Glikosida Jantung
Disusun oleh:
1. Difa Zhuhra
2. Khoerunnisa
3. Yuyun Anugerah
11151020000008
11151020000016
11151020000050
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. karena atas segala
rahmat Hidayah-Nya sehingga makalah tentang glikosida ini dapat diselesaikan
dengan baik. Makalah ini adalah tugas pada mata kuliah Farmakognosi Fitokimia
I pada Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Makalah ini
disusun berdasarkan berbagai literatur, yang dianggap relevan dan dapat dijadikan
sebagai acuan pustaka. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga
terselesaikannya makalah imunologi ini. Dalam penyajian makalah ini, kami
memilih
untuk
menggunakan
gaya
bahasa
yang
sederhana
dan
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1
Latar Belakang........................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
2.1
2.2
Penggolongan Glikosida............................................................................4
2.3
Pemanfaatan Glikosida..............................................................................4
BAB III....................................................................................................................9
3.1
Kesimpulan.................................................................................................9
3.2
Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Farmakognosi diartikan oleh Fluckiger adalah ilmu yang mencakup seni
dan pengetahuan pengobatan dari alam yang meliputi tanaman, hewan
mikroorganisme, dan mineral.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan glikosida
2. Untuk mengetahui bagaimana sifat dari glikosida
3. Untuk mengetahui bagaimana pembagian glikosida menurut aglikonnya
4. Untuk mengetahui bagaimana contoh pemanfaatan glikosida. Terutama
dalam glikosida jantung
5. Untuk mengetahui contoh tanaman yang menghasilkan glikosida jantung
6. Untuk mengetahui bagaimana cara mendapatkan ekstrak glikosida jantung
dari tanaman tersebut
BAB II
ISI
2.1
yaitu gula (glikon) dan bukan gula (aglikon) yang diamana keduanya diikat oleh
suatu ikatan, bisa berupa jembatan oksigen (O-glikosida, dicosin), jembatan
nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin),
maupun jembatan carbon (C-glikosida, brabaloin).
2.2
Penggolongan Glikosida
Berbagai macam penggolonngan glikosida yang telah dilakukan. Sebagian
di antara penggolongan tersebut didasarkan pada gugus gulanya atau ada juga
yang berdasarkan gugus aglikonnya serta ada pula penggolongan glikosida
dilakukan berdasarkan pada aktivitas farmakolognya.
Berikut pengelompokan glikosida berdasarkan aglikonnya:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2.3
Glikosida Steroid
Glikosida Antarkuinon
Glikosida Saponin
Glikosida Resin
Glikosida Tanin
Glikosida Sinopora
Glikosida Isotiosianat
Glikosida Flavonol
Glikosida Sianihidrin
Glikosida Alkohol, Aldehid, Lakton, Fenol
Pemanfaatan Glikosida
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa glikosida
merupakan suatu senyawa yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dari
berbagai macam glikosida yang ada, glikosida steroid atau yang biasa dikeal
dengan nama glikosida jantung merupakan glikosida yang mempunya manfaat
yang besar.
Disebut glikosdia jantung dikarenakan glikosida ini memiliki daya kerja
kuat dan spesifik terhadap otot jantung. Obat payah jantung yang selama ini
dikenal adalah glikosida jantung. Sifat-sifat dari obat ini adalah mempertahankan
volume darah yang beredar, mempertahankan tonus jantng, dan meningkatkan
tonus saraf adrenergic. Penyebaran glikosida jantung pada tanaman tidaklah
banyak. Hanya family-famili tertentu yang memilikinya, diantaranya adalah dari
family Scrophulariaceae, Apocynaceae, dan Liliaceae.
Akan tetapi, ternyata manfaat dari gikosida jantung ini bukan hanya
bermanfaat bagi kesehatan jantung saja. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan
oleh K. Sumangala Bhat dan Abhilasha Sharma dari Department of
Biotechnology, Acharya Institute of Technology, Acharya Dr. Sarvepalli
Radhakrishnan Road, Bangalore, India. Mereka mengemukakan bahwa diduga
ada potensial terapetik dari glikosida jantung yang ada pada tanaman Biduri (Calo
tropis gigantea) untuk penyakit kanker payudara.
