Bab II Desember 2014
Bab II Desember 2014
BAB II
KEMAJUAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN SANITASI
2.1. GAMBARAN WILAYAH KOTA
POKJA SANITASI
2.
Kondisi Geologi
Formasi
Dahor
(tqd)
dibentuk
oleh
batu
pasir
kwarsa
(tidak
padu),
konglomerat dan batu lempung
lunak dengan sisipan lignit
dengan ketebalan 5 10 cm.
Satuan ini menjadi dasar
endapan alluvial yang berada
di atasnya.
3. Formasi
keramaian
(kak)
dibentuk oleh perselingan batu
lanau dan batu lempung.
Formasi ini bersisipan dengan
batu
gamping
dengan
ketebalan berkisar dari 20 50
cm.
4. Formasi pudak (Kap) yang
dibentuk oleh lava ditambah
perselingan
antara
breksi/konglomerat dan batu
pasir dengan olistolit (massa
batuan asing) berupa batu
gamping,
basal,
batuan
malihan,
dan
ultramafik.
Ukuran olistolit ini berkisar
antara puluhan meter hingga
ratusan meter.
5. Formasi tanjung (Tet) dibentuk
oleh batu pasir kwarsa berlapis
(50 150 cm) dengan sisipan
batu lempung kelabu yang
POKJA SANITASI
Kondisi Hidrologi
Secara hidrologi (terutama
air permukaan), Kota Banjarmasin
dikelilingi
oleh
sungai-sungai
besar beserta cabang-cabangnya,
mengalir dari arah utara dan timur
laut ke arah barat daya dan
selatan. Sungai-sungai tersebut
mengalir dan membentuk pola
aliran
mendaun
(dendritic
drainage patern). Sungai utama
yang besar adalah Sungai Barito
dengan cabang utama seperti
Sungai Martapura dan Sungai
Alalak, muka air Sungai Barito dan
Sungai Martapura dipengaruhi
oleh pasang surut Laut Jawa
sehingga mempengaruhi drainase
kota dan apabila air laut pasang
sebagian wilayah kota digenangi
air. Rendahnya permukaan lahan
(0,16 m di bawah permukaan laut)
POKJA SANITASI
banyaknya
hambatan
berupa
tumbuhan air dan tumbuhan rawa
di
sekitar
sungai,
sampahsampah, endapan lumpur yang
besar dan banyaknya rumahrumah penduduk yang dibangun
di pinggir sungai. Sungai utama
yang berkelak-kelok menimbulkan
meander, dimana hal ini dapat
dicirikan dari munculnya aktivitas
erosi yang dominan ke arah
samping
(lateral),
serta
munculnya pulau-pulau kecil pada
alur Sungai Barito yang bertemu
dengan anak sungainya.
Kota Banjarmasin sendiri
memiliki kesan sebuah pulau atau
delta
yang
terbentuk
akibat
bertemunya arus Sungai Barito
dengan Sungai Martapura. Dalam
konteks
regional,
Kota
Banjarmasin memiliki peranan
yang sangat penting. Posisinya
yang strategis di bagian hilir
Sungai
Barito
menjadikan
Banjarmasin
menjadi
pusat
perdagangan dan pelabuhan yang
potensial bagi wilayah Kalimantan,
terutama bagian selatan dan
tengah (sebagai daerah lalu lintas
Trans Kalimantan).
Pergerakan
barang
dan
penumpang melalui sungai yang
menuju ke Banjarmasin atau
sebaliknya
telah
berlangsung
sejak dulu, bahkan telah menjadi
tradisi
bagi
penduduk
yang
bermukim di tepi sungai di
Kalimantan. Transportasi sungai
merupakan urat nadi perhubungan
bagi kota-kota yang terdapat di
tepi Sungai Barito, Kapuas dan
Kahayan,
terutama
ketika
POKJA SANITASI
2.1.3.
Kondisi Demograf
Laju
pertumbuhan
Penduduk
secara
alami
dipengaruhi oleh Jumlah penduduk
lahir,
mati,
dan
migrasi.
Berdasarkan hasil Sensus laju
pertumbuhan
Penduduk
di
Wilayah
Kota
Banjarmasin
mengalami penurunan sejak dua
dasawarsa
ini.
