Anda di halaman 1dari 5

Teori Penawaran Uang

Teori Penawaran Uang Klasik


Teori penawaran uang klasik menganggap seakan perbankan tidak ada, atau tidak
memiliki pengaruh terhadap proses penawaran uang. Hal ini dikarenakan sistem
peruangan di zaman ekonomi klasik masih sangat sederhana. Semuanya
tergantung dengan jumlah emas, perak, dan logam lainnya karena pada zaman itu
uang yang beredar terbuat dari bahan-bahan tersebut dan belum ada sistem
peruangan yang rumit. Jumlah uang dapat berkurang atau bertambah tergantung
dengan persediaan emas dan perdagangan dengan luar negeri. Penawaran uang
tergantung dengan proses pasar dan komposisi logam yang digunakan pemerintah
untuk mencetak uangnya.

Teori Penawaran Uang Keynes


Keynes tidak terlalu memperhatikan teori penawaran uang dan masih sama seperti
di atas; pewaran uang dianggap langsung terjadi dipasar dan hanya ditentukan oleh
otoritas moneter. Suku bunga tidak ada pengaruhnya di pasar uang. Sehingga kurva
penawaran uang tegak lurus pada sumbu mendatar.

Teori Penawaran Uang Setelah Keynes


Menurut teori sesudah Keynes, ada tiga penentu dari pasar uang:
1. Otoritas Moneter
2. Lembaga Keuangan
3. Masyarakat
Otoritas Moneter di sini merupakan supplier uang primer kepada masyarakat (Bank
Sentral). Jadi ada dua segmen pasar uang: Pasar Uang Primer dan Pasar Uang
Sekunder (Lembaga Keuangan).

Pelaku Dalam Sistem Penawaran Uang Modern


Bank Sentral
Bank sentral adalah bank milik pemerintah yang menetapkan sistem dalam
perbankan. Tujuan bank sentral adalah mengatur penawaran uang agar tidak terjadi
kekurangan atau kelebihan uang dengan menggunakan kebijakan moneter.
Bank Umum
Bank umum merupakan sebuah bank yang bergerak dalam menerima dan
mengumpulkan dana dari orang-perorangan maupun badan usaha dan juga sebagai
badan negara yang memberikan pinjaman kepada masyarakat luas.
Depositors (Penabung)
Adalah orang-perorangan ataupun perusahaan yang menyimpan dan mempunyai
dana di Bank. Penabung juga berperan penting dalam menetukan jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat.

Debitur (Peminjam)
Adalah orang-perorangan ataupun perusahaan yang menggunakan dana bank
dengan cara meminjamnya yang tentunya dengan syarat dan prasyarat yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak.

Faktor-faktor Yang Menyebabkan Perubahan Dalam Proses


Penawaran Uang
Berikut adalah efek-efek dari para pelaku dalam sistem penawaran uang modern:

Selain itu, terdapat juga faktor-faktor berikut:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Base monetary (Jumlah dasar uang) yang dicetak bank sentral


Multiplyer (Penggandaan) Uang oleh pinjaman bank
Rasio Cadangan Bank ( rD ) yaitu jumlah uang yang harus dicadangkan bank
Currency ( C ) dan Deposite ( D )
ER / D
MBn atau uang inti yang ditahan
DL (Discount Loan)

Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah tindakan pemerintah yang, baik sekecil apapun, dapat
mempengaruhi situasi keuangan secara luas/makro, yang pada umumnya
disalurkan melalui bank sentral. Ada tiga jenis kebijakan moneter:

Politik Pasar Terbuka


Adalah kebijaksanaan moneter yang dilakukan bank sentral dengan cara menjual
surat surat berharga sehingga akan mengurangi atau menambah jumlah uang
beredar.
Politik Diskonto
Adalah tindakan bank sentral untuk menaikkan atau menurunkan tingkat bunga
yang harus dibayar Bank umum apabila Bank umum meminjam dana dari bank
sentral.
Politik Cadangan Minimum
Adalah politik bank sentral untuk mengubah besarnya cadangan minimum. Jika
pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar maka Bank sentral akan
menurunkan cadangan minimum yang bertujuan agar Bank umum membatasi
pemberian kredit pada masyarakat.

Teori Inflasi
Definisi Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai Suatu keadaan dimana senantiasa terjadi peningkatan
harga-harga barang dan jasa pada umumnya secara terus menerus. Kenaikan
harga-harga tersebut menyebabkan turunnya nilai riil uang.
Rumus nilai uang adalah:
N= 1/P
Atau nilai uang (N) adalah berbanding terbalik dengan harga barang (P), sehingga
semakin tinggi harga barang-barang, maka semakin rendah nilai uang.
Maka secara singkat, inflasi adalah naiknya harga-harga barang yang berarti karena
turunya daya beli uang dan sebaliknya.

Deflasi
Deflasi adalah kebalikan dari inflasi, yaitu suatu keadaan di mana terjadi penurunan
harga barang dan jasa pada umumnya secara terus menerus.
Secara kasat mata, mungkin terlihat ini adalah hal yang bagus. Tetapi hal ini berarti
barang tidak memiliki harga dan dalam sistem ekonomi yang masih memiliki
kelangkaan/keterbatasan, berarti pemasukan yang rendah bagi para produsen,
yang dapat membuat mereka merugi dan menutup usahanya.
Hal ini akan meningkatkan pengangguran dalam negeri dan menurunkan tingkat
pendapatan masyarakat, yang merupakan indikator kesuksesan ekonomi suatu
negara dalam sistem ekonomi modern ini.

Jenis Inflasi
Jenis Inflasi Berdasarkan Keparahannya
Inflasi digolongkan atas dasar parah atau tidaknya inflasi itu sendiri atau
berdasarkan lajunya inflasi yaitu:
-

Inflasi Merangkak (dibawah 5% setahun)


Inflasi ringan (antara 5% - 10% setahun)
Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun)
Inflasi berat (antar 30% - 100% setahun)
Hyperinflasi (diatas 100% setahun)

Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya


Inflasi yang digolongkan atas faktor penyebab dari inflasi ada dua macam, yaitu:
1. Demand pull inflation: inflasi yang disebabkan karena permintaan
masyarakat akan berbagai barang dan jasa terlalu besar (kenaikan
permintaan).
2. Cost push inflation: inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa disebut.
Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya
Inflasi digolongkan berdasarkan asal dari penyebab inflasi itu terdiri atas dua jenis:
1. Domestic Inflation: Inflasi yang berasal dari dalam negeri.
2. Imported Inflation: Inflasi yang berasal dari luar negeri.

Cara Mengatasi Inflasi


Kebijakan Moneter
Cara-cara mengatasi inflasi dengan kebijaksanaan moneter yaitu berhubungan
dengan politik Bank Sentral dari negara yang bersangkutan. Bank Sentral dapat
mengurangi pemberian kredit atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat dengan melalui tiga cara yaitu:
-

Menaikkan Reserve Requirement


Politik Pasar Terbuka
Menaikkan Tingkat Bunga Diskonto

Kebijakan Fiskal
Usaha untuk mengatasi inflasi dengan kebijaksanaan fiskal, yaitu kebijakan
mengenai keuangan pemerintah (Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah).
Dapat dilakukan dengan cara:
-

Penurunan Pengeluaran (Belanja) Pemerintah


Menaikkan Pajak (Pendapatan Pemerintah)
Mengadakan Pinjaman Pemerintah

Kebijakan Non-Moneter
Kebijaksanaan non-moneter adalah kebijakan pemerintah yang tidak ada hubungan
langsung dengan keuangan, tetapi dapat mempengaruhi kondisi ekonomi negara.

Umumnya dalam bentuk undang-undang, peraturan, dan regulasi oleh badan


tertentu. Untuk mengatasi inflasi ada dengan kebijakan non-moneter, ada tiga cara,
yaitu:
-

Menaikkan hasil produksi


Kebijaksanaan upah
Pengawasan harga dan distribusi barang-barang

Mengitung Inflasi
Untuk menghitung inflasi, dapat digunakan dua patokan:
1. Dengan Deflator GDP (Gross Domestic Product) atau PNB (Produk Nasional
Bruto)
2. Dengan CPI (Consumer Price Index) atau IHK (Indeks Harga Konsumen)
Rumusnya kurang lebih sama:

Lit =

X t X t 1
100
X t1

Dimana:
Lit
Xt
Xt-1

= Laju inflasi pada peride t


= Dasar pengukuran yang digunakan (PNB atau IHK) pada periode t
= Dasar pengukuran yang digunakan pada periode t-1 (umumnya sebelum t)

Efek Inflasi Terhadap Pembangunan


Inflasi dapat berdampak kepada pembangunan ekonomi dalam lima area:
1.
2.
3.
4.
5.

Pemerataan ekonomi
Output /pertumbuhan ekonomi
Perdagangan luar negeri
RAPBN/RAPBD
Kesempatan kerja/tingkat pengangguran

Umumnya inflasi pada tingkat rendah merupakan tanda ekonomi yang sehat,
karena perubahan harga diringi juga dengan perubahan pendapatan masyarakat
yang berkesinambungan sehingga walau harga berubah, peningkatan pendapatan
menjamin bahwa barang masih terjangkau.
Tetapi jika terlalu tinggi, maka barang akan menjadi sulit dibeli, sehingga malah
berdampak negatif terhadap pendapatan masyarakat.
Oleh sebab itu ekonomi modern sekarang ini sangat berfokus terhadap
pengendalian inflasi agar tidak terlalu tinggi dan tidak terjadi deflasi.

Anda mungkin juga menyukai