Anda di halaman 1dari 16

Laporan Anatoni dan Fisiologi Ternak Sistem Kardiovaskular

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia

memiliki

organ

organ

tertentu

yang

memiliki

fungsi

penting

untuk kelangsungan hidupnya, tanpa organ tersebut manusia tidak dapat hidup. Organ
yangmemiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidup manusia disebut organ vital.
Organvital tersebut sebagian besar terdapat pada bagian dalam tubuh, dilindungi oleh
rangkatubuh manusia. Organ vital seperti organ otak merupakan bagian dari sistem saraf yang
membentuk sistem koordinasi tubuh pada manusia; organ lambung, usus halus, dan usus
besar merupakan bagian dari sistem pencernaan, yang berfungsi mencerna makanan yang
kitamakan, mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk halus, sehingga dapat
diasorbsioleh usus halus, dan hasil metabolisme makanan tersebut dapat diedarkan ke
seluruhtubuh oleh darah. Jantung adalah organ vital terpenting yang berfungi memompa darah
ke seluruhtubuh yang membentuk sistem peredaran darah dalam tubuh bersama pembuluh daraharteri dan
pembuluhdarah vena.Selain organ organ yang telah disebutkan di atas masih ada lagi organ
vital yangmembentuk sistem di dalam tubuh yang memiliki fungsi penting untuk
kelangsunganhidup manusia.Dalam praktikum anatomi fisiologi manusia, mahasiswa
dikenalkan mengenaiorgan organ dalam melalui alat peraga.

Denyut nadi dan tekanan darah merupakan hal yang amat penting dalam
bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena
denyut nadi maupun tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dapat dipakai
sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan
luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup
tinggi untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu
tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung. Tekanan
sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa
kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Sedangkan tekanan
diastol adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir
keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Tekanan
arteri ini akan berubah tergantung pada volume darah dalam pembuluh dan daya
regang dinding pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula

kedalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan
darahnya. Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak mudah pelaksanaannya.
Cara tidak langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih
nyaman dan mudah dilakukan setiap saat.
Denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor
di antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik.
Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi
tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah, kita akan
memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang.
Tujuan dan Manfaat
Praktikum Anatomi

dan Fisiologi

Ternak

yang

berjudul

fisiologi

kardiovaskuler ini adalah mempelajari cara pengukuran tekanan darah secara tidak langsung.
Untuk mendengar bunyi jantung. Untuk menentukan kemampuan fisik (kesehatan) seseorang
dengan menilai kesanggupan jantung dan paru-parunya melalui frekuensi dengan nadi setelah
melakukan suatu latihan/ kegiatan.
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui cara
pengukuran tekanan darah, mendengarkan bunyi jantung, menentukan kemampuan fisik
masing-masing praktikan.

MATERI DAN METODA


Waktu dan Tempat
Praktikum Mingguan Anatomi dan Fisiologi Ternak yang berjudul Fisiologi
Kardiovaskular ini dilakukan pada hari Rabu Mei 2012 pukul 14.00 WIB, 16bertempat di
Laboratorium Fakultas Peternakan, Universitas Jambi.
Materi
Adapun

alat

yang

digunakan

dalam

praktikum

ini

adalah

praktikan,

sphygmomanometer, stetoskop, cuff, manometer merkuri, arloji tangan, bangku setinggi 50


cm, treadmill dan stopwatch.

