Fikry Syahrial
TREMOR
DEFINISI
Tremor ialah serentetan gerakan involunter, agak ritmis, merupakan getaran yang
timbul karena berkontraksinya otot-otot yang berlawanan secara bergantian. Ia dapat
melibatkan satu atau lebih bagian tubuh. Sebagian besar tremor mengenai tangan, namun juga
dapat terjadi pada lengan, kepala, kaki, dan bahkan suara. Resting tremor terjadi pada bagian
tubuh yang sedang berelaksasi dan tidak sedang melawan gravitasi. Action tremor terjadi
dengan saat adanya kontraksi sadar dari otot dan dapat dibagi lebih jauh menjadi postural
tremor, isometric tremor, dan kinetic tremor.
ETIOLOGI
Semua orang dapat mengalami tremor pada situasi tertentu. Sebagai contoh, kita bisa
mengalami tremor saat kondisi terlalu lelah, nervous, mengkonsumsi kopi, atau melakukan
gerakan tertentu (contoh: memasukkan benang ke dalam jarum). Sebagian besar tremor
terjadi pada orang sehat, namun terkadang tremor dapat menjadi suatu tanda gangguan
kesehatan.
Beberapa obat, termasuk kortikosteroid, amphetamine, dan obat-obat psikiatri, dapat
menyebabkan tremor. Kecemasan dan masalah psikologis lain, seperti thyroid yang sangat
aktif, kecanduan/withdrawal alcohol, stroke, head injury, dan Wilson disease (sebuah
penyakit liver yang jarang) juga dapat menyebabkan tremor. Penyakit Parkinson dapat
menyebabkan resting tremor, dan merupakan penyebab terbanyak pada dewasa tua. Beberapa
tremor terjadi turun temurun dalam keluarga, dan beberapa tremor tidak memiliki penyebab
yang jelas.2
Penyebab-penyebab dari tremor tersebut juga dapat meliputi : 4
a. Secara umum
Central : Gerakan sekumpulan neuron-neuron SSP yang membangkitkan tremor.
Perifer : komponen jaringan, irama pergerakan pernapasan dan jantung yang membuat
frekuensi beresonansi.
b. Resting Tremor
Idiopathic Parkinson Disease dan Parkinson's plus syndromes : degenerasi neuronneuron dopaminergik; penyebab yang multifaktorial, yakni genetik maupun
lingkungan.
Tugas NO-NOT
Fikry Syahrial
Peningkatan tremor fisiologis : resonansi natural meningkat dengan kondisi
metabolik yang pasti (contoh : hipertiroid), medikasi (contoh : obat stimulan),
racun atau alcohol withdrawal
o
Tremor essensial
KLASIFIKASI
Tremor diklasifikasikan menjadi resting tremor dan acting tremor. Resting tremor
terjadi pada saat bagian tubuh sedang berelaksasi dan tidak sedang melawan gravitasi
(contoh: saat lengan sedang beristirahat di kursi). Tremor jenis ini biasanya akan meningkat
dengan adanya stress mental (contoh: menghitung mundur) atau pergerakan dari bagian tubuh
yang lain (contoh: berjalan), dan menghilang dengan adanya gerakan volunteer dari bagian
tubuh yang mengalami tremor tersebut. Sebagian besar tremor merupakan action tremor,
yang terjadi dengan adanya kontraksi sadar dari otot. Action tremor dapat dibagi menjadi
postural, isometric, isometric tremor dan kinetic tremor. Postural tremor terjadi saat bagian
tubuh ditahan melawan gravitasi. Isometric tremor terjadi saat otot dikontraksikan melawan
obyek kaku yang tidak bergerak (contoh: saat tangan mengepal). Kinetic tremor dikaitkan
dengan pergerakan volunter apapun dan terdiri dari intention tremor yang disebabkan oleh
pergerakan meraih target. 2
TANDA DAN GEJALA KLINIS
Tanda dan gejala klinis dari tremor berbeda-beda pada setiap jenis tremor. Berikut ini,
adalah beberapa penjelasan tanda dan gejala klinis dari tremor yang sering dijumpai :
1.
ESENSIAL TREMOR
Tremor esensial adalah tremor aksi, biasanya postural, tetapi kinetik dan bahkan
sudah dilaporkan pula adanya resting tremor yang sporadis. Tremor ini paling tampak
pada pergelangan tangan dan tangan pasien ketika pasien mengulurkan tangannya ke
depan (melawan gravitasi). Meskipun demikian, tremor esensial juga dapat
mempengaruhi kepala, ekstremitas bawah, dan suara. Tremor ini umumnya bilateral,
simetris dan muncul dengan berbagai aktivitas, serta mengganggu aktivitas kehidupan
harian. Pada 200 pasien yang dirujuk ke spesialis syaraf untuk evaluasi tremor, 15%
memiliki ciri klinis yang tidak khas yang melibatkan tremor postural, tremor aksi, resting
Tugas NO-NOT
Fikry Syahrial
tremor, tremor orthostatik serta tremor menulis, sementara 10% memiliki diskinesia lidah
atau wajah. Perjalanan dari tremor ini biasanya lambat. 2, 6
Kriteria diagnosis tremor sudah diajukan, tetapi masih belum ada yang diterima
secara universal. Penderita tremor esensial umumnya tidak memiliki kelainan neurologis
lain; oleh karena itu, tremor esensial umumnya dianggap sebagai diagnosis eksklusi. Jika
tremor merespon percobaan terapi dengan konsumsi alkohol (dua sajian per hari),
diagnosis esensial tremor biasanya dapat ditegakkan. 2
2.
