Anda di halaman 1dari 5

Nama

Departementalisasi dari overhead pabrik membagi pabrik ke dalam segmen


segmen yang disebut depertaemen yang menjadi tujuan pembebanan biaya
overhead untuk tujuan akuntansi pembagian suatu pabrik menurut departemen
yang terpisah menghasilkan perhitungan biaya produksi yang lebih baik dan
meningkatkan pengenddalian yang bertanggung jawab atas biaya overhead .
Departemen produksi menghasilkan produk dengan merubah bentuk atau sifat
dari bahan baku atau dengan merakit komponen.
Departemen Jasa memberikan pelayanan yang berkontribusi secara tidak
langsung
terhadap
produk
produk
tetapi
tidak
mengubah
bentuk
,rakitan,maupun,sifat dari bahan baku.
Factor factor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jenis
departemen yang diperlukan untuk menetapkan tariff overhead
departemental adalah :
1.kesamaan operasi dan mesin di setiao departemen
2.lokasi dari operasi dan mesin
3.Tanggung jawab atas produksi dan biaya
4.hubungan operasi terhadap aliran produk
5.jumlah departemen
Pemilihhan departemen jasa
Pemilihan departemen jasa
Biaya langsung depatemental
Jasa yang memberikan manfaat kepada departemen prosuksi dan
departemen jasa lain,dapat diatur dengan cara menetapkan departemen jasa yang
terpisah uuntuk setiap fungsi ,menggabungkan berbagai fungsi ke dalam suatu
departemen atau menempatkan beberapa biaya jasa diakumulasi dalam
penampungan biaya umum pabrik.
Biaya tidak langsung departemental
Memilih dasar yang sesuai untuk mengalokasikan sebagian besar dari bbaiay
tidak langsung departemental adalah sulit dan bersifat arbiter. Yang terbaik yang
dapat dilakukan adalah melakukan alokasi dengan cara yang intuitif dan masuk
akal.
Menentukan Tarif biaya Overhead departemental
Untuk kemudahaan ,overhead pabrik biasanya dibebankan berdasarkan jam
mesin, jamtenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja langsung ketika hanya
satu tariff ooverhead yang digunakan untuk pabrik tersebut secara keseluruhan .
tetapi penggunaan tariff departemental mengharuskan petimbangan yang berbeda
untuk setiap overhead departemen produksi hal ini seringkali menghsilkan dasar
yang berbeda untuk departemen yang berbeda seperti tariff per jam tenaga kerja

langsung untuk suatu departemen dan tariff jam mesin utuk departemen lain
permunian yang dapat menghasilkan beberapa dasar tariif dalam satu departemen
produksi oleh kareena pada akhirnya semua overhead pabrik baik yang berasal dari
departemen produksi maupun dari departemen jasa, akan dialokasikan ke
departemen produksi, penetapan tariff overhead departemental mencakup langkah
langkah berikut:
Estimasikan total overhead departemental dari departemen produksi dan
departemen jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan. Tentukan, jika
mungkin, setiap sifat dan variable untuk setiap kategori biaya.
Buat suatu survey ( dengan pengukuran atas semua dasar alokasi) dengan
tujuan untuk mendistribusikan biaya overhead tidak langsung departemental
dan biaya departemen jasa.
Estimasikan total overhead tidak langsung departemental (seperti listrik,
bahan bakar, air, penyusutan gedung, pajak property, dan asuransi
kebakaran) pada tingkat aktivitas yang dipilih dan dialokasikan biaya-biaya
tersebut ke departemen-departemen.
Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang memperoleh
manfaat dari jasa tersebut.
Hitung tariff overhead departemental.
Biaya yang dibebankan ke departemen satu adalah sama dengan biaya yang
dibebankan ke departemen lainnya, termasuk biaya gaji dan tunjangan karyawan
departemen tersebut. Selain melakukan sentralisasi tanggung jawab atas operasi
penanganan bahan baku, departemntalisasi memiliki keunggulan dalam
mengumpulkan biaya penanganan bahan baku di satu tempat.
Untuk pengendalian biaya, biaya inspeksi dapat diperlakukan dengan cara
yang sama seperti biaya departemen lainnya. Tetapi, dalam beberapa kasus,
pesanan kerja khusus dapat memerlukan tambahan inspeksi atau pengujian. Jenis
biaya inspeksi ini dapat dibebankan ke pesanan tersebut dan harus diidentifikasikan
demikian. Untuk mengakumulasikan beban-beban khusus ini, dapat dibentuk pusat
biaya terpisah untuk membebankan waktu dan bahan baku untuk inspeksi khusus.
Jika biaya utilitas tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen tertentu,
alokasi didasarkan pada factor-faktor seperti tenaga kuda dari mesin di setiap
departemen, jumlah mesin, dan perkiraan waktu operasi.
Dalam rangka perhitungan biaya departemental dan produk, direkomendasikan
dua metode akuntansi berikut untuk biaya utilitaas:
Membebankan semua biaya tenaga dan bahan bakar ke departemen utilitas
tersendiri, kemudian mengalokasikannya ke departemen yang menerima
manfaatnya.
Membebankan departemen-departemen tertentu dengan biaya tenaga dan
bahan bakar jika ada meteran terpisah, dan membebankan sisanya ke
departemen utilitas tersendiri. Sisa inilah yang kemudian akan dialokasikan
ke departemen yang menerima manfaatnya.
Mengestimasikan biaya langsung departemental

