Gambar 5.9
A s fy
0,85 f' c b E
(5.14)
Bab V
V- 1
Mn = C d1 atau T d1
dengan :
(5.15)
d1 = d/2 + t - a/2
(5.16)
(5.17)
Gaya tekan pada balok baja yang terletak di atas sumbu netral sebesar C s. Gaya
tarik batas T yang sekarang besarnya lebih kecil dari A s fy harus sama dengan jumlah
gaya-gaya tekan :
T = Cc + Cs
dan juga
(5.18)
(5.19)
M = Cc d2 + Cs d2
d2 dan d2 dapat dilihat pada Gambar 5.9.
(5.20)
Contoh Soal 3
Tentukan kapasitas momen nominal penampang komposit yang terdiri dari
profil WF 500 x 200 x 11 x 19, mutu baja BJ 37 dan pelat beton dengan tebal 20 cm,
kekuatan beton 22,5 MPa, jarak antar gelagar 2,5 m dengan bentang 10 m.
Penyelesaian :
WF 500 x 200 x 11 x 19 : A = 131,3 cm, bf = 20,1 cm, h = 50,6 cm
Baja BJ 37
: f = 240 Mpa
lebar efektif :
1). bE = L / 4 = 1000 / 4 = 250 cm
2). bE = b0 = 250 cm
3). bE = bf + 16 ts = 20,1 + 16 x 20 = 340,1 cm
digunakan bE = 250 cm
tinggi blok tegangan segiempat :
a
As fy
0,85 f' c b E
131,3 x 2400
Bab V
V- 2
A
bf
h
fy
=
=
=
=
222,4 cm2
30,2 cm
59,4 cm, tf = 23 mm
250 MPa
Baja BJ 41
:
lebar efektif :
1). bE = L / 4 = 1000 / 4 = 250 cm
2). bE = b0 = 200 cm
3). bE = bf + 16 ts = 30,2 + 16 x 20 = 350,2 cm
digunakan bE = 200 cm
tinggi blok tegangan segiempat :
a
As fy
0,85 f' c b E
222,4 x 2500
Bab V
V- 3
23000
df
= 28,425 cm
b.
(5.21)
(5.22)
Jumlah total alat penyambung geser yang dibutuhkan pada daerah di antara
momen lentur maksimum dan momen nolnya dihitung dengan persamaan berikut :
N
Vnh
Qn
(5.23)
Bab V
Vnh = 0,85 fc bE ts
(5.24)
Vnh = As fy
(5.25)
V- 4
(5.26)
Jumlah konektor geser yang dibutuhkan akan didistribusikan secara merata pada
daerah di antara momen maksimum dan momen nol. Penetuan jarak yang seragam
merupakan prosedur paling sederhana, karena bagaimana jarak yang dibutuhkan itu
ditentukan tidak akan mempengaruhi kekuatan.
Pada penampang komposit, kekuatan geser horisontal nominal Vnb yang harus
diberikan oleh konektor adalah nilai terkecil dari :
Cmaks = 0,85 f bE ts, atau Tmaks = As fy
(5.27)
5100
= 77,762 = 65,585
digunakan 66 stud untuk setengah bentang
V- 5
sekunder dan beban hidup akan menyebabkan lendutan pada penampang komposit.
Lendutan total merupakan jumlah dari kedua lendutan yang terjadi.
Pada konstruksi dengan penopang, beban mati primer didukung oleh penopang
(shoring) sehingga tidak menyebabkan lendutan pada balok baja. Semua beban baik
beban mati primer, beban mati sekunder, dan beban hidup akan didukung oleh struktur
komposit apabila beton telah mengeras dan penopang dilepas. Perhitungan harus
dilakukan dengan memperhatikan fakta bahwa beton akan mengalami rangkak akibat
pembebanan jangka panjang dan terjadinya susut. Perilaku inelastik dapat diperkirakan
dengan mengalikan rasio moduler n dengan suatu faktor yang akan mereduksi b E/n.
Hasilnya berupa momen inersia penampang komposit yang tereduksi untuk perhitungan
defleksi beban mati. Defleksi beban hidup biasanya dihitung berdasarkan momen
inersia penampang komposit elastis.
Lendutan harus dihitung pada beban layanan yang bekerja pada penampang
elastis, tanpa memperhatikan apakah perencanaan tampang dilakukan dengan LRFD
atau ASD.
