Pencucian
Air kotor
Pemotongan
Penimbangan
Pengamatan
Pengemasan
Penyimpanan, t = 1 minggu
Kontrol
Dingin
Amati
Beku
Thawing
Amati
Sampel yang digunakan pada praktikum kali ini adalah daging ayam dan
daging sapi. Pada proses pencucian, sampel di cuci dengan air bersih dan sisa air
kotor dibuang. Hal ini bertujuan untuk mengurangi bakteri yang ada pada daging.
Tapi menurut literatur, Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan dalam
mencuci unggas, daging sapi, kambing, domba serta babi yang masih dalam
keadaan mentah sebelum dimasak tidak dianjurkan. Dengan dicuci bisa
menghilangkan bakteri dari daging dan membuatnya aman, namun jika dicuci
akan mengandung lebih banyak air yang nantinya mempengaruhi tekstur. Mencuci
daging sapi seharusnya menggunakan air mendidih hal ini bertujuan untuk
membersihkan kotoran yang menempel serta sekaligus membunuh bakteri yang
terkandung pada daging sapi.
Setelah dibersihkan sampel dipotong potong, tujuan di potong agar bisa
melihat warna dan tekstur daging bagian dalam. Lalu sampel ditimbang ,
tujuannya untuk mengetahui berat sampel yang akan diamati. Setelah ditimbang
sampel diamati mulai dari warna, tekstur, aroma, lendir dan berat sampel yang
sudah ditimbang. Kemudian sampel dikemas menggunakan cling wrap agar dapat
membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang
ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik
(gesekan, benturan, getaran). Disamping itu pengemsan berfungsi untuk
menenpatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan
Sampel daging sapi dan daging ayam disimpan selama 1 minggu,
praktikum dan pengamatan dilakukan setiap hari hingga hari ke-7 dengan
melakukan 3 perlakuan yaitu pendinginan, pembekuan, dan kontrol. Saat daging
telah dibekukan akan menyebabkan terjadinya penurunan kandungan gizi daging
karena sebagian zat-zat dalam daging ikut terlarut dalam drip
maka daging
tersebut di thawing terlebih dahulu. Thawing dilakukan dengan cara daging dapat
dicairkan dalam air dingin. Tempatkan daging yang masih dikemas dengan plastik
diletakkan di bawah air dalam mangkuk, panci, atau tenggelam dan ganti air
setiap 30 menit sampai daging tersebut cair.
4.1 Daging Sapi
Daging adalah jaringan otot yang diperoleh dari sapi, kambing, domba,
kerbau, kelinci ayam dll yang biasa dan umum digunakan untuk keperluan
konsumsi makanan. Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi
disamping telur, susu dan ikan. Daging mengandung protein, lemak, mineral, air
serta
vitamin
tergantung
jenis hewan. Kerusakan daging juga dapat disebabkan karena adanya aktivitas
mikroba yang memecahkan protein daging (Kusnanto, 1977).
Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang
dapat larut (termasuk mineral) dan 3% lemak. Daging yang baik ditentukan oleh
warna, bau, penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau
basah serta lembek (tidak kenyal) menunjukan kualitas daging yang kurang baik.
Pengawetan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu
yang cukup lama agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga.
Pada praktikum pendinginan, sampel yang digunakan adalah daging
.Sebelum diberi perlakuan daging di hitung beratnya didalam neraca analitik.
Setelah itu daging disimpan didalam kulkas selama 14 jam. Daging diamati setiap
hari, amti perubahan warna, tekstur, aroma dan berat yang terjadi pada daging.
Setelah disimpan
Merah
Kecoklata
n
Keras
Merah
Pucat
Kenyal
Merah
Pucat
Kenyal
Segar
Bau
Dagin
g
Bau
Amis
Lendir
Massa
(gr)
Tidak
Ada
58,2900
gr
Tidak
Ada
59,5857
gr
Tidak
Ada
58,5772
gr
Tidak
Ada
56,1367
gr
Gambar
Merah
Pucat
Merah
Pucat
Kenyal
Bau
Amis
(+)
Tidak
ada
54,0000
gr
Kenyal
Berbau
Berlendi
Amis
r
(++)
53,1925
gr
Merah
Pucat
Kenyal
Bau
Amis
(+++)
Berlendi
r
54,1899
gr
Merah
Pucat
Kenyal
Sedikit
Amis
Tidak
Ada
101,271
8 gr
Merah
Pucat
Keras
Segar
Tidak
ada
107,196
2 gr
Merah
Cerah
Keras
Tidak
Amis
Tidak
Ada
94,2864
gr
Merah
Segar
Kenyal
Amis
Dagin
g
Tidak
Ada
85,7003
gr
Pembekua
n
Merah
Kecoklata
n
Merah
sangat
pucat
Lembe
k tidak
elastis
Kenyal
dan
sangat
lembek
82,7000
gr
Amis
Sedikit
Amis
Sedikit
berlendi
r
78,0962
gr
Sangat
berlendi
r
69,2520
gr
Tidak
Ada
58,2900
gr
Tidak
Ada
36,3052
gr
Merah
Pucat
Lembe
k
Bau
seperti
bangka
i
Merah
Segar
Padat
Segar
Keras
Khas
Dagin
g
Segar
Kontrol
0
Merah
Segar
Merah
Kehijauan
Kenyal
Busuk
Amis
Ada
34,6170
gr
Merah
Kecoklata
n
Kenyal
Bau
Busuk
Ada
33,2270
gr
terjadi pada saat proses oksidasi membentuk metmioglobin (warna coklat), bila
dalam prosesnya terdapat H2S yang dihasilkan oleh mikroba (dari proses
dekarboksilasi mikroba) biasanya oleh BAL dan Pseudomonas. Maka H2S akan
bereaksi dengan mioglobin membentuk sulfmioglobin(warna hijau) pada daging.
Warna yang dihasilkan pada daging semakin memucat itu karena
perubahan warna yang terjadi akibat chilling injury yaitu kerusakan akibat
pendinginan pada daging, yang membuat pigmen mioglobin (pada daging)
mengalami oksidasi. Karena kerusakan ini, membuat penurunan mutu dan
memperpendek masa simpan.
Secara singkat reaksi perubahan warna pada daging dapat dilihat pada
bagan alir berikut:
Acinetobacter,
Viredences yang
membentuk
oleh
lendir berwarna
sehingga
mempertahankan
komoditas
dalam
kondisi
yang
Suhu
Kualitas bahan mentah. Sebaiknya bahan yang akan disimpan mempunyai
pendinginan
dan
pembekuan
tidak
mampu
membunuh
yang tahanterhadap suhu rendah akan mulai aktif kembali dan dapat menimbulkan
masalah kebusukan pada bahan pangan yang bersangkutan (Hudaya, 2008).
Dalam proses Pembekuan, aktivitas mikroba yang terdapat dalam produk
tersebut dihambat. Proses pembekuan juga memperlambat reaksi kerusakan pada
produk beku tetapi tidak membunuh mikroba yang ada didalamnya. Aktifitas
mikroba, enzim perusak, dan reaksi kerusakan lainnya dapat sangat cepat terjadi
jika proses thawing (pencairan kembali) produk beku tidak dilakukan dengan
baik.
Daging beku merupakan suatu alternatif pilihan pengawetan daging
supaya tahan lama, karena selain proses kerusakan daging dapat terhambat juga
proses pembekuan tidak merubah daging ke bentuk olahan yang lain, sehingga
ketersediaan daging segar dapat terjamin.
Pembekuan daging adalah salah suatu cara dari pengawetan daging yaitu
dengan membekukan daging di bawah titik beku cairan yang terdapat di dalam
daging, titik beku daging pada temperatur -20 oC s/d -30 oC.
Pada praktikum kali ini daging yang disimpan pada suhu beku, setelah satu
hari, sebelum diamati perubahan yang terjadi daging harus di thawing
(mencairkan daging beku) terlebih dahulu.
Lama pelayuan daging sebelum dibekukan, temperatur pembekuan dan
bahan pengemas yang digunakan merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan
agar dapat dihasilkan daging beku yang berkualitas tinggi. Pada pelayuan daging
terjadi denaturasi protein yang mengakibatkan keempukan daging meningkat,
tetapi sebaliknya water holding capacity (WHC) daging menurun yang
mengakibatkan cooking
lost meningkat.
Lama
pelayuan
daging
sebelum
dibekukan akan meningkatkan jumlah cairan daging segar (weep) dan cairan
daging beku (drip) yang keluar pada saat pencairan kembali (thawing),yang akan
menyebabkan terjadinya penurunan kandungan gizi daging karena sebagian zatzat dalam daging ikut terlarut dalam drip.
Daging yang disimpan pada suhu ruang g selama lebih dari 20 menit,
setiap detiknya bakteri bisa membelah. Dalam 20 menit jutaan bakteri terdapat
pada daging. Itulah sebabnya daging pada suhu ruang pada hari ke-1 telah
mengalami pembusukan. Pembusukan ini terjadi karena aktivitas bakteri
paha
dan
lengam
memiliki
warna
merah
Lendir
Sedikit
Massa
(gr)
85,5857
gr
Putih
Pucat
Kenyal
Sedikit
Amis
Sedikit
90,0445
gr
Putih
Pucat
Kenyal
Amis
Ada
82,6240
gr
Putih
Pucat (+)
Agak
Kendor
Amis
Ada
87, 9472
gr
Putih
Pucat (+)
Lembek
Amis
menyen
gat
Pendingina
n
78,8000
gr
Gambar
Putih
Pucat
Kekunin
gan
Kenyal
dan
lembek
Sangat
Amis
Sangat
Berlendir
75,5178
gr
Putih
Pucat
Sangat
Lembek
Seperti
bangkai
Sangat
berlendir
73,861
gr
Putih
Segar
Keras
Segar
Tidak
Ada
43,8000
gr
Putih
Pucat
Keras
Segar
Tidak
Ada
41,1348
gr
Putih
Pucat
Kenyal
Bau
Ayam
Tidak
Ada
42,0352
gr
Putih
Pucat
Kenyal
Bau
Amis
Berlendir
40,54719
gr
Putih
Pucat
Kenyal
Amis
(+)
Tidak
Ada
34,0000
gr
Putih
Pucat
Kenyal
Bau
Amis
(++)
Berlendir
33,7033
gr
Putih
Pucat
Kenyal
Amis
(+++)
Berlendir
32,7670
gr
Putih
Segar
Padat
Segar
Tidak
Ada
48,8000
gr
Tidak
Ada
61,9355
gr
Ada
61,9220
gr
0
1
2
Pembekuan
Kontrol
Putih
Segar
Putih
Kekunin
gan
Keras
Kenyal
Khas
Daging
Segar
Busuk
Amis
Putih
Pucat
Kenyal
Bau
Busuk
Ada
60,5824
gr
Dengan
Menggunakan
Suhu
Rendah.