Tercatat
laju
pertumbuhan penduduk tahun
1980-1990 sebesar 2,36% dan
turun menjadi 1,02% pada periode
tahun 1990-2000. Pada tahun
2010-2012
angka
laju
pertumbuhan penduduk tercatat
stabil masih diangka 1,02%.
Pada tahun 2012 penduduk
Kota
Banjarmasin
berjumlah
648.029
jiwa,
terdiri
dari
penduduk laki-laki 323.880 jiwa
dan 324.149 jiwa perempuan.
Berdasarkan wilayah kecamatan
maka hampir sekitar 23,33%
penduduk
Kota
Banjarmasin
berdiam
di
Kecamatan
Banjarmasin Selatan. Sedangkan
tingkat
kepadatan
penduduk
terbesar
pada
Kecamatan
Banjarmasin
Tengah
yang
mencapai 155 jiwa/km.
Laju
pertumbuhan penduduk secara
alami dipengaruhi oleh jumlah
penduduk lahir, mati, dan migrasi.
200
150
100
50
0
POKJA SANITASI
Tabel
POKJA SANITASI
Berdasarkan
kondisi
eksisting di Kota Banjarmasin,
sistem pusat pelayanan bersifat
terpusat di Banjarmasin Tengah.
Dalam rangka mewujudkan
rencana struktur ruang yang
dinamis, berkesinambungan dan
seimbangan, maka penentuan
pusat-pusat pelayanan di Kota
Banjarmasin dibagi menjadi :
a. PUSAT PELAYANAN KOTA,
Terletak di Banjamasin Tengah,
merupakan kawasan perkotaan
dengan fungsi sebagai pusat
pertumbuhan utama dan Pusat
Kegiatan Wilayah perkotaan,
dengan
orientasi
kegiatan
berupa
pemerintahan,
permukiman,
perkantoran,
perdagangan
dan
jasa,
pendidikan, Kesehatan, industri
dan pelayanan masyarakat
serta sebagai pintu gerbang
perdagangan ke luar wilayah
Kota
dengan
kelengkapan
prasarana
dan
sarana
disamping
tingkat
pertumbuhan penduduk yang
cukup tinggi.
b. SUB
PUSAT
PELAYANAN
KOTA,
Adapun
orientasi
pelaksanaan kegiatan di setiap
sub pusat kota antara lain
pemerintahan,
permukiman,
perdagangan,
pendidikan,
kesehatan, terminal angkutan
kota,
dermaga
untuk
transportasi
sungai
dan
kegiatan
lainnya
yang
mendukung
pertumbuhan
wilayah di sub pusat kota.
c. PUSAT LINGKUNGAN, Berada
pada
lingkungan
wilayah
POKJA SANITASI
Kegiatan
perekonomian
skala kota.
Kegiatan
fungsional
Kegiatan
kota.
Sirkulasi jaringan jalan arteri
peribadatan
skala
sosial
skala
POKJA SANITASI
terbentuknya
Metropolitan
Banjar
Bakula
dan
Kota
Banjarmasin sebagai pusat
pelayanan skala regional dan
nasional sangat mengapresiasi
pengembangan wilayah Banjar
Bakula Metropolitan sebagai
bagian
dari
upaya
pengurangan terhadap beban
Kota
Banjarmasin.
Pengembangan kawasan akan
dikembangkan pada kawasan
bagian
selatan
serta
mengoptimalkan pelayanan di
Wilayah Provinsi
Kalimantan
Selatan, maka pusat kegiatan
wilayah
yang
diidentifikasi
sebagai pusat perdagangan
regional di tingkat provinsi
dikembangkan di selatan yang
dilintasi oleh jalan lingkar
selatan. Jalan ini merupakan
jalur mobilitas barang dan
orang
antar
kabupaten
(sebagian antar provinsi) yang
menghubungkan
Pelabuhan
Laut
Trisakti,
Pelabuhan
Basirih
dengan
Pelabuhan
Udara Syamsudin Noor.
3. Secara faktual telah terjadi
kolaborasi fungsi dari berbagai
sektor, baik ekonomi, sosial,
budaya
dan
aspek
yang
lainnya, sehingga Pusat Kota
Banjarmasin pada kawasan
tertentu
berfungsi
menjadi
Mixed
Use
Development
(MUD).
Pusat-pusat pelayanan di
Kota Banjarmasin dikembangkan
secara hirarkis dan proporsional
dengan
tetap
mendorong
penurunan beban pusat kota
POKJA SANITASI
Pasar Tradisional;
Dermaga
Fasilitas Kesehatan;
Lembaga
Fasilitas
Rekreasi;
Ruang Terbuka Hijau;
Keuangan
Olahraga
Untuk
Angkutan
Sungai.
Lokasi-lokasi
Pusat
Lingkungan
(PL)
terdapat
di
Kelurahan Alalak Utara, Kelurahan
Antasan Kecil Timur, Kelurahan
Sungai Jingah, Kelurahan Banua
Anyar, Kelurahan Pemurus Luar,
Kelurahan
Pemurus
Dalam,
Kelurahan
Kelayan
Timur,
Kelurahan
Kelayan
Selatan,
Kelurahan Basirih, Kelurahan Teluk
Dalam dan Kelurahan Alalak
Selatan.
Struktur
ruang
Kota
Banjarmasin dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
Dan
POKJA SANITASI
2.1.4.2
Pola
Ruang
Kota
Banjarmasin
Pola ruang Kota Banjarmasin
direncanakan akan menjadi pola
ruang yang dinamis, dimana pada
beberapa bagian tertentu tidak
diberlakukan secara ketat, tetapi
dapat
mengakomodir
konsepkonsep ataupun pola ruang yang
lebih baik.
Dengan
pertimbangan
tersebut,
serta
memperhatikan
Pendekatan
pembentukan
pola
ruang Kota Banjarmasin, kebijakan
penataan ruang nasional (RTRWN),
RTRW Provinsi
Kalimantan
Selatan
dan
RTRW
Metropolitan
Banjar Bakula,
maka rencana
pola
ruang
Kota
Banjarmasin
yang tertuang
dalan rencana
penggunaan
lahan
dapat
dilihat
pada
Tabel
2.4.
Rencana
Penggunaan
Lahan
2032
dan Gambar 2.3 Peta Pola Ruang
Kota Bajarmasin.
Fungsi
Kawasan Lindung
1. Ruang Terbuka Hijau
a. Pertanian Berkelanjutan
b. Ruang Terbuka Hijau
B.
2. Cagar budaya
Kawasan Budidaya
1.
Perumahan,
yang
meliputi :
a. Kepadatan tinggi
b. Kepadatan sedang
c. Kepadatan rendah
2. Perdagangan dan Jasa
3. Perkantoran
4. Industri
5. Pergudangan
6. Pariwisata
7. Kawasan Terbuka Non
Hijau
a. Sungai
b. Halaman dan Jalan
8.
Kawasan
Peruntukan
Lainnya :
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Peribadatan
d. Pelabuhan
e. Pertanian
f. Pertahanan Negara
g. TPA
Total
Luasan
(Ha)
396,83
1.623,5
2
5,64
160,91
1.018,0
8
3.594,5
4
538,81
48,08
496,4
225,15
28,55
861,7
139
86,66
22,25
6,07
305,82
217,23
33,73
37,02
9.846
2.1.4.3
Rencana Penanganan Sanitasi Berdasarkan RTRW
Kota Banjarmasin
A. Rencana Sistem Penyediaan Air Minum Kota
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyediaan air minum bagi
masyarakat dan aktivitas sosial ekonomi adalah sebagai berikut :
POKJA SANITASI
POKJA SANITASI
POKJA SANITASI
D.
POKJA SANITASI
Adanya
penurunan
melakukan
BABS
ada
di
untuk
itu
diperlukan
adanya
di
Kota
Air
Limbah
Banjarmasin
POKJA SANITASI
lebih
pesat
dibanding
dengan
karena
di
Kota
dengan
pelayanan
sebagai berikut :
Sistem
Pengelolaan
Unit
Layanan
Truk Tinja
3 Unit ;
- 2 unit
(4m3)
- 1 Unit
(3 m3)
Pengangkutan
Tinja
Peng
elola
PD
PAL
Pengolahan - IPAL
Terpusat/Skala
PD
6 Lokasi
Wilayah (sistem
PAL
Offsite Perpipaan)
Sistem Komunal 5 Lokasi
KSM
IPAL
Sistem Komunal 18 Lokasi
KSM
MCK/MCK++
Sumber : PD PAL Kota Banjarmasin
Tahun 2012
Perusahaan Daerah
Pengelolaan Air
Jumlah air
limbah
terolah
m3/hari
Kapasitas
pengolahan
Luas area
layanan
Jumlah
pelanggan
m3/hari
Ha.
286
unit
1,459
474
525
1,000
2,500
256
1,615
426
5,000
854
1,312
4 IPAL Basirih
5 IPAL Tanjung Pagar
139
2,000
870
429
43
2,000
540
132
33
3,000
648
100
1,640
15,500
3,454
5,047
TOTAL
limbah
dengan
sebesar
0,75%.
pengelolaan
program
Cakupan
air
sanimas
pelayanan
limbah
Kota
2.2.3 Drainase
Tabel 2.6 Kemajuan Pelaksanaan SSK - Komponen Drainase
2.3
2.4
1
n Tengah
2.18 2.19 Banjarmasi
2
n Tengah
Luar
2.20 Kertak
Baru Ulu
2.24 Kertak
Baru Ilir
2.9
2.10
2.11 KECAMAT
N
AN
2.12 KELUR
AHAN
2.16 Kelayan
2.26
2.27 KECAMAT
N
AN
2.13 A
r
e
a
B
e
ri
si
k
o
R
e
n
d
a
h
2.17
2.30
1
2.34
2
2.38
3
2.42
4
2.31 Banjarmasi
n Utara
2.35 Banjarmasi
n Tengah
2.39 Banjarmasi
n Tengah
2.43 Banjarmasi
n Tengah
2.28 KELUR
AHAN
2.32 Pangera
n
2.36 Mawar
2.40 Pekapur
an Laut
2.44 Sungai
Baru
A
r
e
a
B
e
ri
si
k
o
R
e
n
d
a
h
2.29 A
r
e
a
B
e
ri
si
k
o
S
e
d
a
n
g
2.33 Ar
e
a
B
er
isi
ko
S
2.58
2.59 KECAMAT
N
AN
2.62
1
2.66
2
2.70
3
2.74
4
2.78
5
2.82
6
2.86
7
2.90
8
2.94
9
2.63 Banjarmasi
n Barat
2.67 Banjarmasi
n Barat
2.71 Banjarmasi
n Barat
2.75 Banjarmasi
n Barat
2.79 Banjarmasi
n Barat
2.83 Banjarmasi
n Barat
2.87 Banjarmasi
n Barat
2.91 Banjarmasi
n Barat
2.95 Banjarmasi
n Barat
2.48 Sungai
Lulut
2.52 Banua
Hanyar
2.56 Pemurus
Luar
2.60 KELUR
AHAN
2.64 Teluk
Tiram
2.68 Telawan
g
2.72 Telaga
Biru
2.76 Pelambu
an
2.80 Belitung
Selatan
2.84 Belitung
Utara
2.88 Kuin
Selatan
2.92 Kuin
Cerucuk
2.96 Basirih
2.100
Pem
urus
Dalam
2.104
Tanj
ung
e
d
a
n
2.61 A
r
e
a
B
e
ri
si
k
o
n
Ti
n
g
gi
2.65 Ar
e
a
B
er
isi
ko
Ti
n
g
gi
Selatan
2.107
Banjar
2.106
masin
12
Selatan
2.111
Banjar
2.110
masin
13
Selatan
2.115
Banjar
2.114
masin
14
Selatan
2.119
Banjar
2.118
masin
15
Selatan
2.129
Banjar
2.128
masin
16
Selatan
2.133
Banjar
2.132
masin
17
Selatan
2.136
2.137 KECA
N
MATAN
2.141
Banjar
2.140
masin
18
Selatan
2.145
Banjar
2.144
masin
19
Selatan
2.149
Banjar
2.148
masin
20
Selatan
2.153
Banjar
2.152
masin
21
Selatan
2.157
Banjar
2.156
masin
22
Tengah
2.161
Banjar
2.160
masin
23
Tengah
2.165
Banjar
2.164
masin
24
Tengah
2.1682.169
Banjar
Pagar
2.108
Pem
urus
Baru
2.112
Kela
yan
Timur
2.116
Mant
uil
2.120
Muru
ng Raya
2.130
Kela
yan
Tengah
2.134
Kela
yan
Dalam
2.138 KEL
URAHA
N
2.142
Peka
uman
2.146
Kela
yan
Barat
2.150
Kela
yan
Selatan
2.154
Basir
ih
Selatan
2.158
Gad
ang
2.162
Mela
yu
2.166
Anta
san
Besar
2.170
Sebe
2.121
2.122
2.123
2.124
2.125
2.126
2.127
Area
B
er
isi
ko
Ti
n
g
gi
masin
Tengah
2.173
Banjar
2.172
masin
26
Tengah
2.177
Banjar
2.176
masin
27
Tengah
2.181
Banjar
2.180
masin
28
Timur
2.185
Banjar
2.184
masin
29
Timur
2.189
Banjar
2.188
masin
30
Timur
2.193
Banjar
2.192
masin
31
Timur
2.197
Banjar
2.196
masin
32
Timur
2.201
Banjar
2.200
masin
33
Timur
25
2.205
Banjar
2.204
masin
34
Utara
2.209
Banjar
2.208
masin
35
Utara
2.213
Banjar
2.212
masin
36
Utara
2.217
Banjar
2.216
masin
37
Utara
2.221
Banjar
2.220
masin
38
Utara
2.2242.225
Banjar
39
masin
rang
Mesjid
2.174
Pasa
r Lama
2.178
Teluk
Dalam
2.182
Peka
puran
Raya
2.186
Kara
ng
Mekar
2.190
Kebu
n Bunga
2.194
Kurip
an
2.198
Sung
ai Bilu
2.202
Peng
ambang
an
2.206
Anta
san
Kecil
Timur
2.210
Surgi
Mufti
2.214
Sung
ai Miai
2.218
Kuin
Utara
2.222
Alala
k
Selatan
2.226
Alala
k Utara
Utara
2.229
Banjar
2.228
masin
40
Utara
2.233
Banjar
2.232
masin
41
Utara
2.237
Banjar
2.236
masin
42
Utara
2.230
Alala
k
Tengah
2.234
Sung
ai Andai
2.238
Sung
ai Jingah
2.240
2.241 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.7
Peta Area Beresiko Limbah
2.242
2.243 Permasalahan Air Limbah Domestik
2.244 Permasalahan air limbah domestik yang ada di Kota
Banjarmasin ini sangat beragam antara lain sebagai
berikut :
1) Peraturan-peraturan memang
sudah ada, tetapi
masyarakat masih banyak yang tidak tahu, karena
kurangnya sosialisasi ke masyarakat.
2) Perda Sungai sudah diterbitkan pada tahun 2006, tetapi
hasil dari sosialisasi terhadap perda tersebut, sampai
saat ini belum ada.
3) Perlu penegakan dalam pelaksanan IMB yang
mengharuskan warga mempunyai tangki septik standar
dan ada petugas yang akan memberikan sosialisasi
mengenai persyaratan teknis tangki septik yang benar
dan memenenuhi persyaratan.
4) Kondisi tanah dengan muka air tanah yang tinggi,
sehingga
memerlukan
teknologi
khusus
untuk
pengolahan air limbah. Tangki septik pada umumnya
2.246
2.3.2 Area berisiko dan Permasalahan Persampahan
2.247 Tabel 2.8 Area Beresiko Persampahan
2.248
2.249
N
KECAM
ATAN
2.253
Banjar
2.252
masin
1
Barat
2.257
Banjar
2.256
masin
2
Barat
2.261
Banjar
2.260
masin
3
Selatan
2.265
Banjar
2.264
masin
4
Selatan
2.269
Banjar
2.268
masin
5
Selatan
2.273
Banjar
2.272
masin
6
Selatan
2.277
Banjar
2.276
masin
7
Selatan
2.281
Banjar
2.280
masin
8
Selatan
2.285
Banjar
2.284
masin
9
Tengah
2.2882.289
Banjar
10
masin
2.250 KEL
URAHA
N
2.254
Teluk
Tiram
2.258
Tela
wang
2.262
Mant
uil
2.266
Tanju
ng
Pagar
2.270
Muru
ng Raya
2.274
Peka
uman
2.278
Kela
yan
Selatan
2.282
Basir
ih
Selatan
2.286
Kert
ak Baru
Ilir
2.290
Pem
urus
2.251
Area
B
e
ri
si
k
o
2.255
Area
B
e
ri
si
k
o
R
e
n
d
a
h
Timur
2.293
Banjar
2.292
masin
11
Timur
2.297
Banjar
2.296
masin
12
Timur
2.301
Banjar
2.300
masin
13
Timur
2.305
Banjar
2.304
masin
14
Utara
