Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Pada umumnya membrane sel organisme hidup bersifat semi permeable (selektif
permeable) yang berarti hanya molekul-molekul tertentu yang dapat melewati. Cairan sel
biasanya bersifat hipertonis (potensial air tinggi), dan cairan diluar sel bersifat hipotonis
(potensial air rendah) sehimgga air akan mengalir masuk ke dalam sel sampai antara
kedua cairan isotonis. Apabila suatu sel diletakkan dalam larutan yang hipertonis
terhadap sitoplasma maka air di dalam sel akan berdifusi keluar sehingga sitoplasma
mengkerut dan terlepas dinding selnya (plasmolisis). Apabila sel kemudian dimasukkan
ke dalam cairan yang hipotonis maka air akan masuk ke dalam sel dan sitoplasma
kembali mengembang (deplasmolisis).
B. TUJUAN : Melihat peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis pada daun Rhoe discolor
C. ALAT DAN BAHAN
1. Gelas obyek
2. Gelas penutup
3. Silet
4. Mikroskop
5. Stopwatch
6. Daun Rhoe discolor
7. Larutan sukrosa 21%
8. Akuades
9. Alkohol dan tissue
10. Kertas saring
D. CARA KERJA
1. Sayatlah permukaan daun Rhoe discolor (bagian yang berwarna ungu-merah)
2. Letakkan sayatan pada gelas obyek yang telah dibersihkan dan telah ditetesi
akuades serta tutuplah dengan gelas atau kaca penutup.
3. Amati dibawah mikroskop. Apabila sel-sel daun Rhoe discolor sudah Nampak
jelas, teteskan larutan sukrosa pada salah satu tepi gelas penutup dan pada tepi
yang lain tempelkan tissue dan medium sayatan diganti oleh sukrosa.
4. Amati dengan mikroskop selama 5 menit, catatlah semua perubahan yang terjadi
terutama waktu terjadinya plasmolisis.
5. Gantilah larutan sukrosa dengan akuades (air suling).
6. Amati dan catat terjadinya deplasmolisis.

Anda mungkin juga menyukai