Anda di halaman 1dari 2

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial


Tahun 2016

Mary Septarika Rajagukguk


Distribusi Kasus Celah Bibir, Celah Langit-langit serta Kombinasi Celah
Bibir dan Langit-langit Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal
Pasien di RSUP H. Adam Malik Periode 2012-2015
vi + 41 halaman
Celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit merupakan anomali
kongenital yang paling sering terjadi. Celah ini melibatkan kelainan saat
pembentukan jaringan bibir dan langit-langit pada masa embrio. Celah ini dapat
memberikan dampak terhadap penampilan, kemampuan bicara, pendengaran,
pertumbuhan, psikososial dan integrasi sosial sehingga harus ditangani sedini
mungkin. Prevalensi kasus berbeda-beda sesuai etnis dan tempatnya. Kelompok etnis
Asia dan Amerindian memiliki prevalensi tertinggi yaitu 1:500, etnis Eropa 1:1000,
etnis Afrika 1:2500. Umumnya celah bibir lebih sering terjadi pada pria daripada
wanita sementara celah langit-langit lebih sering terjadi pada wanita. Etiologi
terjadinya celah dapat dipengaruhi genetik, sindrom, dan lingkungan. Faktor
lingkungan mencakup nutrisi ibu yang kurang, konsumsi alkohol dalam masa
kehamilan, merokok dalam masa kehamilan, radiasi sinar rontgen, infeksi, konsumsi
obat-obatan, stress, trauma dan toksisitas logam berat. Penanganan celah bibir dan
langit-langit hanya dapat dilakukan melalui pembedahan dan perawatan terintegrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi kasus celah bibir dan
langit-langit berdasarkan jenis kelamin, usia dan daerah tempat tinggal pasien di
RSUP H. Adam Malik Medan periode 2012 sampai dengan 2015. Penelitian ini
dilakukan melalui survei deskriptif. Data didapatkan dari rekam medis pasien dan
diolah serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sederhana dan diagram.

Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi celah berdasarkan jenis kelamin yaitu
untuk celah bibir, pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan 2:1, untuk
celah langit-langit, pria lebih sedikit daripada wanita dengan perbandingan 3:5, untuk
kasus kombinasi celah bibir dan langit-langit, pasien laki-laki lebih banyak dengan
berbandingan 16:15. Distribusi celah berdasarkan usia pembedahan, yaitu pasien bayi
16,67%, pasien anak-anak awal 40%, pasien anak-anak usia bermain 20%, pasien
anak-anak usia sekolah 6,67%, pasien remaja 3,33%, pasien dewasa awal 10% dan
pasien dewasa 3,33%. Distribusi celah berdasarkan daerah tempat tinggal yang paling
banyak yaitu dari Kota Medan yang berjumlah 11 orang, diikuti dengan Kabupaten
Deli Serdang dengan jumlah pasien 10 orang.
Daftar rujukan: 33 (2002-2015)

Anda mungkin juga menyukai