PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap
wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan
mengalami proses kehamilan, persalinan dan masa nifas. Kehamilan merupakan
fenomena normal yang terjadi karena adanya pertemuan sel sperma dengan sel
telur di tuba fallopi, kemudian bernidasi dilapisan endometrium yang akan
berkembang menjadi janin, lamanya kehamilan normal 280hari atau 40 minggu.
Proses kehamilan yang dialami setiap wanita akan menimbulkan
perubahanperubahan pada fisik, maupun psikologis. Direncanakan atau tidak,
calon ibu perlu mempersiapkan diri secara psikologis sejak sebelum, selama, dan
sesudah kehamilan. Perubahanperubahan fisik yang terjadi selama kehamilan,
merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Sangat disayangkan sekali,
ketika wanita mengetahui terjadi perubahan dalam dirinya, akan tetapi tidak
mengetahui bagaimana perawatan kehamilannya (Manuaba, 2008).
Perkembangan dan perubahanperubahan fisik yang terjadi selama
kehamilan tidaklah sama, tetapi tergantung pada usia kehamilannya. Pada
trimester pertama kehamilan (0-12 minggu) merupakan awal kehamilan, belum
terlihat perubahan yang nyata pada tubuh. Tetapi sesungguhnya tubuh secara aktif
bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional dalam proses kehamilan.
Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama, antara lain
pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual dan muntah pada
pagi hari (morning sickness), merasa lelah, sakit kepala, kram perut, penambahan
berat badan. Dalam tahapan inilah sikap positif wanita hamil terhadap dirinya
cukup jelas.
Pada trimester kedua kehamilan (1328 minggu), berupa pembesaran pada
payudara dan abdomen yang semakin nyata serta terjadi penebalan pinggang,
perubahan pada kulit, rambut serta kuku. Ibu juga dapat merasa sakit diperut
bagian bawah, sering sendawa dan buang angin, muncul sifat pelupa, pusing,
mimisan, gusi berdarah secara tiba-tiba. Selain itu adalah pengeluaran colostrum,
kadang-kadang mendengkur, serta timbul oedema pada daerah wajah dan
ekstremitas.
Trimester ketiga kehamilan (2940) minggu, merupakan kesiapan untuk
menjelang kelahiran anak. Kebanyakan wanita hamil dalam tahap ini sering
mengalami gangguan tidur, rasa sakit dipunggung, muncul varices, sering-sering
buang air kecil, cairan vagina makin banyak. Pada tahapan ini, sering timbul
konflik antara sensasi tubuh, perasaan bergantung dan kenyataan tanggung jawab
untuk menerima peran sebagai ibu (Maulana, 2008).
Banyak sekali perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, diduga akan
mempengaruhi rasa nyaman selama proses kehamilan. Kebanyakan wanita hamil
telah mengetahui bahwa kehamilan adalah kewajaran yang sempurna yang harus
dirawat, tetapi bukan penyakit yang harus dijauhi. Belakangan ini wanita hamil
telah mengetahui bahwa selama kehamilan akan mengalami perubahan pada
tubuhnya yang bersifat sementara bukan permanen. Beberapa kunjungan
kehamilan, wanita hamil mengeluh mengalami gangguan rasa nyaman akibat dari
perubahan fisik selama kehamilan, mereka mengeluh tidak nyaman dengan
tubuhnya, rasa percaya diri sangat kurang terhadap penampilan. (Susanti, Ni
Nengah. 2008).
Secara umum telah diterima bahwa kehamilan membawa resiko bagi ibu
hamil. Menurut WHO sekitar 15% dari seluruh ibu hamil akan berkembang
menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilaanya serta dapat mengancam
jiwa ibu dan bayi. Dari 5 juta kehamilan yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya
diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan. 13%
diantaranya disebabkan eklampsia. Di Sumatera Utara ibu hamil yang meninggal
dunia akibat komplikasi lebih dari 50 dari 19.500 ibu hamil yang ada (Sugiri,
2007).
Berdasarkan hasil survey awal penelitian yang dilakukan di Desa Padang
Brahrang Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2012 dimana dari 42
orang ibu hamil sebagian diantaranya tidak mengetahui perubahan psikologis dan
fisiologis yang terjadi dalam masa kehamilanya, ini dilakukan dengan melalui
wawancara beberapa ibu hamil, terutama pada ibu primigravida masih kurang.
Hal ini disebabkan kurang adanya informasi atau penyuluhan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan yang ada di Desa tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
2.1.1. Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan
mengalami kehamilan (Mandriwati,2008).
Ada beberapa pengertian yang terkait dengan kehamilan sebagai berikut :
1. Menurut Manuaba (2008),
Kehamilan merupakan proses mata rantai yang berkesinambungan terdiri
dari ovulasi : pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan placenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
2. Menurut Hanifa Wiknjosastro (2008),
Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum
( konsepsi ) dan nidasi hasil konsepsi.
3. Menurut Abdul Bari Saifudin (2008),
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
Selama kehamilanya, ibu hamil dianjurkan melakukan kunjugan antenatal
minimal 4 kali. Kehamilan dibagi menjadi III trismester yaitu pada Tm I 1 kali,
Tm II 1 kali, Tm III 2 kali, guna untuk mengetahui masalah kesehatan selama
kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat fisiologis yang dapat mengancam
kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan antara lain
hiperemesis gravidarum, pendarahan, anemia, eklampsia, nyeri perut yang hebat,
pusing terus-menerus, gangguan penglihatan, demam, serta terjadi iritasi dan
infeksi pada vagina (Sarwono, 2006).
2.1.2 Psikologis
4
Selama
kehamilan
tubuh
akan
menghasilkan
banyak
hormone
Hormone estrogen ibu meningkat dan menyebabkan ibu merasa mual dan
muntah pada pagi hari, sering buang air kecil, dan payudara terasa nyeri. Ibu
merasa tidak sehat sehingga sulit bagi ibu ini merasakan kebahagian atas
kehamilanya. Hal ini dapat terjadi pada psikologis dan fisiologis ibu secara fisik.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor
psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
2.3.1
Faktor fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu
tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau
poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut
dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah
satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat
setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
2.3.2 Faktor Psikologis
Yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :
a.
Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan
ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau
gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
b.
a)
Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b)
c)
Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d)
Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
e)
yang
menimbulkan
pelebaran
pembuluh
darah
dan
untuk
mengubah posisi dari duduk/tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem
sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala/pusing yang lebih sering
daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional..
f) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian
perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan
tidak menetap. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga
karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
h) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang
kancing rok/celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan
yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga,
dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran
rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
2.5.2 Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Trimester II
1.
Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
2.
3.
4.
5.
Libido meningkat
6.
7.
Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
8.
Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain
yang baru menjadi ibu
9.
a)
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga
panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus).
Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan
mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b)
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan,
karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh
hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong
asam lambung kearah atas.
d)
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut
tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di
wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak
semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e)
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian
bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak
menetap.
f)
Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena
ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
g)
10
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah
hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya
menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah
ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h)
Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar
ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma
atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.
i)
Payudara membesar
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan
yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan
besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar
kulit.
j)
Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita
hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh
menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada
wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.
a)
Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
c)
d) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya
e)
Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
f)
11
g)
h)
a)
b)
Konstipasi/Sembelit
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar
kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c)
Pernafasan
e)
Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga
terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
f)
Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g)
Bengkak
12
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
h)
depresi
terutama
pada
mereka
yang
ingin
menggugurkan
13
kedua
dapat
dibagi
menjadi
dua
fase
Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening (sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu) pada trimester kedua, ibu hamil
mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya
yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala
hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia
mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya.
b.
Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening (setelah adanya pergerakan janin yang
dirasakan oleh ibu) identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan
fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang
ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya
sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan
wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang
segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya.
2.6.3 Pada Kehamilan Trimester III
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa
14
2.
a.
15
b.
c.
Menganjurkan latihan-latihan fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otototot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan latihanlatihan relaksasi.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
16
17
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Manuaba,1998. Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
18