Metoda

Adapun cara atau metoda yang digunakan pada praktikum pemeriksaan tekanan darah
ini adalah Cuff dililitkan pada lengan atas dan stetoskop ditempelkan dibagian cuff tepat pada
pembuluh darah lengan, cuff dipompa sampai kira-kira diatas tekanan sistolik. Tekanan pada
cuff yang tinggi ini akan menyebabkan aliran pada arteri terhenti, kemudian secara perlahan
tekanan pada cuff dikurangi. Dengan demikian, pada saatnya akan membuka aliran arteri.
Pada saat ini aliran darah akan mengalir cepat dan tiba-tiba, sehingga akan menghasilkan
suatu getaran atau suara (disebut tekanan sistolik darah) yang bisa didengarkan dengan
stetoskop. Pada penurunan tekanan cuff selanjutnya masih akan tetap terdengar getaran atau
suara sampai pada suatu saat akan berhenti sama sekali. Pada saat berhentinya suara tersebut
disebut tekanan diastolic darah.
Adapun cara kerja pada praktikum bunyi jantung adalah letakan stetoskop di dada
bagian kiri. Dengarkan menggunakan stetoskop denganrkan suara jantung teman saudara.
Cara kerja pada test kemampuan fisik pengiraan kemampuan VO 2 max (ml/kg/min)
dengan cara praktikan berlari selama 12 menit untuk menempuh jarak tertentu menurut
kemampuannya.
Test Schneider dilakukan dengan cara pratikan berbaring/ bersandar selama 5 menit,
kemudian ukur denyut nadi dan ulangi sampai 2 kali. Berdiri santai selama 2 menit kemudian
ukur denyut nadi sama seperti di atas. Kemudian lakukan kegiatan sebagai berikut : berdiri
diatas kursi yang tingginya 45 -50 cm. selama 2 menit, setelah itu berdiri dengan satu kaki
yang dilakukan secara berantian selama 3 menit, hitung denyut nadi selama 15 detik, untuk
mendapatkan denyut nadi permenit maka denyut nadi yang diukur selama 15 detik harus di
kali 4, hasil perhitungan denyut nadi cocokan dengan skor dalam tabel skor Schneider,
bagaimanakah status fisiologis pratikan berdasarkan hasil skor Schneider.
Test Harvard Step dengan caara lambat dilakukian dengan cara pratrikan melakukan
kegiatan naik turu bangku dengan irama 30 kali dalam 1 menit (satu kali naik turun bangku 2
detik). Percobaan ini tidak boleh lebih dari 5 menit (gunakan waktu maksimal 5 menit).
Sesudah latihan ini, pratika duduk dan denyut nadinya dihitung berturut-turut selama 30
detik, yaitu dari 1 menit sampai 1 menit lebih 30 detik dan 3 menit sampai 3 menit lebih 30
detik. Selanjutnya kemampuan fisik pratikan dihitung.
Harvard Step dengan cara cepat dilakukan dengn cara seperti padacara lamba, tetapi
disini hanya di tetapkan bilangan nadi berhitung satu kali saja, yaitu selama 30 detik setelah
percobaan selesai dari 1 menit sampai 1 menit 30 detik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pemeriksaan Tekanan Darah
Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar
yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di
arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kita melakukan
kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah yang
bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari
kinerjajantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini
menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh
dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

Gambar 1. Penampang jantung

Gambar 2. Sistem peredaran darah

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung


adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di
dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah
dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup
oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma.
Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan
luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam
tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi
daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis
pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana
dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua
belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak
lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang
dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri
dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.

Gambar 3. Bagian bagian jantung

Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik
harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan
memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar,
khususnya pembuluhaorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang
memiliki pembuluh darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung
disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik
kanan disebut katup trikuspidalisatau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang
ada di antara serambi kiri dan bilik kiridisebut katup mitralis atau katup
bikuspidalis (katup berdaun dua).
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebutdiastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida
(darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava)
menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan
mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke
dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara
di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya
dialirkan kembali ke jantung.

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju
ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup
bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati
katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
Andrajati, Retnosari dkk., (2008) Kontrol lokal (intrinsik) adalah perubahanperubahan di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah
ke jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal
sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik
dan kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas
metabolik keseluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruhpengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik.
Anonim (2008), Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah
pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital utama. Pada setiap
detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik) dan minimum
(diastolik). Tekanan darah dikarenakan oleh pemompaan jantung dan resistensi pembuluh
darah, berkurang sebagai sirkulasi darah menjauh dari jantung melalui arteri. Tekanan darah
memiliki penurunan terbesar dalam arteri kecil dan arteriol, dan terus menurun ketika
bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Gravitasi,
katup dalam pembuluh darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa
pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuhTekanan darah dinilai
dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung
dan tekanan rendah diastolik atau tekanan istirahat.
Muttaqin Arif, (2009), Kontraksi atrium ikut mendorong darah ke dalam ventrikel,
tetapi sekitar 70% pengisian ventrikel terjadi secara pasif selama diastolik. Kontraksi otot
atrium yang melingkari orifisium vena kava superior dan inferior dan vena pulmonaris
mempersempit lubang orifisium tersebut, dan kelembaman darah di dalamnya, tetapi selama
sistolik atrium terjadi sedikit regurgitasi darah ke dalam vena.
Wilson (2005), Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik
yang saling terkait. Gelombang rangsang listrik tersebar melalui nodus SA melalui sistem
konduksi menuju miokardium untuk merangsang konduksi otot. Rangsangan listrik ini
disebut depolarisasi dan diikuti perubahan listrik kembali yang disebut repolarisasi. Respon
mekaniknya adalah sistolik (kontraksi otot) dan diastolik (relaksasi otot). Aktivitas listrik sel
yang dicatat secara grafik melalui elektroda intrasel memperlihatkan bentuk khas yang
disebut potensial aksi. Dua jenis potensial aksi utama respon cepat dan respon lambat-

digolongkan berdasarkan kekuatan depolarisasi primer, baik saluran Na+ cepat atau saluran
Ca++ lambat. Potensial aksi respon cepat ditemukan pada sel otot atrium dan ventrikel serta
serabut Purkinje. Potensial aksi respon lambat pada nodus SA dan AV. Nodus SA, nodus AV,
dan serabut Purkinje mampu melakukan eksitasi sendiri (automatisasi). Nodus SA merupakan
pacemaker jantung yang dominan dengan kecepatan intrinsik 60 sampai 100 dpm. Kecepatan
intrinsik nodus AV dan serabut Purkinje masing-masing secara berurutan adalah 40 sampai 60
dpm dan 15 sampai 40 dpm.
Wilson (2005) Aliran darah melalui perifer dipengaruhi oleh mekanisme pengaturan
instrinsik dan ekstrinsik. Mekanisme pengaturan ekstrinsik yang utama adalah saraf simpatis.
Pengaturan intrinsik aliran darah diatur oleh keadaan jaringan lokal dan sangat penting dalam
optimasi aliran darah ke otak dan jantung. Aliran darah melalui pembuluh darah bergantung
pada variabel yang berlawanan: perbedaan tekanan antara dua ujung pembuluh dan resistensi
terhadap aliran. Hubungan variabel ini paling baik diyunjukkan dengan hukum Ohm: Q =
P / R. Berdasarkan hukum Ohm, aliran darah atau curah jantung, merupakan fungsi
perbedaan tekanan dalam sistem pembuluh darah (MAP dikurang RAP), dan keadaan
pembuluh resisten. Dilatasi arteriol menyebabkan penurunan resistensi dan peningkatan
aliran darah. Sebaliknya, kontriksi arteriol meningkatkan peningkatan resistensi dan
penurunan aliran darah.
Permulaan sistolik ventrikel ditandai dengan menutupnya katup mitralis dan
trikuspidalis. Otot ventrikel pada mulanya hanya sedikit memendek, tetapi tekanan
intraventrikel meningkat secara tajam sewaktu miokardium menekan darah di dalam
ventrikel. Periode kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumik, isometrik) ini berlangsung
selama 0,05 detik, sampai tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta (80
mmHg; 10,6 kPa) dan arteri pulmonaris (10 mmHg) dan katup aorta dan pulmonaris terbuka.
Selama kontraksi isovolumetrik, katup AV menonjol ke dalam atrium, menyebabkan
peningkatan tekanan atrium yang kecil tetapi tajam. Saat katup aorta dan pulmonalis terbuka,
dimulailah fase penyemprotan ventrikel (ejeksi ventrikel). Penyemprotan mula-mula
berlangsung cepat, kemudian melambat seiring dengan kemajuan sistolik.
Tekanan intraventrikel meningkat sampai maksimum dan kemudian sedikit menurun
sebelum sistolik ventrikel berakhir. Tekanan ventrikel kiri puncak adalah sekitar 120 mmHg,
dan tekanan ventrikel kanan puncak adalah sekitar 125 mmHg atau lebih kecil. Pada akhir
sisolik, tekanan aorta sebenarnya adalah melebihi tekanan ventrikel, tetapi untuk jangka
waktu yang singkat momentum tetap mendorong darah. Katup AV tertarik ke bawah oleh
kontraksi otot ventrikel, dan tekanan atrium turun. Saat istirahat, jumlah darah yang
disemprotkan oleh setiap ventrikel per denyut adalah 70-90 mL. Volume ventrikel diastolik
akhir adalah sekitar 130 mL. Dengan demikian, sekitar 50 mL darah tetap berada di setiap
ventrikel pada akhir sistolik (volume ventrikel sistolik-akhir), dan fraksi semprotan (ejection

