213
ABSTRAK
SIMULASI UJI STRESS CORROSION CRACKING (SCC) MATERIAL SUS 304 PADA BERBAGAI SUHU.
Telah dilakukan simulasi distribusi tegangan untuk melihat terjadinya SCC pada material SUS 304. Baja
tahan karat ini digunakan sebagai CRDM (control rod drive mechanism) housing, extension shaft, vessel
inner cladding pada reaktor Pressurized Water Reactor (PWR). Kerusakan CRDM housing dapat memicu
kecelakaan inisiasi, dan kecelakaan kehilangan pendingin, maka perlu dipahami dengan baik sehingga
dapat mengendalikan dan memitigasi proses degradasi yang terjadi pada CRDM PWR, seperti SCC.
Distribusi tegangan dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak berbasis metode elemen
hingga. Untuk simulasi dikondisikan material SUS 304 memperoleh tegangan aplikasi sebesar 490 MPa dari
alat uji korosi Constant Extension Rate Test (CERT) untuk membuka retak. Dari hasil simulasi diperoleh
bahwa semakin tinggi suhu maka tegangan semakin tinggi dan sudah terjadi kegagalan atau deformasi
plastis karena sudah di atas yield dari SUS 304. Sama seperti tegangan, semakin tinggi suhu maka
kecenderungan regangan spesimen semakin panjang. Terjadinya SCC adalah pada bagian tengah pada
bagian penampang lintang karena mengalami intensitas tegangan tertinggi. Dengan melakukan hipotesa
mengenai peluang terjadinya SCC pada tegangan dan suhu tertentu maka dapat diambil langkah langkah
untuk mengatasi atau meminimalisasinya.
Kata kunci: CRDM housing, SCC, distribusi tegangan, regangan, CERT
ABSTRACT
STRESS CORROSION CRACKING (SCC) TEST SIMULATION OF SUS 304 MATERIAL AT MANY
TEMPERATURE CONDITION. Stress distribution simulation to know the SCC occurance of SUS 304 has
been conducted. This stainless steel has been used as control rod material such as CRDM (control rod drive
mechanism) housing, extension shaft, vessel inner cladding at Pressurized Water Reactor (PWR) . Rupture of
CRDM housing could lead to initiation accident, and Loss of Colant Accident (LOCA), so it needed to well
understand how to control and to mitigate degradation process in PWR CRDM, such as SCC. Stress
distribution was done using software base on finite element method. SUS 304 material was conditioned by
appliying stress for 490 MPa by Constant Extension Rate Test (CERT) to initiate the crack. From the
simulation, known that increasing temperature result increasing stress as well and it concluded that failure
or plastic deformation is occurred because already above the yield of SUS 304. Increasing temperature also
resulted trend of strain increase as well. The SCC occurance is at the center of specimen elbow surface, it is
because the highest of stress intensity is occurred at. By doing the hypothezing due to the SCC occurring
possibility on SUS 304 material at certain stress and temperature, the step to overcome or to minimize can
be taken.
Kata kunci: CRDM housing, SCC, stress distribution, strain, CERT
PENDAHULUAN
ontrol Rod Assembly (CRA) digunakan untuk
mengendalikan reaktivitas, dan CRDM
(Control Rod Drive Mechanisms) membentuk
bagian reactor coolant pressure boundary, kerusakan CRDM housing dapat memicu kecelakaan
inisiasi, dan kecelakaan kehilangan pendingin.
214
TEORI
Baja Tahan Karat SUS 304
Baja tahan karat tipe austenitik SUS 304
merupakan material yang luas penggunaannya,
termasuk dalam reaktor nuklir. Material ini banyak
digemari karena mempunyai ketahanan korosi, serta
memiliki kekuatan dan ketangguhan yang besar,
tahan terhadap suhu tinggi. Komposisi kimia baja
tahan karat SUS 304[4] dapat dilihat pada Tabel 1.
SUS 304 digunakan sebagai material CRDM
housing bagian atas oleh desain Westinghouse dan
Babcock & Wilcox. Baja tahan karat austenitik ini
dipadukan dengan Alloy 600 di bagian bawahnya,
seperti tampak pada Gambar 1. Lingkungan PWR
yang bersuhu tinggi menjadikan material ini rentan
terhadap SCC. Kegagalan karena kebocorankebocoran kecil di sekitar CRDM seal welds ini
mengakibatkan kebocoran sistem pendingin reaktor.
Mg
Si
Cr
Ni
Fe
<0.08
0.045
0.03
19
9.25
0.1
68.495
215
METODOLOGI/TATA KERJA
Pada pemodelan ini spesimen yang digunakan adalah jenis dog bone type sesuai dengan
standar ASTM E8, dengan ukuran seperti tampak
pada Gambar 2 yang disesuaikan dengan alat CERT.
[ ]
= [K ]. el
(1)
dengan :
= tegangan
= matrix kekakuan
el
Pada simulasi distribusi tegangan ini diasumsikan material solid dimana salah satu sisinya
mendapat constrain fixed berupa kekang mati (tidak
terjadi pergerakan) pada semua arah kecuali arah
tegangannya (UX,UZ). Sisi yang lain pada model
ini mendapatkan tegangan tarik yang diaplikasikan
sebesar 490 Mpa, untuk menghasilkan retak inisiasi
216
217
218
KESIMPULAN
Dari hasil simulasi diperoleh bahwa semakin
tinggi suhu maka tegangan semakin tinggi dan
sudah terjadi kegagalan atau deformasi plastis
karena sudah di atas yield dari SUS 304 yakni 207
247 MPa. Distribusi tegangan tertinggi terdapat
pada bagian tengah penampang lintang spesimen
sedangkan distribusi tegangan terendah berada pada
bagian pinggir permukaan siku spesimen. Sama
seperti tegangan, semakin tinggi suhu maka
kecenderungan regangan spesimen semakin
panjang. Terjadinya SCC adalah pada bagian tengah
pada bagian penampang lintang karena mengalami
intensitas tegangan tertinggi.
DAFTAR PUSTAKA
TANYA JAWAB
Darsono
Proses apa yang dilakukan terhadap spesimen?
Apakah perangkat lunak ini berupa modelling
atau kalkulasi?
Sofia Loren Butarbutar
5. www.nrc.gov/reading-rm/doc-colle...005.html.
Berupa modelling.
Daddy
Apakah simulasi ini memperhitungkan fluks
neutron?
Apakah dengan naiknya temperature maka
kekuatan material semakin baik?
Sofia Loren Butarbutar
Tidak memperhitungkan fluks neutron karena ini
kegiatan praeksperimental yang nantinya akan
219