Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kedokteran Keluarga
1.
Definisi Kedokteran Keluarga
Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu kedokteran yang khusus
mempelajari pelayanan kesehatan untuk pasien dan keluarganya secara
berkesinambungan dan komprehensif. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari
unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya. Dokter keluarga adalah tenaga
kesehatan tempat kontak pertama pasien untuk menyelesaikan semua masalah
kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi,
golongan usia, dan jenis kelamin sedini dan sedapat mungkin, secara
menyeluruh, paripurna, berkesinambungan, dan dalam koordinasi serta
kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip
pelayanan yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi tanggung jawab
profesional, hukum, etika dan moral.
Dokter keluarga berperan sebagai ujung tombak pelayanan kedokteran
primer Indonesia, diharapkan mereka dapat bercakap-cakap dalam bahasa
pasiennya, dalam suasana kekeluargaan, dan senantiasa siap melayani
kebutuhan pasiennya baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit.
Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar
kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar ditambah
dengan kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui CME/CPD
terstruktur dalam proses resertifikasi.1
2.
20
derajat
22
6.
sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam : 3
1. Kegiatan yang dilaksanakan
Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi
syarat pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh cmc (comprehensive
medical services). Karakteristik cmc :
a. Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis
pelayanan kedokteran yang dikenal di masyarakat.
23
b.
c.
pelayanan
holistik).
2. Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit.
Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan
kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan
pengaruhmasalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga dan harus
memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi oleh setiap anggota keluarga.
Batasan pelayanan kedokteran keluarga ada banyak macamnya. Dua
diantaranya yang dipandang cukup penting adalah: 2,3
a. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga
sebagai satu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan
kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin,
tidak juga oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.
b. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang
bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu
kesehatan anak, ilmu kebidanan dan kendungan, ilmu bedah serta
ilmu kedokteran jiwa yang secara keseluruhan membentuk satu
kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu perilaku, biologi dan
ilmu-ilmu klinik, dan karenanya mampu mempersiapkan setiap
dokter agar mempunyai peranan unik dalam menyelenggarakan
penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah, pelayanan konseling
24
serta
dapat
bertindak
sebagai
dokter
pribadi
yang
25
26
penyakit
(jarak/transportasi/asuransi)
j. Pemicu dari lingkungan fisik (debu, asap rokok)
k. Masalah bangunan dan kepadatan pemukiman yang mempengaruhi
penyakit/masalah kesehatan yang ada
5. Derajat Fungsional: Kualitas Hidup Pasien . Penilaian dengan skor 1 5,
berdasarkan disabiltas dari pasien
27
28
B. Hiperplasia Endometrium
1. Anatomi dan Fisiologi Endometrium
Uterus adalah organ muscular yang berbentuk buah pir yang terletak di
dalam pelvis dengan kandung kemih di anterior dan rectum di posterior.Uterus
biasanya terbagi menjadi korpus dan serviks. Korpus dilapisi oleh endometrium
dengan ketebalan bervariasi sesuai usia dan tahap siklus menstruasi. Endometrium
tersusun oleh kelenjar-kelenjar endometrium dan sel-sel stroma mesenkim, yang
keduanya sangat sensitive terhadap kerja hormone seks wanita.Hormon yang ada
di tubuh wanita yaitu estrogen dan progesteron mengatur perubahan endometrium,
dimana
estrogen
merangsang
pertumbuhan
dan
progesterone
mempertahankannya.4
Pada ostium uteri internum, endometrium bersambungan dengan kanalis
endoserviks, menjadi epitel skuamosa berlapis.
Endometrium adalah lapisan terdalam pada rahim dan tempatnya
menempelnya ovum yang telah dibuahi.Di dalam lapisan Endometrium terdapat
pembuluh darah yang berguna untuk menyalurkan zat makanan ke lapisan ini.
Saat ovum yang telah dibuahi (yang biasa disebut fertilisasi) menempel di lapisan
endometrium (implantasi), maka ovum akan terhubung dengan badan induk
dengan plasenta yang berhubung dengan tali pusat pada bayi.
29
Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, epitel mukosa
padaendometrium
mengalami
siklus
perubahan
yang
berkaitan
dengan
regenerasi
kelenjar
dari
mulut
kelenjar
dengan
30
danbervariasi.Sejumlah
stroma
mengalami
edema.
Tampak
kelenjar
yang
tidak
rata
dengan
banyak
dan
Dalamendometrium
mengeluarkan
telah
tersimpan
getah
yang
glikogen
semakin
dan
kapur
nyata.
yang
ini
adalah
untuk
mempersiapkan
endometrium
untukmenerima telur yang dibuahi. Fase ini terbagi menjadi dua, yakni :
a) Fase sekresi dini
Dalam fase ini endometrium lebih tipis dari sebelumnya
karenakehilangan cairan. Pada saat ini, endometrium dapat
dibedakanmenjadi beberapa lapisan yakni :
Stratum basale, yakni lapisan endometrium bagian dalamyang
berbatasan dengan miometrium.Lapisan ini tidak aktif, kecuali
edema.
b) Fase sekresi lanjut
Pada fase ini tebalnya 5-6 mm. dalam fase initerdapat peningkatan
dari
fase
sekresi
dini,
denganendometrium
sangat
banyak
2. Hiperplasia Endometrium
a.
