Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR

PRINSIP PRINSIP DEGRADASI DAN PENCEMARAN

1. Proses terjadinya degradasi dan pencemaran


Proses terjadinya Degradasi pada mulanya dari kegiatan Ekploitasi Sumber Daya
Alam yang tidak bertanggung jawab, salah satu contoh pada kawasan pesisir yang sering
dimanfaatkan sebagai lahan multi fungsi karena merupaakan ekosistem yang khas
sehingga berbagai aktivitas manusiapun terjadi di dalam lingkungan kawasan tersebut,
baik yang selaras maupun saling bertentangan kepentingan. Letaknya yang berbatasan
dengan dua habitat (habitat air tawar dan habitat lautan) menyebabkan perairan pesisir ini
mengalami berbagai tekanan baik yang berasal dari daratan maupun dari pesisir sendiri
akibat pemanfaatan habitat air tawar, lautan dan pesisir.
Laju pencemaran dan degradasi wilayah pesisir bila dicermati lebih jauh ke arah
hulu sungai, kerusakan lingkungan pesisir dimulai dari rusaknya catchment area yang
disebabkan oleh kegiatan alih fungsi lahan untuk kegiatan pertanian, industri,
pertambangan, dll yang menyebabkaaan lahan menjadi lebih terbuka dan menurunya
agregat tanah sehingga menyebabkan peningkatan limpasan air permukaan, dan debit air
sungai, yang berdampak pada bencana banjir di kawasan hilir serta erosi yang membawa
sedimen ke muara. Kondisi ini menyebabkan ekosistem pesisir khususnya di sekitar
muara sungai baik ekosistem sungai, mangrove maupun terumbu karang menjadi rentan
dan rapuh karena penurunan kualitas habitat, sehingga tidak mampu lagi tumbuh
maksimal, disamping itu aktivitas penduduk pesisir yang membuang limbah
menyebabkan tercemarnya perairan sehingga menurunkan kualitas air yang berdampak
pada ekosistem diwilayah tersebut. Konversi lahan untuk budidaya perikanan (tambak),
pertanian (sawah dan perkebunan), jalan, industri, produksi garam dan pemukiman,
pertambangan dan penggalian pasir pada hutan mangrove secara terus menerus tanpa
memasukan unsur pelestarian didalamnya akan menyebabkan terjadinya degradasi hutan
mangrove sebagai ekosistem yang memegang peranan ekologis dan fisik penting pada
wilayah pesisir
2. Bagaimana hubungan degradasi dan pencemaran lingkungan akibat suatu
kegiatan tertentu dapat terjadi dalam kurun waktu yang sama dari satu
variable lingkungan tertentu dengan komponen penyusunnya, berikan dengan
suatu contoh kegiatan dan variable lingkungan yang berubah
Salah satu contoh kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran dan degradasi
suatu lahan adalah terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh penggunaan agrokimia
(pupuk dan pestisida) oleh pertanian yang tidak proporsional. Penggunaan agrokimia,
baik berupa pupuk kimia maupun obat-obatan (insektisida) memang dapat meningkatkan
produksi pangan dunia dengan cepat, sehingga telah berhasil mengatasi kekhawatiran
akan adanya krisis pangan. Namun dampak penggunaan agrokimia juga memberikan
dampak negativ dari penggunaan agrokimia antara lain berupa pencemaran air, tanah, dan
hasil pertanian serta dampak pada konsumen. Penggunaan pestisida yang berlebih dalam
kurun yang panjang, akan berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama
dan penyebab penyakit, dan juga berdampak pada kehidupan biota tanah. Hal ini
menyebabkan terjadinya ledakan hama penyakit dan degradasi biota tanah.

Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi
dalam kurun waktu yang panjang menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah
karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, hal ini akan menyebabkan
degradasi lahan pertanian dan semakin merosotnya kandungan bahan organik tanah.
Misalnya petani menggunakan urea (hanya mengandung hara N) dalam dosis tinggi
secara terus menerus, sementara tanaman mengambil unsur hara tidak hanya N (nitrogen)
dalam jumlah yang banyak, maka akan terjadi pengurasan hara lainnya. Unsur hara pokok
yang dibutuhkan tanaman semuanya ada 16 unsur, sehingga apabila tidak ditambahkan
akan terjadi pengurasan hara lainnya (15 hara) dan pada saatnya akan terjadi kemerosotan
kesuburan karena terjadi kekurangan hara lain.
3. Bagaimana anda dapat menentukan bahwa suatu lingkungan sudah
terdegradasi dan atau tercemar, bagaimana perubahan daya dukung lingkungan
tersebut terjadi, indicator peruabahan variable apa yang sudara amati, mengapa
terjadi perubahan, berapa lama perubahan terjadi, dan bagaimana
hubungannya dengan perubahan variable
lingkungan lain yang saling
berkaitan. Berikan beberapa contoh sesuai tugas saudara.
Hutan mangrove memiliki bermacam-macam fungsi, antara lain fungsi fisik,
biologis dan sosial ekonomis. Hutan mangrove merupakan ekosistem yang kaya dan
menjadi salah satu sumberdaya yang produktif. Secara fisik hutan mangrove mempunyai
peran untuk menahan laju abrasi pantai, mencegah terjadinya intrusi air laut, penahan
angin, menurunkan emisi gas rumah kaca seperti CO, CO2, SOx dan NOx di udara dan
bahan-bahan pencemar di kawasan perairan pantai (Noor et al., 2006). Namun sering pula
dianggap sebagai lahan yang terlantar dan tidak memiliki nilai sehingga pemanfaatan
yang mengatasnamakan pembangunan menyebabkan terjadinya degradasi.
Konflik eksploitasi hutan mangrove merupakan salah satu aspek timbulnya
degradasi baik fisik dan kualitasnya. Terdapat tiga faktor utama penyebab kerusakan
hutan mangrove, yaitu (1) pencemaran, (2) konversi hutan mangrove yang kurang
memperhatikan faktor lingkungan dan (3) penebangan yang berlebihan. Pencemaran
seperti pencemaran minyak dan logam berat, konversi lahan untuk budidaya perikanan
(tambak), pertanian (sawah dan perkebunan), jalan raya, industri, produksi garam dan
pemukiman, pertambangan dan penggalian pasir (Kusmana et al., 2003).
Beberapa Indikator Degradasi hutan mangrove
Penurunan kualitas LH tanpa kita sadari terjadi setiap saat. Hal ini disebabkan karena
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi SDA yang tidak memperhatikan upaya pembaruan
(renewable) SDA dan pemulihan sebagai dampak eksplorasi dan eksploitasi SDA
tersebut. Beberapa indikator mengenai terjadinya degradasi hutan mangrove
1) Semakin tingginya ekploitasi hutan mangrove untuk kepentingan ekonomi
yang berakibat pada menyepitnya luas areal hutan lindung/hutan alami karena
ilegal loging serta menurunya kuantitas dan kualitas hutan mangrove
2) Meningkatnya abrasi wilayah pesisir
3) Kelangkaan sumber daya perikanan/ biota laut, tempat bersarangnya burung,
habitat alami bagi berbagai jenis biota, sumber plasma nutfah (Rahmawaty,
2006).

4) Adanya penetrasi air asin pada sumur penduduk di beberapa pantai/pesisir


5) Rendahnya resapan air tanah
6) Tingginya pencemaran air akibat limbah domestik yang menyebabkan
terjadinya eutrofikasi.
Perubahan ekosistem hutan mangrove melalui kegiatan alih fungsi lahan menjadi
daerah budidaya perikanan dan tambak garam beberapa tahun belakangan dapat dikatakan
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem mangrove,
karena pengembangannya didahului dengan penebangan mangrove secara besar-besaran
tanpa melakukkan upaya pemulihan sehingga ekosistem yang telah terbentuk sebelumnya
mengalami gangguan keseimbangan, hal ini menyebabkan hilangnya fungsi ekologis,
fisik, dan ekonomis dari hutan mangrove tersebut. Secara tidak langsung hilangnya fungsi
fisik hutan mangrove sebagai mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem
lainya seperti menurunya kualitaas air akibat pencemaran rusaknya ekosistem terumbu
karang dan lamun akibat pencemaran limbah, ekosistem mangrove berfungsi dalam
mengolah limbah melalui penyerapan kelebihan nitrat dan phospat sehingga dapat
mencegah pencemaran dan kontaminasi di perairan sekitarnya.
4.

Bila anda dapat menentukan proses peruabahan tersebut (soal 3), kapan saudara
menentukan monitoring perubahannya, evaluasi perubahannya, dan bagaimana
menentukan tingkat pengelolaannya berikan suatu contoh kegiatan seperti tugas
saudara

Pengelolaan hutan mangrove pada dasarnya meliputi kegiatan proteksi, konversi, dan
pemanfaaatan, rehabilitasi, serta pengawasan dan penegakan hukum,

Anda mungkin juga menyukai