Anda di halaman 1dari 6

Nama : Naufal Afiqusholih

NIM : 12010115130133

Pembebanan biaya : Penelusuran langsung (Direct Tracing) , Penelusuran


Penggerak (Driver Tracing), dan Alokasi (Allocation).

Mempelajari akuntansi manajemen membutuhkan pemahaman arti biaya dan


terminology yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya pada produk , jasa , pelanggan ,
dan objek lain yang menjadi perhatian manajemen adalah salah satu tujuan dasar dari system
akuntansi manajemen. Divisi afiliasai minyak pelumas Mobil Oil Corporation menemukan bahwa
pembebanan biaya yang lebih akurat menghasilkan keputusan buatan produk yang lebih baik
dan peningkatan laba yang signifikan.

Biaya

Biaya adalah kas atau nilai serta kas yang dikombinasikan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan bagi organisasi. Biaya
dikatakan sebagai setara kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa
yang diinginkan. Biaya peluang adalah manfaat yang dikorbankan ketika satu alternatif dipilih
dari alternative lainya. Sebagai contoh , sebuah perusahaan mungkin memilih
menginvestasikan $100,000 dalam persediaan selama setahun daripada menginvestasikan
modal tersebut pada investasi produktif yang tertanam pada persediaan adalah $12.000 (0,12
x $100.000) , dan hal itu bagian dari biaya persediaan.

Objek biaya

Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya pada
entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun , seperti produk ,
pelanggan , department , proyek , aktivitas , dan lain lain yang digunakan untuk mengukur
dan membebankan biaya. Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah
organisasi yang berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan , pengendalian ,
dan pengambilan keputusan.

Keakuratan pembebanan

Pembebanan biaya secara akurat pada objek biaya sangatlah penting. Keakuratan tidak
dievaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya sebenarnya keakuratan adalah suatu
konsep yang relative dan harus dilakukan secara wajar dan logis terhadap penggunaan metode
pembebanan biaya. Tujuanya adalah mengukur dan membebankan biaya dari sumber daya
yang dikonsumsi objek sebaik mungkin. Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat
menghasilkan keputusan yang salah dan dievaluasi yang buruk. Sebagai contoh jika seorang
manager pabrik sedang mencoba memutuskan akan mekanjutkan produksi listrik secara
internal atau membelinya dari perusahaan fasilitas umum lokal , maka penilaian secara akurat
mengenai besarnya biaya memproduksi listrik adalah hal mendasar untuk analisis. Hubungan
antara biaya dan objek biaya harus digali untuk membantu meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya.

Ketelusuran

Hubungan antara biaya dan objek biaya harus digali untuk membantu meningkatkan
keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung
atau tidak langsung. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat
ditelususri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah
biaya yang dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya. Semakin besar
biaya yang dapat ditelusuri pada objeknya , semakin akurat pembebanan biayanya.
Ketelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat. Suatu
jenis biaya tertentu mungkin saja di golongkan , baik sebagai biaya langsung mauoun biaya
tidak langsung.

Membebankan biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek objek
biaya , baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Hal itu berarti
tidak ada hubungan sebab akibat antara biaya dan objek biaya , atau penelusuran tidak layak
dilakukan secara ekonomis. Cara mudah untuk pengalokasian biaya adalah hanya dengan
membebankanya secara proporsional pada jam tenaga kerja langsung yang digunakan setiap
produk. Pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya secara arbitrer mengurangi
keakuratan pembebanan biaya secara keseluruhan. Oleh sebab itu kebijakan perhitungan biaya
yang terbaik mungkin hanya membebankan biata (yang ditelusuri) langsung pada objek biaya.

Harga Pokok Produk dan Jasa

Keluaran (output) organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada dua
jenis keluaran , yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud (tangible product) adalah
barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan
masukan (input) modal , seperti pabrik , lahan , dan mesin. Televisi , hamburger , mobil ,
computer , pakaian , dan perabotan adalah contoh pelanggan atau aktivitas yang dijalankan
oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga di produksi
dengan menggunakan bahan , tenaga kerja , dan masukan modal. Penyewaan kendaraan ,
video , dan alat ski adalah contoh jasa yang memugkinkan pelanggan menggunakan produk
atau fasilitas organisasi.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting : tak berwujud
(intangibility) , tidak tahan lama (perishability) , tidak dapat dipisahkan (inseparability) dan tidak
selalu sama (heteroginity). Tak berwujud berarti pembeli jasa tidak dapat meliaht , merasakan ,
mendengar , atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli. Jadi jasa adalah produk tak
berwujud. Tidak tahan lama berarti jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa depan oleh
pelanggan.

Contoh jasa yang berulang adalah jasa rekening giro , jasa penjagaan rumah dan
binatu. Tidak dapat dipisahkan berarti produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan
kontak langsung saat terjadi pertukaran. Akibatnya jasa kerap t-idak dapat dipisahkan dari
produsenya. Sebagai contoh pemeriksaan mata mengharuskan kehadiran pasien dan dokter
spesialis mata. Akan tetapi produsen produk berwujud tidak memerlukan kontak langsung
dengan pembeli produk mereka. Tidak selalu sama berarti terdapat peluang variasi yang lebih
besar pada penyelenggara jasa daripada produksi produk. Organisasi yang membuat produk
berwujud disebut organisasi manufaktur. Organisasi yang memproduksi produk tak berwujud
disebut organisasi jasa.

Manajer dari kedua jenis organisasi ini perlu mengetahui besar biaya setiap produk.
Harga pokok produk yang akurat adalah penting untuk analisis profitabilitas dan keputusan
strategis yang berkenaan dengan desain produk, penetapan harga , dan bauran produk.

Biaya yang Berbeda dan untuk Tujuan yang berbeda

Harga pokok produk (produk cost) adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan
manajerial yang spesifik. Rantai nilai perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan
untuk mendesain , mengembangkan , memproduksi , memasarkan , mendistribusikan , dan
melayani produk.

Harga pokok produk dan pelaporan keuangan Eksternal

Salah satu tujuan utama system manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk
untuk pelaporan keuangan eksternal.
Menurut tujuan khusus atau fungsi yang hendak dicapai. Biaya dikelompokkan dalam
dua kategori fungsional utama : produksi dan non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya memproduksi adalah biaya
yang berkaitan dengan fungsi desain pengembangan , pemasaran, distribusi , layanan
pelanggan , dan administrasi umum.
Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau
jasa yang sedang diproduksi. Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan pada produk karena
pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi setiap
produk.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada
barang ata jasa yang sedang di prosuksi. Seperti halnya bahan langsung , pengamatan secara
fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas karyawan yang tgerlibat dalam produksi suatu
produk dan jasa.
Overhead juga dikenal sebagai beban pabrik (factory burden) atau overhead manufaktur
(manufacturing overhead). Kategori biaya overhead memuat berbagai hal. Selain bahan
langsung dan tenaga kerja langsung, banyak masukan yang diperlukan untuk membuat produk.

Lembur yang dibebankan pada overhead. Tarif regular $8 tetap di perhitungkan sebagai
biaya tenaga kerja langsung.

Biaya utama dan Konversi. Kombinasu dari berbagai biaya produksi mengarah pada
konsep biaya konversi dan biaya utama. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah dari biaya
bahan langsug dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi (conversion cost) adalah
jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
Biaya penjualan dan administrasi. Biaya nonproduksi terdiri atas dua kategori umum :
biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya biaya yang diperlukan untuk memasarkan ,
mendistribusikan , dan melayani produk atau jasa merupakan biaya pemasaran (penjualan).
Biaya ini sering disebut juga sebagai biaya mendapatkan pesanan (order getting cost) dan
biaya pesanan (order filling cost). Biaya admisistrasi umum adalah gaji eksekutif puncak , biaya
jasa konsultasi hukum , pencetakan laporan tahunan , dan akuntansi umum. Biaya penelitian
dan pengembangan adalah biaya yang berkaitan dengan desain dan pengembangan produk
baru.

Laporan keuangan ekstenal

Ketika menyusun laporan laba rugi , biaya produksi dipisahkan dari biaya penjualan dan
administrasi. Hal ini dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai harga pokok produk ,
sedangkan biaya penjualan dan adminsitrasi dipandang sebagai biaya periode.

