PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi, sedangkan
telah kita ketahui bersama bahwa AKI merupakan tolak ukur status kesehatan di Indonesia,
tolak ukur status kesehatan merupakan indikator kesejahteraan masyarakat yang terjadi
ukuran pelayanan kesehatan di suatu negara. Mortalitas dan morbiditas ibu hamil, bersalin
dan nifas masih merupakan masalah besar di negara berkembang termasuk Indonesia.
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
tanpa disertai adanya penyulit. (Wiknjosastro,gulardi. 2008: 37)
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya servik, dan janin turun ke jalan lahir. Kelahiran
adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwapersalinan adalah ranagkaian peristiwa mulai dari kencengkenceng teratur sampai dikeluarkannya produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban dan cairan
ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan
atau dengan kekuatan sendiri. (Sumarah. 2009: 1)
Proses persalinan ditandai dengan pembukaan servik, proses ini terbagi dalam 2 fase
yaitu :
1.1.1 Fase laten
berlangsung selama kurang lebih 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai
diameter 3 cm.
1.1.2 Fase aktif
Dibagi dalam 3 fase : yaitu Fase akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4
cm.
1.1.2.1 Fase dilatasi maksimal, dalam 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat. Dari 4 cm
menjadi 9 cm.
1.1.2.2 Fase deselerasi, pembukaan melambat kembali. Dalam 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
10 cm.
(Sulistyawati, ari. 2010: 65)
Proses persalinan tidak selalu berlangsung normal. Beberapa orang mengalami
komplikasi selama proses tersebut berlangsung dan sering kali mengancam nyawa baik ibu
maupun bayinya. Masalah-masalah yang menyebabkan kematian ibu bersalin itu hanya dapat
ditangani di fasilitas kesehatan yang memadai. Pelayanan obstetrik dan neonatal darurat serta
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi sangat penting dalam upaya penurunan
kematian ibu.
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan fasea aktif yang
1.3.4
1.4
Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Latar belakang
Tujuan
Tehnik pengumpulan data
Sistematika penulisan
BAB IV Pembahasan
Pembahasan
\BAB V Penutup
Kesimpulan
Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Persalinan Normal
2.1.1 Definisi
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya servik, dan janin turun ke jalan lahir. Kelahiran
adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwapersalinan adalah ranagkaian peristiwa mulai dari kencengkenceng teratur sampai dikeluarkannya produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban dan cairan
ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan
atau dengan kekuatan sendiri. (Sumarah. 2009: 1)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. (Wiknjosastro,gulardi. 2008: 37)
2.1.2
Estrogen
Berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas otot rahim dan memudahkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan
mekanis.
Progesteron
Berfungsi meurunkan sensitivitas otot rahim, menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar
seperti oksitosin, prostaglandin, rangsangan mekanis, dan menyebabkan otot rahim dan otot
polos relaksasi.
Pada saat kehamilan kedua hormon tersebut berada dalam keadaan yang seimbang, sehingga
kehamilan
bisa
dipertahankan.
Perubahan
keseimbangan
kedua
hormon
tersebut
menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofise parst posterior dapat menimbulkan
kontraksi dalam bentuk braxton hicks. (Sumarah. 2009: 2)
2.1.3.2 Teori yang memungkinkan terjadinya persalinan :
Teori keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas
waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. Hal ini mungkin
merupakan faktor yang dapat menggangu sirkulasi uretroplasenter sehinggan plasenta
mengalami degenerasi
Teori prenurunan progesteron
Proses penurunan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana terjadi proses
penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu. Vili kariales
mengalami perubahan-perubahan dan produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga
nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.
Faktor lain
Tekanan pada ganglionservikale pada fleksus frankenhauser yang terletak dibelakang servik.
Bila ganglion ini tertekan maka kontarksi dapat dibangkitkan.
(Sumarah. 2009: 2-4)
2.1.4
Tahapan Persalinan
Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I servik membuka dari pembukaan 0-10 cm.
Kala I dinamakan juka kala pembukaan, kala II disebut kala pengeluaran, kala III disebut
juga kala pengeluaran urie, sedangkan kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam
kemudian. (Sumarah. 2009: 4-5)
Kala I (Pembukaan)
Pasien dikatanya dalam persalina kala I, jika sudah terjadi pembukaan servik dan kontraksi
terjadi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik. Kala I adalah kala pembukaan
yang berlangsung antara 0-10 cm. Proses ini terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten (8 jam)
dimana servik membuka sampai 3 cm dan fase aktif (6 jam) dimana servik membuka dari 310 cm. (Sulistyowati. 2010: 7)
Fase aktif Dibagi dalam 3 fase yaitu :
Fase akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
Fase dilatasi maksimal, dalam 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat. Dari 4 cm
menjadi 9 cm.
Fase deselerasi, pembukaan melambat kembali. Dalam 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
10 cm.
(Sulistyawati, ari. 2010: 65)
Kala II
Kala II adalah kala pengeluaran bayi dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir.
Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Diagnosa kala
II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
dan kepala janin sudah tampak divulva denagn diameter 5-6 cm. (Sulistyowati, 2010: 7-8)
Gejala utama kala II adalah sebagai berikut :
1. His semakin kuat dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50- 100 detik
2. Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara
mendadak.
3. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan meneran.
4. Dua kekuatan yaitu, his dan meneran akan mendorong kepala bayi sehingga kepala beyi
5.
membuka pintu berturut-turut ubun-ubun besar, dahi, hidung, muka, serta kepala seluruhnya.
Kepala lajir seluruhnya dan diikuti dengan putar paksi luar yaitu penyesuaian kepala dan
punggung.
6. Setelah putar paksi luar, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan berikut.
a. Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu, kemudian tarik cunam kebawah
untuk melahirkan bahu depan dan cunam keatas untuk melahirkan bahu belakang.
b. Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi.isa air ketuban.
c. Bayi lahir diikuti sisa air ketuban.
7. Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.
(Sulistyawati. 2010: 8)
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
(Sulistyawati. 2010: 9)
2.1.5
Partograf
Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas kesehatan
dalam menentukan keputusan dalam pelaksanaan. Partograf memberi peringatan pada
petugas kesehatan bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin,
bahwa mungkin ibu perlu dirujuk. (Saifudin, abdul. 2008 : 104)
Catat hal-hal berikut pada partograf :
Informasi pasien : isi nama, status gravida, status paritas, nomer register, tanggal dan jam
masuk rumah sakit, serta jam pecah ketuban atau lama waktu ketuban pecah (apabila pecah
ketuban terjadi sebelum pencatatan pada partograf dibuat). (Yulianti, devi. 2005 : 67)
Denyut jantung janin. Catat setiap jam (.)
Air ketuban. Catat warna air ketuban setiap melakukan pemeriksaan vagina :
U : selaput Utuh
J : selaput pecah, air ketuban Jernih
M : air ketuban bercampur Mekoneum
D : air ketuban bernoda Darah
Perubahan bentuk kepala janin (molding atau molase):
1: sutura (pertemuan dua tulang tengkorak) yang tepat atau bersesuaian
2 : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki
3 : sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki
Pembukaan mulut rahim (serviks). Dinilai pada setiap pemeriksaan vaginam dan diberi tanda
(x).
Penurunan. Mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian) yang teraba (pada pemeriksaan
abdomen/luar) di atas simfisis pubis; catat dengan tanda lingkaran (O) pada setiap
pemeriksaan dalam.
Waktu : menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani sesudah pasien diterima.
Jam : Catat jam sesungguhnya.
Kontraksi. Catat setiap setengah jam; lakukan palpasi untuk menghitung banyaknya
kontraksi dalam 10 menit dan lamanya masing-masing kontraksi dalam hitungan detik.
Kurang dari 20 detik :
Antara 20 dan 40 detik :
Lebih dari 40 detik :
Oksitosin. Bila memakai oksitosin, catatlah banyaknya oksitosin per volume cairan infuse
dan dalam tetesan per menit.
Obat yang diberikan. Catat semua obat lain yang diberikan.
Nadi. Catatlah setiap 30-60 menit dan ditandai dengan sebuahtitik besar (.)
Tekanan darah. Catatlah setiap 4 jam dan ditandai dengan anak panah.
Suhu badan. Catatlah setiap dua jam.
Protein, aseton, dan volume urine. Catatlah setiap kali ibu berkemih.
Bila temuan-temuan melintas ke arah kanan dari garis waspada, petugas kesehatan harus
melakukan penilaian terhadap kondisi ibu dan janin dan segera mencari rujukan yang tepat.
(Saifudin, abdul. 2008 : 104)
2.2 Konsep Persalinan dengan Kala I Fase Aktif Memanjang
2.2.1 Definisi
Persalinan fase aktif (atau persalinan aktif) biasanya mengacu pada pembukaan serviks
lebih dari 3 cm disertai kontraksi yang mengalami kemajuan, yakni kontraksi yang menjadi
semakin lama, kuat dan sering. Perlu diketahui bahwa pada multipara terkadang pembukaan
mencapai 3, 4 atau bahkan 5 cm tanpa kontraksi yang mengalami kemajuan. Mereka belum
memasuki persalinan sampai dengan mereka mengalami kontraksi dengan kemajuan dan
serviks membuka semakin lebar seiring dengan kontraksi. (Obstetriginekologi.com)
Istilah persalinan aktif memanjang mengacu pada laju pembukaan yang tidak adekuat
setelah persalinan aktif didiagnosis. Diagnosis laju pembukaan tidak adekuat bervariasi:
kurang dari 1 cm setiap jam selama sekurangkurangnya 2 jam setelah kemajuan persalinan,
kurang dan 1,2 cm per jam pada primigravida dan kurang dari 1,5 cm per jam pada multipara
2 lebih dan 12 jam sejak pembukaan 4 cm sampai pembukaan lengkap (rata-rata 0,5 cm per
jam). (Obstetriginekologi.com)
2.2.2
Masalah
Persalinan lama
Fase laten lebih dari 8 jam
Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi (persalinan lam)
Dilatasi servik dikanan garis waspada. (Saifudin, abdul bari. 2002: Mk-47)
2.2.3 Diangnosis
Faktor-faktor penyebab persalinan lama :
1. His tidak efisien/adekuat.
2. Faktor janin.
3. Faktor jalan lahir. (Saifudin, abdul bari. 2002: Mk-48)
Diagnosis
Belum inpartu
Fase laten memanjang
Fase aktif memanjang
Inersia uteri
Disproporsi
sefalo pelvik
Obstruksi kepala
Malpretasi
malposisi
atau
2.2.4
Penanganan umum
Nilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin (termasuk tanda vital dan tingkat
hidrasi)
Kaji kembali partograf, tentukan apakah pasien berada dalam persalinan.
Nilai frekuensi dan lamanya his.
Perbaiki keadaan umum dengan :
Dukungan emosional, perubahan posisi (sesuai dengan penanganan persalinan normal).
Periksa keton dalam urine dan berikan c90-gtfhyfcx airan, baik oral maupun parenteral,dan
2.2.5
Periksa denyut jantung janin selama atau segera setelah his. Hitung frekuensinya sekurang
kurangnya sekali dalam 30 menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama kala II.
Jika terdapat gawat janin, lakukan secsio sesaria. Kecuali jika syarat-syarat dipenuhi lakukan
Penanganan Khusus
Jika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopelvik atau obstruksi dan ketuban masih utuh,
pecahkan ketuban.
Nilai his :
Jika his adekuat (kurang dari 3 his dalam 10 menit dan lamanya kurang dari 40 detik)
2.2.7
Meliputi penyakit menahun, penyakit menurun, dan penyakit menular yang pernah di derita
ibu.
10) Latar Belakang Sosial Budaya
Meliputi kebiasaan / upacara adat budaya setempat, kebiasaan keluarga yang mendukung dan
menghambat serta dukungan dari keluarga dan suami.
11) Pola Kebiasaan Sehari hari
Meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas dan perilaku kesehatan.
B. Data Objektif
1) Keadaan umum
Meliputi tingkat energi, keadaan emosional, postur badan ibu selama pemeriksaan TB dan
BB.
2) Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/70 130/90 mmHg
Nadi
: 60 100 x/menit
Respirasi
: 16 25 x/menit
Suhu
: 36,50c 37,50c.
Tinggi Badan
BB saat hamil
BB sekarang
Kenaikan BB
LILA
Pemeriksaan khusus
:
:
:
:
:
> 145 cm
.. kg
.. kg
.. kg
23,5 cm
Inspeksi:
pala
uka
ata
dung
polip/tidak, bersih/tidak.
:
ada hipersalivasi/tidak, gigi ada caries/tidak, ada stomatitis/tidak, bibir lembab/tidak,
linga
her
xilla
yudara
lidah bersih/tidak.
