Anda di halaman 1dari 2

Glukoneogenesis Merupakan lintasan metabolisme yang oleh tubuh digunakan untuk menjaga

keseimbangan glukosa dalam plasma darah.


Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh
adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah
protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh. Jadi bisa
disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non
karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein. Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid
maupun protein dijelaskan sebagai berikut:
1)
Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam lemak dapat
dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus Krebs. Sementara itu gliserol
masuk dalam jalur glikolisis. Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan glukosa
yang lain diubah menjadi lemak (lipogenesis).
2)
Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Krebs. Protein dalam
makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa
nitrogen.
Pada proses Deaminasi menghasilkan 2 senyawa penting yaitu senyawa nitrogen dan
nonnitrogen.
1. Senyawa nonnitrogen yang mengandung gugus C, H, dan O selanjutnya diubah menjadi asetil Co-A
untuk sumber energi melalui jalur siklus Krebs atau disimpan dalam bentuk glikogen.
2. Senyawa nitrogen dikeluarkan lewat urin setelah diubah lebih dahulu menjadi ureum
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa
karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat)
banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada pembakaran sempurna
akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah
elektron
yang
dibebaskan
menunjukkan
jumlah
energi
yang
dihasilkan.
Perlu Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat
menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan
jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang
dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein.
Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat
dalam
berat
yang
sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak
untuk menghasilkan energi yang lebih besar.

ATP memiliki ikatan fosfat berenergi tinggi dan merupakan energi siap pakai
FADH2 sebagai sumber elektron yang terebih dahulu dibawa ke sistem ranspor elektron
NADH = 3ATP
FADH = 2ATP
Untuk dapat menghasilkan energi, manusia mengkonsumsi makanan yg mengandung karbohidrat
(ubi2an, biji2 an, buah2 an) setelah sampai diusus akan dicerna dan terurai menjadi glukosa dan derivate
lainnya. Sumber lain untuk mencatu glucose darah adalah LEMAK TUBUH, PROTEIN TUBUH melaui
proses GLUKONEOGENESIS menjadi glucose. Setelah dicerna dan diserap ke dalam aliran darah,
glukosa disalurkan ke seluruh tubuh sebagai sumber energi. Di dalam hati, glukosa mengalami sintesis
menghasilkan glikogen, oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa dengan aliran darah
ke bagian tubuh yang memerlukan. Sebagian lainnya glukosa dibawa langsung ke sel jaringan organ
tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Karena pengaruh berbagai faktor dan hormon
insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas, maka hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah.
Bila kadar glukosa dalam darah meningkat sebagai akibat naiknya proses pencernaan dan penyerapan
karbohidrat, sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik.
Sebaliknya bila kadar glukosa menurun, misalnya akibat latihan olahraga, glikogen diuraikan
menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami proses katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk
energi kimia, ATP) yang dibutuhkan oleh kegiatan olahraga tersebut
Selain itu terdapat glukoneogenesis, terjadi saat penurunan glukosa diantara waktu makan dengan
mengubah asam amino menjadi glukosa setelah deaminasi (pengeluaran gugus amino) dan mengubah
gliserol dari penguraian asam lemak menjadi glukosa. Sebagian lainnya glukosa dibawa langsung ke sel
jaringan organ tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut.
Apabila terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah (misalnya beberapa saat setelah makan)
maka pankreas akan mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan glukosa dalam
bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Dalam sintesis glikogen, satu ATP dibutuhkan untuk setiap
molekul glukosa.
- Fosforilasi glukosa oleh ATP menjadi glukosa 6-fosfat, dikatalisis oleh enzim glukokinase/hexokinase.
- glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat, dikatalisis oleh enzim
fosfoglukomutase.
- Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri phosphate (UDP) menjadi uridil di phosphate glukosa (UDPglukosa), dikatalisis oleh enzim glukosa 1-fosfat uridil transferase. UDP-glukosa kemudian akan
diikatkan pada rantai glikogen yang sudah ada, dikatalisis oleh enzim glikogen sintase.
- Dalam proses ini, atom C pertama dari UDP-glukosa diikatkan ke atom C keempat yang ada pada rantai
glikogen primer dan membentuk ikatan 1-4 glikosidik.
Glikogenolisis terjadi Apabila tubuh dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar gula
dalam darah menurun, gula diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang kemudian
digunakan untuk memproduksi energi.
Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah menjadi glukosa-1-fosfat
kemudian diubah menjadi glukosa-6-fosfat. Glukogenolisis diatur oleh hormon glukagon yang
disekresikan pancreas dan epinefrin (adrenalin) yang disekresikan kelenjar adrenal. Kedua hormon
tersebut akan menstimulasi enzim glikogen fosforilase untuk memulai glikogenolisis dan menghambat
kerja enzim glikogen sintase (menghentikan glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat akan masuk ke dalam proses glikolisis untuk menghasilkan energi.
respirasi sel adalah suatu proses oksidasi bahan makanan dalam sel tubuh untuk menghasilkan energi.

Anda mungkin juga menyukai