fraction), persen volume ventrikel diastolik-akhir yang disemprotkan setiap kali denyutan,
adalah sekitar 60 %. Fraksi semprotan merupakan indeks fungsi ventrikel yang bermanfaat.
Besaran ini dapat diukur dengan menyuntikan sel darah merah berlabel radionuklida,
melakukan pencitraan jumlah darah jantung pada akhir diastolik dan akhir sistolik
(angiokardiografi radionuklida seimbang), dan kemudian menghitung fraksi semprotan.
Tekanan ventrikel yang sudah turun semakin cepat turun. Ini adalah periode
protodiastolik setelah otot ventrikel berkontraksi penuh. Periode ini berlangsung sekitar 0,04
detik. Periode ini berakhir saat momentum darah yang disemprotkan dikalahkan dan katup
aorta dan pulmonalis menutup sehingga timbul getaran di darah dan dinding pembuluh darah.
Setelah katup menutup, tekanan terus turun dengan cepat selama periode relaksasi ventrikel
isovolumetrik. Relaksasi isovolumetrik berakhir saat tekanan ventrikel turun di bawah
tekanan atrium dan katup AV membuka dan ventrikel terisi. Mula-mula pengisian ventrikel
berlangsung cepat, kemudian melambat sewaktu kontraksi jantung berikutnya mendekat.
Tekanan atrium tetap meningkat setelah akhir sistolik ventrikel sampai katup AV membuka,
dan kemudian turun dan secara perlahan kembali meningkat sampai sistolik atrium
berikutnya.
Muttaqin Arif (2009), Katup mitralis dan trikuspidalis antara atrium dan ventrikel
terbuka pada akhir diastol, sedangkan katup aorta dan pulmonalis tertutup. Darah mengalir ke
dalam jantung sepanjang diastolik, mengisi atrium dan ventrikel. Kecepatan pengisian
berkurang seiring dengan mengembangnya ventrikel, dan terutama saat kecepatan denyut
jantung lambat, daun katup atrioventrikel (AV) bergeser ke arah posisi tertutup. Tekanan di
ventrikel tetap rendah.

Sebetulnya tekanan darah seseorang itu konstan adanya, namun tekanan


darah mudah dipengaruhi oleh : psikis, elastisitas alat peredaran darah, keadaan
jantung, keadaan buah pinggang (organ ekskresi), kandungan zat dalam plasma
(glukosa, kolesterol, dsb), tekanan sistolik dan tekanan diastolik (maksimumminimum) serta suhu badan.
Adapun di bawah ini adalah alat untuk mengukur tekanan darah atau
sphygmomanometer.

