Anda di halaman 1dari 26

MANAJER DAN

LINGKUNGANNYA

Disusun Oleh:
Citra Anugrah Lifany
Helen Suciati
Ira Windawati
Nandya Hudawati
Romantika Purba
Pengajar:
Pupung Purnamasari SE, MM

Program Studi Ekonomi Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIWI


TAHUN AJARAN 2015

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Manajer dan Lingkungannya guna memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Manajeman.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
Ibu Pupung Purnamasari SE, MM selaku Pembimbing dan semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Demikian penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca.
Cikarang, Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
1.1
1.2
1.3

Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulis

BAB II Pembahasan
2.1. Pengertian Manajer
2.2. Jenis-Jenis Manajer
2.3. Fungsi, Tugas dan Peran Manajer
2.4. Pengertian Lingkungan
2.5. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Keputusan Manajer
2.6. Cara Menjadi Manajer yang Baik
BAB III Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manajer

adalah

seseorang

yang

merencanakan

dan

membuat

keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumbersumber daya manusia, financial, fisik, dan informasi. Manajer merupakan
pimpinan atau pemimpin organisasi dalam suatu lingkungan. Dalam
organisasi, istilah manager digunakan dengan berbagai istilah, yaitu direktur,
rektor, pimpinan, dan sebagainya. dalam lembaga pendidikan, ada yang
disebut dengan rektor, ketua umum, kepala sekolah, dan sebagainya.
Manajer

dewasa

ini

dihadapkan

dengan

situasi

yang

menarik

dan

menantang. Rata-rata, para eksekutif bekerja selama enampuluh jam


seminggu, menghadapi permintaan yang berlimpah atas waktunya, dan
menghadapi kompleksitas yang meningkat sebagai akibat dari globalisasi,
persaingan domestic, peraturan pemerintah, tekanan pemegang saham, dan
ketidakpastian yang berhubungan dengan internet.
Manajer memegang otoritas sebagai penentu berkembangnya suatu
lembaga atau perusahaan. Kedudukannya sangat strategis karena hubungan
secara langsung dengan pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan untuk dilaksanakan secara operasional oleh seluruh bawahannya.
Sebagian

besar

organisai

beroprasi

dalam

suatu

jaringan

pasar

lingkungan yang kompleks. Singkatnya pasar adalah suatu mekanisme untuk


pertukaran antara barang dan jasa tertentu. Selain itu pula suatu organisasi
selalu terkait dengan nama manajer karena suatu organisasi tidakan akan
manju tanpa didalamnya terdapat manajer dan manajemennya. Di jaman
dahulu pasar merupakan tempat fisik yang aktual dimana pembeli dan
penjual bertemu.
Disamping itu dengan pertumbuhan internet berperan dalam mengubah
sejumlah pasar dan oleh karena itu membuat pembeli dan penjual semakin
mudah untuk melakukan transaksi bisnis mereka dari jarak jauh.

2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan
masalah, yaitu:

Apa pengertian manajer ?


Apa pengertian lingkungan?
Bagaimana kaitan antara lingkungan dan manajer ?
Apa sajakah jenis-jenis manajer ?
Apa fungsi dan tugas manajer ?
Bagaimana peranan seorang manajer?
Factor apa saja yang mempengaruhi keputusan manajer?
Bagaimana cara menjadi seorang manajer yang baik?

3. Tujuan Penulis
Sesuai dengan masalah yang dihadapi, tujuan penulisan makalah ini
untuk:

menjelaskan pengertian manajer dan lingkungannya,


mengetahui kaitan manajer dengan lingkungannya,
mengetahui beberapa fungsi, tugas dan peran seorang manajer,
mengetahui jenis-jenis manajer,
mengetahui cara menjadi manajer yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Manajer adalah (1)
orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok
atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; (2) orang yg berwenang dan
bertanggung

jawab

membuat

rencana,

mengatur,

memimpin,

dan

mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.


Menurut Robert Tanembaum (2012), Manajer adalah seseorang yang
mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenag formal untuk
mengorganisasi,

mengarahkan

dan

mengontrol

para

bawahan

yang

bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk


mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Sabardi (1992), Manajer adalah orang yang berkewajiban
mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
bantuan orang lain.
Menurut Griffin (2004), Manajer adalah seseorang yang tanggung
jawab utamanya adalah melaksanakan proses manajemen dalam suatu
organisasi.

2. Jenis-Jenis Manajer
Manajer bagi dua jenis, yaitu:

1) Manajer Fungsional, mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap


satu jenis kegiatan organisasi, seperti bagian produksi, bagian
pemasaran, bagian pembelian, bagian keuangan, bagian gudang, dan
lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan manajer lainnya ada dibawah
tanggung jawab manajer fungsional lainnya.
2) Manajer Umum, bertugas mengatur, mengawasi dan bertanggung
jawab atas satuan-satuan kerja secara keseluruhan yang mencakup
beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja.

3. Fungsi, Tugas, dan Peran Manajer


Fungsi dari seorang manajer adalah:
1) Memahami visi dan misi perusahaan.
2) Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a) Visi dan Misi.
b) Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan.
Tujuan harus memenuhi empat syarat:
a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka.
b) Chalenging (menantang), tidak boleh mudah dicapai sehingga
motivasi kerja akan dapat dibangkitkan.
c) Realistic (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan.
d) Time Frame (jangka waktu).

3) Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai


tujuan (membuat plan atau rencana).
4) Melakukan usaha untuk menyediakan resources dalam melaksanakan
plan yang telah dibuat.
5) Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai depat bekerja
dengan motivasi yang tinggi.
6) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources
agar rencana yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
7) Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menghadapi
hal-hal yang di luar perkiraan).
Menurut

SugiyantoWiryoputrao

dalam

buku

"Dasar-dasar

Manajemen", yang menjadi tugas atau pekerjaan dari manajer itu adalah
sebagai berikut :
a. Bekerja dengan dan melalui orang lain dalam arti luas.
b. Memadukan

dan

menyeimbangkan

berbagai

tujuan

yang

saling

bertentangan dan menentukan perioritas-perioritas.


c. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan, dimana sukses dan
kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses dan kegagalan
manajer.
d. Berfikir secara analitis dan konseptual.
e. Sebagai mediator antar anggota.
f. Sebagai seorang politisi dengan mengembangkan hubungan-hubungan
baik

untuk

mendapatkan

dilaksanakannya.

dukungan

atas

kegiatan-kegiatan

yang

g. Sebagai seorang diplomat, yaitu sebagai wakil (refresentatif) resmi dari


kelompok

kerja

pada

berbagai pertemuan-pertemuan baik

dengan

kelompok kerja organisasi lain, dengan masyarakat maupun dengan


pemerintah.
h. Manajer mengambil keputusan-keputusan yang sulit, diharapkan manajer
dapat menemukan pemecahannya dan mengambil keputusan-keputusan
yang akurat.

Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah


sebagai berikut:
1) Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihakpihak lain.

Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinya.

Leader

: manajer harus bisa memimpin bawahanya secara

efektif.

Liaison

manajer

bisa

menjadi

penghubung

dengan

unit/organisasi yang lain.


2) Informational Role (peran informasi)

Monitoring
Manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang
dipimpinya dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data.

Disseminator

Manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanya


kepada pihak yang membutuhkannya.
Spoke person

Manajer

harus

berperan

menyampaikan

kebijakan/keputusan

pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya


dengan cara yang mudah dimengerti (bisa menyampaikan keinginan,
aspirasi, dan usul kepada pimpinan).
3) Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan
yang

muncul

di

unit

organisasi

yang

dipimpinya.Setiap

keputusan

mengandung resiko yang harus diperhitungkan.Tetapi, seorang manajer tidak


boleh mundur untuk mengambil keputusan.

