Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK MENGATASI NYERI

1. PENGERTIAN
Adalah peristiwa yang menyenangkan apada sseorang dan dapat menimbulkan
penderitaan/ sakit. (Riyadi & Harmoko, 2012)
2. ETIOLOGI
Adanya jaringan tubuh yang rusak. Contoh : patah tulang, luka, pusing, sakit gigi dan
sebagainya.
3. TIPE NYERI
a. Derajat ringan
1. Kecemasan
2. Berlangsung singkat < 6 bulan
3. Gejala : berkeringat, tensi meningkat, dan pucat
4. Mengeluh dan menangis (bervariasi)
b. Derajat kronis
1. Berkembang perlahan
2. Brlaangsung lama > 6 bulan
3. Sulit diingat kapan mulai serangan
4. Member perlawanan atau menganggap seolah- olah nyeri tsb tidak ada
4. FAKTOR- FAKTOR YANG MMPENGARUHI NYERI
a. Usia
1. Anak : kesulitan mengemukakan perasaan nyeri
2. Dewasa : tidak melaporkan nyeri dengan alas an :
a. Sesuatu yang harus di alami dalam kehidupan
b. Mengingkari
c. Takut
d. Tidak perlu dikemukakan
3. Jenis kelamin
4. Mekanisme pertahanan diri
5. Kecemasan
6. Pengalaman masa lalu
7. Dukungan orang- orang terdekat
8. Lingkungan

5. SKALA DAN INTENSITAS NYERI


a. Skala intensitas nyeri deskritif

b. Skala identitas nyeri numerik

c. Skala analog visual

d. Skala nyeri menurut bourbanis

Keterangan :
0

:Tidak nyeri

1-3

: Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi


dengan baik.

4-6

: Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat


menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah
dengan baik.

7-9

: Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan
distraksi

10

: Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.

6. TEKNIK PEMBERIAN OBAT DAN MANAJEMEN NYERI


Terdapat beberapa cara untuk menghilangkan rasa nyeri, diaantaranya adalah :
a. Mengurangi factor yangdapat meningkatkan rasa nyeri, yaitu :
1. Ketidakkepercayaan, dengan menyampaikan pengakuan petugas sebagi bentuk
empati terhadap rasa nyeri pasien dapat mengurangi rasa nyeri psien. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara pernyatan verbal, mendengarkan dengan penuh prhatian
keluhan pasien, dan menyatakan keadapasien bahwa petugass mengkaji rasa nyeri
dengan tujuan unuk lebih memahami tentang rasa nyeri yang dirasakan pasien.
2. Kesalahpahaman, memberikan pemahaman pada pasien bahwa nyeri yang dialami
sangat individual sehingga hanya pasien yang tahu secara pasti tentang rasa nyeri
yang dialaminya. Hal tersebt dapat mengurangi kesalahpahamn pasien sehingga
dapat mengurangi rasa nyeri yang dialami
3. Ketakutan , dengan memberikan informasi yang tepat dapat membantu mengurangi
ketakutan pasien sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
4. Kelelahan, dengan mengembangkan pola aktivitas dengan istirahat cukup aan
menyebabkan pasien tidak kelelahan sehingga tidk memperburuk nyeri yang
dialami.
5. Kebosanan, dikurangi dengan cara mengalihan perhatian yang bersifat terapeutik.
Misalnya dengan brnafas berirama, memijat secara perlahan, aktif mendengarkan
music, dll.
b. Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik- teknik sebagai berikut:
1. Teknik latihan pengalihan, diantaranya adalah dengan menonton televise, berbincang
dengan orang lain, mendengarkan music.
2. Teknik relaksasi, dengan menganjurkan pasien menarik nafas dalam dan mengisi paruparu dengan udara, kemudian menghembuskan dengan perlahan. Meemaskan otototot tangan, kaki peut dan punggung, serta mengulangi hal yang sama sambl terus
berkonsentrasi hingga pasien merasa nyaman, tenang dan rileks.
3. Stimulsi kulit, diantaranya dengan menggosok halus bagian yang nyeri, menggosok
punggung, mengguakan air hangat dan dingin, memijat dengan air mengalir.
c. Pemberian obat analgesic, bertujuan untuk mengganggu atau memblok transmisi stimulus
nyeri agar trjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikalterhadap nyeri. Jeni
anagesik terdiri dari jnis narkotik dan bukan narkotika
d. Pemberian stimulator listrik, mengubah stimulasi nyeri dengan stimulus yang kurang
dirasakan. Bentuk stimulator metode stimulus listrik meliputi:
1. Transctaneus Electrical Stimulator (TENS) yang digunakan untuk mengendalikan
stimulus manual daerah nyeri tertentu dengan menempatkan beberapa electrode diluar.

2. Percutanes Implanted Spinal Cord Epidural Stimulator, merupakan alat stimulator


sumsung tulang belakang dan epidural yang diimplan dibawah kulit dengan transistor
timah penerima yang dimasukkan kedalam kulit pada daerah epidural dan columna
vertebrae.
3. Stimulator Columna Vertebrae, yaitu sebuah stimulator dengan stimulus alat penerima
transitor yang dicangkok melalui kantong kulit intraclavicula atau abdomen yakni
elektroda yang ditanam dengan cara bedah pada dorsum sumsum tulang belakang.
(Riyadi & Harmoko, 2012)

Anda mungkin juga menyukai