk mengakumulasikan beban-beban khusus ini, dapat dibentuk pusat
biaya terpisah untuk membebankan waktu dan bahan baku untuk inspeksi khusus.
Jika biaya utilitas tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen tertentu,
alokasi didasarkan pada factor-faktor seperti tenaga kuda dari mesin di setiap
departemen, jumlah mesin, dan perkiraan waktu operasi.
Dalam rangka perhitungan biaya departemental dan produk, direkomendasikan
dua metode akuntansi berikut untuk biaya utilitaas:
Membebankan semua biaya tenaga dan bahan bakar ke departemen utilitas
tersendiri, kemudian mengalokasikannya ke departemen yang menerima
manfaatnya.
Membebankan departemen-departemen tertentu dengan biaya tenaga dan
bahan bakar jika ada meteran terpisah, dan membebankan sisanya ke
departemen utilitas tersendiri. Sisa inilah yang kemudian akan dialokasikan
ke departemen yang menerima manfaatnya.
Mengestimasikan biaya langsung departemental