Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang
menimbang benda tersebut dengan timbangan yang sesuai, seperti neraca analitik
atau yang lainnya.
Dewasa ini telah banyak alat yang dibuat untuk memudahkan kita dalam mengukur
bobot jenis dan kerapatan zat. Bobot jenis zat dapat diukur dengan menggunakan
berbagai jenis alat ukur salah satunya piknometer. Dengan menggunakan
piknometer, kita dapat melihat perbedaan hasil akhir bobot jenis dan massa jenis
suatu zat. Alat piknometer ini, dipengaruhi oleh sifat larutan, pH dan pengaruh
temperatur.
Mengingat pentingnya massa dan bobot jenis dalam bidang farmasi, maka sudah
sewajarnya jika mahasiswa farmasi memahami mengenai massa dan bobot jenis ini,
termasuk cara-cara dalam melakukan pengukuran bobot jenis. Dalam praktikum ini
akan dilakukan percobaan menghitung massa dan bobot jenis metanol, minyak
kelapa dan tween-80.
I.2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DasarTeori
Bobot jenis suatuzatadalahperbandinganbobotzatterhadap air dengan volume yang
sama ditimbang diudara pada suhu yang sama (Dirjen POM,1979).
2.
3.
Jarak partikelnya lebih dekat daripada gas sehingga lebih sukar dimampatkan.
4.
Bobot jenis yang juga dikenal dengan istilah Specific Gravity biasanya
dilambangkan dengan huruf S dan memiliki persamaan rumus sebagai berikut:
Dimana : S
= Bobotjenis
mx
mair
MetodePiknometer
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan rungan
yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air.
Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan
isi ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan
bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume
piknometer. Optimum ini terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer,
yaitu tipe botol dengan tipe pipet.
b. Neraca Mohr Westphal
eraca ini dipakai untuk mengukur bobot jenis zat cair. Terdiri atas dua dengan 10
buah lekuk untuk menggantungkan anting, pada ujung lekuk yang ke 10 tergantung
sebuah benda celup C terbuat dari gelas (kaca) pejal (tidak berongga), ada yang
dalam benda celup dilengkapi dengan sebuah thermometer kecil untuk mengetahui
susu cairan yang diukur massa jenisnya, neraca seimbang jika ujung jarum D tepat
pada jarum T.
c.
Densimeter
Densimeter merupakan alat untuk mengukur massa jenis (densitas) zat cair secara
langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung
menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang
tertera.
BAB III
METODE KERJA
3.1
AlatdanBahan
3.1.1 Alat
1.
Gelasbeker
2.
Gelasukur
3.
Neracaanalitik
4.
Oven
5.
Piknometer
6.
Pipet
7.
Termometer
3.1.2 Bahan
1.
Alkohol
2.
Aquadest
3.
Tween-80
4.
Methanol
5.
Minyakkelapa
6.
Aluminium foil
7.
Esbatu
8.
Tisu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Tabel pengamatan sampel pada piknometer
No
Sampel
Volume pikonometer
(mL)
Bobot a
(gram)
Bobot b
(gram)
b-a
(gram)
Massa jenis
(g/mL)
Suhu
(C)
1
Tween -80
12.5
18.12
28.29
10.08
0.806
25
53
31.89
85.29
53.36
1.006
25
2
Minyak kelapa
12.5
17.56
26.92
9.36
0.75
25
53
31.66
77.22
45.56
0.86
25
3
Etanol
12.5
17.75
25.42
9.17
0.73
15
53
31.43
81.6
27.17
0.51
15
4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini menggunakan alat piknometer untuk mengukur bobot
jenis dan massa jenis.
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau
densitas dari fluida, serta piknometer yang digunakan terbuat dari kaca berbentuk
seperti Erlenmeyer kecil dengan kapasitas antara 10mL-50mL (Rahmadi, A 2003).
Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu disiapkan
piknometer sebanyak 6 buah yang terdiri dari piknometer berukuran kecil dan
besar, antara lain sebagai wadah untuk tween -80, minyak kelapa dan etanol.
Kemudian piknometer dikalibrasi dengan menggunakan air bersih. Didapatkan
volume 12,5 mL untuk piknometer yang kecil dan 53 mL untuk piknometer yang
kecil. Tujuan dari kalibrasi untuk mengetahui volume dari piknometer yang akan
digunakan, tetapi sebelumnya piknometer dibersihkan dengan aquadest, setelah itu
untuk mempermudah pada proses pengeringan, piknometer dibilas dengan alkohol
96%.
Langkah berikutnya piknometer dimasukan kedalam oven dengan suhu 100
C serta dibatasi dengan waktu 1 jam. Tujuan piknometer dimasukan kedalam oven
untuk menghilangkan sisa-sisa molekul air yang masih tertinggal didalam
piknometer. Setelah kering piknometer dikeluarkan dari oven dengan menggunakan
tang kayu sebagai penjepit untuk menghindari kontak panas dari piknometer yang
masih panas. Langkah berikutnya masing-masing sampel dimasukan kedalam
piknometer yg telah kering dengan volume yang telah dikalibrasi. Setelah semua
piknometer telah terisi sampel, maka proses berikutnya diukur suhu dari masingmasing sampel dengan menggunakan thermometer hingga mencapai 25C, dengan
catatan piknometer berada pada wadah yang telah diisi dengan balok es. Tujuan
penggunaan wadah yane telah diisi es batu untuk mempercepat penurunan suhu
hingga mencapai suhu yang telah ditentukan. kemudian piknometer beserta isinya
ditimbang kembali dengan menggunakan neraca analitik.
Pada tabel diatas telah diketahui penentuan bobot jenis dan massa jenis.
Dari percobaan ini telah didapatkan hasil yang berbeda, baik dalam bobot jenis dan
juga dalam sifat zatnya. Dari data diatas terlihat bahwa massa jenis tween-80
dengan piknometer yang bervolume 53 mL lebih besar dari pada minyak kelapa dan
methanol. Setelah mengukur temperature satu per-satu bahwa temperature tween-