Enterperneur (pengusaha)
Manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul,
mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut
bagi organisasi/unit yang dipimpinya.

Disturbance Handler
Manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi
gangguan-gangguan.

Resource Allocator
Manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.

Negotiator
Manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding
dengan unit-unit yang lain.

Menurut Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya


dari Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai Produser.
2. Sebagai Administrator.
3. Sebagai Entrepreneur.
4. Sebagai Integrator.
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan
bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya.
Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur
untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran

pengambilan

wirausahawan,

keputusan,

pemecah

meliputi

masalah,

peran

pembagi

sebagai

sumber

seorang

daya,

dan

perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas
yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

4. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar organisasi
yang dapat memberikan pengaruh terhadap organisasi tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung.Lingkungan menciptakan ketidakpastian

bagi para manajer organisasi, dan mereka harus menjawab dengan


merancang organisasi tersebut untuk beradaptasi dengan lingkungan atau
mempengaruhi lingkungan. ( Richard L. Daft/ 89&99/2002)

5. Faktor

Lingkungan

yang

Mempengaruhi

Keputusan

Manajer
A.

Faktor- Faktor Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang


sebagian

besar

tidak

dapat

dikendalikan

dan

berpengaruh

dalam

pembuatan keputusan oleh manajer.Lingkungan eksternal mempunyai baik


unsur-unsur yang berpengaruh langsung (lingkungan eksternal mikro) dan
yang berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern makro).

1. Lingkungan Ekstern Mikro


Lingkungan ekstern mikro terdiri dari :

Pesaing ( Competitor )
Lingkungan persaingan perusahaan tercermin dari tipe, jumlah
dan norma-norma perilaku organisasi-organisasi pesaing. Dengan
pemahaman akan lingkungan persaingan yang dihadapinya,
organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya, sehingga lebih
mampu mengoptimalkan operasi-operasinya.

Pelanggan ( Comtumers )

Strategi, kebijaksanaan dan taktik-taktik pemasaran perusahaan


sangat tergantung pada situasi pasar dan pelanggan.Biasanya,
manajer pemasaran menganalisa profil pelanggan sekarang dan
potensial serta kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-kegiatan
pemasaran

perusahaan

berdasarkan

hasil

analisis.Alanisis

pelanggan ini juga berguna untuk mengantisipasi perubahaan


perilaku pasar atau pelanggan dan mengarahkan pengelokasian
sumber dayanya sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Dalam

situasi

persaingan

yang

ketat,

melalui

pemuasan

kebutuhan dan keinginan pelanggan, perusahaan akan dapat


menjaga kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan
keuntungan.

Pasar Tenaga Kerja ( Labor Supply )


Organisasi memerlukan sejumlah karyawan (personalia) dengan
bermacam-macam keterampilan, kemampuan dan pengalaman,
sehingga organisasi perlu menggunakan banyak saluran untuk
menarik dan mempertahankan karyawan tersebut.Kemampuan
menarik dan mempertahankan karyawan dan cakap merupakan
kebutuhan prasyarat bagi perusahaan sukses.

Lembaga- Lembaga Keuangan


Organisasi-organisasi

tergantung

pada

bermacam-macam

lembaga keuangan. Kebutuhan akan dana dari lembaga-lembaga


keuangan tersebut dalam jangka pendek untuk membelanjai
operasi-operasinya, atau jangka

panjang untuk

membangun

fasilitas baru dan membeli peralatan baru. Perusahaan perlu


menjalin hubungan kerja yang baik dengan lembaga-lembaga
keuangan

dengan

memahami

prosedur-prosedur

perbankan,

mampu

membuat

transaksi

yang

berharga,

mempunyai

pembukuan yang lengkap dan jaminan yang diperlukan.

Penyedia ( Suppliers )
Setiap organisasi sangat bergantung pada sumber daya-sumber
dayanya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku (mentah), bahan
pembantu, pelayanan, energi dan peralatan, yang digunakan
untuk memproduksi keluaran. Organisasi biasanya berhubungan
dengan

para

penyedia

pembeliannya.Manajer

melalui

agen-agen

atau

manajer

pembelian

senantiasa

harus

menilai

kemampuan reputasi, pelayanan, harga, potongan kuantitas,


kualitas dan sebagainya dari para penyedia sehingga dapat
disesuaikan dengan karasteristik-karasteristik yang diinginkan
perusahaan.

Perwakilan-Perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah
berkembang semakin kompleks.Perwakilan-perwakilan pemerintah
ini biasanya menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi
organisasi dalam operasinya, prosedur-prosedur perijinan, dan
pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat.Di
samping itu perwakilan-perwakilan pemerintah sering merupakan
atau menjadi para penyedia dan kreditur besar bagi perusahaan.

2. Lingkungan Ekstern Makro


Lingkungan ekstern makro mempengaruhi organisasi dengan dau cara,
yaitu :

Kekuatan-kekuatan

di

luar

tersebut

mempengaruhi

suatu

organisasi secara langsung atau secara tidak langsung melalui


satu unsure atau lebih unsur-unsur lingkungan ekstern makro.
Unsur-unsur lingkungan makro menciptakan iklim.missal teknologi
tinggi, kedaan perekonomian cerah atau lesu dan perubahanperubahan sosial di mana organisasi ada dan harus memberikan
tanggapan.
Lingkungan ekstern makro terdiri dari faktor-faktor teknologi, ekonomi,
politik, sosial, dan dimensi internasional sebagai kekuatan-kekuatan
yang berada di luar jangkauan perusahaan dan biasanya terlepas dari
situasi operasional perusahaan, dengan organisasi jarang memiliki
kekuatan untuk memberikan pengaruh balik yang berarti.

Perkembangan Teknologi
Dalam setiap masyarakat atau industri, tingkat kemajuan teknologi
memainkan peranan berarti pada penentuan produk dan jasa yang
akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan bagaimana
macam-macam

operasi

akan

dikelola.

Perubahan-perubahan

teknologi, yang biasanya bersifat inovatif dan menolak keusangan,


dapat

terjadi

seketika

dan

dramatik

dalam

mempengaruhi

perusahaan dan situasi persaingan.

Variabel-variabel Ekonomi
Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Biaya-biaya
ini berubah-ubah setiap waktu karena pengaruh faktor-faktor
ekonomi.Sehingga manajer senantiasa perlu menganalisa dan
mendiagnosa

faktor-faktor

ekonomi.Jadi,

manajer-manajer

perusahaan harus mencurahkan waktu dan sumber daya-sumber

daya

untuk

melakukan

peramalan-peramalan

ekonomi

dan

antisipasi perubahan-perubahan harga.

Lingkungan Sosial-Kebudayaan
Lingkungan

sosial-kebudayaan

suatu

masyarakat

merupakan

pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh


organisasi dan manajer akan beroperasi. Lingkungan ini mencakup
kepercayaan, niali-nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan
yang dibentuk oleh tradisi, pendidkan, kelompok etnis, ekologi,
demografis,

geografis,

serta

agama

dan

kepercayaan

dari

sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu.

Variabel-variabel Politik & Hukum


Politik dan hukum dalam suatu periode waktu tertentu akan
menentukan

operasi

perusahaan.

Manajer

tidak

mungkin

mengabaikan iklim politik, peraturan-peraturan pemerintah maupun


dampaknya

terhadap

keputusan.Pemerintah

pemerintah
dapat

dalam

berperan

pembuatan

sebagai

pencipta

kesempatan, pemberi perlindungan, dan penetap batasan-batasan.

Dimensi Internasional
Komponen

internasional

menyajikan

kesempatan-kesempatan

serta

mempunyai

dalam

potensi

lingkungan

menjadi

dan

eksternal

juga

tantangan-tantangan,

faktor

yang

berpengaruh

langsung pada operasi perusahaan.Kekuatan-kekuatan internasional


ini

berpengaruh

melalui

perkembangan

politik

dunia,

ketergantungan ekonomi, penularan nilai-nilai dan sikap hidup serta


transfer

teknologi.Lebih

sempit

lagi,

kekuatan-kekuatan

ini

berwujud, misalnya ketergantungan sumber daya impor, persaingan


dengan perusahaan-perusahaan multinasional, perubahan pola

kehidupan menjadi lebih materialistik dan individualistik, tingkat


pertukaran mata uang asing, dan sebagainya.

B. Faktor-Faktor Lingkungan Internal Perusahaan


Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang
ada

dalam organisasi itu

sendiri dan sifatnya

dapat dikontrol

oleh

manajemen. Lingkungan internal ini juga berpengaruh secara langsung


terhadap kinerja dari sebuah organisasi.
1. Pekerja/karyawan
Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang
berharga yang dimiliki oleh pekerja dan manajer memilik kepentingankepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya imbalan
berupa upah dan gaji yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara
manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan
oleh besarnya omzet penjualan dan laba.
2. Dewan Komisaris
Untuk ukuran organisasi atau perusahaan besar semacam PT, biasanya
terdiri dari beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat di
dalamnya. Keterlibatan orang-orang tersebut biasa kita sebut sebagai
pemegang saham. Oleh karena itu dewan komisaris diperlukan untuk
mewakili kepentingan para pemegang saham. Dewan komisaris akan
selalu memantau kegiatan dan mengawasin, memastikan kegiatan
akan berjalan mencapai tujuan. Kependudukan dewan komisaris di
dalam perusahaan adalah independen terhadap manajemen.
3. Pemegang Saham
Para pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab
tertentu terhadap perusahaan. Tanggung jawab tersebut di dasarkan
pada

seberapa

perusahaan.

besar

sumbangan

(saham)

mereka

terhadap

6. Cara Menjadi Manajer yang Baik


Ada beberapa cara untuk menjadi seorang yang manajer yang baik :
1) Memotivasi Karyawan
Berikan motivasi kepada karyawan
Nilai-nilai kita adalah yang membuat kita bergerak. Jika anda
mengatur lingkungan dengan menghargai nilai-nilai yang ada
dalam tim anda, maka mereka akan memberikan usaha yang
terbaik.
Tanyakan secara teratur pada karyawan bagaimana mereka
menyukai pekerjaanya. Doronglah mereka untuk jujur pada anda.
Lalu, ambil tindakan berdasarkan apa yang mereka utarakan

pada anda.
Buatlah karyawan agar merasa bahagia dengan apa yang dikerjakan
Dalam sebuah rapat dengan atasan anda misalnya, utarakan
sesuatu yang dilakukan dengan baik oleh salah satu karyawan.
Jika atasan anda kebetulan menyampaikan pada karyawan
tersebut bahwa anda mengatakan hal yang baik dan berusaha
dan berusaha member dukungan padanya, maka ia akan merasa
kalau anda menghargainya.
Pujilah suatu hal baik yang dilakukan karyawan secara pribadi.
Utarakan
mendetail.

pujian

ini

diwaktu

Pembicaraan

yang

yang

tepat.

pribadi

Jelaskan

dan

singkat

secara
dapat

memberikan dampak positif terhadap semangat kerja sehingga

memberikan motivasi yang lebih besar kepada karyawan


Utarakan pada karyawan betapa anda menghargai mereka
Jangan berbelit-belit, katakana saja terus terang. Seorang
karyawan yang tahu kalau ia dihargai, akan lebih bekerja keras,
menikmati

apa

yang

dilakukannya,

dan

membagikan

kebahagiaan ini kepada orang lain.


2) Menentukan Tujuan
Under-promise, over-deliver (Tidak memberikan harapan yang muluk
namun menunjukan hasil yang luar biasa).

Pastikan karyawan mengetahui apa yang ditargetkan


Memiliki tujuan yang kongkrit akan member wewenang pada
karyawan dan membuat mereka fosus kerja. Uraikan secara jelas
apa yang anda targetkan, kapan tenggang waktunya, dan apa

yang akan anda lakukan dengan hasilnya.


Berikan masukan yang berorientasi tujuan
Memberikan masukan yang cepat pada karyawan yang terfokus
pada usaha mereka dapat membantu mendorong ke arah
kemajuan. Lakukan pertemuan dalam skala tim atau secara
perorangan dan utarakan pendapat anda secara mendetail.
Aturlah sebuah jadwal pertemuan untuk member masukan.
Lakukan jadwal tersebut secara berkala sehingga karyawan tahu
kapan bias mengetahuinya dan bias meluangkan waktu disela-

sela jadwal kerja mereka.


Berpeganglah pada standar tinggi
Ada tipe manajer yang terus menerus berteriak dan mengeluh
secara kasar ketika terjadi kesalahan dan bersikap maklum
ketika gagal. Idealnya cobalah bersikap lebih keras pada diri
sendiri daripada kepada karyawan. Cara ini bias menimbulkan
efek yang menular: Karyawan melihat tujuan dan standar yang
anda tentukan untuk diri sendiri dan mereka akan meniru anda

karena mengagumi anda.


3) Mendelegasikan Tanggung Jawab
Delegasikan
Mulailah dari hal kecil. Berikan tugas yang bias diperbaiki
karyawan jika keliru. Ambil peluang untuk mengajarkan dan
memberdayakan

karyawan.

Lalu

secara

bertahap

berikan

mereka tugas-tugas dengan tanggung jawab yang lebih besar


saat anda mulai memahami kekuatan dan kelemahan mereka.
Pelajari cara mengantisipasi masalah yang akan timbul sehingga
anda dapat melatih mereka dengan benar sebelum mereka mulai
bekerja.

Berikan tugas-tugas yang akan meningkatkan kemampuan karyawan


Ketika karyawan mulai mengambil tanggung jawab lebih dan
menunjukan bahwa mereka mampu, maka berikan mereka tugas
yang akan meningkatkan kemampuan dan membantu mereka
mendapatkan

rasa

memiliki

yang

lebih

besar

terhadap

pekerjaannya. Tak hanya sekedar mengetahui kemampuan


karyawan menangani pekerjaannya, namun anda juga sedang

menjadikan mereka lebih berharga untuk perusahaan.


Ambil tanggung jawab atas kesalahan karyawan
Ketika salah satu bawahan anda membuat kesalahan, jangan
bersikap

seolah-olah

anda

berkuasa

atas

mereka,

ambil

kesalahan itu sebagai kesalahan anda, bahkan meskipun secara


teknis bukan kesalahan anda. Apa yang sedang anda lakukan
adalah menciptakan sebuah budaya dimana karyawan merasa
nyaman

saat

melakukan

kesalahan,

tetapi

bukan

berarti

memberikan kebebasan terhadap karyawan untuk melakukan


kesalahan. Ini adalah konsep yang sangat penting.
Melakukan hal ini memungkinkan karyawan untuk berinovasi dan
pada akhirnya belajar untuk berkembang. Pekerja yang belajar
dari kesalahannya akan tumbuh menjadi pekerja yang lebih baik,
sedangkan mereka yang tidak membuat kesalahan ditahap awal
biasanya akan bermain terlalu aman, tidak pernah berani masuk

ke dalam hal yang lebih menantang.


