Anda di halaman 1dari 10

Tugas Metodologi Penelitian

HUBUNGAN KADAR CLUSTER DIFFERENTATION 4


(CD4) DENGAN PREVALENSI LESI PRAKANKER
SERVIKS PADA WANITA TERINFEKSI HUMAN
IMMUNODEFICIENCY VIRUS

OLEH :
Dr. Gerry Irawan
NIM : 04052781621001
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
DEPARTEMEN OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

BAB III
KERANGKA, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir


Total penderita HIV AIDS di Sumsel selama 20 tahun terakhir mencapai 1.705
orang pada tahun 2014. Penderita HIV AIDS terbanyak berada di Kota Palembang
dengan total 512 orang, kemudian disusul enam daerah lain, seperti Ogan Komering
Ilir (32 orang), Ogan Komering Ulu (32), Muara Enim (25), Prabumulih (22),
Banyuasin (14), dan Musi Banyuasin (11) dan di prediksi akan semakin meningkat.
Virus ini merupakan virus RNA yang menyerang sistem imun terutama limfosit TCD4.
Perjalanan infeksi dari virus HIV ditandai dengan penurunan kadar dari CD4
dimana semakin rendah kadar CD4 maka semakin buruk sistem imun dan perjalanan
penyakitnya. Penularan utama HIV adalah melalui hubungan seksual; selain
instrumentasi, jarum suntik, dan lainnya. Hal ini juga sesuai dengan penularan infeksi
HPV.
Dengan demikian, ketika perempuan telah terinfeksi oleh HIV maka
merupakan predileksi infeksi menular seksual; termasuk HPV. Infeksi laten dan
persisten HPV grup onkogenik risiko tinggi terutama HPV-16 dan 18 serta
pilogeninya dapat mengakibatkan lesi prekanker serviks. Selain itu, penularan kedua
jenis virus ini mungkin terjadi secara bersamaan.
Pada perjalanan alamiah infeksi HPV, untuk terjadi infeksi persisten dan
integrasi DNA tergantung pada respon imun, onkogenisitas HPV, dan viral load (VL).
Dengan memburuknya sistem imun maka akan meningkatkan prevalensi terjadinya
lesi prakanker serviks. Selain itu, faktor umur, lama mengidap HIV, dan umur ketika
melakukan hubungan seksual pertama kali juga dapat mempengaruhi kejadian lesi
prekanker pada wanita terinfeksi HIV.

3.2 Konsep Penelitian

HPV Onkogenik Resiko Tinggi

3.3 Hipotesis Penelitian


Ada hubungan antara kadar CD4 dengan prevalensi lesi prakanker serviks pada
perempuan terinfeksi HIV.

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian adalah cross sectional analitik. Pengambilan sampel
secara consecutive dimana wanita yang terinfeksi HIV dibedakan atas dua yaitu
kelompok dengan kadar CD4 500/mm dan kadar CD4 < 500/mm. Selanjutnya,
masing-masing dilakukan Pap Smear untuk mengetahui adanya lesi prakanker
serviks.
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Klinik VCT HIV/AIDS Melati RSUP. Dr.
Mohammad Hoesin Palembang dan pembacaan hasil Pap Smear akan dilakukan di
Laboratorium Prodia Palembang.
4.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Bulan Januari 2012 sampai Desember 2012.
4.3 Penentuan Sumber Data
4.3.1 Populasi target
Wanita yang terinfeksi HIV.
4.3.2 Populasi terjangkau
Wanita yang terinfeksi HIV yang memeriksakan diri di Klinik VCT HIV/AIDS
Melati, RSUP. Dr. Mohammad Hoesin, Palembang, pada periode Januari 2017
sampai Desember 2017.

4.3.3 Sampel eligibel


Diambil dari populasi terjangkau diatas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi:
1. Wanita dengan test HIV (+).
2. Hubungan seksual aktif.
3. Bersedia ikut penelitian dan menanda tangani informed consent.
Kriteria eksklusi:
1. Wanita sedang hamil
2. Wanita pasca operasi rahim < 6 bulan sebelum pemeriksaan
4.3.4 Penghitungan besar sampel
Untuk menentukan besar sampel minimal berdasarkan asumsi (Campbell, 1997) :

Keterangan:
n1/ n2 : Besar sampel penelitian
Z : 1,96 untuk tingkat kemaknaan
= 0,05 Z : 1,282 untuk power 90%
P1 : P2 x RR
PR : 3 (Prevalence Ratio yang dianggap bermakna)
P2 : 0,22(Proporsi kelompok tanpa faktor risiko dari kepustakaan)
P : 1/2 x (P1+P2) Q : 1 - P
Berdasarkan rumus di atas, besar sampel penelitian adalah 24,59 dibulatkan menjadi
25 pasang sampel.
4.3.6 Teknik pengambilan sampel

Dari populasi terjangkau diambil sampel penelitian secara consecutive sampling.


4.4 Variabel Penelitian
4.4.1 Klasifikasi variabel
Variabel bebas

: Kadar Limfosit T CD4

Variabel tergantung

: Lesi prakanker serviks pada wanita yang terinfeksi HIV.

Variabel terkontrol

: Umur ibu dan riwayat hubungan seksual

4.4.2 Definisi operasional variabel


1. Wanita dengan infeksi Virus HIV (+) adalah para wanita yang telah diperiksa
status infeksi HIV dengan pemeriksaan serologi HIV menggunakan rapid test
dengan hasil positif pada ketiga reagent.
2. Kadar Limfosit T CD4 adalah kadar CD4/mm yang diukur menggunakan
metoda flow cytometri dengan kadar normal sebesar 600-1200/mm. Kadar
CD4 akan dikelompokkan menjadi 2 yaitu CD4 > 500 dan CD4 < 500.
3. Lesi Prakanker serviks (+) adalah hasil Pap smear dengan bacaan
abnormalitas sel epitel menggunakan kriteria pelaporan menurut Bethesda
tahun 2001.
4. Umur adalah umur yang dihitung dari tanggal lahir menurut kartu identitas
pasien.
5. Kehamilan adalah wanita yang sedang dalam masa hamil.
6. Riwayat hubungan seksual adalah pernah melakukan hubungan seksual
sebelumnya dan terakhir melakukannya > 24 jam.
7. Pasca operasi pengangkatan rahim total adalah wanita yang telah menjalani
operasi pengangkatan rahim total.
4.5 Prosedur Penelitian
Para wanita yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian akan diberikan
penjelasan (Informed Consent) mengenai penelitian yang akan dilakukan. Apabila
setuju ikut dalam penelitian maka diminta untuk menanda tangani lembar persetujuan

untuk ikut serta dalam penelitian. Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Anamnesis yang meliputi usia, pekerjaan, riwayat merokok, kapan saat
didiagnosis terinfeksi HIV, usia saat pertama kali berhubungan seksual,
riwayat pasangan seksual, pernah terjangkit infeksi menular seksual,
penggunaan obat suntik.
2. Dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ginekologi.
3. Dilakukan pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan kadar limfosit
T - CD4 dan pemeriksaan Pap Smear yang menggunakan sistem Liquid Prep.
4.6 Prosedur Pemeriksaan
4.6.1 Prosedur pemeriksaan kadar limfosit T CD4
Diambil sample darah dari vena secara aseptik lalu dilakukan pemrosesan
sample darah menggunakan alat Hemocytometri untuk mengetahui jumlah Limfosit T
- CD4 yang akan dilaporkan per mm
4.6.2 Syarat pengambilan bahan Pap smear
Adapun syarat-syarat pengambilan pemeriksaan Pap Smear agar didapatkan
intepretasi sitologi yang akurat, adalah sebagai berikut:
1. Bahan yang diambil harus berasal dari portio serviks dan dari mukosa
endoserviks.
2. Pengambilan apusan Pap Smear dapat dilakukan setiap waktu di luar masa
haid.
3. Tidak boleh memakai obat/bahan antiseptik < 1 minggu sebelum pemeriksaan.
4. Tidak dalam masa pasca bersalin < 6 minggu sebelum pemeriksaan.
5. Tidak boleh melakukan hubungan seksual kurang dari 24 jam sebelum
pemeriksaan.
4.6.3 Bahan dan alat pemeriksaan Pap smear Dalam membuat sedian Pap Smear
diperlukan bahan dan alat sebagai berikut:

Bahan kimia:
1. Alkohol 100%
2. Staining Sitologi (larutan Preservative, Cell base, Cleaner)
Alat yang diperlukan:
1. Pipet 4 ml
2. Pipet adjustable 200 ul 1000 ul
3. Pipet adjustable 20 ul 200 ul
4. Centrifuge
5. Object glass & Cover glass
6. Rak tabung reaksi
7. Rak untuk mengeringkan slide
8. Cervex Rovers Brush
9. Larutan preservative dalam botol sample.
10. Spekulum vagina
11. Formulir Permintaan pemeriksaan Pap Smear

4.6.4 Prosedur pengambilan bahan usapan


Pap smear Pengambilan bahan usapan Pap Smear pada serviks menggunakan
Cervex Rovers brush. Langkah-langkah pengambilan bahan usapan Pap Smear adalah
sebagai berikut spekulum steril tanpa bahan pelicin dipasangkan dengan baik
sehingga terlihat portio serviks uteri dengan jelas. Lalu ujung Cervex Rovers brush
khusus diposisikan menempel pada porsio serviks dengan ujung yang lebih pajang
masuk kedalam kanalis endoserviks untuk menghapus seluruh permukaan mukosa
ektoserviks, endoserviks dan daerah squamo-columnar junction. Cervex Rovers brush
digerakkan searah jarum jam, diputar melingkar 360 dengan sedikit penekanan tanpa
melukai jaringan tersebut. Cervex Rovers brush yang telah digunakan untuk
mengambil sample serviks dipatahkan pada ujungnya dan dimasukan ke dalam botol
yang telah berisi larutan preservative. Setelah itu botol berisi sample tersebut dikirim
ke laboratorium sitologi.
4.6.5 Proses pembuatan sediaan
Pap Smear Botol yang telah berisi larutan preservative dan sample tersebut
akan diproses lebih lanjut dengan langkah-langkah sebagi berikut:

1. Larutan cleaning solution sebanyak 4 ml

ditambahkan ke dalam tabung

sentrifugasi, penambahan cleanning solution dilakukan apabila terdapat darah


dalam sampel
2. Vortex botol larutan preservative yang berisi sampel selama 10 detik. Apabila
didapatkan darah, ditambahkan 4 ml cleanning solution.
3. Sentrifugasi tabung sentrifus yang sudah beisi sampel dengan kekuatan 1000
g untuk swing bucket centrifufge, dan 1200 g untuk fixed rotor centrifuge.
4. Segera setelah selesai proses sentrifugasi, tuang supernatan hingga benarbenar
habis.
5. Ditambahan cellular base solution ke dalam sel pelet sebanyak tiga kali
volume sel pelet.
6. Vortex sampel yang telah ditambahkan cellular base solution kurang lebih 10
detik.
7. Setelah mendapatkan spersimen yang random-homogenous, segera ambil 50
ul spesimen diatas object glass dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
8. Proses finishing dilakukan pada suhu ruang dan membutuhkan waktu selama
1-2 jam. Untuk mempercepat proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara
memasukan spesimen ke dalam inkubator dengan suhu tidak lebih dari 50C.
9. Tidak dilakukan pewarnaan.
10. Setelah itu apusan ini akan dibaca dan didiagnosa oleh dokter ahli patologi
anatom yang akan menggunakan sistem Bethesda 2001.
4.7 Alur Penelitian

Lesi Prakanker ()

4.8 Analisis Data


Analsis data dengan menggunakan SPSS for windows 16 versions dimana
dilakukan uji:
1. Normalitas data dengan Saphiro-Wilk tes.
2. Homogenitas data dengan Levene Test.
3. Uji t-independent untuk mengetahui perbedaan karakteristik subjek umur,
lama mengidap HIV, dan usia ketika hubungan seksual pertama.
4. Komparibilitas pada lesi prekanker (+) dengan lesi prekanker (-) dengan Chi
quadrat.

Anda mungkin juga menyukai