ATP memiliki ikatan fosfat berenergi tinggi dan merupakan energi siap pakai
FADH2 sebagai sumber elektron yang terebih dahulu dibawa ke sistem ranspor elektron
NADH = 3ATP
FADH = 2ATP
Untuk dapat menghasilkan energi, manusia mengkonsumsi makanan yg mengandung karbohidrat
(ubi2an, biji2 an, buah2 an) setelah sampai diusus akan dicerna dan terurai menjadi glukosa dan derivate
lainnya. Sumber lain untuk mencatu glucose darah adalah LEMAK TUBUH, PROTEIN TUBUH melaui
proses GLUKONEOGENESIS menjadi glucose. Setelah dicerna dan diserap ke dalam aliran darah,
glukosa disalurkan ke seluruh tubuh sebagai sumber energi. Di dalam hati, glukosa mengalami sintesis
menghasilkan glikogen, oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa dengan aliran darah
ke bagian tubuh yang memerlukan. Sebagian lainnya glukosa dibawa langsung ke sel jaringan organ
tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Karena pengaruh berbagai faktor dan hormon
insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas, maka hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah.
Bila kadar glukosa dalam darah meningkat sebagai akibat naiknya proses pencernaan dan penyerapan
karbohidrat, sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik.
Sebaliknya bila kadar glukosa menurun, misalnya akibat latihan olahraga, glikogen diuraikan
menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami proses katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk
energi kimia, ATP) yang dibutuhkan oleh kegiatan olahraga tersebut
Selain itu terdapat glukoneogenesis, terjadi saat penurunan glukosa diantara waktu makan dengan
mengubah asam amino menjadi glukosa setelah deaminasi (pengeluaran gugus amino) dan mengubah
gliserol dari penguraian asam lemak menjadi glukosa. Sebagian lainnya glukosa dibawa langsung ke sel
jaringan organ tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut.
Apabila terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah (misalnya beberapa saat setelah makan)
maka pankreas akan mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan glukosa dalam
bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Dalam sintesis glikogen, satu ATP dibutuhkan untuk setiap
molekul glukosa.
- Fosforilasi glukosa oleh ATP menjadi glukosa 6-fosfat, dikatalisis oleh enzim glukokinase/hexokinase.
- glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat, dikatalisis oleh enzim
fosfoglukomutase.
- Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri phosphate (UDP) menjadi uridil di phosphate glukosa (UDPglukosa), dikatalisis oleh enzim glukosa 1-fosfat uridil transferase. UDP-glukosa kemudian akan
diikatkan pada rantai glikogen yang sudah ada, dikatalisis oleh enzim glikogen sintase.
- Dalam proses ini, atom C pertama dari UDP-glukosa diikatkan ke atom C keempat yang ada pada rantai
glikogen primer dan membentuk ikatan 1-4 glikosidik.
Glikogenolisis terjadi Apabila tubuh dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar gula
dalam darah menurun, gula diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang kemudian
digunakan untuk memproduksi energi.
Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah menjadi glukosa-1-fosfat
kemudian diubah menjadi glukosa-6-fosfat. Glukogenolisis diatur oleh hormon glukagon yang
disekresikan pancreas dan epinefrin (adrenalin) yang disekresikan kelenjar adrenal. Kedua hormon
tersebut akan menstimulasi enzim glikogen fosforilase untuk memulai glikogenolisis dan menghambat
kerja enzim glikogen sintase (menghentikan glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat akan masuk ke dalam proses glikolisis untuk menghasilkan energi.
respirasi sel adalah suatu proses oksidasi bahan makanan dalam sel tubuh untuk menghasilkan energi.