Hubungan Helicobacter Pylori Terhadap Kejadian Anemia Defisiensi Besi
Hubungan Helicobacter Pylori Terhadap Kejadian Anemia Defisiensi Besi
DEFISIENSI BESI
Andi Siti Hardyanti, Riena, Ezra Elian Yonatan, Tesa Iswa Rahman, Vania Eva Kezia
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510
ezraelianyonatan@gmail.com
Abstrak
Defisiensi besi adalah penyebab paling umum dari kasus anemia yang ada di dunia,
baik di negara maju maupun negara berkembang. Diperkirakan hampir 500 hingga 600 juta
orang yang mengalami hal tersebut. Anemia defisiensi besi diperkirakan juga menjadi salah
satu penyebab penyakit organik paling sering dalam dunia praktik klinik. Faktor-faktor yang
dapat menyebabkan defisiensi besi antara lain ialah inadekuatnya intake besi, kehilangan besi
kronik, malabsorbsi, hemolisis, dan kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Anemia akibat
defisiensi besi juga sering menjadi indikasi untuk mengevaluasi kembali traktus
gastrointestinal bagian atas dan bawah. Hal tersebut bertujuan untuk mengeksklusi
kehilangan darah kronik sekunder, kanker saluran pencernaan, ulkus, angiodisplasia atau
malabsorbsi akibat soliac disease. Studi endoskopi sering kali tidak dapat membuktikan dan
penyebab defisiensi besi sehingga menyisakan banyak kasus-kasus yang masih belum dapat
dijelaskan. Belakangan ini sedang berkembang sebuah penelitian yang menunjukan adanya
hubungan antara Helicobacter Pylori (H. Pylori) gastritis dan anemia defisiensi besi pada
pasien yang tidak menderita ulkus peptik. Beberapa penyebab yang diduga ialah gastritis
kronik yang menyebabkan penurunan asam hidroklorida yang membantu perubahan bentuk
besi untuk diserap tubuh, peningkatan produksi hepsidin oleh hepatosit yang merupakan
respon terhadap produksi IL-6 yang berkaitan dengan infeksi H. Pylori, dan pemakaian besi
oleh H. Pylori untuk bertahan hidup.
Kata Kunci : Defisiensi Zat Besi, Anemia, Helicobacter Pylori
Abstract
Iron deficiency is the most common cause of anemia in the world, affecting an estimated
500600 million persons. It is also estimated to be the most common nutritional de- ficiency
in both underdeveloped and developed nations, the most common cause of anemia, and
possibly the most common organic disorder in clinical practice. Established causes of iron
deficiency include inadequate iron intake, chronic blood loss, malabsorption, hemolysis, or a
combination of these factors. Iron deficiency anemia is often an indication to evaluate the
upper and lower gastrointestinal tract to exclude chronic blood loss secondary to cancers,
ulcerations, angiodysplasias, or malabsorption from celiac disease. Endoscopic studies are
frequently unrevealing and the cause of iron deficiency remains unexplained in a significant
proportion of cases. Recently, there has been a growing body of evidence to suggest a
relationship between Helicobacter pylori gastritis and iron deficiency anemia in the absence
of peptic ulcer disease. Some of the suspected causes are chronic gastritis that causes a
decrease in hydrochloric acid that helps to change the form of iron absorbed by the body ,
increasing production by hepatocytes hepsidin which is a response to the production of IL- 6
are associated with H. pylori infection , and the use of iron by H. pylori to survive.
Keywords :Iron deficiency,anemia, Helicobacter pylori
Pendahuluan
fisik
dan
penurunan
terjadi
berkembang.
di
negara-negara
Prevalensi H.
pylori di
lebih
pylori telah
dikaitkan
dengan
studi.
Mekanisme
untuk
besi
pylori terutama
bervariasi.
dihubungkan
H.
dengan
hemoptoe.
membran
dengan
pylori menyebabkan
luar
besi
represif
penurunan
Faktor
lain
yang
dapat
tidak
baik
non-heme.
Dengan
tingginya
angka
prematuritas,
hubungan
besi
infeksi
H.
Pylori
dengan
sprue,
pada
anak
kasus
kolitis
dalam
masa
gastrektomi, tropical
kronik,
dan
adanya
helicobacter pylori.
