Anda di halaman 1dari 3

Pengkajian

Keluhan utama pasien adalah gatal di antara jari-jari kaki. Penderita umunya
memiliki riwayat berenang pada kolam yang digunakan secara umum atau
kurangnya higienis pada kaki. Selain itu, juga dapat di temukan pada kolam yang di
gunakan secara umum atau kurangnya higiensi pada kaki. Selain itu, juga dapat
ditemukan pada orang dalam kehidupanya sehari-hari banyak bersepatu tertutup di
sertai perawatan kaki yang buruk, serta para pekerja yang dengan kaki yang selalu
atau seering basa.
Tinea pedis yang sering dilihat adalah bentuk interdigitalis. Diantara jaari IV
dan V terlihaat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis. Kelainan ini dapat meluas
kedalam jari (subdigital) dan juga kesela jari yang lain. Oleh karena daaerah ini
lembab, makaa sering dilihat meserasi. Aspek klinis maserasi berupa kulit putih dan
rapuh. Bila bagian kulit yang mati ini dibersihkan, maka akan terlihat kulit baru,
yang pada umumnya juga telah diserang oleh jamur. Bentuk klinis ini dapaat
berlangsung bertahun-tahun dengan menimbulkan sedikit keluhan atau tanpa
keluhan sama sekali. Pada suatu saat ini dapaat disertai infeksi sekunder oleh
bakteri sehinga terjadi selulitis, limfaginitis, dan dapat juga terjaadi erysipelas, yang
disertai gejala-gejala umum. Pada bentuk subakut terlihat vesikel, vesiko pustule
dan kadang bula. Kelainan ini dapt mulai pada daerah sela jari kemudian meluaas
kepunggung kaki ataau ketelapak kaki. Isi vasikel berupa cairan jernih yang kental.
Setelah pecah, vesikel tersebut meninggalkan sisi yang berbentuk lingkaran.
Diaagnosa kep.
1. Pruritus berhubungan dengan iritasi dermal.
2. Kebutuhan pemenuhan informasi berhubungan dengan tidak adekuaat
sumber informasi resiko penularan, ketidak tahuan program perawat dengan
pengobatan.
Perencanan kepeerawatan.

Pruritus b.d iritasi dermal


Tujuan : setelah 3x24 jam terdiri penururan respons pruritus.
Kriteria evaluasi :
- Secaara subjektif melaporkan keluhan gatal berkurang.
- Lesi di antara jari kaki berkurang.
- Integritas jaringan kulit membaik.
Intervensi
Rasional
Kaji kondisi lesi pada jari kaki.
Untuk menilai derajat kerusakan jaringan
kulit akibat adanya lesi dari tinea pedis.
Anjurkan untuk merendam kaki
Selama fase akut (vesikuler) dapat
pada larutan normal saline.
dilakukan peremdam bagian yang sakit
dengan larutan saline atau kalium

Kolabborasi pemberian antifungus.

permanganate untuk menghilangakan


krusta, skuama, serta debris dan
mengurangi inflamasi.
Preparat antifungus topikal (mikonazol,
kalotrimazol) di oleskan pada daerah
yang terinfeksi. Terapi topikal
dilaanjutkan selama beberaapaa minggu
mengingat angka rekurensi yang tinggi.

Kebutuhan pemenuhan informasi b.d tidak adekuatnya sumbeer


informasi, resiko penularan, ketidak tahuan program perawatan dan
pengobatan
Tujuan : 1x24 jam informasi kesehatan terpenuhi.
Kriteria evaluasi :
- Termotivasi untuk melaksanakan program terapi secara konfrehensip.
- Terpenuhinya pengetahuan tentang penyakit, prosedur pengobatan ,
jadwal kontrak ke dokter ahli kulit, pencegahan, dan perawata kulit.
- Mengenal perubahan gaya hidup/tingka laku untuk pelaksaan program
terapi.
- Secara subjektif melaporkan keluhan gatal berkurang.
intervensi
Rasional
identifikasi sumber-sumber pendukung Sumber pendukung seperti keluarga
yang memungkin untuk perawatan di
dapat memberikan dukungan dan
rumah .
pengawasan agar
terlaksananyaprogram perbaikan
kulit.
Jelaskan tentang pentingnya
Pemberian akan dilanjutkan di rimah
pengobatan antifungus.
karena di butuhkan untuk mengurangi
invasi jamur pada kulit.
Anjurkan unuk selalu menjaga
Sepatu dan kaus kaki merupakan
kekeringan pada kak.
lingkungan yang menguntungkan bagi
hidup jamur,oleh karena itu, jamur
menyebab infeksi dapat di temukan
dalam sepatu atau kaus kaki. Oleh
karena kelembapan akan
meningkatakan pertumbuhan jamur,
maka pasien di beritahukan untuk
menjaga semaksimal mungkin agar
kakinya selalu kering, termasuk
daerah antara jari-jari kaki. Sepotong
kecil kapas dapat di selipkan di antara
jari-jari kaki pada malam hari untuk

menyerap kelembapan. Kaus kaki


harus terbuat dari katun yang bersifat
menyerap karena bahan sintetik
seperti nilon tidak dapat menyerap
keringat seperti halnya katun. Bagi
pasien yang kakinya berkeringat
secara berlebihan, sepatu yang
berlubang memudahkan aerasi kaki.
Sepatu atau kasus yang alasanya
terbuat dari plastic atu karet harus di
hindari. Bedak talk atau bedak anti
jamur dapat di taburkan dua kali
sehari untuk menjaga agar kaki tetap
kering. Beberapa pasangan sepatu
harus di sediakan untuk dikenakan
secara berganti sehingga sepatu yang
suda di pake dapat kering sepenuhnya
sebelum di kenakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai