kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat
(nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan
kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S al-Hadid :
20).2
Al Quran pun menegaskan tentang keberadaan Allah dimanapun hambahambaNya berada. Sebagai mana di tegaskanNya dalam surah Al Baqarah ayat 115:
Artinya:Dan kepunyaan Allah lah timur dan barat, maka kemanapun kamu
menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya)
dan lagi Maha Mengetahui.
Bagi kaum sufi , ayat diatas mengandung arti bahwa dimana saja Tuhan ada,
di situ pula Tuhan dapat di jumpai.
Allah pun memberikan penjelasan tentang kedekatan manusia dengan Nya.
Paham bahwa Tuhan dekat dengan manusia, yang merupakan ajaran dasar dalam
mistisme ternyata ada di dalam Al Quran dan hadits. Ayat 186 surat Al Baqarah
misalnya menyatakan:
Artinya: Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.
Kata daa dalam ayat itu tidak diartikan sebagai berdoa oleh kalangan sufi,
tetapi berseru dan memanggil. Dasar-dasar tasawuf ini ternyata banyak ditemukan
dalam Al Quran.
Lebih dari itu, pada surah Al Qaf, Allah menjelaskan:
Artinya:Sebenarnya Kami ciptakan manusia dan Kami tahu apa yang
dibisikkan dirinya kepadanya. Kami lebih dekat kepadanya daripada pembuluh
darahnya sendiri.
Berdasarkan ayat diatas, kebanyakan kalangan sufi berpendapat bahwa untuk
mencari Tuhan, manusia tak perlu pergi jauh-jauh. Ia cukup kembali kedalam dirinya
sendiri. Lebih jauh lagi, Harun Nasution menegaskan bahwa Tuhan ada di dalam,
bukan diluar diri manusia.
2 Ibid, h. 540.
5 http://mbeyink.wordpress.com/category/tasawuf/