PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup
layak dan produktif, untuk itu diperlukan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang terkendali biaya dan kualitasnya. Seperti yang tercantum
dalam undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atau sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Selain itu
dalam pasal 28 H ayat (1) dinyatakan bahwa setiap orang hendak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayan kesehatan
dan pasal 34 ayat (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang baik. (Suaib dkk,
2015).
Mutu Pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan
masyarakat atau perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai
dengan standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara
wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dan
masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan
sesuai dengan norma dan etika yang baik (Azwar, 2001).
Pelayanan kesehatan merupakan faktor penting
dalam
BPJS terdiri dari BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. Dalam hal
ini BPJS Kesehatan merupakan badan hukum yang di bentuk untuk
menyelenggarakan
program
jaminan
kesehatan.
Semua
penduduk
layanan
kesehatan
yang
diperolehnya
setelah
pasien
tangga.
Keempat,
assurance
(jaminan
yang
mencakup
akan
mudah
jika
ingin
METODE PENELITIAN
.1. Variabel Penelitian
Variabel Bebas
1.
Variabel Terikat
Kepuasan Pengguna BPJS
Definisi operasional
Definisi operasional adalah rumusan secara singkat dan jelas tentang
3.2.
didefinisi dan indicator sampai pada tingkat mudah untuk dipahami (secara
kualitatif) dan mudah untuk dilaksanakan pengukuran (secara kuantitatif).
1. Gambaran karakteristik adalah ciri khas yang dimiliki oleh
responden.
2. Usia adalah responden yang berusia diatas 50 tahun.
3. Jenis kelamin responden pada penelitian ini adalah pria.
4. Agama yang dianut oleh responden Islam, Protestan, Katolik,
Budha dan Hindu.
5. Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan yang menetap pada
seorang pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang
cukup guna melakukan aktifitas seksual yang memuaskan.
a. Kriteria inklusi
1. Pria dewasa diatas 50 tahun
2. Bertempat tinggal di UPTPelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai
3. Pria dewasa yang bersedia untuk diwawancarai
b. Kriteria ekslusi
1. Pria dewasa dibawah 50 tahun
2. Pria dewasa yang tidak berada ditempat saat penelitian
3. Pria dewasa yang tidak bersedia untuk diwawancarai
4.5. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer.
4.6. Pengolahan dan analisa data
4.6.1. Pengolahan data
Pengolahan data adalah data dari setiap responden akan diolah secara
manual. Langkah-langkah pengelolaan data pada umumnya melalui langkahlangkah sebagai berikut :
1.
Editing (Penyuntingan data)
Hasil kuisioner yang diperoleh atau yang telah dikumpulkan perlu
2.
3.
4.