Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau
bagi semua lapisan masyarakat. Tujuan dari pelayanan kefarmasian ini adalah untuk
mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait obat (PMK 58, 2014).
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang
bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perlu
peran dari apoteker yang bertanggung jawab dalam menjamin seluruh rangkaian kegiatan
perbekalan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan
yang berlaku atau memastikan kualitas, manfaat dan keamanannya (PMK 58, 2014).
Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan bagian manajemen rumah sakit yang penting.
Tujuan pengelolaan obat yang baik di rumah sakit adalah agar obat yang di perlukan tersedia
setiap saat, dalam jumlah yang cukup dan terjamin untuk mendukung pelayanan bermutu. Obat
sebagai salah satu unsur penting bagi upaya penyembuhan dan operasional rumah sakit. Di
rumah sakit pengelolaan obat di laksanakan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS).
Pengelolaan obat termasuk proses penyimpanan haruslah efektif dan efisien. Proses
pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan
menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem. Dan juga tanpa manajamen dari

kepala IFRS dan seluruh pihak yang terkait dalam pengelolaan perbekalan farmasi yang maka
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit (Handoko, 1984)
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui pentingnya pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai di rumah sakit untuk itu dilaksanakan PKPA diblok
penyimpanan sehingga mahasiswa tahu proses pengelolaan dan penyimpanan sediaan farmasi,
alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

1.2

Tujuan
Pada Blok Pengelolaan Obat/Alkes (Penyimpanan dan Produksi) dan Blok Distribusi

Ward floor stock, terdapat beberapa materi beserta tujuannya masing-masing, diantaranya :
a. Penerimaan Obat/Alkes
1. Dapat menjelaskan prosedur penerimaan obat/alkes dan membuat checklist
2. Dapat menjelaskan dokumen yang terkait proses penerimaan obat/alkes.
3. Dapat melakukan evaluasi proses penerimaan, termasuk kelengkapan dokumen dan lead
time (selisih waktu pesan dan waktu kedatangan obat/alkes).
4. Dapat mengukur respon time penerimaan obat/alkes yaitu dimulai dari obat/alkes datang
sampai selesai diterima.
b. Penyimpanan Obat/Alkes
1. Dapat merancang layout gudang farmasi
2. Dapat menjelaskan sistem penyimpanan obat/alkes di gudang farmasi, depo rawat jalan
dan depo rawat inap
3. Dapat melakukan monitoring suhu dan kelembaban penyimpanan di gudang farmasi,
depo rawat jalan dan depo rawat inap

4. Dapat menjelaskan prosedur penyimpanan obat bila suhu penyimpanan tidak tercapai
(Pemadaman listrik)
5. Dapat melakukan evaluasi penyimpanan meliputi kesesuaian stok, death stok, dan waktu
hampir kadaluarsa.
c. Produksi Farmasi
1. Dapat menjelaskan proses produksi di RS baik produksi steril, aseptic maupun non steril.
2. Dapat menjelaskan jenis produksi perbekalan farmasi di IFRS PKU.
d. Distribusi Ward floor stock
1. Dapat menjelaskan system distribusi ward floor stock serta menjelaskan jenis obatnya
2. Dapat menjelaskan peran tenaga farmasi dalam sistem distribusi ward floor stock
3. Dapat melakukan monitoring dan jaminan ketersediaan obat di unit pelayanan secara
kontinu (IGD dan kamar operasi)

Referensi
T.Hani Handoko, 1984, edisi ke 1, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta ;
BPFE_Yogyakarta.
Permenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai