SATUAN OPERASI
FLUIDISASI I
Disusun oleh :
KELOMPOK :
NAMA
: 1. SHINTYA FEBRIZA
061530400337
2. ANGELIA DERAJANNAH
061530400321
3. M. ISKANDAR AL-HAKIM
061530400334
4. YUNI KHAIRUNNISA
061530400341
5. INDRI APRIYANA
061530400329
6. YUNIA SARI F.
061530401017
A. TUJUAN :
Neraca Analitik
Jangka Sorong
Piknometer
Corong
Balotini Halus
1 Kg
e. Distribusi aliran
f. Distribusi bentuk ukuran fluida
g. Diameter kolom
h. Tinggi unggun
Untuk menentukan penurunan tekanan (h) pada unggun diam (fixed) dapat
digunakan persamaan CARMAN-KONZENY sebagai berikut :
3
( 1 )
P
Dp
x
x
=150
+1,75
2
2
L
p (Vm ) ( 1 )
Dimana :
Dp
= viskositas air
10
)
10
)
Vw
= density air(kgm-3)
= porositas bed =
Re
massa partikel
( density partikel ) ( volbed )
dp .Vsm . w
dan tak berdimensi.
w
Bila laju alir (Q diukur dalam L/s) dan Vsm (kecepatan superficial ratarata) dalam /s, maka:
Vsm =
Dimana:
A = luas penampang unggun
Qx 103
A
penurunan
tekanan
pada
fluidisasi
dapat
103 mmH2O
diperkirakan
dengan
menggunakan persamaan
P = L (1-)(s-w) g
Sehinga didapat :
h=
L
( 1 )( sw ) x 103 mm H 2 O
w
E. LANGKAH KERJA
a) Mengisi kolom pengatur ukuran udara.
b) Menutup kran pengatur ukuran udara.
c) Memeriksa apakah pembacaan manometer udara pada posisi nol ()), bila
tidak atur hingga posisi tersebut.
d) Menjalankan pokpa udara dan mengatur aliran udara pada kenaikkan 1
L/min.
e) Mencatat unggun, pembacaan manometer dan jenis unggun.
f) Mentabulasikan pada tabel..
g) Menentukan densitas partikel dengan menimbang sejumlah volume pasir.
F. DATA PENGAMATAN
Laju Alir
Penurunan
Tinggi Unggun
(m3/hour)
Tekanan
(cm)
Jenis Unggun
0.5
0.7
0.9
1.1
1.5
(mmH2O)
72.8
81.5
84.7
85.9
86.9
9
10
10.5
11
11.5
Fied Bed
Minimum
Smooth
Bubbling
Slugging
Penurunan Tekanan
72,8
81,5
84,7
85,9
86,9
85
80
Penurunan Tekanan
75
Linear (Penurunan
Tekanan)
70
65
0
Penurunan Tekanan
0
9,9962
14,9988
20,0014
24,9915
G. PERHITUNGAN
Unggun Diam
h = 0 mmH2O
Unggun Terfluidisasi
Rumus :
L
( 1 )( sw )
w
h =
x103 mmH2O
Diketahui :
Densitas Unggun= 3.1719 gr/ml
Massa partikel = 5245.83362 gr
w = 1.2 kg/m3
s = 3171.9 kg/m3
=
=
massa partikel
partikel x Vol bed
5245.833 g
3.1719 g/ml x (1 837.6065)c m3
= 0.9
h =
=
L
(1 ) ( sw ) x103 mmH2O
( 0.1 m)
( 10. 9 ) ( 3171.91.2 ) x103 mmH2O
3171.9 kg /m3
= 9.9962 mmH2O
2. Laju alir 0.9 m3/hour
Volume bed = r2t
= 3.14 x (7.65cm)2x (10.5 cm)
= 1929.486825 cm3
massa partikel
partikel x Vol bed
5245.833 g
3
3.1719 g/ ml x (1929.486825 )cm
= 0.8571
h =
=
L
(1 ) ( sw ) x103 mmH2O
( 0.1 m)
( 10.8571 ) ( 3171.91.2 ) x103 mmH2O
3171.9 kg /m3
= 14.9988 mmH2O
3. Laju alir 1.1 m3/hour
Volume bed = r2t
= 3.14 x (7.65cm)2x (11 cm)
= 2021,36715 cm3
=
=
massa partikel
partikel x Vol bed
5245.833 g
3
3.1719 g/ ml x (2021,36715)cm
= 0.8181
h =
=
L
(1 ) ( sw ) x103 mmH2O
( 0.1 m)
( 10.8181 ) ( 3171.91.2 ) x103 mmH2O