Hal ini mereka tuangkan dalam sebuah jurnal internasional yang berjudul
THERAPEUTIC POTENTIAL OF CARDIAC GLYCOSIDES OF CALOTROPIS
GIGANTEA FOR BREAST CANCER.
alat yang
lainnya telah menegaskan efek anti proliferasi (siklus pertumbuhan sel tanpa
hambatan) dan apoptosis (mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis
kematian sel terprogram) senyawa ini dalam beberapa kasus sel kanker termasuk
kanker payudara. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan aktivitas sitotoksik
ampuh bunga Calotropis gigantea, dan ini dilaporkan menjadi sebanding dengan
efek antikanker dari cisplastin (obat anti-kanker).
Efek antikanker dari glikosida jantung telah dilaporkan dalam beberapa
jenis karsinoma( tumor (kanker) yang tumbuh di lapisan permukaan /penutup
membaran pembatas dari organ) termasuk kanker payudara. Glikosida jantung
menginduksi apoptosis dan mengganggu berbagai proses seluler penting untuk
pertumbuhan tumor, seperti penghambatan proliferasi, angiogenesis, migrasi sel
dan invasi. Penelitian ini melibatkan pemisahan dan identifikasi glikosida jantung
dari biduri dan di analisis vitro aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara
MCF-7.
Material dan metoda yang di gunakan untuk mendapatkan residu akhir
glikosida jantung dimulai dari penyimpanan daun biduri, yang kemudian dicuci
bersih pada air keran yang mengalir kemudian dikeringkan selama sekitar 2
minggu pada suhu kamar. Lalu daun kering yang telah menjadi bubuk disimpan
dalam wadah kedap udara untuk digunakan lebih lanjut.
Selanjutnya 80g daun bubuk kering itu di perkolasi dalam metanol 400ml
(100%) di dalam labu kerucut liter dan dicampur dengan baik selama 4 jam.
Selanjutnya campuran tersebut disaring melalui kertas filter Whatman No.1.
Filtrat dituangkan ke dalam cawan porselen dan terus di panaskan pada water bath
dengan suhu 80 C. Residu ini nanti dikumpulkan, ditimbang dan disimpan pada
suhu kamar. Sampel ini lah yang disebut produk akhir sebagai Leaf Methanol
Ekstrak dan disingkat LFM. Setelahnya dilakukan identifikasi melalui ekstrak
kasar untuk mendapatkan fenolat, alkaloid, antrakuinon, kumarin, flavonoid,
saponin dan tanin, seperti yang dapat dilihat dalam tabel (lampiran).
Daun tanaman yang sudah dikeringkan selama 15 hari pada suhu kamar
kemudian dihancurkan menjadi bubuk halus. 100g serbuk daun dimaserasi dengan
250 ml metanol 80%. Campuran dilarutkan dengan bantuan pengaduk magnetik
selama 5 jam dan ekstrak disaring menggunakan Whatman No.1 kertas filter.
Filtrat dipekatkan dengan bantuan distilasi sederhana dengan menghapus metanol
ekstra. 6N HCl ditambahkan ke filtrat dan dicampur dengan baik. Campuran
disimpan dalam oven udara panas di 180C selama 24 jam. Hitam sedimen
(aglikon) dibentuk di bagian bawah kapal. sampel aglycone disaring dan
dikeringkan dalam oven udara panas ditetapkan pada 30C. Kering sampel
aglycone dilarutkan dalam 20ml etanol absolut dan digunakan untuk analisis LCMS untuk mengidentifikasi senyawa.
Analisis LC-MS dilakukan pada Aglient 6401 Triplequad sistem modular.
Analisis dilakukan dengan menggunakan ESI (elektron sumber ionisasi). Dengan
cara 1ml sampel diencerkan menjadi 5ml dengan metanol, campuran disaring
melalui filter 0.22micron jarum suntik. 10l sampel disuntikkan ke sistem dan
detektor massa dioperasikan dalam mode positif dengan gas nebulizer pada
tingkat aliran 8L / min dan suhu gas dipertahankan pada 350C. tegangan
deflektor adalah + 4000V.