Laporan laba rugi : Perusahaan Manufaktur

Laporan laba rugi ini mengikuti format tradisional yang diajarkan pada mata kuliah
pengantar akuntansi keuangan. Pemasukan yang dihitung menurut klasifikasi fungsional sering
disebut sebafi perhitungan biaya absorpsi (full costing) karena semua baiya manufaktur
dibebankan pada produk. Beban pokok produksi (cost of goods manufactured) mencerminkan
total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan
pada barang yang diselesaikan adkah biaya manufaktur dari bahan langsung , tenaga kerja
langsung , dan overhead.
Barang dalam proses ( work in process) terdiri atas semua unit yang telah diselesaikan
sebagian dalam produksi pada titik waktu tertentu.
Proses awal terdiri atas unit yang diselesaikan sebagian dan telah ada pada awal
periode. Barang dalam proses akhir terdiri atas unit yang ada pada akhir periode. Dalam
laporan beban produksi , biaya unit yang diselesaikan sebagian dilaporkan sebagai biaya
barang dalam proses awal dan biaya barang dalam proses akhir.

Laporan Laba Rugi : Perusahaan jasa

Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal atau akhir barang jadi. Berbeda dari
perusahaan manufaktur , perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang jadi karena tidak
mungkin menyimpan jasa.

Jenis jenis sistem akuntansi Manajemen : gambaran umum singkat

Sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi (functional based management


FBM) telah dikenal dari tahun 1900an dan masih digunakan secara luas dalam sector
manufaktur dan jasa. System akuntansi manajemen berdasarkan akktivitas (activity based
management ABM) merupakas system yang lebih baru .

Sistem akuntansi FBM versus ABM

Elemen utama dari model FBM adalah fungsi , sedangkan elemen utama dari model
ABM adalah aktivitas. Fungsi fungsi biasanya dikelompokan dalam unit unit organisasional ,
seperti department dan pabrik. (contohnya : teknik , pengengdalian kualitas , dan perakitan
adalah fungsi fungsi yang diatur dalam department)

Tinjauan biaya FBM

Dalam sistem akuntansi FBM biaya biaya sumber daya dibebankan pada unit unit
yang berfungsi kemudian pada produk. Dalam pembebanan biaya , penelusuran langsung dan
penelusuran penggerak digunakan. System FBM hanya menggunakan penggerak yang
berhubungan dengan fungsi produksi.

Tinjauan biaya ABM

Dalam perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing ABC), biaya
ditelusuri hingga aktivitas , kemudian produk , sebagaimana perhitungan biaya berdasarkan
fungsi, penelusuran langsung dan penenlusuran penggerak digunakan. Penggunaan penggerak
unit dan nonunit meningkatan keakuratan pembebanan biaya , kualitas keseluruhan , dan
informasi biaya yang relevan. Sebagai contoh pertimbangkanlah pembebanan biaya dari
aktivitas menggerak bahan mentah dan barang setengah jadi dari satu titik ke titik lain dalam
satu pabrik

Tinjauan efisiensi operasional FBM

Penyediaan informasi untuk perencanaan dan pengendalian adalah tujuan lain dari
akuntansi manajemen. Pendekatan manajemen berdasarkan fungsi untuk pengendalian
membebankan biaya pada unit organisasional untuk mengendalikan biaya yang dibebankan.
Manajer diberi penghargaan berdasarkan kemampuan mereka untuk mengendalikan biaya, jadi
pendekatan biaya berfungsi menelusuri biaya individu yang bertanggung jawab atas biaya yang
terjadi.
Tinjauan efisiensi operasional ABM. Penekanan berdasarkan funsgi adalah pada
pengelolaan biaya. Akan tetapi muncul persetujuan bahwa aktivitas manajemen bukan biaya
adalah kunvi suskses pengendalian. Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada
pengelolaan aktivitas dengan tujuan memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang
diterima dengan menyediakan nilai ini. perbedaan signifikan lainya juga harus disebutkan.
Dalam sisem informasi akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas , ukuran keuangan dan non
keuangan kinerja adalah penting.

Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang signifikan


termasuk memperbaiki keakuratan perhitungan biaya produk, memperbaiki pengambilan
keputusan serta meningkatkan perencanaan strategis dan kemampuan yang lebih baik dalam
mengelola aktivitas. Bagi banyak perusahaan manfaat perpindahan system FBM menjadi
system ABM melebihi biayanya. Jadi penggunaan ABC dan ABM semakin meluas. Perhatian
terhadap akuntansi manajemen berdsarkan aktivitas pun menjadi tinggi.

Anda mungkin juga menyukai