: simetris/ tidak, ada serumen/ tidak, ada gangguan pendengaran atau tidak.
:
adakah pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
:
ada pembesaran kelenjar limfe/tidak, bersih/tidak.
:
bentuk simetris/tidak, pembesaran normal/tidak, hiperpigmentasi pada areola ada/tidak,
ut
simetris/ tidak, warna rambut, apakah ada ketombe/tidak, kebersihan kulit kepala, ada
netalia
stremitas
ut
oedem/ tidak, ada varices/ tidak, bersih/ tidak, ada pengeluaran/tidak, ada luka
Perut :
Reflek putela
: Positif.
Pemeriksaan Dalam
tau Vagina
:
bersih atau kotor, ada pengeluaran pervaginam atau tidak
kaan Serviks :
4 10 cm
ment/Penipisan :
%
uban
:
warna, jenis, mekonium atau tidak, khas
asi
:
kepala atau bokong
inator
:
UUK.
terkecil di samping kepala teraba atau tidak.
nan
:
hodge ke berapa
II. Interpretasi data dasar
Setelah pengkajian data ibu dan janin selesai, langkah selanjutnya menentukan diagnosis, ada
2 kemungkinan diagnosis pada ibu bersalin :
1) Persalinan normal.
2) Persalinan dengan masalah khusus.
III. Antisipasi masalah potensial
Megidetifikasi diagnosis atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi berdasarkan
diagnosis atau masalah yang sudah diidentifikasi.
IV. Identifikasi kebutuhan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter yang perlu dikonsultasikan
atau ditangani
V. Intervensi
Pada langkah ini ditentukan oleh hasil pengkajian data pada langkah sebelumnya jika ada
informasi / data yang tidak lengkap bisa dilengkapi, juga dapat mencerminkan rasional yang
benar / valid.
PS
VI. Implementasi
Langkah ini melaksanakan rencana asuhan secara aman dan efektif sesuai dengan
intervensi.
VII. Evaluasi
Pada langkah ini dievaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan dengan SOAP sesuai
dengan kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
:
28-04-2012
:
10.00 WIB
:
28-04-2012
:
GI P0000
I. PENGKAJIAN
A. Data Obyektif
1. Identitas (Biodata)
:
Ny. J
:
25 th
:
Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Suku / Bangsa :
:
SMA
:
IRT
:Alamat rumah : Dsn. Besuk, Toyoresmi, Alamat
Ngasemrumah :
Kediri
:
Tn. S
:
30 th
:
Islam
Jawa / Indonesia
:
SMA
:
Wiraswasta
:
Dsn. Besuk, Toyoresmi, Ngasem
Kediri
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa kenceng-kenceng dan nyeri pada perut bagian bawah yang
menjalar sampai ke pinggang sejak pukul 04.00 WIB. Ibu mengatakan terdapat lendir dan
bercak darah pada celana dalamnya.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Lama haid : 6 7 hari
Banyaknya : 2 3 x ganti pembalut
Siklus
: 30 hari
Teratur / tidak
: teratur
Dismenorhea :
ya
Fluor albus : ada
Jumlah
: banyak
Warna/bau : merah / khas
HPHT
: 20-07-2011
HPL/HTP : 27-04-2012
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan hamil yang ke-1 dengan umur kehamilan 9 bulan, hasil tes kehamilan +
tanggal -. Gerakan anak pertama dirasakan pertama kali saat umur kehamilan 5 bulan,
gerakan anak sekarang aktif.
No
Kehamilan
Persalinan
Umu
r
Peno
l
Penyu
l
Jeni
s
Tem
p
Penyu
l
Nifas
Anak
Penyu
l
Sek
s
Ket
.
BB/P
B
Menyusu
i
H/
M
HAMILINI
7. Riwayat KB
Alat Kontrasepsi yang pernah digunakan
Rencana alat kontrasepsi yang akan digunakan
8. Riwayat Psikososial
Apakah kehamilan itu direncanakan / diinginkan : iya
Apakah kehamilan ini diharapkan : iya
Harapan terhadap kehamilan sekarang : laki-laki perempuan sama saja
Status perkawinan : kawin
Jumlah
: 1 kali
Lama perkawinan
: 1 tahun
Jumlah keluarga ayang tinggal serumah : 2 orang
Susunan keluarga yang tinggal serumah :
Jenis
Umur
Hubungan
No.
