Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

METODOLOGI
4.1.

Pembuatan Program
Program inversi 2D metode Occam ini, selanjutnya diberi nama Sbr2DMT, dibuat dengan

menggunakan software Pycharm Project dengan bahasa pemrograman Python untuk Guide User
Interface-nya, Matlab untuk plotting nya, dan Eclipse dengan bahasa pemrograman Fortran
untuk inversi occam 2D nya. Penelitian tugas akhir ini, yaitu inversi 2D occam merupakan salah
satu dari modul blueprint yang telah saya siapkan untuk pengembangan kedepannya. Berikut
adalah tampilan blueprint software yang siap untuk dikembangkan nantinya.

Gambar 3. 1 Mainwindow dari blueprint software Inti

Pada penelitian sebelumnya telah dibuat inversi 1D metode occam dan simulated
annealing, sehingga dapat diinput kedalam modul 1 DIMENSION pada gambar 3.1. Modul
MAPS akan menampilkan input titik pengukuran yang telah dilakukan, yang bisa ditampilkan
langsung dalam Google Earth, sehingga dapat mengetahui kondisi regional titik pengukuran.
Pada Modul PSEUDO SECTION akan menampilkan penampang pseudo dari data XY,
XX, YY, dan YX pada data hasil pengukuran dengan file extension .edi. Pada Modul 2
DIMENSION selanjutnya akan dibahas pada bab penelitian tugas akhir ini. Pada Modul 3

DIMENSION dapat dikembangkan pada penelitian seelanjutnya karena algoritma yang lebih
kompleks membuat waktu yang dibutuhkan sangat panjang. Pada Modul Interpretasi dapat
memperlihatkan Kolaborasi data, baik itu penampang 1D, 2D, dan 3D hasil inversi maupun data
sumur, data geologi, dan daa geokimia setempat.
4.1.1. Program Input Data
Pada modul 2 Dimension Inversi maka dibuat model input data yang sesuai dan user
friendly. Berikut tampilan subwindow Sbr2DMT

Gambar 3. 2 subwindow modul 2D Inversion Sbr2DMT

Pada Button Insert Line, akan memperlihatkan Sites pengukuran dalam bentuk line
dengan jarak offset pada data sites. Button Forward selanjutnya digunakan untuk mengenerate
data dari model yang telah dibuat yang digunakan dalam modul inversi selanjutnya. Pada subbab
Inversi, maka disediakan 4 Button inti (Startup, Data, Model, dan Mesh) dan 2 button optional
(static dan Prejudice). 6 Button ini berfungsi untuk membuat file yang akan dirunning untuk
inversi 2D inversi occam.

Gambar 3. 3 Tampilan Startup window

Parameter dalam window tersebut dapat diatur menyesuaikan dengan keinginan user.
Startup ini menjadi kunci running inversi 2D occam dengan parameter inputnya.

Gambar 3. 4 Tampilan Data window

Form data tersebut digunakan untuk membaca file extension .edi. sehingga ditampilkan
seperti diatas.

Gambar 3. 5 Tampilan model window

Pada model form ini berguna untuk membuat model analisis dari data, dengan membuat
model awal maka selanjutnya dijadikan patokan dalam forward modelling dan iterasinya.

Gambar 3. 6 Tampilan mesh window

Window ini menampilkan mesh file. Mesh file merupakan layout dari model yang dibuat.
Biasanya model block akan mengisi beberapa mesh block.
4 modul Inversi tersebut merupakan basic inversi 2D occam. Yang disimpan dalam
format .txt untuk selanjutnya di lakukan running inversi.
4.1.2. Program Inversi 2D
Untuk bahasa inversi 2D occam dilakukan dengan bahasa Fortran yang telah ditulis oleh
Kerry Key dan David Myer dan share secara opensource. Terdapat 4 modul berformat .f90 yaitu
MT2D, Occam_mod, Occam, dan Fwd_mod.
Sebelumnya dilakukan penyesuaian agar file Startup, Data, Model, dan Mesh pada format
.txt dapat diread oleh MT2D.

Gambar 3. 7 Program Inversi 2D Occam menggunakan Eclipse

Output dari inversi ini akan menghasilkan n file hasil inversi, Log file, dan Response file.
4.1.3. Plotting Inversi 2D
Dengan menggunakan Matlab maka dilakukan plotting hasil inversi tersebut,

Gambar 3. 8 Penampang resistivity per kedalaman hasil inversi occam 2D

Pada gambar terlihat RMS missfit yang masih tinggi, yaitu 11,8. Maka dibutuhkan
konfigurasi lebih lanjut untuk mengecilkan error tersebut.
4.2.
Validasi Program Pada Software Konvensional
4.3.
Analisis Parameter
4.4.
Analisis Kurva Resistivity dan Phase

Anda mungkin juga menyukai