2.309
Banjar
2.308
masin
15
Utara
2.313
Banjar
2.312
masin
16
Utara
2.316
2.317
KECAMA
N
TAN
2.321
Banjar
2.320
masin
1
Barat
2.325
Banjar
2.324
masin
2
Barat
2.329
Banjar
2.328
masin
3
Barat
2.3322.333
Banjar
4
masin
Barat
Luar
2.294
Kara
ng
Mekar
2.298
Sung
ai Lulut
2.302
Banu
a
Hanyar
2.306
Pang
eran
2.310
Kuin
Utara
2.314
Sung
ai Andai
2.318
KELU
RAHAN
2.322
Belit
ung
Selatan
2.326
Belit
ung
Utara
2.330
Kuin
Selatan
2.334
Kuin
Cerucuk
2.319
Area
B
e
ri
si
k
o
2.323
Area
B
e
ri
si
k
o
S
e
d
a
2.337
Banjar
2.336
masin
5
Barat
2.341
Banjar
2.340
masin
6
Selatan
2.345
Banjar
2.344
masin
7
Selatan
2.349
Banjar
2.348
masin
8
Selatan
2.353
Banjar
2.352
masin
9
Tengah
2.357
Banjar
2.356
masin
10
Tengah
2.361
Banjar
2.360
masin
11
Tengah
2.365
Banjar
2.364
masin
12
Tengah
2.369
Banjar
2.368
masin
13
Tengah
2.373
Banjar
2.372
masin
14
Tengah
2.377
Banjar
2.376
masin
15
Tengah
2.381
Banjar
2.380
masin
16
Tengah
2.385
Banjar
2.384
masin
17
Tengah
2.389
Banjar
2.388
masin
18
Tengah
2.3922.393
Banjar
19
masin
2.338
Basir
ih
2.342
Kela
yan
Tengah
2.346
Kela
yan
Dalam
2.350
Kela
yan
Barat
2.354
Kela
yan Luar
2.358
Peka
puran
Laut
2.362
Sung
ai Baru
2.366
Kert
ak Baru
Ulu
2.370
Gad
ang
2.374
Mela
yu
2.378
Anta
san
Besar
2.382
Sebe
rang
Mesjid
2.386
Pasa
r Lama
2.390
Maw
ar
2.394
Peka
puran
n
g
Timur
2.397
Banjar
2.396
masin
20
Timur
2.401
Banjar
2.400
masin
21
Timur
2.405
Banjar
2.404
masin
22
Utara
2.409
Banjar
2.408
masin
23
Utara
2.413
Banjar
2.412
masin
24
Utara
2.417
Banjar
2.416
masin
25
Utara
2.421
Banjar
2.420
masin
26
Utara
2.424
2.425
KECAMA
N
TAN
2.429
Banjar
2.428
masin
1
Barat
2.433
Banjar
2.432
masin
2
Barat
2.437
Banjar
2.436
masin
3
Selatan
2.441
Banjar
2.440
masin
4
Selatan
2.4442.445
Banjar
5
masin
Raya
2.398
Sung
ai Bilu
2.402
Peng
ambang
an
2.406
Surgi
Mufti
2.410
Alala
k
Selatan
2.414
Alala
k Utara
2.418
Alala
k
Tengah
2.422
Sung
ai Jingah
2.426
KELU
RAHAN
2.430
Pela
mbuan
2.434
Telag
a Biru
2.438
Pem
urus
Dalam
2.442
Pem
urus
Baru
2.446
Kela
yan
2.427
Area
B
e
ri
si
k
o
2.431
Area
B
e
ri
si
k
o
Ti
n
g
gi
Selatan
2.449
Banjar
2.448
masin
6
Tengah
2.453
Banjar
2.452
masin
7
Timur
2.457
Banjar
2.456
masin
8
Timur
2.461
Banjar
2.460
masin
9
Utara
2.465
Banjar
2.464
masin
10
Utara
Timur
2.450
Teluk
Dalam
2.454
Kebu
n Bunga
2.458
Kurip
an
2.462
Anta
san
Kecil
Timur
2.466
Sung
ai Miai
2.468
2.469 Permasalahan Persampahan
1) Produksi sampah setiap orang rata-rata terus meningkat
seiring
dengan
meningkatnya
tingkat
ekonomi
penduduk, disamping itu populasi penduduk kota secara
keseluruhan bertambah.
