Anda di halaman 1dari 5

Tujuan Praktikum :

Untuk mengetahui kelelahan otot pada manusia.


Alat alat :
1.
2.
3.
4.

Kimograf + Kertas + Perekat


Manset sfigmomanometer
Ergograf
Metronome ( Frekuensi 1 detik )

Cara Kerja :
A.

Percobaan pertama; Kerja steady state

1. Persiapkan alat-alat sesuai gambar


2. Sambil dicatat lakukan satu tarikan tiap 4 detik menurut irama alat yangdiperdengarkan di
ruang praktikum sampai putaran tromol. Setiap kalisetelah melakukan tarikan , lepaskan
segera jari saudara dari pelatuk sehingga kembali ke tempat semula

B.

Percobaan kedua; Pengaruh gangguan peredaran darah

1. Pasang manset stigmomanometer pada lengan atas kanan orang percobaanyang sama
dengan orang yang melalukan percobaan pertama
2. Sebagai latihan lakukan beberapa kali oklusi pembuluh darah lengan atasdengan jalan
memompa manset dengan cepat sampai denyut nadi arteriradialis tak teraba lagi
3. Dengan manset tetap terpasang tetapi tanpa oklusi, lakukan 12 kali tarikandengan frekuensi
satu tarikan tiap 4 detik sambil dicatat pada kimograf
4. Tanpa menghentikan tromol pada tarikan ke-13, mulailah memompamanset dengan cepat
sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba lagi.Selama pemompaan orang percobaan tetap
melakukan latihan.
5. Berilah tanda pada kurve pada saat denyut nadi arteri radialis tidak teraba lagi
6. Setelah terjadi kelelahan total, turunkan tekanan di dalam manset sehinggaperedaran darah
pulih kembali
7. Dengan frekuensi yang sama teruskan tarikan dan pencatatan sehinggapengaruh faktor
oklusi tidak terlihat lagi

C.

Percobaan ke tiga; Pengaruh istirahat dan massage

1. Latihan ini dilakukan oleh orang percobaan lain


2. Besarkan beban ergograf sampai hampir maksimal
3.Sambil dicatat lakukan satu tarikan tiap 1 detik sampai terjadi kelelahantotal, kemudian
hentikan tromol
4. Berilah istirahat selama 2 menit. Selama istirahat, lengan tetap diniarkandiatas meja
5. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang + 2 cm, jalankankimograf dan lakukan
kembali tarikan dengan frekuensi dan beban yangsama sampai terjadi kelelahan total,
kemudian hentikan tromol
6. Berilah istirahat selama 2 menit lagi. Selama masa istirahat ini lakukanmassage pada
lengan orang percobaan. Massage dengan cara mengurut dengan tekanan kuat ke arah perifer,
kemudian dengan tekanan ringan kearah jantung. Massage dilakukan dari fossa cubiti hingga
ujung jari
7. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang + 2 cm, jalankankimograf dan lakukan
kembali tarikaan seperti langkah nomor 5
8. Bandingkan ke 3 ergogram yang sudah diperoleh dan lakukanlah analisis terhadap
ketiganya

D.

Percobaan ke empat; Rasa nyeri, perubahan warna dan suhu kulit akibatiskemia

1. Latihan ini dilakukan pada orang percobaan lain tanpa dilakukanpencatatan pada
ergogram
2. Pasanglah manset pada lengan atas kanan orang percobaan dan berikanpembeban yang
cukup berat sehingga penarikan hanya akanmemperlihatkan penyimpangan ujung pencatatan
yang kecil saja
3. Perhatikan suhu dan warna kulit lengan bawah kanan orang percobaan
4. Lakukan satu tarikan tiap saatu detik sambil diadakan oklusi sehinggaterjadi kelelahan
total atau sampai terjadi rasa sakit yang tidak tertahankan
5. Hentikan tindakan oklusi segera setelah orang percobaan merasa nyeriyang hebat sekali.
Perhatikan suhu dan warna kulit lengan bawah kananorang percobaan