Mengestimasikan atau menganggarkan biaya langsung untuk suatu


departemen, merupakan pekerjaan bersama dari kepala departemen, penyelia, dan
departemen biaya. Biaya tunjangan tenaga kerja dihitung oleh bagian personalia
karena masing-masing hamper tidak memiliki pengaruh atau pengetahuan dalam
bidang ini. Biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya bahan baku tidak langsung
lebih diperhatikan oleh penyelia.
Survei pabrik
Untuk mengalokasikan biaya tidak langsung departemental dan biaya
departemen jasa ke departemen yang memperoleh manfaatnya, data yang
diperlukan diperoleh dari suatu survey atas fasilitas dan catatan. Data survey
mencakup rata-rata tenaga kuda dari peralatan di setiap departemen, estimasi
kansumsi bahan baku, nilai asset, dan banyak ukuran lain yang berguna sebagai
dasar dalam mendistribusikan biaya ke departemen-departemen.
Mengestimasiakan dan Mengalokasikan biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung departemental, seperti pemanasan, listrik, bahan bakar,
air, dan penyusutan bangunan harus diestimasikan, kemudian dialokasikan ke
departemen produksi, dan mungkin juga ke departemen jasa. Metode alokasi
merupakan keputusan manajemen. Biaya tidak langsung departemental
dialokasikan dengan dua cara: (1) Biaya listrik, bahan bakar, dan air dibebankan ke
departemen utilitas, untuk kemudian didistribusikan ke departemen-departemen
produksi saja, (2) penyusutan bangunan, pajak property, dan asuransi kebakaran
dialokasikan hanya ke departemen produksi berdasarkan luas lantai.
Mendistribusikan Biaya Departemen Jasa
Jumlah dan jenis departemen jasa di suatu perusahaan bergantung pada
operasi dan tingkat pengendaliaan yang diinginkan oleh perusahaan. Biaya
departemen jasa didistribusikan ke departemen produksi dan departemen jasa, atau
hanya ke departemen produksi saja. Distribusi tersebut didasarkan pada unit
pengukuran umum yang berkorelasi dengan penyebab dari biaya department jasa.
Biaya departemen jasa pada akhirnya didistribusikan ke departemen produksi guna
menetapkan tariff overhead yang telah ditentukan sebelumnya. Metode umum
untuk mendistribusikan overhead departemen jasa ke departemen yang
memperoleh manfaatnya adalah metode langsung, metode bertingkat dan metode
simultan.
Metode Umum nya yaitu,
1. Metode Langsung.
Biaya departemen jasa yang didistribusikan hanya ke departemen produsi
saja, meminimalkan pekerjaan klerikal tetapi gagal untuk mengukur total
biaya dari setiap departemen jasa. Semua jasa yang dibeikan ke departemen
jasa lain diabaikan dalam metode langsung.
2. Metode Bertingkat.
Mendistribusikan biaya dari departemen jasa berdasarkan urutan tertentu,
yaitu urutan yang ditentukan oleh departemen. Metode bertingkat disebut