Definisi
Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan yang berlebih dari kelenjar,
bentuk
kelenjar
yang irreguler
dengan
ukuran
yang
32
2)
Hiperplasia
kompleks
tanpa
atipia
(hiperplasia
sedang/hiperplasia
Hiperplasia
kompleks
dengan
atipia
menyatu
dengan
33
keadaan
endokrinopati,
seperti
keadaan
PCOS
atau
hipotiroidisme.
7. Iatogenik
Perdarahan uterus abnormal juga dapat diakibatkan oleh karena
penggunaan IUD, steroid eksogen, dan konsumsi obat-obatan yang
bersifat antikoagulan.
8. Not Classified
Penggolongan ini ditegakkan bila pada pemeriksaan tidak ditemukan
penyebab pasti, atau suatu keadaan malformasi arteriovena dan
hipotrofi miometrium.
c. Patogenesis
Hiperplasia endometrium ini diakibatkan oleh hiperestrinisme atau adanya
stimulasi
unoppesd
estrogen
(estrogen
tanpa
pendamping
34
d. Gejala Klinis
Siklus menstruasi tidak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama
(amenorrhoe) ataupun menstruasi terus-menerus dan banyak (metrorrhagia).
Selain itu, akan sering mengalami flekbahkan muncul gangguan sakit kepala,
mudah lelah dan sebagainya. Dampak berkelanjutan dari penyakit ini, adalah
penderita
bisa
mengalami
kesulitan
hamil
dan
terserang
anemia
f. Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
dilakukan
juga
pengambilan
sampel
35
Gambar 2.4.
uterus.
d) Histeroskopi
Histeroskopi adalah tindakan dengan memasukkan peralatan teleskop kecil
kedalam uterusuntuk melihat keadaan dalam uterus dengan peralatan ini selain
melakukan inspeksi juga dapat dilakukan tindakan pengambilan sediaan biopsi
untuk pemeriksaan histopatologi.
36
g.
Diagnosis Banding
Hiperplasia mempunyai gejala perdarahan abnormal oleh sebab itu dapat
dipikirkan kemungkinan:5
1) karsinoma endometrium,
2) abortus inkomplit
3) leiomioma
4) polip
h.
Tatalaksana
Terapi atau pengobatan bagi penderita hiperplasia, antara lain sebagai
berikut:6,7
1. Tindakan kuratase selain untuk menegakkan diagnosa sekaligus sebagai
terapi untuk menghentikan perdarahan
2. Selanjutnya adalah terapi progesteron untuk menyeimbangkan kadar
hormon di dalam tubuh. Namun perlu diketahui kemungkinan efek
samping yang bisa terjadi, di antaranya mual, muntah, pusing, dan
sebagainya.Rata-rata dengan pengobatan hormonal sekitar 3-4 bulan,
gangguan penebalan dinding rahim sudah bisa diatasi.Terapi progestin
sangat efektif dalam mengobati hiperplasia endometrial tanpa atipik,
akan tetapi kurang efektif untuk hiperplasia dengan atipi. Terapi
cyclical progestin (medroxyprogesterone asetat 10-20 mg/hari untuk 14
hari setiap bulan) atau terapi continuous progestin (megestrol asetat 2040 mg/hari) merupakan terapi yang efektif untuk pasien dengan
37
endometrial
3-4
minggu
setelah
terapi
selesai
untuk
Prognosis
Umumnya lesi pada hiperplasia atipikal akan mengalami regresi dengan
terapi progestin, akan tetapi memiliki tingkat kekambuhan yang lebih tinggi
ketika terapi dihentikan dibandingkan dengan lesi pada hiperplasia tanpa
atipi.
Penelitian terbaru menemukan bahwa pada saat histerektomi 62,5%
pasien dengan hiperplasia endometrium atipikal yang tidak diterapi ternyata
38
Pencegahan
Langkah-langkah yang bisa disarankan untuk pencegahan, seperti:8
1. Melakukan pemeriksaan USG dan / atau pemeriksaan rahim secara
rutin, untuk deteksi dini ada kista yang bisa menyebabkan terjadinya
penebalan dinding rahim.
2. Melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami gangguan seputar
menstruasi apakah itu haid yang tak teratur, jumlah mestruasi yang
banyak ataupun tak kunjung haid dalam jangka waktu lama.
3. Penggunaan etsrogen pada masa pasca menopause harus disertai dengan
pemberian progestin untuk mencegah karsinoma endometrium.
4. Bila menstruasi tidak terjadi setiap bulan maka harus diberikan terapi
progesteron untuk mencegah pertumbuhan endometrium berlebihan.
Terapi terbaik adalah memberikan kontrasepsi oral kombinasi.
5. Rubah gaya hidup untuk menurunkan berat badan.
39