Hasil Percobaan :
Percobaan 1
Percobaan 2
1. Percobaan setelah beberapa kali oklusi di awal sebelum melakukan tarikan pelatuk
secara normal tanpa oklusi menunjukan gambaran kurva yang stabil
2. Penarikan pelatuk yang diikuti oklusi secara bersamaan saat dicatat oleh kimograf
memperlihatkan kerja otot yang mulai berkurang seiring waktu.
3. Saat oklusi telah ditiadakan tetapi tetap melakukan tarikan pada pelatuk, kimograf
menunjukan hasil kerja otot yang kembali pulih secara perlahan
Percobaan 3
Percobaan 4
Jadual: Rasa Nnyeri, Perubahan Warna Kulit dan Suhu Kulit Tanpa Oklusi dan Dengan Oklusi

Tanpa Oklusi

Dengan Oklusi

Warna Kulit

Coklat

Pucat keputihan

Suhu Kulit

Normal/Hangat

Dingin

Nyeri Pada Tangan

Tidak terasa nyeri

Rasa nyeri timbul setelah


beberapa ketika

Pembahasan :
A. Percobaan pertama terlihat tidak terjadi pengurangan kinerja ataupun kelelahan yg dapat
dilihatstabilitasnya pada hasil grafik percobaan I, grafik terlihat stabil. dapat
disimpukanbahwa otot memiliki durasi untuk menguraikan asam laktat yang terbentuk
datipemecahan glikogen untuk sumber tenaga mekanisme pengerak otot.
B. Percobaan kedua pada percobaan ketiga terlihat ada 3 bagian grafik yang berbeda.
Dimulai dengangrafik yang stabil pada awalnya, setelah mulai dilakukan penghambatan
aliran darah(oklusi), otot mulai kelelahan, disebabkan suplai nutrisi dan O2 yang berkurang.
Nutrisi berguna untuk sumber energy bagi otot, sedangkan O2 sebagai bahan bakar untutk
menguraikan asam laktat yang tertimbun akibat penguraian glikogen. Asam laktat
membutuhkan lebih banyak O2 untuk menghasilkan energi, penimbunan asamlaktat

