Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap
wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan
mengalami proses kehamilan, persalinan dan masa nifas. Kehamilan merupakan
fenomena normal yang terjadi karena adanya pertemuan sel sperma dengan sel
telur di tuba fallopi, kemudian bernidasi dilapisan endometrium yang akan
berkembang menjadi janin, lamanya kehamilan normal 280hari atau 40 minggu.
Proses kehamilan yang dialami setiap wanita akan menimbulkan
perubahanperubahan pada fisik, maupun psikologis. Direncanakan atau tidak,
calon ibu perlu mempersiapkan diri secara psikologis sejak sebelum, selama, dan
sesudah kehamilan. Perubahanperubahan fisik yang terjadi selama kehamilan,
merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Sangat disayangkan sekali,
ketika wanita mengetahui terjadi perubahan dalam dirinya, akan tetapi tidak
mengetahui bagaimana perawatan kehamilannya (Manuaba, 2008).
Perkembangan dan perubahanperubahan fisik yang terjadi selama
kehamilan tidaklah sama, tetapi tergantung pada usia kehamilannya. Pada
trimester pertama kehamilan (0-12 minggu) merupakan awal kehamilan, belum
terlihat perubahan yang nyata pada tubuh. Tetapi sesungguhnya tubuh secara aktif
bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional dalam proses kehamilan.
Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama, antara lain
pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual dan muntah pada
pagi hari (morning sickness), merasa lelah, sakit kepala, kram perut, penambahan
berat badan. Dalam tahapan inilah sikap positif wanita hamil terhadap dirinya
cukup jelas.
Pada trimester kedua kehamilan (1328 minggu), berupa pembesaran pada
payudara dan abdomen yang semakin nyata serta terjadi penebalan pinggang,
perubahan pada kulit, rambut serta kuku. Ibu juga dapat merasa sakit diperut

bagian bawah, sering sendawa dan buang angin, muncul sifat pelupa, pusing,
mimisan, gusi berdarah secara tiba-tiba. Selain itu adalah pengeluaran colostrum,
kadang-kadang mendengkur, serta timbul oedema pada daerah wajah dan
ekstremitas.
Trimester ketiga kehamilan (2940) minggu, merupakan kesiapan untuk
menjelang kelahiran anak. Kebanyakan wanita hamil dalam tahap ini sering
mengalami gangguan tidur, rasa sakit dipunggung, muncul varices, sering-sering
buang air kecil, cairan vagina makin banyak. Pada tahapan ini, sering timbul
konflik antara sensasi tubuh, perasaan bergantung dan kenyataan tanggung jawab
untuk menerima peran sebagai ibu (Maulana, 2008).
Banyak sekali perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, diduga akan
mempengaruhi rasa nyaman selama proses kehamilan. Kebanyakan wanita hamil
telah mengetahui bahwa kehamilan adalah kewajaran yang sempurna yang harus
dirawat, tetapi bukan penyakit yang harus dijauhi. Belakangan ini wanita hamil
telah mengetahui bahwa selama kehamilan akan mengalami perubahan pada
tubuhnya yang bersifat sementara bukan permanen. Beberapa kunjungan
kehamilan, wanita hamil mengeluh mengalami gangguan rasa nyaman akibat dari
perubahan fisik selama kehamilan, mereka mengeluh tidak nyaman dengan
tubuhnya, rasa percaya diri sangat kurang terhadap penampilan. (Susanti, Ni
Nengah. 2008).
Secara umum telah diterima bahwa kehamilan membawa resiko bagi ibu
hamil. Menurut WHO sekitar 15% dari seluruh ibu hamil akan berkembang
menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilaanya serta dapat mengancam
jiwa ibu dan bayi. Dari 5 juta kehamilan yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya
diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan. 13%
diantaranya disebabkan eklampsia. Di Sumatera Utara ibu hamil yang meninggal
dunia akibat komplikasi lebih dari 50 dari 19.500 ibu hamil yang ada (Sugiri,
2007).
Berdasarkan hasil survey awal penelitian yang dilakukan di Desa Padang
Brahrang Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2012 dimana dari 42

orang ibu hamil sebagian diantaranya tidak mengetahui perubahan psikologis dan
fisiologis yang terjadi dalam masa kehamilanya, ini dilakukan dengan melalui
wawancara beberapa ibu hamil, terutama pada ibu primigravida masih kurang.
Hal ini disebabkan kurang adanya informasi atau penyuluhan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan yang ada di Desa tersebut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
2.1.1. Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan
mengalami kehamilan (Mandriwati,2008).
Ada beberapa pengertian yang terkait dengan kehamilan sebagai berikut :
1. Menurut Manuaba (2008),
Kehamilan merupakan proses mata rantai yang berkesinambungan terdiri
dari ovulasi : pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan placenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
2. Menurut Hanifa Wiknjosastro (2008),
Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum
( konsepsi ) dan nidasi hasil konsepsi.
3. Menurut Abdul Bari Saifudin (2008),
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
Selama kehamilanya, ibu hamil dianjurkan melakukan kunjugan antenatal
minimal 4 kali. Kehamilan dibagi menjadi III trismester yaitu pada Tm I 1 kali,
Tm II 1 kali, Tm III 2 kali, guna untuk mengetahui masalah kesehatan selama
kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat fisiologis yang dapat mengancam
kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan antara lain
hiperemesis gravidarum, pendarahan, anemia, eklampsia, nyeri perut yang hebat,
pusing terus-menerus, gangguan penglihatan, demam, serta terjadi iritasi dan
infeksi pada vagina (Sarwono, 2006).
2.1.2 Psikologis
4

Psikologis adalah (sifat) tentang jiwa, kejiwaan (Balhagi,2005). Psikologis


kehamilan adalah Suatu keadaan depresi pada ibu yang sedang mengandung
disebabkan banyak hal. Pertama, adanya perubahan hormon yang mempengaruhi
mood ibu secara keseluruhan sehingga si ibu sering merasa kesal, jenuh, atau
sedih.
2.1.3 Fisiologis
Fisiologis adalah merupakan cabang dari Ilmu biologis yang mempelajari
objek spesifik makhluk hidup dari sudut pandang struktur dan fungsinya. Secara
terminologis istilah fisiologis berasal dari bahasa Yunani yaitu (Physis alam dan
Logos: Ilmu),
Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin
dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat
hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis
(Wikepedia, 2007)
2.2 Penyebab Perubahan Psikologis dan Fisiologis Selama Kehamilan
Ada dua penyebab terjadinya perubahan psikologis dan fisiologis pada ibu
hamil, diantaranya adalah :
a.

Selama

kehamilan

tubuh

akan

menghasilkan

banyak

hormone

progesterone yang sama konsistensinya meningkat persis sebelum timbulnya


menstruasi karena peningkatan hormone hampir semua wanita bahkan pada
kehamilan yang paling positif ibu akan merasakan depresi rasa takut dan bimbang.
b.

Hormone estrogen ibu meningkat dan menyebabkan ibu merasa mual dan
muntah pada pagi hari, sering buang air kecil, dan payudara terasa nyeri. Ibu
merasa tidak sehat sehingga sulit bagi ibu ini merasakan kebahagian atas
kehamilanya. Hal ini dapat terjadi pada psikologis dan fisiologis ibu secara fisik.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor
psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi.

2.3.1

Faktor fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu
tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau
poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut
dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :

a.

Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin


pun dapat dipastikan keadaannya.

b.

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena


dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter)
akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan
janinnya

c.

Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang


mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil
dan janinnya

d.

Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan


mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang
kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat
berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak

e.

Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan


persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar
berjalan dengan lancar

f.

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah
satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat
setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
2.3.2 Faktor Psikologis
Yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :

a.

Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan
ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau
gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.

b.

Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan


status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung
bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan
merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan,
persalinan dan masa nifas (Glade B.2001).

2.3.3 Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.


Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup
yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan
kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada.
Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat
istiadat.
Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil,
maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya Yang tak kalah
penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan
dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra
yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang
sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya
secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan
persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik
sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan
dapat berjalan dengan baik.
2.4 Perubahan-perubahan Fisik dan Psikologis Selama Masa Kehamilan.
2.4.1 Perubahan Psikologis dan Fisiologis Pada Trimester I

Perubahan Psikologis pada Trimester I

a)

Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya.

b)

Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu


berharap agar dirinya tidak hamil saja.

c)

Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.

d)

Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.

e)

Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang


yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya.

Perubahan Fisiologis Pada Trimester I


a) Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal
kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi
kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan
berakhir pada 14 mingggu kehamilan.
b) pembesaran payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, ini terjadi karena peningkatan hormon
kehamilan

yang

menimbulkan

pelebaran

pembuluh

darah

dan

untuk

mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan


menyusui.
c) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang
membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada
trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin.
d) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien.
e) Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan
karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan

mengubah posisi dari duduk/tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem
sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala/pusing yang lebih sering
daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional..
f) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian
perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan
tidak menetap. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga
karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
h) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang
kancing rok/celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan
yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga,
dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran
rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
2.5.2 Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Trimester II

Perubahan Psikologis pada Trimester II

1.

Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi

2.

Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

3.

Merasakan gerakan anak

4.

Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

5.

Libido meningkat

6.

Menuntut perhatian dan cinta

7.

Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

8.

Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain
yang baru menjadi ibu

9.

Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan


untuk peran baru.

Perubahan Fisiologis pada Trimester II

a)

Perut semakin membesar

Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga
panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus).
Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan
mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b)

Sendawa dan buang angin


Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa
dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat
dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan membuat tidak nyaman.
c)

Rasa panas di perut

Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan,
karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh
hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong
asam lambung kearah atas.
d)

Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut
tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di
wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak
semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e)

Sakit perut bagian bawah

Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian
bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak
menetap.
f)

Pusing

Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena
ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
g)

Hidung dan Gusi berdarah

10

Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah
hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya
menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah
ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h)

Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar
ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma
atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.

i)

Payudara membesar
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan
yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan
besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar
kulit.

j)

Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita
hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh
menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada
wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.

2.5.3 Perubahan Psikologis dan Fidiologis pada Trimester III

Perubahan Psikologis pada Trimester IIII

a)

Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.

c)

Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

d) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya
e)

Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya

f)

Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

11

g)

Merasa kehilangan perhatian

h)

Perasaan mudah terluka (sensitive)

Perubahan Fisiologis pada Trimester III

a)

Sakit bagian tubuh belakang


Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan Anda yang dapat memengaruhi postur
tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.

b)

Konstipasi/Sembelit
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar
kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c)

Pernafasan

Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru,


pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini
juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah
diafragma (yang membatasi perut dan dada).
d) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.

e)

Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga
terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.

f)

Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.

g)

Bengkak

12

Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
h)

Kram pada kaki


Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium (Suririnah, 2008)

2.6. Adaptasi Psikologis dan Fisiologis Dalam Masa Kehamilan.


2.6.1 Pada kehamilan Trismester I.
Setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari,
lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali
membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu
berharap untuk tidak hamil. Hampir 80 % kecewa, menolak, gelisah, depresi dan
murung. Kejadian gangguan jiwa sebesar 15 % pada trimester I yang kebanyakan
pada kehamilan pertama.
Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik
menderita

depresi

terutama

pada

mereka

yang

ingin

menggugurkan

kandungannya. Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I


didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran
sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses
belajar melalui serangkaian aktifitas. Trimester pertama ini sering dirujuk kepada
masa penentuan. Penentuan membuat fakta wanita bahwa ia hamil. Beberapa
tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :
1. Taking On
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru
dan melakukan peran ibu.
2. Taking In

13

Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan


3. Letting Go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya.
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang
dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada
trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2.6.2 Pada Kehamilan Trimester II
Trimester

kedua

dapat

dibagi

menjadi

dua

fase

yaitu prequickeckening danpostquickening yang dapat dilihat pada penjelasan


berikut :
a)

Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening (sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu) pada trimester kedua, ibu hamil
mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya
yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala
hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia
mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya.

b.

Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening (setelah adanya pergerakan janin yang
dirasakan oleh ibu) identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan
fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang
ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya
sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan
wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang
segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya.
2.6.3 Pada Kehamilan Trimester III
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa

14

bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan


kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu
seringkali merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ketiga sering kali disebut
periode menunggu / penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk
mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya
perhatian pada kehadiran bayi (Ade, 2011).
2.7 Peran Bidan Dalam Menghadapi Persiapan Ibu Hamil
1.

Mempelajari keadaan lingkungan penderita Ibu hamil yang selalu memikirkan


mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan
depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian
termasuk keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah dalam
melakukan asuhan kebidanan.

2.

Informasi dan pendidikan kesehatan

a.

Mengurangi pengaruh yang negatif


Kecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh ceritacerita yang
menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang
lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan
persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai
anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita.

15

b.

Memperkuat pengaruh yang positif


Misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang
kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.

c.

Menganjurkan latihan-latihan fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otototot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan latihanlatihan relaksasi.

3.

Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
16

______________. 2005. Manageman Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.


Ade. 2011. Psikologis dan Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Nuha Medika
Glade, B, dkk. 2001. Kehamilan Di atas Usia 30 Tahun. Jakarta : Arcan.
Helen, F. 2004. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Hidayat A, dkk. 2007. Riset dan Teknik penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika.
Juditha, I, dkk. 2009. Tips Praktis Bagi Wanita Hamil. Jakarta : Balai
Pustaka.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.
Sarwono. 2006. Asuhan Kebidanan. Jakarta : YBP.SP
______________. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : YBP.SP
______________.2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP.SP
Sugiri.2007. Tingkat Kelahiran di Indonesia. http://www/Depkes.co.id Jakarta.
Diakses Pada Tanggal 8 April 2012, Pukul 13.00 Wib.
Suririnah. 2008. Beberapa Perubahan Pada Ibu Hamil. http://Infobunda.com.
Jakarta.
Diakses Pada Tanggal 12 April 2012, Pukul 16.00 Wib
___________. 2008. Perubahan-Perubahan Fisik dan Psikologis Selama
Kehamilan.
Diakses Pada Tanggal 12 April 2012, Pukul 15.30 Wib.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Penerbit
Salemba Medika.
Susanti, Ni Nengah. 2008. Psikologis Kehamilan. Jakarta : EGC.
Syafrudin. 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta :
Trans Info Medika
Notoatmojo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
___________. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

17

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Manuaba,1998. Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

18

Anda mungkin juga menyukai