Penelitian ini menghasilkan ekstraksi bubuk daun dengan metanol yang
menghasilkan 4,46% dari LFM mentah. Hasil dari fraksi glikosida jantung adalah
21% dari bubuk daun. Hasil identifikasi untuk metabolit sekunder di LFM telah
menunjukkan adanya fenolat, alkaloid, kumarin, saponin, tanin dan glikosida
jantung dalam sampel.
Dari ekstrak glikosida menunjukkan adanya calactin, calotropin, cymarin
dan asclepin sebagai komponen bersama dengan tiga glikosida lainnya yang
belum diidentifikasi. Aktivitas sitotoksik fraksi glikosida terbukti pada MCF-7 sel
melalui assay MTT, dengan nilai IC50 dari 2.7mg / ml. Penelitian ini telah
mengkonfirmasi potensi antikanker dari glikosida jantung dari biduri.
Penyelidikan lebih lanjut tentang mekanisme sitotoksisitas dan tindakan dari
masing-masing komponen fraksi glikosida ini pada sel kanker akan membantu
dalam mengidentifikasi potensi nyata dari komponen ini sebagai obat antikanker.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Glikosida merupakan senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian
senyawa, yaitu gula (glikon) dan bukan gula (aglikon) yang di mana keduanya
diikat oleh suatu ikatan. Diantara macam-glikosdia berdasarkan aglikonnya adalah
glikosida steroid atau glikosida jantung.
Glikosida jantung merupakan glikosida yang memiliki daya kerja kuat dan
spesifik terhadap otot jantung. Obat payah jantung yang selama ini dikenal adalah
glikosida jantung. Dalam sebuah jurnal internasional dikatakan diduga ada
potensial terapetik dari glikosida jantung yang ada pada tanaman biduri (calotropi
s gigantea) untuk penyakit kanker payudara
Disebutkan cara mengidentifikasi adanya glikosida yang mengandung
bahan anti-kanker dalam jurnal tersebut adalah dengan analisis lc-ms (liquid
chromatograpy mass spectroscopy) yang mana analisis ini bekerja dengan dua
alat yang digabungkan menjadi satu, yang berfungsi untuk memisahkan beberapa
senyawa atau campuran senyawa berdasarkan kepolarannya (prinsip kerja
kromatografi), dimana setelah campuran senyawa tersebut terpisah, maka
senyawa yang murni akan diidentifikasi berat molekulnya.
Dari ekstrak glikosida menunjukkan adanya calactin, calotropin, cymarin
dan asclepin sebagai komponen bersama dengan tiga glikosida lainnya yang
belum diidentifikasi. Aktivitas sitotoksik fraksi glikosida terbukti pada mcf-7 sel
melalui assay mtt, dengan nilai ic50 dari 2.7mg / ml. Penelitian ini telah
mengkonfirmasi potensi antikanker dari glikosida jantung dari biduri.
Penyelidikan lebih lanjut tentang mekanisme sitotoksisitas dan tindakan dari
masing-masing komponen fraksi glikosida ini pada sel kanker akan membantu
dalam mengidentifikasi potensi nyata dari komponen ini sebagai obat antikanker
3.2
Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, perlunya pembaca mencari
pengetahuan lebih jauh tentang glikosida dan manfaatnya terutama yang berkaitan
dengan bidang Farmasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bhat, K. Sumangal. Abhilasha Sharma. 2013. THERAPEUTIC POTENTIAL OF
CARDIAC GLYCOSIDES OF CALOTROPIS GIGANTEA FOR BREAST
CANCER. Bangalore, India .
Gunawan, Didik. Sri Mulyani. 2004. ILMU OBAT ALAM (FARMAKOGNOSI)
JILID 1. Depok. Penebar Swadaya.
Pambudi, Roni. dkk. 2012. PENENTUAN NILAI IC50 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
DENGAN METODE DPPH. Malang. Universitas Brawijaya
11