Etiologi
Anemia defisiensi besi (ADB) dapat
Patofisiologi
penyediaan
eritropoesis berkurang,
meningkat,
kolon,
divertikulosis,
hemoroid,
dan
besi
penurunan
yang
pada
asupan
gangguan
saluran
tersering
penyebab
menorrhagia,
gangguan
atau
saluran
metrorhagia.
ialah
wanita,
Pada
besi,
absorbsi.
untuk
Sedangkan
pada
terjadi
melalui
halus,
dan
besi
keseimbangan
memberikan
keseimbangan
deficient
heme.
merupakan
mukosa
Anemia
hasil
usus
defisiensi
akhir
erythropoeitin
/iron
limited
efek
negative
besi
bahwa
penyebab
bagian lambung.
Terjadinya
perdarahan
defisiensi
besi
H.
tersering
pylori
dengan
anemia
infeksi
tubuh
pada
merupakan
gastritis.
Gastritis
Namun, tampaknya
gastrointestinal
bukan
adanya
tidak
mencukupi
dan
terjadi
jumlah
lesi
perdarahan
dan
subjek
negative.7
hemoglobin
akan
hemoglobin
menurun
sehingga
yang
gambaran
Mekanisme
lambung)
yang
yang
terjadi
lebih
asam
karena
cenderung
lebih
menderita
gastritis
anemia.8 Gastritis
korpus
membantu
vitamin
menjelaskan
peningkatan
dikombinasikan
produksi IL-6
predominan
bersama
vitamin
C.
penyerapan
C
ini
dapat
penurunan
produksi
zat
besi
dari
meningkatkan
absorbsi
hepsidin
besi
oleh
menjelaskan
teraktivasi
saat
tubuh
seseorang
mekanisme
anemia
oleh
membutuhkan
Zat besi
sayuran
nonheme
yang
berasal
dari
besi
untuk
H.pylori
faktor
Pemeriksaan Laboratorium
indeks
anemia
Volume
Corpuscular
pada
dan
cell
yang
eritrosit
didapatkan
(MCV),
Mean
anemia
difisiensi
besi
thalassemia
mayor.9
RDW
distribution
width)
meningkat
(red
normo-blast
pronormoblast-normoblast
sebelum
sideroblast.10 Pemeriksaan
kadar
hemoglobin
menurun.
basofil.
Bentuk
kecil-kecil,
laboratorium
perlahan-perlahan.
darah
anemia
hipokromik
anisositosis,
poikilositosis,
target.9
dan
dengan
dengan
menunjukkan
mikrositer,
Derajat
mikrositosis
derajat
Apusan
berbanding
anemia,
thalassemia.
hipokromia
lurus
berbeda
Leukosit
dan
trombosit
yang
mengandung
karbon.
suatu
Bila
radioaktif
molekul
Helicobacter
terdeteksi
Pemeriksaan
pylori,
dari
ada
radioaktif
hembusan
endoskopi
juga
bakteri
akan
nafas.
dapat
dengan
jaringan
dengan
pengambilan
sampel
Berdasarkan
nasional
pompa asam
golongan
antasida,
dan
golongan
konsensus
obat,
golongan
yaitu
prokinetik.
Golongan
PPI
adalah
omeprazol,
Antasid
Na
sekresi
berkhasiat
meningkatkan
biasanya
sebagai
mengandung
absorben
sehingga
prostaglandin
produksi
endogen,
yang
mukus
dan
protective),
golongan
Perlu
antikolinergik.
yang
bersenyawa
dengan
efektif
dispepsia
mencegah
refluks
kebersihan
asam
untuk
mengbati
dan
memperbaiki
lambung
(acid
menggunakan
anemia besi.
penatalaksanaan
medika
penyediaan
untuk
membuat
besi
proses
hemoglobin
(Hb)
pembentukan
terganggu.
Banyak
pada
lambung
pasien
yang
h.6216-8.
2. Barabino, A. 2002. Helicobacter
pylori-related
iron
deficiency
IM.
2007. Hematologi
mengalami gastritis.
berupa
asimptomatik
hingga
terdapat
lambung
(terutama
yang
EGC.
5. Hillman RS, Ault KA. 2005. Iron
deficiency anemia: hematology in
clinical
practice,
guide
to
anemia.
evidence.
Pediatr
Penilaian
hasil
pemeriksaan
hematologi
rutin.
ke-2.
Jakarta
Cermin
Dunia
New
York;
pediatric
clinical
Churchill
anemia
R.
Kedokteran. h.28-31.
10. Ronald AS, Richard AMP. 2004.
and
of
Gastroenterology:
in
children:
further
EGC.
11. Simandibrata
M,
Makmun
D,