Jangan menerima penghargaan atas prestasi karyawan
Biarkan mereka yang menerima atas prestasinya. Hal ini akan
memotivasi mereka untuk terus mengejar keberhasilan. Menejer
yang berhasil seperti seorang kondukter. Ia mengaransemen
musik sehingga tiap elemen terdengar sebaik mungkin dan ia
terhubung dengan groupnya secara keseluruhan. Kondukter
hebat akan memimpin dengan memberi contoh, menyatu
dengan lingkungannya.

Kenali kesalahan anda


Saat sesuatu tidak seperti yang diharapkan, kenalilah apa yang
telah anda lakukan dengan cara yang berbeda dan ungkapkan
kenyataan ini kepada karyawan. Hal ini menunjukan pada
mereka

kalau

menunjukan

anda

juga

bagaimana

melakukan
mereka

kesalahan

seharusnya

dan

juga

menangani

kesalahannya.
4) Berkomunikasi secara efektif
Bersikaplah secara terbuka
Ingatkan selalu karyawan anda jika memiliki pertanyaan atau
masalah.

Anda

siap

dan

bersedia

untuk

mendengarkan.

Memelihara komunikasi yang terbuka akan membuat anda


mengetahui masalah dengan cepat, sehingga anda dapat
memperbaikinya sesegera mungkin.
Jangan meminimalisir atau membiarkan masalah karyawan dan

pastikan anda selalu menjawab pertanyaan mereka sepenuhnya.


Curahkan perhatian pada karyawan
Jangan membuat interaksi dengan karyawan benar-benar murni
urusan pekerjaan. Berbicara dan bangunlah sebuah hubungan
yang pribadi.
Menyesuaikan diri dengan kehidupan karyawan diluar kantor
kemungkinan besar bias membuat anda diperhatikan kapan
mereka memerlukan perhatian ekstra dari anda. Jika anda
membantu

mengatasi

kegundahandalam

kehidupan

pribadi

karyawan anda, maka mereka akan merasa senang hati bersikap


loyal terhadap anda.
Ketahuilah batasan anda. Jangan terlibat terlalu jauh dan
menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi pada karyawan. Anda
dapat memelihara hubungan yang bersahabat tanpa harus

terlibat terlalu dalam.


Jangan mencampurkan masukan positif dan negative

Ketika anda mencampurkan masukan positif dan negatif, maka


akan berakibat buruk. Masukan positif menjadi tersisih akibat
masukan negatif.
Ketika anda memisahkan masukan positif dan negatif, maka
masukan positif semakin menonjol dan masukan negatif menjadi

lebih vital.
Dengarkan
Ketika karyawan aktif mengutarakan ide, jangan menyela
pembicaraan. Bicaralah hanya untuk memastikan suara anda
menjadi bagian dari situasi itu.
Ketika emosi bergolak, biarkan karyawan menyuarakan emosinya
dalam situasi aman dan terkendali. Emosi yang tertahan bias
menjadi kemarahan dan dapat menghancurkan hubungan kerja,
emosi

yang

tidak

dapat

ditangani

dengan

tepat

dapat

megganggu diskusi yang rasional, yang seharusnya menjadi hal


utama dalam lingkungan kerja anda.
Ketika tim anda sedang membangun

kesepakatan

atau

berdiskusi, tawarkan kesediaan untuk mendengarkan.


Perjelas apa yang anda dengar
Manajer yang baik tidak hanya berusaha agar dirinya menjadi
lebih paham, namun juga berusaha mengerti apa yang dikatakan
orang-orang disekitarnya. Anda dapat melakukan hal ini dengan
mengulang apa yang telah dikatakan orang lain sebagai
percakapan dari anda. Gunakan teknik ini ketika anda tidak yakin

dengan apa yang dikatakan orang lain.


Bertanyalah
Pertanyaan yang cerdas menunjukan kalau anda dapat mengikuti
alur percakapan dan memperjelasnya ketika diperlukan. Manajer
yang efektif peduli untuk memahami pa yang memang penting.
Orang lain mungkin memiliki pertanyaan dan mungkin tidak mau
bertanya, jika anda menanyakan pertanyaan mereka, anda dapat
bertindak sebagai fasilitator dan membangun komitmen tim.
Inilah nilai sejati seorang manajer.

5) Memegang prinsip kesetaraan


Perlakukan setiap orang dengan setara.
Perlakukan karyawan anda dengan baik
Jika anda bersikap baik terhadap karyawan dan mereka bahagia
dengan pekerjaannya, maka akan member kebaikan itu pada
konsumen dan meningkatkan citra perusahaan. Bias juga mereka
melakukan hal yang sama pada karyawan yang lainnya dan
memelihara budaya perusahaan yang positif.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan ini sudah jelas bahwa Manajer (manager) adalah
seorang yang tanggung jawab utamanya

adalah melaksakan proses

manajemen. Khusus, manajer adalah seseorang yang merencanakan dan


membuat keputusan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan
sumber-sumber daya manusia, finansial, fisik, dan informasi. Manajer dewasa
ini dihadapkan dengan berbagai situasi yang menarik dan menantang.
Pekerjaanya lebih diperumit dengan cepatnya perubahan, gangguan yang
tidak diharapkan, dan krisis kecil maupun besar. Pekerjaan manajer tidak
dapat diramalkan dan syarat dengan tantangan, tapi juga dipenuhi peluang
untuk membuat perbaikan yang berarti. Maka dapat disimpulkan bahwa
peran manajer dalam mengelola konflik dalam suatu organisasi itu sangan
penting diantaranya:
1.

Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah


2. Manajer sebagai konsultan terhadap bawahan
3. Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya
4. Manajer mempunyai peran penting dalam pengambil keputusan

5.

Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua permasalahan dan


dapat diselesaikan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum
memutuskannya.
Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman
sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan
seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat
mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya.

2. Saran
Dari Pembahasan di atas adapun beberapa yang bias menjadi

masukan bagi seorang manajer:


Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh
anggotanya sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat
mengetahui perkembangan yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu

saja.
Manajer juga seharusnya bisa membimbing dan mengarahkan dengan
baik anggotanya sehingga organisasi yang dipimpinnya bisa berkembang

dan menjadi lebih baik sesuai yang diharapkan.


Jika salah seorang dalam suatu organisasi melakukan suatu kesalahan
maka segera ditindak dan diarahkan serta meminimalisir kesalahan untuk

tidak melakukannya lagi, dan jangan sampai terulang kembali.


Manajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya, agar
tidak kalah persaingan dengan perusahaan lain dibidang yang dijalankan,
serta tidak sampai menurunnya kinerjanya

Daftar Pustaka
Griffin , Ricky W , 2004. MANAJEMEN , Edisi 7 , Jilid 1, terj.Gina Gania. Jakarta:
Erlangga.
Herujito , Yayat M , 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo.
http://lizhasyafar.blogspot.co.id/2012/06/manajer-dan-lingkunganorganisasi.html
https://id.scribd.com/doc/121300538/Makalah-Manajemen-dan-Lingkungan
http://pou-pout.blogspot.co.id/2010/04/manajer-dan-lingkunganeksternal.html
http://vesper2.blogspot.co.id/2014/04/lingkungan-manajemen.html
http://ekonomiislammynewblogaddress.blogspot.co.id/2015/04/makalahmanajer-dan-lingkungannya.html
http://amel-ameliaagustina.blogspot.co.id/2010/01/lingkungan-internal-daneksternal.html
https://faisal14.wordpress.com/2010/02/01/contoh-makalah-peran-manajerdalam-mengelola-konflik-organisasi/
http://www.damandiri.or.id/file/yurniwatiunpadbab5.pdf
http://id.wikihow.com/Menjadi-Manajer-yang-Baik
https://afrizanraja.wordpress.com/2013/05/29/peran-manajer-dalamperusahaan/

Anda mungkin juga menyukai