Gambar 4. Spygmomanometer

Tekanan darah sangat berpengaruh pada distribusi darah di dalam seluruh


jaringan tubuh. Dan sebaliknya juga berpengaruh terhadap aliran darah ke pusat
sirkulasi darah (jantung). Pada vertebrata tingkat tinggi, manusia, pengukuran
tekanan darah dilakukan di daerah humerus distal, baik sinistra maupun dekstra.
Bagi probandus posisi duduk atau terlentang santai.
Dari hasil praktikum yang berjudul mengukur tekanan darah dapat kami simpilkan
bahwa jika kita memompa cuff maka cuff akan berisi udara sehingga menggelembung dan
akan menutup arteri radialis sehingga menyebabkan aliran darah berhenti. Setelah itu kurangi
tekanan udara pada cuff dan aliran darah akan lancer kembali.
Bunyi Jantung
Pada praktikum bunyi jantung ini praktikan mendengarkan bunyi jantung dengan cara
menempelkan stetoskop pada dinding dada, maka akan terdengar suara jantung kita. Ada dua
macam suara yang ditimbulkan oleh jantung kita, yaitu Lub, dub.
Bunyi lub terjadi saat penutupan katup atrioventrikularis karena vibrasi pd dinding
ventrikel & arteri dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel
melebihi tekanan atrium.
Bunyi dub terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol
ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri
pulmonal.
S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tibatiba pd saat pembukaan atrioventikel, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar
pd anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi atrium.
Jarang tjd pd individu normal.

Dibawah ini adalah gambar posisi stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung.

Gambar 5. gambar posisi stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung.


Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di dlm rongga jantung &
pembuluh darah. Arus turbulen umumnya terjadi karena kelainan katup, yaitu: stenosis (katup
tidak dapat membuka secara sempurna) atau insufisiensi katup (katup tidak dapat menutup
secara

sempurna).

Murmur

diastol

setelah

bunyi

dub

akibat

stenosis

katup

atrioventrikularis atau insufisiensi katup semilunar. Murmur sistol setelah lub akibat
insufisiensi katup atrioventrikularis atau stenosis katup semilunar.

Gambar 6. Macam-macam bentuk katub jantung

Gambar di bawah ini merupakan bentuk katub jantung yang berfungsi sebagai
pengatur keluar masuknya darah dalam tubuh.

Test Kemampuan Fisik


Kemampuan fisik (physical fitness) adalah kesanggupan atau ketahanan seseorang
untuk melakukan kerja otot dengan memuaskan di bawah kondisi khusus. Kempampuan fisik
seseorang sangat tergantung pada komponen-komponen dari system transport oksigen,
pernafasan, kardiovaskuler, darah, otot, dan system enzim di dalam tubuh. Selain itu,
kemampuan fisik seseorang juga ditentukan oleh genetic, konsumsi makanan sehari-hari,
oekerjaan sehari-hari, latihan-latihan yang dilakukan dan factor-faktor lain. Kondisi fisik ini
dapat diperbaiki dengan latihan-latihan tertentu. Penentuan fisik seseorang dapat dilakukan
dengan melakukan pemeriksaan faali alat pernafasan, faali jantung (frekuensi dani dan
tekanan darah), kemampuan kerja otot, kerja yang dihasilkan dan lain-lain.
Pada orang yang sedang atau sesudah melakukan aktivitas olah raga, darah yang
keluar dari jantung ( cardiac output = volume darah yang dipompakan oleh setiap ventrikel
per menit )meningkat dengan cepat, sehingga mengakibatkan frekuensi denyut jantung
menguat. Sebagai akibat lebih lanjut adalah terjadinya peningkatan tekanan darah karena
tekanan darah merupakan produk dari cardiac output.
Pada praktikum pengiraan kemampuan VO2 max (ml/kg/min) dengan cara praktikan
berlari selama 12 menit untuk menempuh jarak tertentu menurut kemampuannya.
Kami melakukan test berlari ini di GOR Paduka Berhala, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur sejauh 1,4 kilometer, setelah waktu mencukupi kami berhenti dan menhitung detak
jantung, yang kami dapat adalah 362 kali.
Dari jarak lari yang ditempuh diatas, maka kemampuan kami untuk adalah sangat
buruk, karena < 1,61 kilometer setelah waktu tercukupi. Dan dapat dijelaskan pada table
dibawah ini.

Jarak (Km)

VO2 max (ml/kg/menit)

Tingkat kemampuan (umur < 40)

< 1,61

< 25.0

Sangat Jelek

Tabel 1. Tingkat kemampuan Aerobik untuk berlari selama 12 menit dan VO2
max (ml/kg/menit).

Test Schneider

Pada data hasil percobaan yang kami lakukan dimulai dari bersandar selama 5 menit,
kemudian santai, dan saat beraktifitas.

a. Pengukuran Denyut Nadi ketika bersandar


Setelah dilakukan praktikum dengan bersandar selama 5 menit, kemudian di ukur
denyut nadi. Pada pengukuran denyut nadi 5 menit pertama didapat 93 kali dengan skor 0.
Pada pengukuran denyut nadi 5 menit kedua didapat 83 kali dengan skor 1.
b. Pengukuran Denyut Nadi ketika berdiri santai
Setelah dilakukan praktikum dengan berdiri santai selama 2 menit,
kemudian di ukur denyut nadi. Pada pengukuran denyut nadi 2 menit pertama
didapat 90 kali dengan skor 1. Pada pengukuran denyut nadi 2 menit kedua
didapat 89 kali dengan skor 1.
c. Pengukuran Denyut Nadi ketika melakukan aktifitas
Pada praktikum kali ini berdiri berdiri diatas kursi yang tingginya 45 -50
cm. selama 2 menit, setelah itu berdiri dengan satu kaki yang dilakukan secara
berantian selama 3 menit, hitung denyut nadi selama 15 detik, untuk
mendapatkan denyut nadi permenit maka denyut nadi yang diukur selama 15
detik harus di kali 4, hasil perhitungan denyut nadi cocokan dengan skor dalam
tabel skor Schneider, bagaimanakah status fisiologis pratikan berdasarkan hasil
skor Schneider.
Setelah melakukan percobaan di atas maka hitung denyut nadi selama 15
detik dan didapatkan 21. Setelah didpatkanhasilnya maka dikali dengan 4, dan
mendapatkan hasil 84 dengan skor 3.
Setelah dilakukan Test Schneider dengan beberapa percobaan
pengukuran, maka didapatkan hasil Pengukuran Denyut Nadi ketika bersandar
mendapatkan 1 skor. Pengukuran Denyut Nadi ketika berdiri santai mendapat
skor 2. Pengukuran Denyut Nadi ketika melakukan aktifitas 3. Jadi jumlah total
skor yang didapat adalah 6 skor, dan kemampuan fisiknya adalah buruk.
Test Harvard Step
Dari percobaan Harvard Step Test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badan
seseorang dalam melakukan aktivitas otot. Melalui cara perhitungan yang telah dijelaskan
diatas, terlihat dengan jelas bahwa indeks kesanggupan badan sangat bergantung dari lama
orang tersebut mampu terus menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera
setelah ia melakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku

dan semakin cepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik
pula kesanggupannya.
Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional
individu dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantungyang diperlukan pada tingkatan
latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua
perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi aliran
darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung dilakukan
dengan meningkatan isi sekuncup dan denyut jantung.
Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB)
yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari IKB
seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik.
1. Cara lambat :

Penilaiannya :
< 55

= keanggupan kurang

55-64 = kesanggupan sedang


65-79 = kesanggupan cukup
80-89 = kesanggupan baik
> 90

= kesanggupan amat baik

Praktikan (Nursholeh) melakukan naik turun bangku selama 5 menit. Respon yang
diperoleh dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut
Frekuensi denyut nadi pertama
= 110 kali/menit
Frekuensi denyut nadi kedua
= 99 kali/ menit
Frekuensi denyut nadi
= 80 kali/menit
Setelah dilakukan penjumlahan angka indeks kemampuan (AIK) saya adalah
51,90 jadi kemampuan fisik saya termasuk kurang.
2. Cara cepat

Penilaiannya :
< 50

= kurang

50-80 = sedang
>80

= baik

Adapun perhitungan digunakan dengan cara cepat yaitu 5,5 dikali dengan 110 (denyut
nadi yang terhitung pada 30 detik pertama) dan mendapatkan hasil 49,58. Jadi
kemampuan fisik saya adalah buruk.
Adapun tabel di bawah ini adalah Indeks Kesanggupan Badan (IKB) dengan
menggunakan cara lambat dan cara cepat.

Nama

Nursholeh

Waktu
percobaan
(detik)

240

Frekuensi
denyut
nadi selama
30 detik pada
menit ke-

Indeks
Kesanggupan
Badan (IKB)

Keterangan
IKB

Cara
lambat

Cara
cepat

Cara
lambat

Cara
cepat

110

99

80

51,90

49,58

Kurang

Buruk

Tabel 2. Perhitungan IKB cara lambat dan cara cepat


3. Menggunakan table Harvard step
Lamannya percobaan yang dilakukan = 330. Bilangan nadi dari 1 menit
sampai 1 menit 30 detik = 51,90. Menurut lajur bersangkutan (mendatar dan
tegak) pada table diperoleh AIK = 51,90, ini berarti kemampuan fisik saya buruk.
PENUTUP
Kesimpulan

Dari hasil Posisi tubuh mempengaruhi kenaikan denyut nadi secara


nyata. Tekanan darah pada posisi duduk lebih rendah bila dibandingkan tekanan
darah pada posisi berbaring, namun demikian tekanan darah pada posisi berdiri
lebih tinggi dari tekanan darah pada kedua posisi sebelumnya. Hal ini diakibatkan
karena pengaruh gravitasi dan mekanisme barroreseptor. Pada latihan fisik
terjadi peningkatan baik pada denyut nadi maupun tekanan darah. Hal ini
merupakan mekanisme kompensasi dari jantung bagi pemenuhan kebutuhan
oksigen dan nutrisi tubuh, juga untuk membuang sisa-sisa metabolik tubuh.
Saran
Semoga

semua

mahasiswa

yang

mengikuti

praktikum

ini

agar

dapat

melaksanakannya sebaik mungkin dan penuh ketenangan, supaya praktikum ini dapat
berjalan degan lancar dan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Andrajati, Retnosari dkk. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. Depok: Departemen
Farmasi FMIPA UI, 2008.
Uchenk.2008.Laporan Fisiologi Harvard.in www.uchenk-korzlet01.blogspot.

com.Last Update Senin, 12 Juli 2010.


Firhazona.2008.Tes Harvard.in www.musfirahmad.blogspot.com.Last Update
Senin, 12 Juli 2010.
Nursholeh. 2011. Laporan
unja.blogspot.com.Jambi

Anatomi

Fisiologi

Ternak.

Nursholeh

fapet

Williams, Lippincott.2004.Medical Physiology.Edisi 2.Indiana:Indiana Universty


School of Medicine Indianapolis
Prohealt.2008.Fisiologi Otot dan Jantung.in www.puskesmas-oke.blogspot.com.
Last Update Senin, 12 Juli 2010.
Ganong, William F.2008.Fisiologi Kedokteran.Edisi 20.Jakarta:EGC.
Guyton, Arthur.2006.Text Book of Medical Physiology.Edisi 11.Cina:Elsevier
Saunders.

(bagi yang mengambil laporan saya, mohon disusun daftar pustakanya menurut abjad)
untuk adek-adek ku Fakultas Peternakan Universitas Jambi, jika kalian ingin bertanya
mengenai kuliah Laporan dan lain-lain hubungi saja ke
HP
: 0815 3215 6677
FB
: Nur Enda Wijoyo Diningrat
Twitter : @nurkotabaru

Anda mungkin juga menyukai