menimbukan kelelahan pada otot. Pada saat oklusi grafik cenderung menurunsampai terjadi
kelelahan otot maksimal. Setelah oklusi dibuka, grafik mulai naik perlahan-lahan sampai
dengan keadaan stabil yang dikarenakan darah sudah mengalir dan pasokan nutrisi dan O2
sudah kembali lancar.
C. Percobaan ketiga pada grafik terlihat bahwa grafik cenderung menurun karena waktu
otot bekerja terlalu padat sehingga tidak memiliki waktu untuk menguraikan asam laktat
(bekerja tiap 1 detik), oleh sebab itu di grafik menunjukan rentang waktu dari mulai
bekerjahingga lelah cukup pendek. Setelah diberikan waktu untuk istirahat sebanyak
duamenit, otot dapat kembali bekerja namun tidak berlangsung lama, karena penguraianasam
laktat kurang maksimal sehingga otot dengan cepatnya kembali lelah. Ketikaotot kembali
diistirahatkan sambil dilakukan pijatan untuk memperlancar kembalisirkulasi darah serta
meluruskan otot kembali. Seharusnya grafik menunjukankecenderungan untuk meningkat
dan rentang waktunya lama. Tetapi dari grafik OP kelompok kami, hasil yang didapat sama
bahkan lebih tidak maksimal dari grafik yang istirahat (tanpa pijatan). Hal ini dimungkinkan
karena teknik pijatan yang tidak dilakukan dengan baik dan kondisi otot OP yang tidak
terlatih. Terlihat pada grafik, tahap awak grafik cendrung menurun pada frekuensi waktu
kerja otot yang cukup padat, otot tidak memiliki waktu untuk mengurai asam laktat, rentang
waktu dari awal test sampai kelelahan cukup pendek. Tahap kedua dilakukan setelah 2 menit
mengistirahatkan. Hasil grafik kurang baik karena otot tidak dapat mengurai asam laktat dari
proses sebelumnya secara maksimal sehingga otot cepat lelah. Tahap akhir dilakukan setelah
proses istirahat dengan durasi yang sama beserta proses pemijatan yang bertujuan utuk
memperlancar peredaran darah. Diperkirakan grafik akan cendrung memiliki hasil yg lebih
baik tetapi resipien/OP menghasilkan grafik yang serupa dengan tahap kedua, dimungkinkan
karena teknik pijatan yg tidak tepat atau kondisi otot resipien /OP yg kurang terlatih.
D. Pada percobaan keempat ini, latihan dilakukan untuk melihat kesan kelelahan otot
seseorang terhadap rasa nyeri, perubahan warna dan suhu kulit akibat dari iskemia. Iskemia
adalah suatu kondisi dimana berlaku kekurangan suplai darah yang membawa oksigen dan
nutrisi ke dalam jaringan otot. Ter jadi rasa nyeri adalah simptom kepada gangguan suplai
darah pada suatu daerah tubuh. Dalam latihan ini, kondisi iskemiadicipta dengan dipasang
manset pada lengan kanan OP dan diakan oklusi untuk menghentikan suplai darah ke daerah
lengan OP. Kemudian, OP diarahkan untuk melakukan penarikan setiap detik sehingga terjadi
kelelahan total (OP tidak dapat melakukan penarikan lagi) dan timbul rasa nyeri. Hasilnya
dapat dilihat pada perubahan warna dan suhu kulit yang terjadi sebelom dan setelah diadakan
oklusi. Awalnya, sebelom melakukan oklusi, suhu kulit sekitar lengan bawah OP adalah
hangat dan warna kulitnya masih berwarna coklat. Setelah oklusi dilakukan sehingga timbul
rasa nyeri, keadaan suhu kulit berubah menjadi lebih dingin dan warna kulitnya juga berubah
menjadi pucat. Hal ini terjadi kerana berlaku perhambatan pada darah yang membawa
oksigen (kekurangan oksigen) pada otot untuk terjadinya pembakaran glukosa, serta zat
nutrisi lainnya bagi menghasilkan energi telah abis digunakan, hasilnya tidak ada energi lagi
untuk melakukan kontraksi dan tidak ada panas yang dihasilkan suhu kulit berubah dingin.
Kulit menjadi pucat adalah hasil dari penghambatan darah akibat oklusi. Rasa nyeri yang
dirasakan terjadi akibat dari kelelahan otot adalah hasil dari pembentukan asam laktak akibat
melalui proses respirasi anaerob, yang menekan receptor nyeri sewaktu melakukan kontraksi
ulangan.

Kesimpulan :
Mekanisme kerja otot dan tingkat kelelahannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
berat beban, frekuensi waktu, istirahat, pijatan (massage), peredaran darah. Kelelahan pada
otot terjadi karena pengekserian asam laktat terjadi pada saat otot bekerja, jikalau proses
penggunaan otot terus berlanjut pada jangka waktu dan frekuensi tertentu, penimbunan asam
laktat akan terjadi, poses penimbunan ini akan mengurangi kinerja dan menimbulkan rasa
pegal pada bagian otot yang bekerja. Penghabatan aliran darah juga akan mengurangi kinerja
otot, pengembalian kinerja otot dapat dilakukan dengan proses istirahat atau pemijatan.

Daftar Pustaka

Percobaan 1
Percobaan 2
1. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama; 2009.h.19.
2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2003.h.119.
3. Thomson H. Oklusi. Edisi II. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h.57.

Percobaan 3
Percobaan 4
1. Thomson, Hamish.Oklusi. Jakarta: EGC, 2007.
2. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem; alih bahasa, Brahm U. Pendit; editor,
Beatricia I. Santoso. 2nd edi. Jakarta: ECG, 2001. Hal. 232-39.
3. Sumardikarya IK, Goenawan J. Muskuloskeletal-1. Jakarta; FK UKRIDA, 2013.

Anda mungkin juga menyukai