Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO A BLOK 11

Tuan A 25 tahun dibawa ke UGD RS karena mengalami kejang sekitar 10 menit


diikut penurunan kesadaran sejak jam yang lalu. Satu bulan yang lalu pergi ke
Bangka dan berada disana selama 3 minggu. Sejak 10 hari yang lalu, Tuan A
mengeluh demam yang terjadi setiap 3 hari sekali. Demam diawali dengan
menggigil serta perasaan dingin sehingga harus menutup tubuh dengan selimut.
Menggigil biasanya terjadi selama kurang lebih 1 jam. Setelah mengigil, Tuan A
merasa badannya sangat panas seperti terbakar. Demam tinggi dialami kurang
lebih 2 jam, setelah itu timbul berkeringat banyak sampai-sampai tempat tidurnya
basah. Tuan A biasanya dapat tidur nyenyak dan merasa bugar setelah keringat
keluar, berkeringat ini berlangsung kurang lebih 4 jam. Tuan A juga mengeluh lesu,
sakit kepala disertai muntah, nyeri tulang, hilang napsu makan, dan perut tidak
enak. Tuan A tidak mengeluhkan adanya batuk, nyeri saat buang air kecil, nyeri di
bagian bawah perut ataupun diare. Tidak ada riwayat transfusi darah sebelumnya.
Selama sakit tidak ada keluhan bicara pelo dan tidak ada keluhan anggota gerak
yang lemah sesisi.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum sakt berat, tanda vital : kesadaran GCS 9; tekanan darah : 120/80
mmHg; frekuensi nadi : 108x/menit; frekuensi nafas : 24 x/menit; temperatur : 38 C
Keadaan spesifik :
Kepala : konjungtiva palpebra pucat, refleks cahaya + + normal, sklera ikterik kaku
kuduk (-).
Abdomen : hepar tidak teraba, lien schuffner 1.
Pemeriksaan lab :
Hemoglobin : 5,5 gr%, GDS 90mg/dL. Preparat darah tebal didapatkan delicate ring,
gametosit berbentuk pisang dan preparat darah tipis didapatkan P. falciparum (+),
kepadatan parasit 13.800/uL

KLARIFIKASI ISTILAH :
1. Kejang : Kontraksi otot involunter kuat dan tiba-tiba (Dorland)
2. Penurunan kesadaran : Terjadi penurunan terhadap respon rangsangan
sensoris dan memiliki pengalaman subjektif (Dorland)
3. Demam : peningkatan tempertaur tubuh diatas normal (37 C) (Dorland)
4. Menggigil : atau shivering menggiglnya tubuh secara involunter seperti saat
demam (Dorland)
5. Transfusi darah : pemasukan darah lengkap atau komponen darah secara
langsung ke dalam aliran darah (Dorland)

6. Bicara pelo : bicara tidak jelas


7. GCS : Glasgow Coma Scale, skala yang dipakai untuk menentukan tingkat
kesadaran pasien, mulai dari sadar sepenuhnya, sampai koma (Dorland)
8. Sklera ikterik : warna sklera menjadi kuning bervariasi dari kuning muda
sampai kehijauan (Dorland)
9. Kaku kuduk : suatu bentuk tes rangsang meningens
10.Schuffner 1 : garis yang dibentuk dari tepi bawah arcus costae sinistra ke
SIAS kanan, digunakan untuk menentukan pembesaran limpa (Dorland)
11.GDS : Gula Darah Sesaat
12.P. falciparum : Genus sporozoa bersifat parasitik pada sel darah merah hewan
dan manusia yang dapat menyebabkan malaria (Dorland)
13.Preparat darah tebal :
14.Preparat darah tipis :
15.Berkeringat : cairan jernih yang disekresikan oleh kelenjar keringat
(Dorland)
16.Endemik : terdapat / biasanya prevalen di dalam populasi setiap saat
(Dorland)

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Tuan A 25 tahun Satu bulan yang lalu pergi ke Bangka dan berada disana
selama 3 minggu. (VVVVV)
2. Ia dibawa ke UGD RS karena mengalami kejang sekitar 10 menit diikut
penurunan kesadaran sejak 6 jam yang lalu.
3. Sejak 10 hari yang lalu, Tuan A mengeluh demam yang terjadi setiap 3 hari
sekali. Demam diawali dengan menggigil serta perasaan dingin, menggigil
biasanya terjadi selama kurang lebih 1 jam. Setelah mengigil, Tuan A merasa
badannya sangat panas seperti terbakar. Demam tinggi dialami kurang lebih
2 jam, setelah itu timbul berkeringat banyak sampai-sampai tempat tidurnya
basah. Tuan A biasanya dapat tidur nyenyak dan merasa bugar setelah
keringat keluar, berkeringat ini berlangsung kurang lebih 4 jam.
4. Tuan A juga mengeluh lesu, sakit kepala disertai muntah, nyeri tulang, hilang
napsu makan, dan perut tidak enak.
5. Tuan A tidak mengeluhkan adanya batuk, nyeri saat buang air kecil, nyeri di
bagian bawah perut ataupun diare. Tidak ada riwayat transfusi darah
sebelumnya. Selama sakit tidak ada keluhan bicara pelo dan tidak ada
keluhan anggota gerak yang lemah sesisi.
6. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum sakt berat, tanda vital : kesadaran GCS 9; tekanan darah : 120/80
mmHg; frekuensi nadi : 108x/menit; frekuensi nafas : 24 x/menit; temperatur : 38 C
Keadaan spesifik :
Kepala : konjungtiva palpebra pucat, refleks cahaya + + normal, sklera ikterik kaku
kuduk (-).

Abdomen : hepar tidak teraba, lien schuffner 1.


7. Pemeriksaan lab :
Hemoglobin : 5,5 gr%, GDS 90mg/dL. Preparat darah tebal didapatkan delicate ring,
gametosit berbentuk pisang dan preparat darah tipis didapatkan P. falciparum (+),
kepadatan parasit 13.800/uL

ANALISIS MASALAH

1. Ia dibawa ke UGD RS karena mengalami kejang sekitar 10 menit diikut


penurunan kesadaran sejak 6 jam yang lalu.
Sejak 10 hari yang lalu, Tuan A mengeluh demam yang terjadi setiap 3 hari sekali.
Demam diawali dengan menggigil serta perasaan dingin, menggigil biasanya terjadi
selama kurang lebih 1 jam. Setelah mengigil, Tuan A merasa badannya sangat
panas seperti terbakar. Demam tinggi dialami kurang lebih 2 jam, setelah itu timbul
berkeringat banyak sampai-sampai tempat tidurnya basah. Tuan A biasanya dapat
tidur nyenyak dan merasa bugar setelah keringat keluar, berkeringat ini
berlangsung kurang lebih 4 jam.
2. Tuan A juga mengeluh lesu, sakit kepala disertai muntah, nyeri tulang, hilang
napsu makan, dan perut tidak enak.
3. Tuan A tidak mengeluhkan adanya batuk, nyeri saat buang air kecil, nyeri di
bagian bawah perut ataupun diare. Tidak ada riwayat transfusi darah
sebelumnya. Selama sakit tidak ada keluhan bicara pelo dan tidak ada
keluhan anggota gerak yang lemah sesisi.
4. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum sakt berat, tanda vital : kesadaran GCS 9; tekanan darah : 120/80
mmHg; frekuensi nadi : 108x/menit; frekuensi nafas : 24 x/menit; temperatur : 38 C
Keadaan spesifik :
Kepala : konjungtiva palpebra pucat, refleks cahaya + + normal, sklera ikterik kaku
kuduk (-).
Abdomen : hepar tidak teraba, lien schuffner 1.
5. Pemeriksaan lab :
Hemoglobin : 5,5 gr%, GDS 90mg/dL. Preparat darah tebal didapatkan delicate ring,
gametosit berbentuk pisang dan preparat darah tipis didapatkan P. falciparum (+),
kepadatan parasit 13.800/uL

1. Bagaimana mekanisme kejang?


2. Apa saja klasifikasi kesadaran?
3. Apa saja klasifikasi demam?
4. Bagaimana mekanisme demam?
5. Bagaimana mekanisme menggigil?
6. Bagaimana mekanismeberkeringat?
7. Bagaimana mekanisme lesu?
8. Bagaimana mekanisme sakit kepala?
9. Bagaimana mekanisme muntah?
10.Bagaimana mekanisme nyeri tulang?
11.Bagaimana mekanisme hilang nafsu makan dan perut idak enak?
12.Bagaimana mekanisme terjadinya malaria?
13.Bagaimana cara pemeriksaan GCS?
14.Bagaimana pemeriksaan vital sign?
15.Apa saja klasifikasi malaria?
16.Apa saja gejala malaria?
17.Bagaimana pencegahan malaria?
18.Bagaimana tata laksana malaria?
19.Bagaimana epidemiologi malaria?
20.Bagaimana prognosis malaria?
21.Bagaimana komplikasi malaria?
22.Bagaimana SKDI malaria?
23.Bagaimana hubungan riwayat Tuan A ke Bangka dengan kondisi
sekarang?
24.Apakah ada hubungan transfusi darah dan kondisi sekarang?
25.Apakah ada hubungan bicara pelo dan kondisi sekarang?
26.Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik?
27.Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium?
28.Bagaimana mekanisme anamnesis demam?
29.Bagaimana cara pemeriksaan fisik?
30.Apa saja klasifikasi dari plasmodium?
31.Bagaimana cara penegakkan diagnosa malaria?
32.Bagaimana DD kasus ini?
Hipotesa : Tuan A 25 tahun, demam, kejang, penurunan kesadaran karena
menderita malaria falciparum dengan komplikasi malaria cerebra.

LI
1) Malaria (nanda, tania , olen)

2)
3)
4)
5)
6)

Demam (rizka, flo)


Plasmodium (aggra, fiqih)
Pemeriksaan fisik (weni, linda)
Pemeriksaan lab (fawazi , syarifah)
Anamnesis (opel, safira)

Anda mungkin juga menyukai