Pendidikan
Pekerjaan
Kelamin
(tahun)
Keluarga
1.
2.
L
L
60
30
Ayah kandung SD
Suami
SMA
Wiraswasta
Wiraswasta
Ket
-
Baik
: Stabil
120/80 mmHg
36,7 0C
86x / mnt
158 cm
64 kg
: 52 kg
32 cm
: hitam
: tidak ada
: tidak ada
: tidak
- Leher
Pembesaran kelenjar thyroid
: tidak ada
Pembesaran vena jugularis
: tidak ada
- Axilla
Pembesaran kelenjar limfe
: tidak terjadi ka/ki
Kebersihan
: bersih
- Payudara
Bentuk : simetris (kanan dan kiri)
Pembesaran
: ada (kanan dan kiri)
Hiperpigmentasi
: ada pada areola (kanan dan kiri)
Papilla mamae
: menonjol (kanan dan kiri)
Benjolan / tumor
: tidak ada (kanan dan kiri)
Keluaran
: tidak ada (kanan dan kiri)
Kebersihan
: kurang bersih (kanan dan kiri)
- Perut
Pembesaran
: ada sesuai dengan usia kehamilan
Striae
: livide
Linea
: nigra
Bekas luka operasi
: tidak ada
Pembesaran lien/liver
: tidak ada
- Punggung
Posisi tulang belakang : lordosis
Vulva dan vagina warna
Luka parut
Varices
Oedem
Keluaran
Kelainan
:
Hemoroid
Kebersihan
- Ekstremitas atas dan bawah
Oedem
Varices
Simetris
2. Palpasi
- Leher
Pembesaran kelenjar thyroid
Pembesaran vena jugularis
- Payudara
Benjolan / tumor
Keluaran
- Perut
Pembesaran lien/liver
Kontraksi Uterus
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
: merah kecoklatan
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: lendir bercampur bercak darah
tidak ada
: tidak ada
: kurang bersih
: atas tidak ada (ka/ki), bawah tidak ada (ka/ki)
: atas tidak ada (ka/ki), bawah tidak ada (ka/ki)
: iya (ka/ki), iya (ka/ki)
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada (kanan dan kiri)
: ada kolostrum (kanan dan kiri)
: tidak ada
: 2 kali dalam 10 menit lamanya 20 detik
: pertengahan px-pusat, fundus teraba bokong
: puka
: letkep ( U )
: devergent
: 33 cm
: (33-11) x 155 = 3410 gr
: atas tidak ada (ka/ki), bawah tidak ada (ka/ki)
3. Auskultasi
Punctum maximum
: dibawah pusat sebelah kanan perut ibu
Frekuensi
: 11-12-11 (136 x/mnt)
Teratur / tidak
: teratur
4. Perkusi
Refleks Patella kanan / kiri
: tidak dikaji
c.
f. Pemeriksaan Lab.
- Darah
Hb
: tidak dilakukan
Golongan darah
: tidak dilakukan
WR
: tidak dilakukan
VDRL : tidak dilakukan
- Urien
Protein
: tidak dilakukan
Reduksi
: tidak dilakukan
Dx/Mx
/Kebutuhan
Dx: Ny.J GI
P0000 UK:40
1/7 mg T/H/I,
presentasi
kepala, KU
ibu baik
dengan inpartu
kala I fase
aktif akselerasi
Leopold IV : devergent
TFU Mc. Donald
: 33 cm
: (33-11) x 155 =
3410 gram
- Ekstremitas atas dan bawah
Oedem : atas tidak ada (ka/ki), bawah
tidak ada (ka/ki)
Auskultasi:
Punctum maximum : kanan bawah
pusat
Frekuensi
: 11-12-11 (136
x/mnt)
Teratur / tidak
: teratur
Perkusi:
Reflek patella : tidak dikaji
Pemeriksaan Dalam
- Vulva
:
warna
merah
kecoklatan
- Vagina : tidak oedem
- Porsio
: lunak
- Pembukaan
: 4 cm
- Efacement
: 25%
- Ketuban
: utuh
- Presentasi
: kepala
- Denominator
:- Hodge
:I
- Bloodslym
:+
INTERVENSI
Tangal/
Jam
Dx / Mx /
Keb
Intervensi
Rasional
28-042012
10.25
WIB
Dx: Ny.J GI
P0000 UK:40
1/7 mg T/H/I,
presentasi
kepala, KU
ibu baik
dengan
inpartu kala I
fase aktif
akselerasi
1.