PARKINSON
Parkinson merupakan sindrom klinis dengan ciri tremor, bradikinesia, rigiditas, dan
instabilitas postural. Banyak penderita parkinson juga mengalami mikrografia, shuffling
gait, muka topeng, dan hasil pengujian jalan tandem yang abnormal.
Lebih dari 70 persen pasien parkinson memiliki tremor sebagai ciri yang nampak
jelas. Tremor parkinson khas biasanya mulai dengan frekuensi rendah, gerakan jemari
seperti menggulung pil, lalu menyebar ke pronasi/supinasi antebrachii dan ekstensi/fleksi
siku. Tremor ini umumnya asimetris, terjadi saat diam, dan menjadi lebih jelas dengan
adanya gerakan sadar. Meskipun resting remor merupakan salah satu kriteria diagnosis
parkinson, kebanyakan pasien memiliki gabungan antara resting tremor sekaligus tremor
ketika beraktivitas. 2
3.
4.
5.
TREMOR PSIKOGENIK
Pembedaan tremor organik dan psikogenik dapat cukup sulit. Ciri yang konsisten
dengan tremor psikogenik adalah onset yang mendadak, remisi spontan, perubahan
karakteristik tremor, dan hilangnya tremor jika diganggu. Terkadang, terdapat kejadian
hidup yang membuat stress yang terkait. 2
6. TREMOR DISTONIK
Tremor distonik merupakan tremor langka yang dijumpai pada 0,03 persen populasi.
Tremor ini umumnya dijumpai pada pasien yang lebih muda dari usia 50 tahun. Tremor
ini umumnya ireguler dan jerky dan posisi tangan atau lengan tertentu dapat
menghilangkan tremor. Beberapa tanda distonia (contoh, fleksi abnormal pergelangan
tangan) umumnya dapat dijumpai. 2
Tugas NO-NOT
Fikry Syahrial
7. TREMOR CEREBELLUM (intention tremor)
Tugas NO-NOT
Fikry Syahrial
Kebanyakan tremor terjadi asimetrikal, namun tumor otak dapat menyebabkan tremor
terlateralisasi ke satu sisi. Kafein dan kelelahan sering menjadi faktor yang menyebabkan
eksaserbasi pada tremor esensial; faktor yang meringankan sulit untuk dicari. Pencarian
faktor harus dilakukan untuk penyakit-penyakit yang berhubungan (contoh: kelainan tidur
yang disebabkan otot-otot yang kelelahan dapat memperberat tremor fisiologik; polineuropati
akibat inervasi yang kurang dapat menebabkan pergerakan involunter kecil yang bisa
diinterpretasikan sebagai tremor). Riwayat keluarga tentang penyakit neurologis atau tremor
dapat menggambarkan adanya keterlibatan komponen genetik, yang sering dijumpai pada
tremor esensial. Riwayat anamnesis pemakaian obat-oabatn yang menyeluruh harus
dilakukan untuk mengeksklusikan tremor yang dipicu oleh obat (drug-induced tremor).
Pasien juga harus diperiksa ke arah penyalahgunaan obat dan konsumsi alkohol karena
minum alkohol secara berlebihan dan penghentiannya dapat menyebabkan tremor.
Sebaliknya, jumlah kecil alkohol dapat meringankan tremor esensial secara sementara dan
dapat menjadi petunjuk dalam menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan tremor juga meliputi pemeriksaan yang teliti terhadap tanda-tanda yang
berhubungan dengan sindrom tremor. Bradikinesia dan abnormalitas postural sangat
mengarah pada parkinson. Kesulitan untuk bangkit dari tempat duduk, mikrogravia,
penurunan ayunan tangan ketika berjalan, dan muka topeng adalah bentuk-bentuk
bradikinesia. Abnormalitas postur dapat ditunjukkan dengan pull test positif, yaitu saat pasien
berdiri pada posisi netral dan pemeriksa membuat pasien jatuh dengan cara menarik lengan
atas pasien dari belakang. Pemeriksaan ini dapat mengisolasi tremor serebelar dan merupakan
indikasi untuk evaluasi multiple sclerosis atau stroke. Serupa dengan itu, tanda koaktivasi
merupakan tahanan saat gerakan pasif dengan ekstremitas gemetaran, tetapi dengan
hilangnya tremor, hal ini mengindikasikan tremor tersebut adalah psikogenik. Pemeriksa
harus mengamati adanya distonia (kontraksi otot berkepanjangan), tanda-tanda serebelum
(contoh: ataksia, hilangnya koordinasi), tanda-tanda piramidal, tanda-tanda neuropati, dan
tanda-tanda penyakit sistemik (contoh: tirotoksikosis). Shuffling gait merupakan tanda
Parkinson sementara kedudukan yang tidak stabil dengan gait yang normal merupakan
indikasi tremor ortostatik (kelainan ekstremitas bawah yang langka yang menyebabkan
ketidakstabilan berdiri subjektif).