2) Komposisi sampah rumah tangga dan komersial selalu
berubah dengan kecenderungan komponen sampah
basah relatif berkurang, sedangkan kertas, kaca, plastik,
logam, dan berbagai macam benda lain bertambah.
3) Masih ditemukan pembuangan sampah ditempat
terbuka, sehingga menimbulkan bau kurang sedap,
mengganggu estetika, menimbulkan banjir, menjadi
15)
Pengelolaan sampah masih dilakukan secara parsial
oleh banyak lembaga (tidak terpadu).
16)
Pengawasan terhadap sistem pengelolaan sampah
masih lemah dalam sarana maupun mekanismenya.
17)
Mereka yang menerima manfaat dari sistem
pengelolaan sampah secara formal belum seluruhnya
membayar jasa pelayanan/retribusi. Sistem tarif
dikembangkan ala kadarnya, dan pungutan jasa
pelayanan/retribusi tidak terkumpulkan sepenuhnya.
18)
Peraturan daerah UU No. 18/2008 tentang
Pengelolaan Sampah belum cukup efektif untuk
mengatur persampahan, dan penegakan hukumnya
belum berjalan.
19)
Partisipasi swasta dalam pengelolaan sampah belum
berkembang secara optimal.
2.474 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.8
Peta Area Beresiko Persampahan.
2.475
2.3.3 Area Berisiko dan Permasalahan Drainase
2.476 Tabel 2.9 Area Beresiko Drainase
2.477
2.478 KECA
N
MATAN
2.482
Banjar
2.481
masin
1
Barat
2.486
Banjar
2.485
masin
2
Barat
2.490
Banjar
2.489
masin
3
Selatan
2.494
Banjar
2.493
masin
4
Selatan
2.498
Banjar
2.497
masin
5
Selatan
2.502
Banjar
2.501
masin
6
Selatan
2.506
Banjar
2.505
masin
7
Selatan
2.510
Banjar
2.509
masin
8
Selatan
2.514
Banjar
2.513
masin
9
Tengah
2.518
Banjar
2.517
masin
10
Tengah
2.5212.522
Banjar
11
masin
2.479 KEL
URAHA
N
2.483
Tela
ga Biru
2.487
Pela
mbuan
2.491
Pem
urus
Dalam
2.495
Tanj
ung
Pagar
2.499
Pem
urus
Baru
2.503
Mant
uil
2.507
Kela
yan
Barat
2.511
Basir
ih
Selatan
2.515
Peka
puran
Laut
2.519
Sung
ai Baru
2.523
Kert
ak Baru
2.480 A
REA
BER
ESI
KO
2.484
A
rea
Beri
siko
Ren
dah
Tengah
2.526
Banjar
2.525
masin
12
Tengah
2.530
Banjar
2.529
masin
13
Tengah
2.534
Banjar
2.533
masin
14
Tengah
2.538
Banjar
2.537
masin
15
Tengah
2.542
Banjar
2.541
masin
16
Tengah
2.546
Banjar
2.545
masin
17
Timur
2.550
Banjar
2.549
masin
18
Timur
2.554
Banjar
2.553
masin
19
Timur
2.558
Banjar
2.557
masin
20
Timur
2.562
Banjar
2.561
masin
21
Timur
2.566
Banjar
2.565
masin
22
Timur
2.570
Banjar
2.569
masin
23
Utara
2.574
Banjar
2.573
masin
24
Utara
2.578
Banjar
2.577
masin
25
Utara
2.5812.582
Banjar
Ulu
2.527
Mela
yu
2.531
Sebe
rang
Mesjid
2.535
Pasa
r Lama
2.539
Kert
ak Baru
Ilir
2.543
Maw
ar
2.547
Pem
urus
Luar
2.551
Kebu
n Bunga
2.555
Kuri
pan
2.559
Peng
ambang
an
2.563
Sung
ai Lulut
2.567
Ban
ua
Hanyar
2.571
Surg
i Mufti
2.575
Pang
eran
2.579
Sung
ai Miai
2.583
Sung
masin
Utara
2.586
Banjar
2.585
masin
27
Utara
26
2.589
2.590 KECA
N
MATAN
2.594
Banjar
2.593
masin
1
Barat
2.598
Banjar
2.597
masin
2
Barat
2.602
Banjar
2.601
masin
3
Barat
2.606
Banjar
2.605
masin
4
Barat
2.610
Banjar
2.609
masin
5
Barat
2.614
Banjar
2.613
masin
6
Selatan
2.618
Banjar
2.617
masin
7
Selatan