juga metode sekuensial karena biaya didistribusikan dari departemen jasa


sesuai dengan urutan yang telah ditentukan sebelumnya. Metode ini
mengakui secara parsial jasa yang diberikan oleh satu departemen jasa ke
departemen jasa lain, tetapi hanya mencakup pertimbangan parsial atas
manfaat timbal balik atardepartemen jasa.
3. Metode Simultan.
Meskipun perbedaan yang diakibatkannya dalam biaya final dari suatu
departemen produksi bisa saja tidak signifikan, metode langsung dan
bertingkat gagal mengukur total biaya dari masing masing departemen jasa.
Informasi total biaya ini dapat berguna dalam perhitungan biaya produk dan
pengendalian biaya. Metode yang disebut juga metode aljabar ini
mempertimbangkan secara lengkap hubungan timbal balik antar semua
departemen jasa.
Menghitung Tarif Biaya Overhead Departemen: Setelah biaya departemen jasa
didistribusika, tarif overhead departemen produksi dapat dihitung dengan cara
membagi total overhead pabrik final dari setiap departemen produksi dengan dasar
alokasi yang terpilih.
Menggunakan tarif biaya Overhead Departemen
Ketika informasi tersedia di akhir setiap minggu atau bulan, overhead pabrik
dibebankan dengan cara menambahkan angka overhead pabrik dibebankan ke
bagian overhead pabrik dalam kartu biaya pesanan, untuk perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, atau ke bagian overhead pabrik dalam laporan biaya
produksi departemental, untuk perhitungan biaya berdasarkan proses. Jumlah yang
dibebankan diikhtisarkan secara periodik untuk membuat ayat jurnal ke buku besar.
Biaya Overhead Aktual Terdepartementalisasi
Overhead pabri aktual diikhtisarkan dalam akun pengendali overhead di buku besar.
Rinciannya
dimasukkan
kedalam
buku
pembantu
overhead
pabrik.
Departementalisasi overhead mengahruskan setiap biaya diebankan ke suatu
departemen dan juga ke suatu akun biaya pembantu tertentu. Pembebanan ini
dikumpulkan dalam kertas kerja analisis overhead departemental, yang berfungsi
sebagai buku pembantu overhead.
Langkah Langkah di Akhir Periode Fiskal
1. Biaya aktual dari overhead langsung departemental di departemen produksi
dan departemen jasa, serta overhead tidak langsung dpartemental
diikhtisarkan.
2. Survei kedua untuk tingkat aktual dari dasar alokasi yang dialami selama
tahun tersebuut dipersiapakan.
3. Biaya aktual dari overhead tidak langsung departemental dialokasikan
berdasarkan hasil dari survey akhir tahun.

4. Biaya aktual dari departemen jasa didistribusikan ke departemen yang


menerima manfaat berdasarkan hasil survei akhir tahun.
5. Overhead pabrik aktual dibandingkan dengan overhead pabrik dibebankan,
baik untuk fasilitas tersebut secara keseluruhan dan untuk setiap
departemen produksi, serta jumlah overhead pabrik dibebankan terlalu tnggi
atau rendah dihitung.
Tarif Biaya Overhead Lebih dari Satu
Dalam suatu perusahaan mungkin saja terdapat biaya overhead yang
berkaitan dengan tenaga kerja, mesin, bahan baku, ataupun gabungan dari ketiga
jenis overhead. Gabungan mana pun dari dua atau lebih overhead memunculkan
kemungkinan untuk menggunakan dua atau lebih dasar alokasi. Solusinya adalah
membagi overhead menjadi dua atau kategori lebih , yang disebut tempat
penampungan biaya ( cost pool ), serta menghitung suatu tarif overhead untuk
setiap penampungan biaya.
Departementalisasi Biaya Overhead dalam Bisnis Nonmanufaktur dan Organisasi
Nirlaba
Dalam entitas entitas ini, departemen dapat disebut dengan beberapa nama,
seperti bagian, kelompok, unti jasa, atau pusat jasa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Segmen Nonmanufaktur dari Perusahaan Manufaktur.


Toko Ritel.
Bank dan Intitusi Keuangan lainnya.
Perusahaan Asuransi.
Institusi Pendidikan.
Organisasi Jasa.
Pemerintah federal, pemerintah negara bagian, dan pemerintah lokal
berserta badan badannya.

Anda mungkin juga menyukai