3171.9 kg /m3
= 20.0014 mmH2O
4. Laju alir 1.5 m3/hour
Volume bed = r2t
= 3.14 x (7.65cm)2x (11.5 cm)
= 2113,2474 cm3
massa partikel
partikel x Vol bed
5245.833 g
3
3.1719 g/ ml x (2113.2474 ) cm
= 0.7826
h =
=
L
(1 ) ( sw ) x103 mmH2O
( 0.1 m)
( 10.7826 ) ( 3171.91.2 )
3171.9 kg /m3
x103 mmH2O
= 24.9915 mmH2O
H. ANALISA PERCOBAAN
Pada Percobaan ini digunakan seperangkat alat Fluida, compressor dan
unggun yang berupa tepung sebagai bahan utama dan terfluidisasi menggunakan
udara sebagai fluida. Dimana tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan
penurunan tekanan pada unggun diam dan terfluidisasi dengan menggunakan
persamaan CARMAN-KONZENY adalah semakin tinggi laju a;iram udara yang
diberikan maka pergerakan butiran-butiran padat akan semakin cepat.
Fluidisasi itu sendiri adalah metode pengontakan zat padat dengan
fluida baik zair maupun gas. Dimana fluida yang berupa gas dialirkan kedalam
kolom yang berisi unggun. Aspek utama untuk mengetahui besarnya pressure
drop ( beda tekan) yang perlu diperhatikan adalah pembacaan manometer, tinggi
unggun dan pengaturan laju alir. Laju alir yang digunakan dimulai dari
0.5;0.7;0.9;1.1;1.5 m3/h. pada laju alir yang cuup rendah butiran padat akan tetap
diam karena gas hanya mengalir melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan
perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan demikian disebut dengan fied-bed
(unggun diam). Saat kecepatan fluida diperbesar, partikel yang awalnya diam
mulai bergerak sehingga pada laju alir yang semakin tinggi maka butiran-butiran
padat akan semakin bergerak membuat perubahan posisi dan mencapai loncatanloncatan butiran padat pada titik maksimum.
Data yang diperoleh menunjukkan unggun diam pada laju alir 0.5 m 3/h.
dan unggun mulai terekspansi/terfluidisasi minimum mencapai tinggi unggun
10cm pada laju alir 0.7 m3/h. sedangkan fluida mulai terfluidisasi smooth pada
laju alir 0.9 m3/h. Fenomenan smooth ini terjadi karena kecepatan dan distribusi
aliran fluida yang merata, distribusi partikel dalam unggun sama atau homogen
sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan seragam dan pada fenomena
bubbling fluidization terjadi ketika gelembung gelembung pada unggun terbentuk
akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogeny.
I. KESIMPULAN
- Fluidisasi adalah peristiwa dimana unggun berisi butiran padat berkelakuan
seperti fluida karena di aliri udara.
- Semakin besar laju alir udara yang diberikan, maka akan semakin besar pula
penurunan tekanannya.
- Terjadinya fluidisasi diakibatkan adanya laju aliran yang besar
- Dari data yang diperoleh didapat :
1. Laju alir unggun diam
= 0.5 m3/h
= 0.7 m3/h
= 0.9 m3/h
= 1.1 m3/h
= 1.5 m3/h
DAFTAR PUSTAKA
www.documentips.com/jenis-jenis-fluidisasi-terfluidakan