2.
3.
140/90 mmHg
S : 365-375 0 C
N : 60-100x/mnt
RR : 16-24 x/ mnt
TFU sesuai usia
kehamilan
Kontraksi uterus 3-4
kali dalam 10 menit
lamanya >40 detik.
Pembukaan 10 cm
Effacement 100%
Kepala Hodge IV
DJJ teratur (f:120160x/mnt)
Intervensi:
Jalin hubungan baik Dengan menjalin
dengan pasien
hubungan
baik
dengan ibu dan
keluarga
menumbuhkan
rasa percaya klien
terhadap tindakan
yang akan kita
lakukan
Beritahu ibu hasil Dengan
pemeriksaan
memberikan
penjelasan kepada
ibu tentang hasil
pemeriksaan ibu
dapat mengetahui
keadaannya
dan
bayinya.
Anjurkan ibu untuk Dapat
berjalan-jalan
bila mempercepat
mampu, jongkok, atau proses penurunan
miring ke kiri saat kepala
berbaring
7.
8.
Lakukan pemantauan
kemajuan
persalinan,
keadaan ibu dan janin
pada lembar partograf
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam Dx / Mx / Kebutuhan
24-04-2012
Dx: Ny.J GI P0000
1.
11.30 WIB
UK:40 1/7 mg T/H/I,
presentasi kepala, KU
ibu baik dengan inpartu
kala I fase aktif
akselerasi
11.30 WIB
2.
11.40 WIB
11.45 WIB
Dapat mengurangi
rasa nyeri
Ibu
merasa
nyaman
dengan
kehadiran orangorang terdekat dan
merasa
tidak
sendiri
Mencegah
dehidrasi
dan
memenuhi
kebutuhan energi
ibu.
Dapat
menghambat
proses penurunan
kepala
Dapat
dengan
cepat dan tepat
mengambil
keputusan
jika
terdapat temuantemuan abnormal.
Implementasi
Menjalin hubungan baik dengan
pasien untuk meningkatkan
kepercayaan klien terhadap kita
Memberitahu
ibu
hasil
pemeriksaan bahwa kondisi ibu
baik janinnya juga sehat, dari
hasil pemeriksaan didapatkan
pembukaan 4 cm, jadi ibu
diharap
tinggal
dan
mempersiapkan diri menghadapi
persalinan.
3.
Menganjurkan ibu untuk
berjalan-jalan, jongkok, atau
tidur miring ke kiri, hal tersebut
dapat
mempercepat
proses
penurunan kepala janin.
4.
Mengajarkan ibu teknik
relaksasi saat terjadi kontraksi
dengan cara menarik napas
11.45 WIB
5.
12.00 WIB
6.
12.00 WIB
7.
11.30 WIB
8.
EVALUASI
Tanggal / jam
24-04-2012
21.00 WIB
Dx / Mx / Keb
Dx: Ny.J GI
P0000 UK:40 1/7
mg T/H/I,
presentasi kepala,
KU ibu baik
dengan inpartu
kala I fase aktif
akselerasi
Evaluasi
: - Ibu mengatakan perutnya sakit, dan
badannya terasa lemas
: KU ibu cukup
Kesadaran : composmetis
Keadaan emosional stabil
TTV :
TD
: 100/70 mmHg
Suhu : 36 0 C
Nadi : 92 x /mnt
RR
: 20 x / mnt
Ekspresi wajah ibu tambak kesakitan
Kontraksi uterus : 3x dalam 10 menit
lamanya 25 detik
DJJ : 92x/mnt (gawat janin
Pemeriksaan dalam :
Pembukaan : 6 cm
Penurunan kepala : 3/5
Ketuban pecah (jam 21.00) : bercampur
mekoneum
Molase : derajat 2
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.J GI P0000 UK:40 1/7 mg T/H/I,
presentasi kepala, KU ibu baik dengan inpartu kala I fase aktif memanjang dan
membandingkan antara teori dan kasus yang ada dilapangan, Pada pengkajian didapatkan
keluhan utama berupa : Ibu mengatakan perutnya terasa kenceng-kenceng dan nyeri pada
perut bagian bawah yang menjalar sampai ke pinggang, ibu mengatakan terdapat lendir dan
bercak darah pada celana dalamnya. Pada kasus didapatkan ibu mengalami keluhan seperti
pada teori.
Pada intervensi data dasar antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan dan
sudah sesuai dengan managemen. Pada implementasi antara teori dan kasus tidak ada
kesenjangan karena semua yang di intervensikan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
klien. Dan pada evaluasi antara teori dan kasus yang ada tidak terdapat kesenjangan. Pada
evaluasi pasien dirujuk karena terjadi gawat janin dengan DJJ 92x/mnt dan adanya cairan
ketuban bercampur mekoneum.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat
hidup di dunia luar rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
Setelah melakukan asuhan kebidanan, mahasiswa dapat melakukan
pengkajian data secara lengkap, yaitu Ny.J GI P0000 UK:40 1/7 mg T/H/I, presentasi kepala,
KU ibu baik dengan inpartu kala I fase aktif akselerasi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan ,
KU : Baik, kesadaran : composmentis, TD : 120/80 mmHg, N: 86 x/mnt, S : 36,7 0C, RR : 22
x/mnt. Pembesaran : ada sesuai dengan usia kehamilan,Pengeluaran : lendir bercampur
bercak darah. Kontraksi uterus : 2 kali dalam 10 menit lamanya 20 detik, Leopold I :
pertengahan px-pusat, fundus teraba bokong, Leopold II : puka, Leopold III : letkep ( U ),
Leopold IV : devergent, TFU Mc. Donald : 33 cm, DJJ Frekuensi : (136 x/mnt) teratur.
Pemeriksaan Dalam Vulva : warna merah kecoklatan, Vagina : tidak oedem, Porsio: lunak,
Pembukaan: 4 cm, Efacement : 25%, Ketuban : utuh, Presentasi :kepala, Denominator : - ,
Hodge : I, Bloodslym : +
Dari pengkajian tersebut didapatkan Diagnosa Ny.J GI P0000 UK:40 1/7 mg
T/H/I, presentasi kepala, KU ibu baik dengan inpartu kala I fase aktif akselerasi. Petugas
kesehatan memberikan penyuluhan dengan intervensi dan rasionalnya. Serta
mengimplementasikan hasil evaluasi dan tindakan yang telah dilakukan ibu mengatakan
merasa sakit pada perutnya, dan merasa lemas. Pada pemeriksaan didapatkan hasil KU ibu
cukup,Kesadaran : composmetis, Keadaan emosional stabil, TD: 100/70 mmHg, Suhu : 36 0
C, Nadi : 92 x /mnt, RR : 20 x / mnt, Ekspresi wajah ibu tambak kesakitan, Kontraksi uterus :
3x dalam 10 menit lamanya 25 detik, DJJ : 92x/mnt (gawat janin), Pembukaan : 6 cm,
Penurunan kepala : 3/5, Ketuban pecah (jam 21.00) : bercampur mekoneum, Molase : derajat
2. Sehingga diambil keputusan tindakan untuk merujuk ibu ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih lengkap untuk dilakukan tindakan operasi Sectio Caesaria. Bayi lahir jam 21.20
WIB secara Sc, jenis kelamin perempuan, Berat 2600 gram, panjang badan 42 cm.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk mahasiswa
Dalam melakukan asuhan kebidanan, mahasiswa harus mampu memberikan asuhan yang
dapat memotivasi ibu agar menjadi yang lebih baik.
Mahasiswa harus bisa memberikan penyuluhan dan informasi sejelas mungkin dan mudah
dipahami
5.2.2 Saran untuk klien dan keluarga
Ibu dan keluarga hendaknya punya kesadaran tinggi akan kesehatannya untuk memperkecil
resiko komplikasi
Bila terjadi komplikasi sarankan ibu untuk segera datang ke bidan atau petugas kesehatan
terdekat.
5.2.3 Saran untuk tenaga kesehatan
Untuk petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, ida bagus, dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Nugraheny, esti. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Saifudin, abdul bari,dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Edisi 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saifudin, abdul bari,dkk. 2008. BukuAcuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sulistyawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta :
Fitramaya
Wiknjosastro, gulardi,dkk. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Esensial, Pencegahan dan
Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : JNPK-KR