Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) bisa diketahui dalam waktu 6 minggu sampai 1
tahun setelah melahirkan. Berdasarkan data kesehatan di Indonesia AKI adalah
228/100.000 kelahiran hidup. Hasil yang di targetkan dalam rencana
pembangunan jangka menengah nasional oleh departemen kesehatan untuk tahun
2014 mencapai 118 per 100.000 kelahiran hidup. (SDKI, 2012) Target millenium
development goals (MDGs) tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup .
(WHO, 2012).
Secara spesifik, penyebab KEK adalah akibat dari ketidakseimbangan
antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Yang sering
terajadi adalah adanya ketidak tersediaan pangan secara musiman atau secara
kronis di tingkat rumah tangga, distribusi di dalam rumah tangga yang tidak
proposional (biasanya seorang ibu mengorbankan dirinya), dan beratnya beban
kerja ibu hamil. Selain itu, beberapa hal penting yang berkaitan dengan status gizi
seorang ibu adalah kehamilan seorang ibu berusia muda (kurang dari 20 tahun),
kehamilan dengan jarak yang pendek dengan kehamilan sebelumya (kurang dari 2
tahun), kehamilan yang terlalu sering, serta kehamilan pada usia terlalu tua (lebih
dari 35 tahun) (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007).
Empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu KEK, Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi besi (AGB).

Salah satu golongan rawan gizi yang menjadi sasaran program adalah remaja dan
ibu hamil. Masalah yang banyak terjadi pada remaja dan ibu hamil adalah anemia,
defisiensi besi, dan kelebihan atau kekurangan berat badan (Sulistyoningsih,
2011). Di Indonesia angka kejadian KEK pada tahun 2007 menunjukan 5 daerah
dengan prevalensi terbesar yaitu terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur: 24,6%,
Papua 23,1% , Yogyakarta 20,2%, Papua Barat 19,6% dan Jawa Tengah 17,2%
(DepKes RI. 2007). Masalah gizi dalam kehamilan yang dihadapi masyarakat
Indonesia adalah KEK pada ibu hamil, dimana hal ini disebabkan oleh
pengetahuan gizi terhadap ibu hamil yang kurang, ketidakmampuan keluarga
dalam menyediakan makanan bergizi, kurangnya kesadaran pada ibu hamil untuk
mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan nafsu makan ibu hamil yang
berkurang disebabkan faktor selama masa mengidam dalam waktu yang lama.
Gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
dikandung (Astri, 2011).
Di Sulawesi tenggara persentase wanita usia subur (WUS) yang mempunyai
risiko KEK sebesar 17,5%. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Timur Indonesia
masih memperlukan perhatian yang lebih besar dalam upaya peningkatan gizi
masyarakat. Jenis dan besaran masalah gizi di Indonesia tahun 2001-2003
menunjukkan 2 juta ibu hamil menderita anemia gizi, 300 ribu BBLR setiap
tahun, 5 juta balita gizi kurang, 8,1 juta anak setiap tahun dan 3,5 juta remaja dan
wanita usia subur menderita anemia gizi besi, dan 30 juta kelompok usia produktif
KEK (Depkes, 2011).

Data yang bersumber dari Bidang Bina Kesehatan Masyarakat


menunjukkan terjadinya penurunan KEK khususnya pada Ibu Hamil (Bumil).
Pada tahun 2006 tercatat 3,06 % Bumil KEK, jumlah tersebut menurun pada
tahun 2007 dimana KEK menjadi 2,5 %. Hal ini ditunjang oleh pelayanan
kesehatan yang baik, asupan gizi yang membaik, serta peran aktif dari kader-kader
gizi yang ada di Kabupaten Muna.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Muna tahun 2013 jumlah ibu
hamil terdapat sebanyak 6631 orang dengan KEK sebanyak 643 orang, tahun
2014 jumlah ibu hamil 6651 orang dengan KEK sebanyak 769 orang dan pada
tahun 2015 jumlah ibu hamil yaitu 4958 dengan yang mengalami KEK 680 orang.
Data yang diperoleh dari Puskesmas Katobu Kabupaten Muna jumlah ibu
hamil pada tahun 2013 sebanyak 560 dan yang mengalami KEK sebanyak 41,
tahun 2014 ibu hamil sebanyak 436 dengan jumlah KEK sebanyak 28 orang dan
meningkat kembali pada tahun 2015 yaitu jumlah ibu yang mengalami KEK
adalah 32 dari jumlah ibu hamil 680. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang karakteristik ibu hamil yang mengalami KEK
di Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian KTI ini adalah Bagaimana karakteristik
ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik wilayah kerja puskesmas
katobu tahun 2015

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami KEK.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami KEK dilihat dari
tingkat pendidikan
b. Mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami KEK dilihat dari
tingkat pendapatan
c. Mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami KEK dilihat dari
jarak kehamilan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan masukan dalam bidang ilmu kesehatan tentang
Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami KEK
b. Sebagai bahan masukan untuk peneliti lain untuk mengembangkan dalam
penelitian selanjutnya.
c. Dapat berfungsi sebagai referensi selanjutnya bagi rekan- rekan yang
ingin melanjutkan penelitian ini, serta sebagai bahan bacaan untuk
mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami KEK

2. Manfaat praktis
a. Manfaat Praktisi

Penelitian ini menjadi pengalaman berharga dalam memperluas wawasan


dan pengetahuan tentang KEK pada ibu hamil serta dapat menerapkan
ilmu yang diperoleh selama mengecam pendidikan.
b. Manfaat Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
dan dapat menjadi bahan bacaan atau referensi bagi peneliti-peneliti
selanjutnya.
c. Manfaat Institusi
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada puskesmas
Katobu Kabupaten Muna untuk lebih memperhatikan masalah KEK pada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai