Bab Ii
Bab Ii
hilir.
Bendung gerak, bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi
pembendunganya dapat diubah susuai yang dikehendaki. Pada bendung
gerak elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan naik atau turun
sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air.
Kecepatan alian
Debit aliran
Elevasi
Tinggi Muka Air
10
hubungan antara debit terhadap elevasi muka air. Penggambaran lengkung debit
juga dilakukan dengan keadaan pintu air tertutup dan terbuka.
Dengan Q = 1.39 h 5/2
Keterangan: Q = debit (m3/s)
h = Ketinggian air (m)
2. Arah Aliran dan Kecepatan dari udik menuju bangunan
Pengukuran arah aliran dan kecepatan aliran dilakukan dengan variasi
debit yang sama dengan percobaan lengkung debit, yaitu debit periode ulang 2
tahun, 10 tahun, dan 100 tahun. Percobaan debit ini sesuai dengan debit rencana
pada DAS tersebut. Pengukuran Kecepatan aliran dilakukan dengan alat current
meter digital. Pengukuran dilakukan di tiap-tiap nomor yang dipasang pada
penampang melintang saluran. Pengamatan arah aliran digunakan bola tenis meja
yang di beri pemberat. Sehingga bola mengikuti aliran dari udik ke hilir pada
tiap-tiap nomor penampang melintang saluran. Penggambaran berdasarkan arah
bola yang melewati saluran hingga ke hilir bendung.
3. Penggerusan Setempat di hilir bangunan
Percobaan pengambilan data penggerusan yaitu dengan mengamati dan
menggambarkan garis kontur gerusan yang terjadi pada saluran. Percobaan juga
dilakukan dengan bukaan pintu air yang berbeda. Semakin sedikit gerusan yang
terjadi maka akan semakin bagus pula desain bendung tersebut. Percobaan juga
dilakukan dengan periode debit yang berbeda-beda.
4. Pembilasan di mulut pintu bangunan pembilas bendung
Percoban pembilasan dilakukan penyelidikan dengan 4 variasi debit.
Percobaan dilakukan dengan lama pengaliran 1 jam. Dan dengan 2 perlakuan
yaitu pintu intake buka dan tutup. Pengambilan data pembilasan yaitu dengan
mengamati dan menggambarkan garis kontur yang terjadi pada pintu air.
Percobaan dilakukan dengan debit yang berbeda-beda tergantung debit rencana.
Semakin besar sedimen yang tergerus pada pintu air dan pintu intake maka akan
semakin bagus pula sistem bendung yang di rencanakan.
11
5. Debit Intake
Pengukuran debit intake dilakukan untuk mengetahui debit yang masuk ke
saluran irigasi. Air yang masuk ke saluran irigasi ini nantinya digunakan untuk
mengairi lahan pertanian. Pengukuran debit dilakukan dengan metode thomson.
Adapun alat yang digunakan adalah waterpass, tripod dan meteran BAK.
Percobaan dilakukan dengan tinggi muka air di saluran intake. Percobaan juga
dilakukan dengan periode debit yang berbeda-beda.
2.3 Hasil Pengujian Model Seri 0 Batang Asai
2.3.1
dilakukan dengan mengukur tinggi muka air pada lokasi waduk di hulu bangunan
mercu dan di hilir peredam energi. Pengamatan tinggi muka air dimaksudkan agar
dapat mengetahui keadaan tinggi muka air untuk berbagai debit banjir. Hasil
percobaan muka air di udik bendung untuk berbagai variasi debit dapat dilihat
pada lampiran 4
Pada gambar diatas dapat dilihat hubungan antara muka air udik dengan
debit, dapat dilihat bahwa kenaikan air pada setiap kenaikan debit sangat
signifikan terlihat dari grafiknya yang terjal.
12
Pada gambar diatas dapat dilihat hubungan antara muka air hilir dengan
debit, dapat dilihat bahwa jika debit yang digunakan semakin besar maka tinggi
muka air juga semakin besar. Kenaikan tinggi muka air pada daerah hilir ini
sangat signifikan, sehingga diperlukan perbuahan untuk seri berikutnya.
13
2.3.2
14
2.3.3
Analisis Penggerusan
Berdasarkan hasil percobaan penggerusan ini ternyata penggerusan yang
terjadi pada tiap periode ulangan semakin besar. Pada periode debit 2 tahun
penggerusan yang terjadi -2 artinya terjadi penggerusan sedalam 2 meter pada
kawasan. Sehingga diperlukan perbaikan pada seri berikutnya. Hail dari analisis
dapat dilihat dan dipelajari pada Lampiran 4. Dapat kita lihat juga pada debit 10
tahun dan 100 tahun, penggerusan yang terjadi semakin meluas. Penggerusan
yang terjadi yaitu sebesar -3 artinya terjadi penurunan elevasi sejauh 3 m. Hal ini
menunjukkan bahwa desain bendung yang dibuat masih belum cukup untuk
mengatasi gerusan yang terjadi.
2.3.4
15
2.3.5
Debit Intake
Debit intake merupakan debit air yang masuk ke saluran irigasi. Debit air
yang masuk ke saluran irigasi diharapkan mampu untuk mengairi sawah di lahan
pertanian. Debit intake yang terbesar pada bendung batang asai seri 0 adalah
sebesar 26.468 m3/s dengan muka air udik setinggi +73.85 m. Debit yang
dihasilkan diharapkan mampu mengairi lahan pertanian di hilirnya.