2.622
Banjar
2.621
masin
8
Selatan
2.626
Banjar
2.625
masin
9
Selatan
2.630
Banjar
2.629
masin
10
Selatan
2.634
Banjar
2.633
masin
11
Selatan
2.6372.638
Banjar
ai Andai
2.587
Sung
ai Jingah
2.591 KEL
URAHA
N
2.595
Teluk
Tiram
2.599
Belit
ung
Utara
2.603
Kuin
Selatan
2.607
Kuin
Cerucuk
2.611
Basir
ih
2.615
Kela
yan
Timur
2.619
Muru
ng Raya
2.623
Kela
yan
Tengah
2.627
Kela
yan
Dalam
2.631
Peka
uman
2.635
Kela
yan
Selatan
2.639
Kela
2.592 A
REA
BER
ESI
KO
2.596
A
rea
Beri
siko
Sed
ang
masin
Tengah
2.642
Banjar
2.641
masin
13
Tengah
2.646
Banjar
2.645
masin
14
Timur
2.650
Banjar
2.649
masin
15
Timur
2.654
Banjar
2.653
masin
16
Timur
12
2.658
Banjar
2.657
masin
17
Utara
2.662
Banjar
2.661
masin
18
Utara
2.666
Banjar
2.665
masin
19
Utara
2.670
Banjar
2.669
masin
20
Utara
2.673
2.674 KECA
N
MATAN
2.678
Banjar
2.677
masin
1
Barat
2.682
Banjar
2.681
masin
2
Barat
2.686
Banjar
2.685
masin
3
Tengah
2.6892.690
Banjar
4
masin
Tengah
yan
Luar
2.643
Anta
san
Besar
2.647
Peka
puran
Raya
2.651
Kara
ng
Mekar
2.655
Sung
ai Bilu
2.659
Anta
san
Kecil
Timur
2.663
Kuin
Utara
2.667
Alala
k Utara
2.671
Alala
k
Tengah
2.675 KEL
URAHA
N
2.679
Tela
wang
2.683
Belit
ung
Selatan
2.687
Gad
ang
2.691
Teluk
Dalam
2.676 A
REA
BER
ESI
KO
2.680
A
rea
Beri
siko
Ting
gi
2.694
Banjar
2.693
masin
5
Utara
2.695
Alala
k
Selatan
2.697
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.9 Peta Area Beresiko Drainase
2.698
2.699
Secara umum permasalahan drainase di Kota Banjarmasin dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Topografi Kota Banjarmasin yang merupakan daerah datar dengan ketinggian permukaan tanah minus (-) 0,16 m di bawah
permukaan laut, sehingga akan selalu terjadi genangan air baik disebabkan oleh turunnya hujan maupun pada saat air
pasang. Pengaruh pasang air laut/sungai juga mempersulit keluarnya air hujan dari daerah genangan.
2. Perkembangan kota yang pesat dan dinamis (pembangunan perumahan, pasar, pertokoan serta ruko-ruko) yang tidak lagi
memperhatikan keberlangsungan fungsi daerah resapan. Dengan berubahnya fungsi kawasan/daerah resapan (retarding)
atau kantong-kantong air menjadi kawasan perumahan, pertokoan/ ruko serta kawasan komersil lainnya mengakibatkan
bertambahnya volume air limpasan.
3. Belum tercukupinya panjang saluran dan dimensi drainase dibandingkan dengan keperluan debit air yang akan dibuang.
Dan sebagian besar tidak memenuhi persyaratan teknis, dengan kata lain saluran drainase kota belum terstruktur dengan
baik (primer, sekunder, dan tersier). Selain itu pembangunan drainase banyak yang tidak memenuhi syarat, sehingga
saluaran yang menjadi out let saluran drainase tidak berfungsi dengan baik, hal ini memperparah terjadinya genangan air
di jalan maupun di daerah permukiman.
4. Kesadaran masyarakat yang sangat rendah hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang
sampah di sungai (saluran alam) dan saluran drainase kota sehinggga mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan.
2.700