Apabila suatu balok bertumpuan sederhana dibebani dengan beban seperti pada
Gambar 5.12, maka besarnya lendutan dapat dihitung dengan persamaan :
Akibat beban merata Q :
maks =
5 Q L4
384 E I
(5.28a)
1 P L3
48 E I
(5.28b)
Besarnya lendutan akibat beban hidup yang melebihi L/360 dapat menyebabkan
retakan pada plester beton
V- 6
a. Concrete-filled pipe
b. Concrete-filled tube
c. Load-bearing concrete
fireproofing
(5.29)
(5.30)
dengan :
M = beban
P = gaya aksial
e = eksentrisitas
d
d
d
y
d
T
dengan :
Bab V
V- 7
(5.31a)
Mn = Cs d + Cc d - T d
(5.31b)
r=
(5.32)
E c A g /5 + E s A t
()
dengan :
Ec = 4700
f 'c
P
k L = 0 ,7 L
u
k L = L
u
k L = 1 L
2
u
(a ) R o ta s i u ju n g
(b ) R o ta s i u ju n g
as
d ik e k a n g
Babd Vi l e p Struktur
Komposit Baja-Beton
P
(c ) S a tu u ju n g
d ik e k a n g ,
la in n y a d ile p a s
k L = < L
u
P
(d ) P e n g e k a n g a n s e b a g ia n
p a d a m a s i n g - m aVs i-n g8
u ju n g
P
L
L
k L = 2 L
k L = L
u
k L > 2 L
P
P
(a ) R o ta s i u ju n g
se p en u h n y a
d ik e k a n g
(b ) R o ta s i s a la h s a tu u ju n g
d ik e k a n g s e p e n u h n y a ,
la in n y a d ib e b a s k a n
P
( c ) R o ta s i s a la h s a tu u ju n g
d ik e k a n g s e b a g ia n , u ju n g
la in n y a d ib e b a s k a n
Gambar 5.15 Panjang Ujung Sendi Ekivalen (Efektif) Tanpa Translasi Titik Buhul
Gambar 5.16 Panjang Ujung Sendi Ekivalen (Efektif) Translasi Titik Buhul
Dimungkinkan
Bab V
V- 9
0 ,7 L < k L < L
k Lu
2
0 ,5 L < k L < 0 ,7 L
u
L < k L < 2 L
u
(c ) P o rta l d e n g a n p e n g a k u ,
p e le ta k a n je p it
(d ) P o rta l ta n p a p e n g a k u ,
p e le ta k a n je p it
(5.33)
dengan :
b
Bab V
Cm
P
1- u
Pc
1
Pu
1 Ps
(b ) P o rta l ta n p a p e n g a k u ,
p e le ta k a n s e n d i
k L < 2 L
(a ) P o rta l d e n g a n p e n g a k u ,
p e le ta k a n s e n d i
(5.34a)
(5.34b)
V -10
EI =
EI
(5.35a)
( klu) 2
Ec Ig / 5
1 + d
+Es It
(5.35b)
Pu adalah penjumlahan gaya aksial berfaktor dari semua kolom dalam satu
tingkat.
Pc adalah penjumlahan beban kritis (Pc) dari semua kolom dalam satu tingkat.
Untuk kolom berpengaku yang tidak menahan gaya transversal, Cm = 1,0.
Untuk kolom berpengaku yang tidak menahan gaya transversal,
Cm = 0,6 + 0,4 M1b /M2b
0,4
(5.36)
dengan :
| M1b | | M2b | ,
M1b /M2b > 0 apabila kelengkungan tunggal,
M1b /M2b < 0 apabila kelengkungan ganda,
Jika M2b dan M1b = 0, maka M1b /M2b = 1
Untuk kolom dengan pengaku Cm = 1
dengan :
d =
Selanjutnya :
Mu = Mc = b M2b + s M2s
(5.37)
c. Eksentrisitas minimum
Jika eksentrisitas ujung kurang dari (15 + 0,003 h) mm, M 2b harus didasarkan
pada eksentrisitas minimum (15 + 0,003 h ) mm terhadap sumbu utama secara terpisah.
Bab V
V -11
(5.38)
(5.39)
(5.40)
(5.41)
V -12
= w1,5 f ' c dengan w adalah berat jenis beton dalam pcf (yaitu 145 pcf
untuk beton berat normal) dan fc adalah dalam ksi
Fy = tegangan leleh minimum profil baja, pipa atau tabung
Fyr = tegangan leleh minimum batang tulangan longitudinal
fc
= kuat tekan beton dalam 28 hari
rs
= ari-jari girasi profil baja, pipa atau tabung
dlentur = dimensi keseluruhan penampang komposit dalam bidang lentur.
Contoh Soal 6
Tentukan kekuatan rancang pada kolom komposit 18 x 22 yang ditunjukkan dalam
Gambar 5.14. Panjang efektif = 15 ft, baja W 15 x 53, Fy = 36 ksi, penguatan : 4 - # 9,
nilainya 60, Kekuatan beton : fc = 5 ksi
Ec = (145)1,5 5 = 3904 ksi
rmy = radius putaran sekitar sumbu y = 0,3 (18) = 5,40 in.
Penyelesaian :
c1 = 0,7 c2 = 0,6 c3 = 0,2
Ar / As = (4 x 10) / 15,6 = 0,256
Ac / As = (18 x 22) / 15,6 = 25,4
b = 18
W 14 x 53
h = 22
4 - #9
(15)(12)
KL Fmy
=
5,40 (3,14)
rm Em
122,6
= 0,532
48,832
V -13
Bab V
V -14
Mulai
Ya
Garis netral
terletak pada slab
beton ?
C = 0,85 fc bE a ; T = As fy
Kapasitas Momen Batas :
Mn = C d1 = T d1
Tidak
Mu Mn
?
Ya
Tidak
Kontrol
lendutan,
memenuhi ?
Ya
Tidak
Selesai
Bab V
V -15