Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TELEMETRI

MODULASI DAN DEMODULASI DATA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telemetri


Dosen Pengampu : Agus Eko Prasetyo

Disusun Oleh :
Isnan Yusrian Syas
Rochan Rifai
Wahyu Norrudin

14620001
14620034
14620039

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
Jika ingin mentransmisikan sinyal suara atau sinyal data misalnya, sering kali terjadi
bahwa spektrum frekuensinya tidak sesuai dengan medium yang digunakan untuk
mentransmisikan. Frekuensi medium transmisi dirancang pada frekuensi tinggi sedangkan
sinyal informasi mempunyai frekuensi yang lebih rendah misalnya bunyi yaitu 30-20.000Hz.
Oleh karena itu diperlukan modulasi sehingga sinyal berfrekuensi lebih tinggi dapat
digunakan untuk membawa sinyal berfrekuensi lebih rendah.
Modulasi memiliki peranan yang sangat penting dalam transmisi data pada masa
sekarang. Dengan lahirnya transmisi data, perhatian dicurahkan pada modulasi, tidak hanya
pada common carrier, tetapi juga oleh pabrik-pabrik komputer, peralatan pengkopian kantor,
instrumentasi dan terminal data. Modulasi adalah kunci penggunaan sambungan komunikasi
analog dunia, oleh karena itu pada bahasan kali ini akan dijelaskan mengenai modulasi dan
demodulasi

a. Rumusan Masalah
- Apa pengertian modulasi dan demodulasi?
- Apa saja jenis-jenis modulasi dan demodulasi?
b. Batasan Masalah
- Tipe-tipe modulasi berdasarkan jenis sinyal
- Tipe-tipe modulasi berdasarkan identitas gelombang

BAB II
ISI
A. PENGERTIAN
Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divariasikan secara
proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi
yang diberikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal
informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh sinyal
carrier.
Modulasi merubah gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal yang mampu
membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah)
bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus
berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu :
amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal
informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi. Sedangkan demodulasi
adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang
pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian. Jadi, sinyal informasi dikeluarkan lagi dari
frekuensi carrier menjadi sinyal aslinya. Demodulasi adalah proses yang berlawanan dengan
modulasi

B. JENIS-JENIS MODULASI
I.

Modulasi Analog
Modulasi analog adalah modulasi dimana sinyal masukannya adalah sinyal
analog. Modulasi analog adalah komunikasi yang mentransmisikan sinyal-sinyal analog yaitu
time signal yang berada pada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Dalam
modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog. Ada beberapa
macam yaitu AM, FM, PM, QAM, SM, SSB.

1. Amplitudo Modulation (AM)


Modulasi Amplitudo (AM) adalah jenis modulasi dimana amplitudo sinyal carrier berubah
sesuai kelakuan dari amplitudo sinyal input. Adapun frekuensi dan fasa sinyal carrier pada
AM tidak berubah. Pada sistem ini banyak timbul gangguan-gangguan tidak stabil,
sehinnga outputnya juga terdistorsi. Bentuk keluaran ditentukan oleh sebuah koefisien
indeks modulasi. Bentuk gelombang dari modulasi AM dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Bentuk sinyal modulasi AM

2. Frequency Modulation (FM)


Modulasi frekuensi (FM) adalah suatu modulasi dimana frekuensi sinyal carrier
berubah sesuai bentuk dari amplitudo sinyal input. Pada modulasi jenis ini amplitudo sinyal
carrier pada FM tidak berubah.

Gambar 2. Bentuk sinyal modulasi FM

3. Phase Modulation (PM)


Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah fasa sinyal
pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Sehingga dalam modulasi PM
amplitudo dan frekuensi yang dimiliki sinyal pembawa tetap, tetapi fasa sinyal
pembawa berubah sesuai dengan informasi. Adapun bentuk gelombangnya akan
seperti pada gambar berikut :
4

Gambar 3. Bentuk sinyal modulasi PM


II.

Modulasi Digital
Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog ke dalam sinyal
digital (bit-bit pengkodean). Pada teknik ini, sinyal informasi digital yang akan
dikirimkan dipakai untuk mengubah frekuensi dari sinyal pembawa. Dalam komunikasi
digital, sinyal informasi dinyatakan dalam bentuk digital berupa biner 1 dan 0,
sedangkan gelombang pembawa berbentuk sinusoidal yang termodulasi disebut juga
modulasi digital. Adapun yang termasuk kedalam modulasi digital adalah sebagai
berikut:
1. Amplitude Shift Keying (ASK)
Modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK) adalah pengiriman sinyal
digital berdasarkan pergeseran amplitudo. Sistem modulasi ini merupakan sistem
modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dan sinyal
digital 0 sebagai suatu nilai tegangan yang bernilai 0 volt. Sehingga dapat diketahui
bahwa didalam sistem modulasi ASK, kemunculan frekuensi gelombang pembawa
tergantung pada ada tidaknya sinyal informasi digital. Adapun bentuk dari sinyal
modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK) adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Bentuk sinyal modulasi ASK


2. Frequency Shift Keying (FSK)
Modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK) merupakan sejenis Frequency
Modulation (FM), dimana sinyal pemodulasinya (sinyal digital) menggeser
outputnya antara dua frekuensi yang telah ditentukan sebelumnya, yang biasa
5

diistilahkan frekuensi mark dan space. Modulasi digital dengan FSK juga
menggeser frekuensi carrier menjadi beberapa frekuensi yang berbeda didalam
band-nya sesuai dengan keadaan digit yang dilewatkannya. Jenis modulasi ini tidak
mengubah amplitudo dari signal carrier yang berubah hanya frekuensi. Teknik FSK
banyak digunakan untuk informasi pengiriman jarak jauh atau teletype. Standar FSK
untuk teletype sudah dikembangkan selama bertahun-tahun, yaitu untuk frekuensi
1270 Hz merepresentasikan mark atau 1, dan 1070 Hz merepresentasikan space atau
0. Adapun bentuk dari sinyal modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK) adalah
sebagai berikut:

Gambar 5. Bentuk sinyal modulasi FSK


3. Phase Shift Keying (PSK)
Modulasi digital Phase Shift Keying (PSK) merupakan modulasi yang
menyatakan pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran fasa. Biner 0
diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fasa yang sama terhadap sinyal
yang dikirim sebelumnya dan biner 1 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal
dengan fasa berlawanan dengan sinyal dengan sinyal yang dikirim sebelumnya.
Dalam proses modulasi ini, fasa dari frekuensi gelombang pembawa
berubahubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital. Adapun bentuk
dari sinyal modulasi digital Phase Shift Keying (PSK) adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Bentuk sinyal modulasi FSK


Namun untuk cara kerja sistem dari perancangan alat lebih dititik beratkan pada
modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK).
C. JENIS-JENIS DEMODULASI
Sepertihalnya pada modulasi, demodulasi juga dibagi menjadi beberapa jenis
diantaranya yaitu :
a. Demodulasi Analog
Demodulasi analog yaitu proses untuk memisahkan sinyal informasi
dengan sinyal pembawa berupa sinyal analog. Demodulasi analog terbagi
menjadi beberapa jenis diantaranya :

1. Demodulasi AM
Demodulasi AM merupakan proses pemulihan sinyal pemodulasi dari sinyal
termodulasi. Ada beberapa teknik demodulasi amplitudo, di antaranya dengan
menggunakan detektor selubung modulator dan dengan detector sinkron.
2. Demodulasi FM
Suatu demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM
dengan operasi yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM. Demodulasi
sinyal FM memerlukan sebuah sistem yang akan menghasilkan output yang
proporsional terhadap deviasi frekuensi sesaat dari inputnya.
Berikut adalah blok demodulasi FM :

Gambar7. Diagram blok demodulasi FM


b. Demodulasi Digital
Demodulasi digital adalah proses untuk mendapatkan sinyal informasi
kembali dari sinyal termodulasi pada gelombang pembawa (carrier) yang

berupa sinyal digital. Demodulasi digital dibagi menjadi beberapa jenis


yaitu :

1. Demodulasi ASK
Demodulasi ASK dapat direalisasikan dengan menggunakan detektor selubung sederhana,
baik untuk sinyal ASK maupun sinyal OOK. Hasil demodulasi tersebut akan diteruskan
menuju decision circuit/ voltage comparator untuk diregenerasi.
Diagram blok dari demodulator ASK dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 8. Diagram blok demodulasi ASK


2. Demodulasi FSK
Diagram blok demodulator FSK dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 9. Diagram blok demodulasi FSK


Adapun cara kerja demodulator FSK yaitu:
Sinyal FSK masuk ke suatu diskriminator.
Sinyal keluaran diskriminator merupakan sinyal FM-AM
Karena amplitudo sinyal FSK sudah berubah sesuai pola data,maka dapat digunakan
detektor selubung dan LPF untuk merecovery sinyal data yang dibawa sinyal FSK,
tapi output dari LPF ini masih merupakan sinyal analog.
Akhirnya terjadilah proses regenerasi yaitu untuk mengembalikan pola data ke bentuk
sinyal diskrit.

BAB III
PENUTUP
Modulasi adalah pencampuran sinyal informasi dengan sinyal pembawa
(carrier). Metode pencampuran ini memanfaatkan identitas gelombang seperti
frekuensi, fasa, dan amplitudo, sehingga dihasilkan sinyal dengan identitas tertentu
yang nantinya dapat diuraikan kembali menjadi sinyal informasi atau desebut
dengan proses demodulasi. Modulasi maupun demodulasi dapat menggunakan
sinyal analog maupun digital.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
MIT 602 DRAFT Lectures Notes.Modulation and Demodulation.April 2012
Agung.Macam-macam Modulasi Analog dan Digital. http://agungcybernet.blogspot.co.id. Diakses 9 Oktober 2016 pukul 14.00 WIB
Alaydrus, Mudris.2007.Sistem Komunikasi.Teknik Elektro.UMB

10

Anda mungkin juga menyukai